Selain shalat, kebiasaan lain dari Rasulullah yang juga patut dicontoh adalah bersedekah, berbagi, dan saling membantu. Dengan bersedekah, kata Ikhsan, akan membuat diri kita bahagia.
Disadari atau tidak, di sekeliling kita terdapat banyak radikal bebas yang bisa mengancam kesehatan manusia kapan dan dimana saja.
Radikal bebas, penjelasan simpelnya, sama dengan racun, kata pegiat kesehatan Ikhsan K Suhartono SSi Apt. Radikal bebas jelasnya adalah molekul yang masuk ke tubuh, ia tidak stabil, dan merusak tubuh seseorang.
“Contohnya polusi udara, ada asap mobil, ada partikel-partikel…, termasuk juga asap rokok,” jelasnya di sela-sela mengisi acara Talkshow Kesehatan dan Kecantikan “Radikal Bebas on Warning, Kenali Obat dan Kosmetik Berbahaya” di ballroom Oasis Amir Hotel, Senen, Jakarta Pusat, penghujung pekan kemarin.
Menurut Ikhsan, salah satu cara menangkal ancaman radikal bebas adalah dengan menjalankan pola hidup yang sehat, sebagaimana kehidupan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.
“Sebenarnya pola hidup Rasulullah, kan, sudah luar biasa,” ujar Ikhsan di ruang acara yang dihadiri bintang tamu Indadari istri Caisar Aditya Putra dan puluhan peserta itu.
Sehat Psikis
Lebih jauh, Ikhsan menjelaskan. Secara psikis, menjalankan ibadah dapat menghilangkan stres. Shalat, misalnya, terutama jika dilakukan secara berjamaah, akan menimbulkan perasaan tenang dan rileks.
Sebab seseorang yang ke masjid atau mushalla akan bertemu dengan orang lain, seperti tetangga, lantas bersilaturahim, saling menyapa, dimana hal itu diyakininya akan menimbulkan ketenangan.
“Dapat pahala lagi, udah jelas,” imbuh Ikhsan yang juga Owner Miracle Glutaskin & Ummi Amizah Skincare dalam perbincangan santai dengan hidayatullah.com, Sabtu (05/08/2017) itu.
Selain shalat, pola hidup lain dari Rasulullah yang juga patut dicontoh adalah bersedekah, berbagi, dan saling membantu. Dengan bersedekah, kata Ikhsan, akan membuat diri kita bahagia.
“Jadi ada uang itu ya di-share, disedekahkan,” ujarnya, lantas mengutip perintah Allah dalam al-Qur’an kepada orang beriman untuk berinfaq.
“Setelah kita bagi, kita akan happy. Kenapa? Karena Allah akan ganti 700 kali lipat, siapa yang enggak happy?! Entah (diganti) di dunia atau di akhirat, kan, tinggal nunggu. Orang kalau nunggu hadiah gimana perasaannya? Happy, enggak?! Jadi satu masalah; stres, berkurang,” paparnya yakin.
Sehat Fisik
Selain psikis, secara fisik juga dianjurkan mengikuti pola hidup Rasulullah. Misalnya dengan memperbanyak minum air putih yang halal dan baik, seperti air Zam-zam, serta mengurangi minum air yang mengandung gula.
“Kalau hidup Rasulullah, kan, sudah luar biasa. Minum Zam-zam. Apa itu? Air yang bersih, air yang halalan thayyiban,” ungkapnya.
Soal makan pun, dianjurkan memperbanyak mengonsumi buah-buahan, “Terutama kurma.” Dan kurangi makanan mengandung karbohidrat, “kurangi (makan) nasi,” imbuh Sarjana Apoteker lulusan Farmasi ITB angkatan 92 ini.
Apalagi di Indonesia, sebagai negara tropis, sangat melimpah ruah berbagai jenis buah-buahan.
Yang ini juga perlu diperhatikan. Kata Ikhsan, dahulukan mengonsumi buah sebelum makanan lainnya. Tidak dibalik.
Begitu pula, hindari mengonsumsi dua jenis protein berbeda alam dalam sekali makan. Misalnya mencampur protein darat, seperti daging ayam, dengan protein laut, seperti ikan.
“Rasulullah enggak pernah mencampur protein dari laut sama darat, kan. Misalnya makan ikan, ikan aja. Jadi protein laut enggak digabung protein darat,” jelas pria supel dan murah senyum ini.
Selain itu, untuk hidup lebih sehat, kita juga dianjurkan memperbanyak berolahraga, seperti memanah, berkuda, berenang, dan sebagainya.
“Kalau Rasulullah memanah itu sekali narik itu berapa kilo. Sekali berkuda itu, kan, bergetar semua (anggota) tubuh kita, bergerak. Bergulat, berenang, itu, kan, pola Rasulullah,” ujarnya.
Jadi, dengan memperbanyak makan buah, minum air putih, banyak bergerak ke sana ke mari, berjalan tiap hari, insya Allah hidup kita akan sehat. “Kalau ikut pola Rasulullah, sudah cukup sekali untuk (bisa hidup) sehat,” simpulnya.
Di samping itu, cara lain menetralkan atau mengeluarkan radikal bebas dari tubuh adalah dengan mengonsumsi glutation, aku Ikhsan yang mengaku rutin mengonsumsi Glutaskin ini.
Kalau Tetap Sakit?
Sekalipun telah melakukan berbagai upaya tersebut tapi kita tetap jatuh sakit, hal ini jangan dikeluhkan, pesan Ikhsan.
Justru kebahagiaan juga bisa diperoleh ketika sakit, kata suami dari dr Shelly Prihatini -praktisi kesehatan dan kecantikan- ini.
Sebab, terangnya, Rasulullah sudah mengatakan, bahwa sakit sebagai penghapus dosa. Tentu jika dijalani dan diterima dengan kesabaran. Kabar gembira ini diharapkan membuat seseorang yang sakit jadi tetap bisa berbahagia.
“Dengan sehat dapat pahala, dengan sakit kurang dosa, kan. Selesai masalah,” pungkas pria kelahiran Palembang, 29 Juli 1974, yang aktif berdakwah lewat dunia kesehatan ini.
Memang, dalam hidup ini kita punya banyak masalah dan kelemahan. Nah, cara untuk selamat, jelasnya, adalah dengan mengikuti jalannya Rasulullah.
“Ikuti Rasul itu sama dengan menunggu hadiah, mengikuti Sunnah adalah perbuatan menghasilkan pahala, dan pahala itu adalah hadiah. Di dunia ataupun akhirat, pasti dapat. Jadi, selalu berbahagia orang yang akan mendapatkan hadiah. Kejarlah hadiah itu dengan cara Rasulullah,” ungkapnya berpesan.*