Jihad yang Paling Utama

Mari berjihad menyelamatkan akidah saudara-saudara kita  dengan harta kita. 

Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih. (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu, itulah yang lebih baik bagimu jika kamu mengetahuinya. niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di surga ‘Adn. Itulah keberuntungan yang besar.” (QS. 61:10-12)

(yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu, itulah yang lebih baik bagimu jika kamu mengetahuinya.” (QS. 61:11)

Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Abu Na’im, “Kemiskinan itu dekat kepada kekufuran.”

Keadaan seseorang yang serba kekurangan dapat menggodanya untuk melakukan kemaksiatan guna memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya.

Dalam masyarakat, bisa saja terjadi seorang suami yang miskin melakukan perampokan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.

Bisa pula terjadi, seorang ibu yang miskin karena tekanan ekonomi menjual diri demi menghidupi anak-anaknya.

Demikian pula seorang pemuda yang miskin, bisa saja nekat melakukan pencurian karena didorong keinginannya untuk meniru gaya hidup teman-temannya yang anak orang kaya.

Ada banyak orang miskin yang karena ketidakberdayaannya secara ekonomi tidak pernah mengenal Tuhan. Mereka tidak pernah pergi ke masjid untuk shalat sebagaimana mereka tidak pernah berpuasa.

Banyak orang seperti ini akhirnya berpindah ke agama lain alias murtad karena adanya bantuan-bantuan ekonomi dari kelompok tertentu yang mampu menyejahterakan hidupnya.

Ayo saudaraku, jangan sampai  kita kecolongan oleh mereka yang membuat saudara-saudara  kita menjadi murtad.

Mari kita berjihad menyelamatkan akidah mereka dengan harta kita.Betapa besar ganjarannya di  sisi Allah SWT. Karena, dengan membebaskan mereka dari kemiskinan sehingga mereka kembali kepada Allah dengan tetap  istiqamah beribadah kepada-Nya, maka kitapun akan mendapatkan  semua pahala ibadah mereka tanpa mengurangi pahala mereka yang mengerjakannya.

Semoga Allah SWT menerima segala amal ibadah kita. Aamiin.

Oleh  Hasan Yazid Al-Palimbangy

KHAZANAH REPUBLIKA