Orang Yahudi Hobi Mengonsumsi yang Haram (As-Suhtu)

Ini sifat orang Yahudi dan juga orang munafik, mereka punya hobi mengonsumsi yang haram seperti riba dan harta suap.

Allah Ta’ala berfirman,

﴿وَتَرى كَثيرًا مِنهُم يُسارِعونَ فِي الإِثمِ وَالعُدوانِ وَأَكلِهِمُ السُّحتَ لَبِئسَ ما كانوا يَعمَلونَ﴾ [المائدة: ٦٢]

Dan kamu akan melihat kebanyakan dari mereka (orang-orang Yahudi) bersegera membuat dosa, permusuhan dan memakan yang haram. Sesungguhnya amat buruk apa yang mereka telah kerjakan itu.” (QS. Al-Maidah: 62)

Dalam Tafsir Al-Mukhtashar disebutkan:

“Dan kamu -wahai Rasul-, sering melihat banyak orang-orang Yahudi dan orang-orang munafik yang bergegas melakukan perbuatan maksiat, seperti berdusta, berlaku tidak adil, dan memakan harta manusia secara haram. Sungguh buruk perbuatan mereka itu.”

Dalam Ma’aani Al-Kalimaat disebutkan,

﴿السُّحْتَ﴾ الْحَرَامَ؛ وَمِنْهُ الرِّشْوَةُ وَالرِّبَا.

As-suhtu adalah sesuatu yang haram seperti risywah (sogok) dan riba.

Sudah tadabur Al-Qur’an belum hari ini?

Catatan 6 Syawal 1442 H @ Darush Sholihin, Panggang, Gunungkidul DIY

Muhammad Abduh Tuasikal

Artikel Rumaysho.Com

Sumber https://rumaysho.com/28374-orang-yahudi-hobi-mengonsumsi-yang-haram-as-suhtu.html

Keutamaan Sifat Samahah

Dari Ma’qal bin Yasar radhiallahu’anhu secara marfu dari Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam,

أفضل الإيمان الصبر والسماحة

“Sebaik-baik iman adalah sabar dan as samahah” (HR. Ad Dailami [1/1/128], Abdullah bin Ahmad dalam Az Zuhd [10], dishahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah [1495]).

Kata “sebaik-baik iman” dalam hadits ini maksudnya sebaik-baik amalan dalam Islam. Iman di sini semakna dengan Islam, mencakup amalan lahiriah maupun amalan hati.

Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsamin rahimahullah menjelaskan: “Iman dan Islam terkadang disebutkan secara bersamaan atau disebutkan secara terpisah. Apabila disebutkan keduanya bersamaan, maka keduanya memiliki makna yang berbeda. Iman bermakna amalan-amalan batin, sementara Islam bermakna amalan-amalan yang bersifat lahiriah … Adapun jika disebutkan secara bersendirian, maka keduanya memiliki makna yang sama” (Fatawa Nurun ‘alad Darbi, 3/2).

Kemudian “samahah” di sini sering dimaknai dengan toleran. Ini kurang tepat. Apalagi jika maksudnya toleran terhadap kekufuran, kesyirikan, kebid’ahan dan maksiat.

Al Hasan Al Bashri rahimahullah menjelaskan:

الْمُرَادُ: الصَّبْرُ عَنِ الْمَعَاصِي، وَالسَّمَاحَةُ بِالطَّاعَةِ

“Maksudnya hadits ini: (sebaik-baik iman adalah) sabar meninggalkan maksiat dan mudah dalam melakukan ketaatan” (Jami’ al ‘Ulum wal Hikam, 1/333).

Sejalan dengan apa yang dikatakan Al Baihaqi rahimahullah:

يعني بالصبر عن محارم الله وبالسماحة أن يسمح بأداء ما افترض الله عليه

“Maksudnya dengar sabar dalam meninggalkan apa yang Allah haramkan dan dengan samahah, yaitu mudah dalam melaksanakan apa yang Allah wajibkan” (At Tanwir Syarah Jami’ish Shaghir, 4/512).

Adapun Ash Shan’ani rahimahullah, beliau menjelaskan hadits ini:

(أفضل الإيمان الصبر) على فعل المأمور وترك المحظور وما ورد من المقدور (والسماحة) الجود وسخاء النفس

“[Sebaik-baik iman adalah sabar] dalam melaksanakan perintah dan dan meninggalkan yang dilarang, dan sabar terhadap takdir. [dan samahah] yaitu pemurah dan hati yang mudah dalam memberi kebaikan” (At Tanwir Syarah Jami’ish Shaghir, 2/547).

Di tempat lain, beliau mengatakan:

(الإيمان الصبر) على الطاعات فعلًا وعن المعاصي تركًا (والسماحة) بالحقوق وبما يحبه الشارع

“[Sebaik-baik iman adalah sabar] dalam melaksanakan ketaatan dan meninggalkan maksiat. [dan samahah] yaitu mudah dalam menunaikan hak-hak dan melaksanakan hal yang dicintai oleh syariat” (At Tanwir Syarah Jami’ish Shaghir, 4/512).

Maka “samahah” di dalam hadits ini maksudnya:

* mudah dalam menjalankan ibadah dan ketaatan kepada Allah

* mudah dalam memberikan kebaikan kepada orang lain

* mudah dalam menunaikan hak-hak orang lain

Ini sejalan dengan hadits dari Jabir bin Abdillah radhiallahu’anhu, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

رَحِمَ اللهُ عبدًا سَمْحًا إذا باعَ ، سَمْحًا إذا اشْتَرى ، سَمْحًا إذا قَضَى ، سَمْحًا إذا اقْتَضَى

“Semoga Allah merahmati orang yang mudah ketika menjual, mudah ketika membeli, mudah ketika membayar hutang, dan mudah ketika menagih hutang” (HR. Bukhari no. 2076).

Wallahu a’lam.

Penulis: Yulian Purnama

Simak selengkapnya disini. Klik https://muslim.or.id/66121-keutamaan-sifat-samahah.html

Masuk Masjid Tidak Boleh Pakai Masker?

Ada orang yang berkeyakinan bahwa di masjid tidak boleh memakai masker. Mereka berdalil dengan ayat,

وَمَن دَخَلَهُ كَانَ آمِنًا

“Siapa yang masuk ke sana, ia akan aman” (QS. Ali Imran: 97)

Jadi, menurut mereka, masuk masjid pasti otomatis aman. Dan mereka mengatakan mencegah wabah tidak perlu pakai masker, cukup yakin dengan doa.

Maka kita sanggah keyakinan seperti ini dengan beberapa poin:

Pertama, ayat ini bicara tentang kota Makkah, bukan tentang masjid. Lengkapnya ayat tersebut berbunyi,

إِنَّ أَوَّلَ بَيْتٍ وُضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِي بِبَكَّةَ مُبَارَكًا وَهُدًى لِّلْعَالَمِينَ (96) فِيهِ آيَاتٌ بَيِّنَاتٌ مَّقَامُ إِبْرَاهِيمَ ۖ وَمَن دَخَلَهُ كَانَ آمِنًا ۗ وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا ۚ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ

“Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.

Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.” (QS. Ali Imran: 96 – 97).

Maka, berdalil dengan ayat ini untuk melarang orang menggunakan masker masuk masjid adalah pendalilan yang tidak nyambung sama sekali.

Kedua, ayat ini juga tidak berarti orang yang masuk Makkah otomatis langsung aman tanpa sebab. Namun, tentu ada sebabnya. Disebutkan oleh Ibnu Katsir rahimahullah,

حرم مكة إذا دخله الخائف يأمن من كل سوء ، وكذلك كان الأمر في حال الجاهلية ، كما قال الحسن البصري وغيره : كان الرجل يقتل فيضع في عنقه صوفة ويدخل الحرم فيلقاه ابن المقتول فلا يهيجه حتى يخرج

“Ayat ini bicara tentang kemuliaan Makkah. Jika orang yang ketakutan memasuki Makkah, maka ia akan aman dari segala keburukan. Demikianlah yang terjadi di zaman Jahiliyah. Sebagaimana disebutkan oleh Al-Hasan Al-Bashri dan lainnya, ‘Dahulu ketika ada orang yang pernah membunuh orang lain, ia menggunakan kain wol di lehernya. Kemudian, ketika ia memasuki Makkah dan bertemu dengan anak dari korban yang dibunuhnya, maka anak tersebut tidak akan menyerangnya sampai ia keluar dari Makkah’.” (Tafsir Ibnu Katsir).

Jadi, karena sebab kemuliaan kota Makkah maka orang tidak mau membuat pertikaian dan peperangan di dalamnya.

Maka, adanya keamanan itu dikarenakan ada sebabnya. Dan orang yang ingin aman pun wajib mengusahakan sebab-sebabnya.

Ketiga, demikian juga orang yang masuk masjid, jika ia ingin aman dari gangguan dan keburukan, maka harus mengusahakan sebab-sebabnya.

Dari Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,

كان أهل اليمن يحجون ولا يتزودون، ويقولون: نحن المتوكلون، فإذا قدموا مكة سألوا الناس، فأنزل اللّه تعالى: {وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوى}

“Dulu penduduk Yaman jika berhaji mereka tidak membawa bekal. Mereka berkata, ‘Kami bertawakal’. Namun, ketika mereka sampai Makkah, mereka meminta-minta kepada orang lain. Maka turunlah ayat ‘Berbekallah! Dan sebaik-baik bekal adalah takwa’.” (HR. Bukhari).

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,

قال رجل: يا رسول اللّه أعقلها وأتوكّل، أو أطلقها وأتوكّل؟ -لناقته- فقال صلى الله عليه وسلم: «اعقلها وتوكّل»

“Seseorang berkata kepada Nabi, ‘Wahai Rasulullah! Saya ikat unta saya kemudian tawakal ataukah saya biarkan lalu saya tawakal? Nabi bersabda, ‘Ikat untamu lalu tawakal!” (HR. Tirmidzi. Hadits ini dha’if, namun maknanya sahih).

Tawakal menurut Ahlussunnah harus disertai mengambil sebab dan usaha. Namun, hati tetap bergantung pada Allah semata, bukan pada sebab. Adapun tawakal tanpa mengambil sebab dan usaha, ini tawakal ala kaum sufi.

Syekh Abdul Aziz bin Baz menjelaskan, “Tawakal itu dengan menggabungkan dua hal:

Pertama, menggantungkan hati kepada Allah dan mengimani bahwasanya Allah lah yang menciptakan dan menakdirkan sebab. Dan hanya Allah lah yang menakdirkan segala perkara, Allah mengetahuinya dan Allah mencatat semuanya.

Kedua, mengambil sebab (ber-ikhtiar). Bukan tawakal namanya jika tidak mengambil sebab. Bahkan, tawakal itu harus menggabungkan dua hal, mengambil sebab dan menggantungkan hati kepada Allah. Siapa saja yang meninggalkan upaya mengambil sebab, maka ia telah menyelisihi syariat dan menyelisihi akal sehat” (Majmu’ Fatawa wal Maqalat Syaikh Ibnu Baz, 4/427).

Keempat, orang yang berkeyakinan bahwa jika masuk masjid pasti aman secara otomatis tanpa perlu mengambil sebab, hendaknya konsisten dengan pendapatnya, sehingga:

  • Jika bawa barang berharga, tidak perlu diamankan.
  • Masjid tidak perlu dipasang CCTV.
  • Pintu ruang sound system dan peralatan tidak perlu dikunci.
  • Kotak amal tidak perlu diamankan, tidak perlu digembok juga.
  • Jika ada kabel listrik terbuka, tidak perlu diperbaiki.
  • Sandal-sepatu tidak perlu dititipkan.
  • dan seterusnya.

Kira-kira bisakah konsisten dengan keyakinan di atas?

Kelima, adapun larangan salat memakai masker memang ada khilaf di antara ulama. Karena terdapat hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa beliau berkata,

نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يُغَطِّيَ الرَّجُلُ فَاهُ فِي الصَّلَاةِ

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melarang seseorang menutup mulutnya ketika shalat” (HR. Ibnu Majah no.798. Dihasankan oleh Al-Albani dalam Shahih Ibnu Majah).

Dari hadis ini, jumhur ulama mengatakan salat dalam keadaan mulutnya tertutup oleh sesuatu, tanpa udzur, itu hukumnya makruh. Sebagian ulama mengharamkannya.

Namun, yang tepat dalam masalah ini adalah bolehnya menggunakan masker ketika salat dalam rangka mencegah penularan wabah, karena adanya udzur untuk melakukannya. Syekh Abdul Aziz bin Baz ditanya, “Apa hukum memakai masker ketika salat?”. Beliau menjawab,

يكره التلثم في الصلاة إلا من علة

“Hukumnya makruh menggunakan masker ketika salat, kecuali karena adanya penyakit” (Majmu’ Fatawa wal Maqalat Syaikh Ibnu Baz, 11/114).

Dan ini pun tidak bisa dijadikan alasan untuk melarang orang masuk masjid dengan memakai masker. Karena yang dibahas di sini adalah larangan menggunakan masker ketika salat. Ketika seseorang ada di dalam masjid dalam keadaan tidak sedang salat, maka tidak masuk dalam bahasan ini.

Wallahu a’lam.

Simak selengkapnya disini. Klik https://muslim.or.id/66119-masuk-masjid-tidak-boleh-pakai-masker.html

Mempertahankan Amaliah Ramadhan

Setidaknya, ada lima amaliah Ramadhan yang mesti dipertahankan, bahkan ditingkatkan di bulan Syawal

Bulan Ramadhan 1442 H telah berlalu, tapi amal ibadah yang dilakukan selama sebulan jangan padam. Ketaatan hamba yang bertakwa bukan bersifat musiman, tetapi sejatinya kian meningkat hingga akhir hayat.

Setidaknya, ada lima amaliah Ramadhan yang mesti dipertahankan, bahkan ditingkatkan di bulan Syawal ini. Pertama, memakmurkan masjid. Selama Ramadhan, umat Islam ramai melaksanakan shalat berjamaah dan mengikuti kajian Islam di masjid.

Pasca-Ramadhan, hendaknya umat Islam senantiasa menegakkan shalat berjamaah di masjid. Ciri utama shalat yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW adalah dilaksanakan di awal waktu, secara berjamaah, dan bertempat di masjid. Nabi SAW juga menegaskan bahwa shalat berjamaah lebih utama dua puluh derajat dibanding shalat sendiri.

Begitu juga majelis ilmu di masjid mesti tetap dipertahankan. Meskipun di era digital ini banyak media untuk belajar, tapi sebaik-baik majelis ilmu bertempat di masjid.

Nabi SAW bersabda: “Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah dari rumah-rumah Allah (masjid) membaca Kitabullah dan saling mempelajarinya, melainkan akan turun kepada mereka sakinah (ketenangan), mereka akan dinaungi rahmat, mereka akan dilingkupi para malaikat dan Allah akan menyebut-nyebut mereka di sisi para makhluk yang dimuliakan di sisi-Nya.” (HR Muslim).

Kedua, beribadah di waktu sahur. Ketika Ramadhan umat Islam makan di waktu sahur, maka sesudah Ramadhan tetaplah bangun di waktu sahur untuk beribadah. Di antara ciri hamba bertakwa adalah beristighfar di waktu sahur. (QS Ali Imran: 16).

Ketika menafsirkan ayat ini, Wahbah az-Zuhaili menjelaskan waktu sahur adalah sepertiga akhir malam hingga terbitnya fajar. Beribadahlah di waktu sahur seperti shalat tahajud, beristighfar dan bermunajat pada Allah SWT.

Ketiga, berbuat baik pada sesama. Selama berpuasa, umat Islam saling membantu dan menyayangi, tidak boleh bertengkar dan menyakiti. Mereka juga diwajibkan mengeluarkan zakat fitrah.

Sesudah Ramadhan, sikap saling menyayangi dan saling membantu mesti dipertahankan. Bantu saudara yang membutuhkan dengan harta, baik berupa zakat, infak, dan sedekah. Membantu sesama juga bisa dengan pikiran, tenaga, hingga doa. Termasuk saudara-saudara kita yang saat ini berjuang melawan kebiadaban Israel di Palestina, bantulah dengan harta dan doa.

Keempat, menjadi ahlul Quran. Ramadhan adalah syahrul Quran. Banyak yang mengkhatamkan bacaan Alquran dan mendengarkan kajiannya di bulan mulia ini.

Pasca Ramadhan, interaksi dengan Alquran mesti tetap ditingkatkan. Marilah menjadi ahlul Quran dengan cara mendengarkan bacaannya, membaca dan menghafal ayat-ayatnya, mentadabburi isinya dengan memahami maknanya, mengamalkan hingga mengajarkannya.

Kelima, berpuasa. Jika sebulan kita mampu berpuasa, maka di bulan Syawal ini disunahkan berpuasa selama enam hari. Selain itu, ada pula puasa sunah lainnya seperti puasa senin dan kamis di setiap bulan.

Jangan tinggalkan amalan mulia ini karena puasa mengandung banyak hikmah untuk menempa diri menjadi hamba bertakwa, bahagia dan selamat dunia akirat.

Wallahu a’lam.

OLEH MUHAMMAD KOSIM

REPUBLIKA

Selebriti Dunia yang Dukung Palestina

Bintang Hollywood, Mark Ruffalo turut menyerukan gencatan senjata Israel-Palestina. Pemeran Hulk dalam serial Avengers itu, mengutuk agresi Israel dan serangan-serangannya terhadap warga sipil di Gaza dan Tepi Barat Palestina.

Dalam sebuah tweet, Ruffalo mendesak Presiden AS Joe Biden untuk menyerukan gencatan senjata, ketika Biden memberikan dukungannya kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

“Tolong @JoeBiden bergabung dengan komunitas dunia dan para pemimpin bipartisan di sini untuk menyerukan #CeasefireNOW dalam konflik yang sedang berlangsung, mematikan dan tidak berarti yang terjadi di Israel dan Palestina. Dunia membutuhkan kepemimpinan Anda,” tulis Ruffalo dalam satu tweetnya.

“@JoeBiden yang terhormat, tolong buat panggilan definitif untuk #CeasefireNOW! Pemuda itu bertanya,” tulisnya di halaman lain, dilansir dari About Islam, Jumat (21/5).

Menurut Kementerian Kesehatan di Gaza, setidaknya 231 warga Palestina telah meninggal dunia, termasuk 65 anak-anak dan 38 wanita, dan 1.620 lainnya terluka dalam serangan Israel di wilayah yang diblokade sejak 10 Mei.

Ketegangan ini bermula di Yerusalem Timur pada bulan suci Ramadhan, kemudian menyebar ke Gaza. Pasukan Israel telah melakukan serangan terhadap jamaah di kompleks Masjid Al-Aqsa dan lingkungan Sheikh Jarrah.

Ini bukan pertama kalinya Ruffalo mendukung Palestina melawan agresi Israel. Selama kampanye pemilu AS tahun lalu, dia berbicara dengan Mehdi Hassan tentang dukungannya untuk perjuangan Palestina.

Selebritas Hollywood dan dunia lainnya juga baru-baru ini menunjukkan dukungan dan solidaritas dengan warga Palestina. Zayn Malik salah satunya. Ia seorang penyanyi dan penulis lagu Inggris, menulis, “Saya mendukung rakyat Palestina. Hati saya sakit untuk keluarga yang kehilangan orang yang dicintai. Kami tidak bisa berdiri sebagai saksi bisu bagi anak-anak yang menjadi yatim piatu dan dibunuh dan tidak menuntut hak asasi manusia semua orang Palestina! Ini harus diakhiri. Bebaskan Palestina,” serunya

Susan Sarandon, seorang aktris Amerika, juga mendukung warga Palestina dalam beberapa tweet.

IHRAM

Menanti Izin Umroh

Arab Saudi semakin mengetatkan keamanan dan penerapan protokol pencegahan Covid-19 dalam pelaksanaan ibadah umrah. Bahkan otoritas dua Masjid Suci mengerahkan petugas khusus untuk mengatur jamaah umrah agar dapat menerapkan jaga jarak sosial saat memasuki Masjidil Haram. Seperti dilansir Saudi Gazette, Presidensi Umum Urusan Dua Masjid

Suci-Administrasi Umum Pengendalian dan Pengelompokan Kerumunan di Masjidil Haram telah mengerahkan 750 petugas khusus untuk membantu jamaah umrah agar dapat melaksanakan ibadah dengan tenang.

Menurut Direktur Administrasi Umum untuk Pengendalian dan Pengelompokan Massa, Osama Al Hujaili mengatakan para petugas itu dikerahkan bergiliran setiap hari selama 24 jam. Mereka pun disebar ke area mataf, lantai satu mataf, lantai dasar dan lantai satu Mas’aa, hingga pintu masuk Masjidil Haram. “Kami mengimbau kepada jamaah umrah untuk mematuhi waktu yang telah ditentukan (dalam pelaksanaan ibadah) sebagaimana ditentukan di aplikasi Eatmarna. Dan memakai masker, serta mematuhi jaga jarak sosial,” kata Al Hujaili.

Selama Ramadhan ada sebanyak 50 ribu jamaah yang setiap harinya diizinkan untuk melaksanakan umrah di dua kota suci. Sementara sebelum Ramadhan tercatat ada 10 juta jamaah haji dari dalam dan luar negeri yang melaksanakan umrah dengan menggunakan aplikasi Etmarna setelah dibukanya lagi umrah secara bertahap pada 4 Oktober. Akan tetapi sampai saat ini Arab Saudi belum mengizinkan umrah  jamaah internasional dari 20 negara termasuk Indonesia.

Sementara itu Sudia Arabian Airlines dilaporkan akan melanjutkan penerbangan internasionalnya mulai 17 Mei namun tidak berlaku bagi 20 negara tersebut. Penangguhan masuknya warga negara asing dari 20 negara tersebut ke Arab Saudi merupakan bagian dari langkah memerangi virus corona. Negara-negara itu antara lain Argentina, Uni Emirat Arab, Jerman, Amerika Serikat, Indonesia, India, Jepang, Irlandia, Italia, Pakistan, Brasil, Portugal, Inggris Raya, Turki, Afrika Selatan, Swedia, Swiss Konfederasi, Prancis, Lebanon, dan Mesir.

Pada akhir pekan kemarin, Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi mengumumkan sertifikat vaksinasi yang menjadi bukti seseorang telah divaksin di negara masing-masing menjadi hal yang wajib bagi jamaah umrah luar negeri. Hal itu disampaikan juru bicara Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, Hisham Saeed.

Berdasarkan mekanisme bagi jamaah yang datang dari luar negeri selama Ramadhan, Saaed mengatakan informasi tentang status kesehatan para jamaah terkait dalam aplikasi Tawakkalna Kementerian Kesehatan Arab Saudi. Jamaah haji luar negeri yang telah memiliki sertifikat vaksinasi kemudian melanjutkan ke pusat Inaya (perawatan) di Mekkah untuk memverifikasi keaslian sertifikat. Setelah itu petugas akan menetapkan tanggal dan waktu pelaksanaan umrah dan shalat di Masjidil Haram bagi jamaah tersebut. Ada beberapa langkah yang harus diikuti jamaah umrah dari luar negeri sebelum menjalankan ibadah. Jamaah luar negeri harus ke Inaya Center enam jam sebelum melakukan umrah, memverifikasi status vaksinasi, memakai gelang digital, menunjukan gelang setibanya di Al-Shubaika Assembly Center untuk memverifikasi data dan izin serta mematuhi tanggal dan waktu yang diberikan untuk melakukan umrah. Jamaah dari luar negeri pun diharuskan menjalani karantina di hotelnya masing-masing di Mekkah selama tiga hari setelah tiba di Arab Saudi.

Sementara itu Plt Direktur Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama, Khoirizi Dasir mengatakan pemerintah Indonesia terus berupaya agar Arab Saudi segera membuka izin umrah bagi jamaah Indonesia. Kendati demikian, Khoirizi mengatakan hingga saat ini pemerintah Arab Saudi belum memberikan respon.

“Indonesia terus melakukan diplomasi, lobby, koordinasi dan komunikasi baik langsung maupun tidak dengan pihak-pihak terkait di Tanah Air maupun di Arab Saudi, namun sampai saat ini belum ada satu stemen resmi dari pemerintah Arab Saudi untuk negara muslim termasuk Indonesia tentang penyelenggaraan haji dan umrah 2021, walaupun kita semua berharap kita bisa mengirimkan jemaah. Kalaulah sejak 1 Ramadhan sudah dibolehkan ibadah umrah sebatas untuk warga saudi dan expatriat dengan syarat daftar ke aplikasi yang ada di Saudi, suntik vaksin, dan protokol kesehatan yang ketat, termasuk karantina 72 jam,” kata Khoirizi kepada Republika beberapa hari lalu.

Pekan lalu Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Esam Abid Althagafi juga mengatakan pihaknya belum mendapat informasi dari negaranya terkait rencana dibukanya kembali layanan haji atau pun umrah untuk jamaah Indonesia.

Hal ini disampaikan Esam Abid Althagafi saat menerima kunjungan Plt Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama Khoirizi di Kedutaan Besar Saudi, Jakarta. Dalam pertemuan itu, Dubes berjanji akan segera memberikan informasi jika sudah ada keputusan dari Pemerintah Saudi.

IHRAM

Vatikan Bantah Yahudi Soal Tanah Dijanjikan dan Ras Terpilih

Israel tidak dapat menggunakan konsep Alkitab mengenai tanah yang dijanjikan atau orang terpilih’’ untuk membenarkan permukiman baru di Yerusalem atau membuat klaim teritorial.

Ini merupakan kesimpulan pertemuan para uskup dari kawasan Timur Tengah di Vatikan pada 2010 lalu. Mereka membahas masalah Israel-Palestina dilihat dari sisi Alkitab. 

Mereka berharap solusi dua negara bagi perdamaian Israel-Palestina dapat diwujudkan serta menyerukan upaya perdamaian untuk menghentikan eksodus pemeluk Kristen dari kawasan itu. 

“Kami telah merenungkan situasi kota suci Yerusalem. Kami cemas mengenai inisiatif sepihak yang mengancam perdamaian dan berisiko untuk mengubah keseimbangan demografis,” demikian pesan mereka.

Meski saat ini kondisi yang terjadi adalah Israel dan Palestina belum melanjutkan lagi pembicaraan damai. Penyebabnya, Israel menolak memperpanjang pembekuan pembangunan permukiman di Yerusalem Timur yang habis 26 September 2010 lalu.

Sejak itu, Israel mengumumkan rencana membangun lagi 238 rumah di dua lingkungan Yerusalem Timur, yang menimbulkan kecaman Palestina dan para pemimpin dunia. Jalan lain untuk posisi teologis dan Alkitab  yang menggunakan firman Tuhan untuk membenarkan ketidakadilan, tidak dapat diterima, demikian pernyataan Keuskupan

Banyak pemukim Yahudi dan kelompok sayap kanan di Israel mengklaim hak mereka terhadap Tepi Barat yang diduduki. Yahudi menyebut mereka Yudea dan Samaria serta menganggap sebagai bagian dari sejarah di mana wilayah itu diberikan kepada orang-orang Yahudi oleh tuhan.

Saat jumpa pers, Uskup Agung Yunani pada saat itu, Cyrille Salim Bustros, mengatakan, umat Kristen tidak dapat berbicara tentang tanah yang dijanjikan bagi bangsa Yahudi. Tidak ada lagi orang yang dipilih. Semua pria dan wanita dari semua negara adalah umat pilihan, paparnya.

Konsep tanah yang dijanjikan tak dapat digunakan sebagai dasar pembenaran kembalinya orang Yahudi ke Israel dan mengusir Palestina, tambahnya. Pembenaran pendudukan Israel atas tanah Palestina, kata Bustros, tak bisa didasarkan pada kitab suci.

Menanggapi hasil musyawarah gereja ini, juru bicara Departemen Luar Negeri Israel, Yigal Palmor, mengatakan, perselisihan teologis atas interpretasi kitab suci sudah tidak ada sejak Abad Pertengahan. Rasanya bukan tindakan bijaksana untuk menghidupkan kembali hal itu, kilahnya.

Hasil musyawarah dua pekan itu juga menekankan agar Vatikan mendesak Yerusalem memiliki status khusus yang menghargai karakter khusus agama monoteis besar yang ada: Islam, Kristen, dan Yudaisme. Mereka meyakini Yerusalem tetap menjadi isu utama perselisihan Israel-Palestina.

Israel telah menganeksasi wilayah itu dan menyatakan Yerusalem sebagai bagian tak terpisahkan negara mereka, tindakan yang tak pernah diakui dunia internasional. Para uskup juga mengakui penderitaan dan ketidakamanan yang dialami Israel meski kesimpulan mereka lebih banyak memaparkan situasi yang dialami Palestina.

Mereka menyadari Palestina menderita akibat pendudukan Israel, terbatasnya ruang mereka, dinding pemisah di mana-mana, pos pemeriksaan militer, para tahanan politik, penghancuran rumah, gangguan kehidupan sosial ekonomi, dan ribuan pengungsi.

Mereka juga mendesak orang Kristen di daerah itu untuk tak menjual rumah atau tanah mereka. Ini aspek penting kehidupan mereka yang tinggal di sana dan bagi mereka yang suatu hari akan kembali ke sana, tulis para uskup. Kami mengutuk terorisme dan juga anti-Semitisme, Islamofobia, dan diskriminasi terhadap umat Kristen.  

*Naskah ini diambil dari Harian Republika yang mengutip Reuters

IHRAM

Harta Karun Kontroversial Palestina-Israel (Bagian II)

Seniman Basel Abbas dan Ruanne Abou-Rahme termasuk di antara mereka yang tidak dapat mengakses pameran dengan mudah. Pada tahun 2014, mereka menemukan topeng Neolitik daring saat melakukan penelitian untuk pekerjaan mereka.

Ketika mereka mencarinya dengan kata kunci “Topeng + Palestina” di Google, mereka berharap menemukan gambar orang-orang Palestina yang mengenakan topeng. Sayangnya, foto topeng kuno yang dipamerkan di Museum Israel juga muncul.

Pameran itu menyebutnya sebagai “Topeng kita” dari “Tanah Israel kuno”. Dalam katalog pameran, perbatasan Tepi Barat dihapus dan hanya istilah seperti “Perbukitan Yudea” dan “Gurun Yudea” yang digunakan. Ini membuat orang Palestina tidak terlihat.

“Topeng ini tidak hanya mendahului Palestina dan Israel, tapi juga mendahului semua agama. Jadi bagi satu entitas untuk mencoba mengklaim ini sebagai bagian dari narasi nasional mereka hanya membawa mitologi ke tingkat yang baru. Kami mulai berpikir tentang cara menghasilkan kontra-mitologi, cara mengintervensi,” kata Abbas.

Museum menyediakan tur virtual secara daring yang memungkinkan para seniman untuk mereplikasi topeng yang dipamerkan meskipun tidak dapat mengunjungi pameran. Setelah meretas pameran daring dan membuat salinan 3D topeng, para seniman mulai melakukan perjalanan ke situs-situs desa Palestina yang dihancurkan pada tahun 1948 ketika negara Israel didirikan.

Pemuda Palestina akan mengenakan topeng di situs-situs tersebut dan membuat ritual baru untuk topeng yang 9.000 tahun lalu yang kemungkinan besar terkait dengan pemujaan leluhur. Topeng dan desa yang hancur menjadi dua elemen kunci dalam proyek yang dinamai And Yet My Mask Is Powerfull, sebuah syair yang diambil dari puisi Adrienne Rich, Diving into the Wreck.

“Puisi ini membantu kami berpikir tentang penghancuran desa-desa di dalam tempat yang sekarang menjadi Israel, jantung penghancuran dan penghapusan komunitas Palestina,” ujar dia.

Menurut para seniman, dengan kembali ke situs-situs penghancuran, orang-orang Palestina memanfaatkannya untuk menolak penghapusan mereka dan mengklaimnya kembali sebagai ruang-ruang hidup.

Pertama kali dipresentasikan pada tahun 2016, proyek multi-bagian ini telah dipamerkan di seluruh dunia, mulai dari Museum Palestina di Ramallah hingga museum dan galeri di Eropa, AS, dan Timur Tengah. Ini juga telah diterbitkan sebagai buku seniman oleh Printed Matter, sebuah organisasi seni yang berbasis di AS.

Proyek ini mencakup proyeksi video di lima saluran dan instalasi media campuran dengan topeng cetak 3D yang ditempatkan di sebelah vegetasi dari situs-situs desa Palestina yang hancur. Abbas mengatakan ini adalah proyek jangka panjang yang akan terus mereka kerjakan.

IHRAM

Harta Karun Kontroversial Palestina-Israel (Bagian I)

Saat ini topeng itu diyakini sebagai salah satu yang tertua di dunia

Ketika seorang misionaris Inggris melintasi Al-Ram pada tahun 1881 meminta barang antik, penduduk desa Palestina mencoba untuk menghentikannya. Berbekal senjata, sekelompok pria menolaknya. Itulah kisah yang ditulis oleh Thomas Chaplin yang akhirnya berhasil mengambil sebuah topeng.

“Seorang wanita membawakan saya topeng batu yang sangat aneh. Segera saya beli dengan harga murah,” tulis Chaplin. Kala itu, ia adalah Direktur Evangelis London Society for Promoting Christianity Amongst the Jewish Hospital di Yerusalem.

Namun, topeng itu dianggap sebagai sesuatu yang tidak bisa dipisahkan oleh penduduk desa. Upaya penduduk desa untuk merebut kembali topeng itu tidak berhasil. Saat ini topeng tersebut diyakini sebagai salah satu yang tertua di dunia dan merupakan bagian dari koleksi arkeologi Palestine Exploration Fund (PEF), sebuah komunitas Inggris yang berbasis di London.

“Ini adalah objek yang menarik, kami yakin itu berasal dari periode Neolitik, sekitar 10 ribu tahun yang lalu,” kata Kepala Eksekutif PEF, Felicity Cobbing. Didirikan pada tahun 1865 di bawah perlindungan kerajaan Ratu Victoria, koleksi PEF di London mencakup ribuan artefak yang diambil dari Palestina antara tahun 1860-an dan 1930-an.

Tindakan Chaplin tidak ilegal dan tidak melanggar Undang-Undang Barang Antik Ottoman. Sebab, dia sudah membayar dan memperolehnya dalam transaksi terbuka. Meski begitu, tidak semua orang yakin keabsahannya.

Warga yang tinggal di Al-Ram dan bekerja sebagai akuntan di Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), Tawfiq Abu Hammad mengatakan topeng tersebut harus dikembalikan.

Bagi penduduk Al-Ram, perampasan barang antik di akhir abad ke-19 hanyalah sebuah episode dalam sejarah panjang perampasan sistematis rakyat Palestina oleh kekuatan kolonial.

“Sekarang kesulitan terbesar di Al-Ram adalah tembok dan pencurian tanah yang terus menerus,” kata Abu Hammad. Al-Ram terletak di timur laut Yerusalem,dan sekarang menjadi kota yang di tiga sisinya dikelilingi oleh tembok pemisah yang dibangun oleh Israel. Sejak diduduki oleh Israel pada tahun 1967, setidaknya seratus hektare tanah telah disita untuk membangun permukiman Yahudi dan pangkalan militer Israel.

Ada 15 topeng lain yang ditemukan di Tepi Barat dan dekat Laut Mati dan diyakini berasal dari periode yang sama. “Topeng ini juga merujuk pada beberapa kepercayaan dan praktik orang Zaman Batu. Terutama topeng ini dipakai untuk melakukan ritual keagamaan dan operasi penguburan orang meninggal,” kata Direktur Purbakala di Jericho, Mohammad Jaradat.

Tersebar di seluruh dunia, topeng-topeng itu tidak dapat diakses oleh sebagian besar orang Palestina karena Tepi Barat hanya dapat dimasuki dengan izin militer. Pemilik koleksi pribadi topeng Neolitik terbesar yang diambil dari Tepi Barat adalah miliarder Michael Steinhardt. Dia memiliki delapan topeng di rumahnya di New York yang dipajang di samping lukisan Picasso. Steinhardt juga mensponsori perjalanan gratis ke Israel untuk orang dewasa dan mengumpulkan seni serta barang antik selama beberapa dekade.

Koleksinya telah mendapat sorotan dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2017, batang marmer yang telah dicuri dari Sidon selama perang saudara Lebanon ditemukan di apartemennya di Manhattan dan dikembalikan ke Lebanon. Setahun kemudian, sembilan karya disita dari rumahnya oleh pihak berwenang yang mengatakan benda-benda itu telah dijarah dari Yunani dan Italia.

Museum Israel memiliki dua topeng dan pecahan topeng. Salah satunya ditemukan oleh tim arkeolog pada tahun 1983 di sebuah gua di Nahal Hemar, dekat Laut Mati. Yang lainnya diambil dari Tepi Barat pada tahun 1970 oleh Moshe Dayan.

Sebelum menjadi menteri, Dayan menjabat sebagai panglima tertinggi tentara Israel. Namanya masih tertulis di bagian dalam topeng Neolitik. Dayan menulis bahwa dia membeli topeng itu dari pedagang barang antik di dekat Hebron. Buruh yang menemukan topeng itu hanya meminta izin untuk mengemudikan traktor sebagai kompensasi.

Menurut Arkeolog Israel Raz Kletter, dia sering menggunakan posisi dan kewenangannya untuk mengumpulkan artefak secara ilegal. Dia mengatakan beberapa orang Palestina sangat terintimidasi oleh jenderal yang kuat sehingga jika mereka memiliki artefak untuk dijual, mereka hanya akan menagih sebagian kecil dari nilai pasar.

“Dayan menggunakan sumber daya tentara, bahkan helikopter untuk menemukan arkeologi yang sesuai,” ungkap Kletter. Pemimpin militer itu tidak memiliki lisensi dan tidak memiliki pelatihan formal sebagai seorang arkeolog. Namun, dia sering mencari artefak untuk koleksi pribadinya di wilayah pendudukan, dari Sinai dan Dataran Tinggi Golan hingga Tepi Barat dan Gaza.

Banyak artefak disimpan di taman Dayan yang menjadi salah satu koleksi barang antik pribadi terbesar di Israel. Ketika Dayan meninggal pada tahun 1981, jandanya menjual koleksinya seharga 1 juta dolar Amerika ke Museum Israel. Penjualan tersebut dikritik secara luas. Sebab, menurut Kletter dan arkeolog lainnya, banyak dari 1.000 objek dalam koleksinya diperoleh secara ilegal.

IHRAM

Mujahadah; Motivasi Untuk Memperbaiki Diri

Dari mana muncul dosa? Suatu waktu Goenawan Mohammad bertanya dalam Catatan Pinggir. Dosa ada karena larangan. Dosa ada karena hukum. Dosa ada ketika ada kesepakatan, kemudian dilanggar. Dosa ada karena ada pengakuan akan kesalahan.

Renungan ini sulit. Tak populer. Tak sedikit manusia yang lalai memikirkannya. Pasalnya, manusia sering lengah dan terpeleset pada kesalahan. Manusia menganggap kesalahan dan dosa itu takings things for granted—sudah begitu dari sananya. Akhirnya manusia terjebak dalam keadaan pasrah terhadap hidup dan dosa.

Manusia jadi putus asa. Tak ada ghairah untuk memperbaik diri. Jatuh dalam kubangan dosa. Minder dalam hidup. Muncul perasaan insecure. Pendek kata; manusia menyerah dalam hidup.

Padahal tak sesederhana itu. Sejatinya manusia adalah makhluk yang mulia. Manusia adalah makhluk paket lengkap. Allah berikan akal untuk berpikir. Anugerah berupa kemampuan analisis tentang sebab dan akibat. Manusia bergerak maju dari ketidaktahuan. Akal untuk merespons dan memecahkan Pelbagai persoalan yang dilemparkan ke depan manusia.

Dalam buku Menjadi Manusia Rohani, karya Kiai Ulil Abshar Abdalla mengatakan salah satu hukum alam universal adalah melakukan ikhtiar dan usaha. Ini bertujuan untuk menggapai keberhasilan dalam hidup.

Seorang yang pendosa misalnya, tak bisa terus menerus berputus asa. Seorang malas, tak seharusnya merasa tak bisa memperbaiki diri. Perasaan insecure harus kita kendalikan. Manusia punya keistimewaan, yakni akal. Itulah hukum alam, sekaligus hukum sosial yang berlaku di dunia ini.

Lantas apa yang bisa diperbuat manusia pendosa dan tukang maksiat? Dengan akal yang dimilikinya, seorang pendosa bisa hijrah. Sejatinya, hijrah adalah beralih suatu yang lama menuju pada keadaan baru. Meninggalkan kelamnya dosa di masa lalu, lantas menuju arah kebaikan.

Hijrah dari kemaksiatan dan dosa tak akan berhasil bila tak dilakukan dengan sungguh-sungguh. Seyogianya, konsep hijrah itu dibarengi dengan mujahadah. Tujuannya, agar orang yang hijrah tak tergoda lagi pada perbuatan dosa terdahulu.

Tokoh Sufi, Al-Qusyairi menyebut bahwa mujahadah Suatu ikhtiar membebaskan diri dari kekangan hawa nafsu duniawi yang menjadi sifat manusiawi. Sikap mujahadah juga berusaha mengendalikan diri serta tidak memperturutkan kehendak nafsu. Imam Qusyairi berkata;

أصل مجاهدة النفس فطمها عن المألوفات وحملها على غير هواها

Artinya: Sikap mujahadah diri adalah penyapihan diri syahwat, dan menjauhkan diri dari nafsu birahi.

Di sisi lain, Imam al Ghazali mengatakan dalam kitab kitab Ihya Ulumuddin, mengatakan mujahadah adalah pintu masuk hidayah Allah. Tak ada pintu masuk hidayah, selain mujahadah. Ia berkata dalam Ihya Ulumuddin, Jilid I, halaman 145;

مفتاح الهداية لا مفتاح لها سواها

Artinya; Kunci hidayah ialah mujahadah (berjuang membersihkan hati dari pelbagai sifat yang buruk dan tercela). Tak ada kunci hidayah selain itu.

Dengan demikian hijrah dan mujahadah adalah motivasi untuk memperbaiki diri. Hijrah bertujuan untuk migrasinya diri dari kebejatan kepada kebaikan, sedangkan mujahadah bertugas melazimi diri untuk senantiasa dalam kebaikan. Dan tak kerjatuh dalam kubangan dosa lagi.

BINCANG SYARIAH