Madinah (PHU)–Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengimbau jemaah mematuhi peraturan penerbangan yang melarang membawa zat cair ke dalam pesawat. Tujuannya adalah untuk keselamatan dan kenyamanan bersama.
Di bagian bawah kabin terdapat banyak kabel yang harus selalu kering. Kala terkena air, maka bukan tidak mungkin arus pendek terjadi dan menyebabkan kebakaran.
Jemaah harus memahami bahwa tujuan utama mereka kembali ke kampung halaman dengan selamat tak boleh dihalangi apa pun. Peraturan penerbangan internasional yang sudah disampaikan panitia haji merupakan upaya mendukung keselamatan tadi.
Karena itulah petugas memeriksa kapasitas dan barang bawaan jemaahuntuk memastikan mereka tidak membawa barang berlebih dan aman. Koper jemaah yang dimasukkan ke bagasi steril dari cairan. Sedangkan cairan yang boleh masuk ke kabin penumpang tak lebih dari 100 mililiter.
Menag menyayangkan ulah jemaah yang nekat membawa air zamzam dengan menyembunyikannya di sela-sela tas. Petugas Bandara King Abdul Aziz Jeddah mengetahuinya melalui mesin x-ray dan langsung membongkarnya. Ribuan botol air zamzam dibuang sia-sia.
“Tolong peraturan yang ada dipatuhi, karena mereka pasti akan menyita air zamzam,” katanya di Madinah. Senin (27/08)
Dia mengatakan, Pemerintah Indonesia dan Kerajaan Arab Saudi bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan air zamzam jemaah haji. Maktab Zamazimah bertanggung jawab atas pembagian air tersebut. Setiap jemaahakan menerima lima liter zamzam yang sudah lebih dulu dikirimkan di debarkasi.
“Air zamzam akan dibagikan setelah jemaah tiba di Tanah Air,” tandasnya.
Beberapa tahun lalu, setiap jemaah mendapatkan 10 liter air zamzam. Namun, kini berkurang menjadi lima liter. Secara keseluruhan, jemaah Indonesia mendapatkan lebih dari sejuta liter air zamzam yang disediakan pihak maktab. Hal ini merupakan hasil kesepakatan antara Pemerintah Indonesia dan pihak Arab Saudi yang bertanggung jawab atas pelayanan jemaah haji.(mch/ha)