Jakarta (Sinhat)–Musim haji sudah dekat, jamaah haji gelombang pertama akan masuk asrama tanggal 27 Juli dan berangkat menuju Arab Saudi esok harinya 28 Juli.
“Saya yakin, jamaah haji mungkin bingung apa saja yang akan di bawa dan bingung hal lainnya,” kata Abdurrazak Alfakhir, Kasubdit Advokasi Haji Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah melalui pesan tertulisnya, Rabu (21/06/2017).
Beli ini itu, isi tas tentengan dan koper pun bisa dibuka berkali-kali. Seperti ada saja yang kurang. Alih-alih tas koper pun membengkak jadi penuh.
“Disinilah tugas motivasi psikologi dalam memberikan rasa ketenangan dengan menyampaikan informasi yang penting, termasuk barang bawaan,” ucap Razak.
Memang kita menyadari, merubah pemikiran barang bawaan agak sulit. Faktor budaya, kebiasaan atau informasi dari kerabat menjadikan jamaah semakin bingung. Perlu menyakinkan bahwa pertama, Arab Saudi (Jeddah, Makkah dan Madinah) bukanlah kota yang terbelakang. Itu kota modern, semua fasilitas dan kebutuhan yang diperlukan ada.
Kedua, menyampaikan informasi bahwa mereka (jamaah haji) saat berangkat dan saat berada di sana akan didampingi, dilayani, dibimbing, dilindungi oleh petugas haji. Pendek kata pembinaan, pelayanan dan perlindungan melekat selalu hadir saat dan kapan pun jamaah haji butuh.
Ketiga, petugas baik di pusat, daerah maupun di Arab Saudi selalu dan tak bosan-bosannya menyampaikan informasi tentang layanan haji. “Semisal bagaimana saat berada di pesawat, bagaimana saat berada di Masjidil Haram, Masjidil Nabawi, di Raudah, saat tawaf, sai, tahallul, di pemondokan, di pusat perbelanjaan, di Armina (Arafah, Muzdalifah, Mina),” terang Razak.
Keempat, tentang kesehatan. Jamaah haji dengarkan himbauan, informasi, arahan dari petugas kesehatan. “Kita punya Klinik Kesehatan Haji Indonesia. Dokter spesialis, obat-obatan, alat kesehatan dan pendukung lainnya ada. Jadi jangan kuatir. Apabila memang ada penyakit yang memang membutuhkan obat tertentu, jamaah jangan sungkan untuk konsultasi saat di Tanah Air kepada petugas,” terangnya.
Kelima, patut kita bersyukur bahwa persiapan haji tahun ini sudah hampir rampung. Banyak hal baru yang menjadi pendukung layanan. “Menu makanan semakin variatif, volume makan ditambah, pemondokan setara hotel bintang tiga, bus yang sudah diupgread, tenda di Arafah dibuat baru berbahan PVC tahan panas dengan rangka baja dan dilengkapi pendingin udara,” terang Razak.
Keenam, soal ibadah juga jamaah haji akan dibimbing melekat. Saat di Tanah Air dilakukan bimbingan massal di kabupaten kota sebanyak 2 kali, di kecamatan sebanyak 6-8 kali dan khusus bagi Karu dan Karom pun dilakukan bimbingan agar terbangun rasa memiliki dalam melayani terkait ibadah. “Selama di Arab Saudi pun bimbingan melekat dilakukan, ada visitasi dan bimbingan di pemondokan jamaah haji,” ungkapnya.
Jadi intinya adalah apabila jamaah membutuhkan apapun maka tanyalah kepada petugas. “Semua hal terkait layanan haji insyaallah sudah ditingkatkan, jadi kalau mau bertanya maka tanyalah kepada petugas, baik saat di Tanah Air maupun saat di Arab Saudi nanti,” pungkas Razak. (ar/ha)