Setiap tahunnya, ribuan jamaah mengunjungi kota Makkah di Arab Saudi untuk melaksanakan ibadah haji maupun umrah. Jamaah yang memadati Masjid Al Haram di Makkah berharap mereka akan mampu melewati kerumunan orang untuk mencium atau menyentuh Batu Hitam (Hajar Aswad) yang terletak di sudut sebelah tenggara Ka’bah, yaitu sudut darimana Tawaf dimulai.
Di depan Hajar Aswad itulah, berdiri seorang penjaga yang mengawasi dan membantu jamaah yang ingin menjangkau batu tersebut. Setiap jam berlalu, seorang penjaga baru bergantian mengambil alih tanggung jawab untuk menjaga Hajar Aswad dan jamaah yang begitu semangat agar aman.
Dilansir di Saudi Gazette, Jumat (29/6), pejabat keamanan masjid mengatakan kepada Al-Arabiya English bahwa 24 penjaga yang melindungi Hajar Aswad dipilih berdasarkan daftar kriteria tertentu. Kriteria tersebut memastikan mereka adalah sosok yang tepat untuk pekerjaan tersebut, seperti secara fisik sehat dan mampu mengatasi di tengah cuaca panas.
- Menjaga Amarah
Para pejabat Presidensi Umum untuk Urusan Masjid Al Haram memurnikan area Hajar Aswad setiap setelah shalat dengan pembersih, air mawar, Oud (parfum), dan alat pembersih yang dibuat khusus.
Banyak orang yang mungkin menganggap bahwa Hajar Aswad adalah satu batu yang utuh. Namun, Hajar Aswad sebenarnya terdiri dari delapan batu kecil, yang terbesar di antaranya adalah ukuran tanggal, yang dibentuk bersama.
Batu Hitam terletak di sudut timur Ka’bah dan sekitar satu setengah meter dari lantai. Batu tersebut dikelilingi oleh bingkai perak yang diikat oleh paku perak ke dinding luar Ka’bah. Hajar Aswad ini menandakan permulaan dan akhir dari setiap ritual ibadah Tawaf di sekitar Ka’bah. Karena jamaah kerap melambai atau mencoba untuk menyentuh batu dengan setiap putaran tawaf.