Kisah Nabi Khidir

DALAM surah Al-Kahf, Allah menceritakan tentang Nabi yang diberi nama Khidir. Nabi Khidir diberikan rahmat oleh Allah, dan diajarkan ilmu yang lain dari Nabi lainnya. Dikisahkan saat Nabi Musa dipertemukan dengan Nabi Khidir.

“Lalu mereka berdua bertemu dengan seorang hamba antara hamba-hamba Kami, yang telah Kami berikan rahmat kepadanya dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan ilmu kepadanya dari sisi kami.” (Al-Kahf : 65)

Nabi Musa mengikuti Nabi Khidir dan memintanya untuk mengajarkannya ilmu yang benar yang telah Allah ajarkan kepada Nabi Khidir sebagai petunjuk. Nabi Khidir meminta Nabi Musa untuk bersabar atas sesuatu hal yang terjadi dalam perjalanan mereka. Nabi Musa pun mengatakan ia akan sabar dan tidak akan menentang Nabi Khidir dalam urusan apapun.

Maka berjalanlah mereka menaiki perahu, selama perjalanan banyak hal yang dilakukan Nabi Khidir hingga membuat Nabi Musa tak bisa menahan diri untuk selalu bertanya sebab musabab ia melakukan hal yang demikian. Mulai dari melubangi perahu, membunuh seorang anak muda yang bersih dan tak berdosa, kemudian menegakkan dinding rumah yang hampir roboh oleh seorang penduduk di negeri yang mereka datangi.

Dan ketika mereka hendak berpisah, Nabi Khidir menjelaskan kepada Nabi Musa tentang semua perbuatannya yang membuat Nabi Musa tidak sabar.

“Adapun perahu itu adalah milik orang miskin yang bekerja di laut, aku bermaksud merusaknya, karena di hadapan mereka ada seorang raja yang akan merampas setiap perahu.” (Al-Kahf : 80 )

Dan penjelasan Nabi Khidir tentang ia membunuh seorang anak muda yang tidak berdosa dan bersalah:

“Dan adapun anak-muda (kafir) itu, kedua orangtuanya mukmin, dan kami khawatir kalau dia akan memaksa kedua orangtuanya kepada kesesatan dan kekafiran.” (Al-Kahf: 81)

Dan, mengapa Nabi Khidir menegakkan dinding rumah seorang penduduk negeri:

“Dan adapun dinding rumah itu adalah milik dua anak yatim di kota itu, yang di bawahnya tersimpan harta bagi mereka berdua, dan ayahnya seorang yang saleh. Maka Tuhanmu menghendaki agar keduanya sampai dewasa dan keduanya mengeluarkan simpanannya itu sebagai rahmat dari Tuhanmu. Apapun yang kuperbuat bukan menurut kemauanku sendiri. Itulah keterangan perbuatan-perbuatan yang engkau tidak sabar terhadapnya.” (Al-Kahf: 82)

 

 

– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2298133/kisah-nabi-khidir#sthash.J8wwm7YW.dpuf