Kurma adalah buah yang disukai Rasulullah. Sejak dulu buah ini dinikmati banyak orang karena kelezatannya.Jamaah haji dan umrah sangat mudah menemukan buah kurma di Tanah Suci. Ketika berkunjung ke Madinah, biasanya mereka diarahkan untuk mendatangi sebuah kebun kurma yang luas sekali.
Di sana mereka dapat memborong kurma berapa pun yang diinginkan. Ketika musim haji, perkebunan kurma di Madinah dapat menjual beberapa ton kurma.Mereka meraup dan menikmati keuntungan besar. Perekonomian Saudi pun meningkat. Masyarakat di sana menjadi semakin sejahtera.
Berikut ini adalah tiga manfaat buah kurma bagi jamaah haji dan umrah di Tanah Suci.
Menambah Tenaga
Jamaah haji dan umrah biasanya belum terbiasa dengan masakan Arab yang menggunakan bumbu kapulaga dan kayu manis. Mereka baru mendap- atkan jatah makan pada waktu-waktu tertentu. Misalkan sarapan pagi disediakan pada pukul 7.00 waktu setem- pat. Makan siang baru mereka nikmati setelah Zhuhur.
Sedangkan, makan malam biasanya baru dibagikan pada pukul 20.00 atau bahkan lebih malam lagi. Nah, di luar jatah makan tadi, jamaah harus kreatif mencari cemilan. Kalau ingin tidak sulit, jamaah cukup memborong kurma.
Harganya terjangkau, mulai 5 hingga puluhan riyal per kilogram, tergantung jenis. Dengan mengonsumsi kurma, jamaah akan tetap men- dapatkan asupan dan terhindar dari sakit perut.
Mencegah Penyakit
Buah kurma juga mengandung antioksidan dan berbagai nutrisi yang diperlukan untuk daya tahan tubuh. Asupan tersebut sangat dibutuhkan untuk menjaga stamina tubuh agar terhindar dari penyakit. Haji dan umrah adalah ibadah fisik yang menguras tenaga.
Tawaf mengharuskan jamaah berjalan kaki mengelilingi Ka’bah hingga tujuh kali. Setiap putaran jamaah menempuh perjalanan mulai 100 — 200 meter. Sa’i lebih jauh lagi. Sekali jalan saja dari bukit Shafa ke Marwah sudah mencapai 400 meter. Jika dikalikan tujuh putaran, menjadi 2,8 kilometer. Jika jamaah mengonsumsi kurma dan nutrisi yang cukup, stamina dapat terjaga dan ibadah haji-umrah sukses terlaksana.