Dalam buku berjudul Kitab Peninggalan-Peninggalan Bersejarah Para Nabi karya Abdul Syukur al-Azizi disebutkan, Nabi Idris AS adalah penemu tulisan pertama dalam sejarah peradaban umat manusia.
Pernyataan ini berdasarkan hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwiyatkan Muslim dari Mu’awiyah bin al-Hakam as-Sulami, yakni: ”Dahulu, ada seorang nabi yang menulis dengannya (maksudnya menulis di atas pasir). Barang siapa sejalan dengan tulisannya, demikian itulah (tulisannya)”.
Hadis Nabi Muhammad SAW ini menjelaskan firman Allah SWT dalam Alquran surah Maryam (19) ayat 56 yang artinya: “Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka, kisah) Idris (yang tersebut di dalam Alquran). Sesungguhnya, ia adalah seorang yang sangat membenarkan dan seorang nabi. Dan, kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi.”
Menurut Abdul Syukur, manusia sudah berbicara menggunakan 72 bahasa pada masaNabi Idris AS. Saat berdakwah kepada kaumnya, ia sudah menggambar pembangunan kota-kota, sehingga kota yang berhasil dibangunnya berjumlah 188 kota.
Berdasarkan catatan sejarah, sekitar 3.500 hingga 3.000 SM, bangsa Sumeria (Irak) telah dikenal sebagai bangsa paling tua di dunia yang memiliki bukti kemampuan menulis. Pada 3.000 hingga 2.000 SM, bangsa Mesir juga menunjukkan bukti yang sama. Bahkan, sekitar 2.500 hingga 2.000 SM, bangsa Mesir membuat piramida, dan bangsa Sumeria (Babilonia) membuat taman gantung yang masih bisa disaksikan hingga saat ini.
Dalam catatan sejarah, bukti-bukti adanya karya tulis tertua memang ditemukan di tempat Nabi Idris menyeru kaumnya, yaitu tempat bangsa Sumeria. Hal ini semakin menguatkan bahwa Nabi Idris AS adalah manusia pertama yang mengenalkan tulisan.
Bahkan, beberapa tahun silam, ilmuwan modern dan para ahli arkeologi berhasil menemukan sejumlah perabotan dan barang-barang yang diperkirakan berusia 4.000 tahun. Beberapa benda yang berhasil ditemukan adalah sebuah lempengan dari tanah yang berasal dari zaman Sumeria. Di atas lempengan itu, terdapat tulisan tentang matematika dalam bentuk tulisan huruf paku.
Menulis dengan pena
Nabi Idris AS juga dikenal sebagai manusia pertama yang menulis menggunakan pena. Para ilmuwan pernah menemukan beberapa potongan naskah kuno yang diklaim terkait dengan Nabi Idris AS.
Oleh para sejarawan, naskah kuno itu disebut Kitab Henokh. Salah satu cerita dalam kitab itu berisi tentang peradaban tertua di bumi Lemuria, Atlantis yang hilang ditelan bumi. Juga, prediksi tentang banjir besar yang akan terjadi di bumi.
Para ilmuwan itu menduga Kitab Henokh ditulis Nabi Idris yang juga dikenal dengan nama Akhnukh yang dalam bahasa Ibrani disebut Henokh.
Selain dikenal sebagai orang yang pertama menggunakan pena, Nabi Idris AS juga dikenal sebagai ahli perbintangan. Nabi Idris adalah orang yang pertama kali menggunakan bintang sebagai penunjuk arah, waktu yang tepat untuk bercocok tanam, memperkirakan kondisi cuaca, dan lain-lain.
Keterkaitan bangsa Sumeria dengan Nabi Idris AS semakin terlihat ketika beberapa penelitian membuktikan bangsa Sumeria telah mempelajari ilmu perbintangan untuk mengetahui masa bercocok tanam yang baik. Misalnya, rasi bintang Taurus yang dipercaya sebagai masa awal musim semi dan cocok untuk menanam. Sedangkan, rasi bintang Virgo dipergunakan sebagai waktu yang tepat untuk panen.
Nabi Idris AS adalah keturunan keenam dari Nabi Adam AS, putra dari Yarid bin Mihla’iel bin Qinan bin Anusy bin Syith bin Adam AS. Nabi Idris adalah keturunan pertama yang dikaruniai kenabian setelah Nabi Adam AS dan Nabi Syith AS.
Dalam buku Nabi-Nabi dalam Alquran karya Afif Abdul Fatah, yang mengutip sejumlah keterangan ulama, disebutkan Nabi Idris AS dilahirkan di Munaf (Memphis), Mesir. Dia lalu berdakwah menyiarkan agama ke wilayah Irak kuno. Tapi, sebagian lagi berpendapat Nabi Idris AS dilahirkan dan dibesarkan di Babilonia.
Mengutip pendapat Sami Abdullah al-Maghluts, Abdul Syukur al-Azizi menulis, Nabi Idris adalah kaum Nabi Syits atau keturunan Qabil, putra Nabi Adam AS, di willayah Irak kuno.
Dalam konteks ini, ada pula sejarawan yang menduga kata “pemusnahan’ yang tertulis dalam Kitab Henokh sesungguhnya merujuk pada Bani Qabil. Allah SWT juga memberikan 30 mushaf (shuhuf) sebagai bekal untuk diajarkan pada kaumnya.
Beberapa ulama menyebutkan, Nabi Idris AS hidup sekitar tahun 4.533 hingga 4.188 SM. Salah satunya, Al-Mahluts dalam buku berjudul Atlas Sejarah Nabi dan Rasul. Dhurorudin Mashad menulis dalam bukunya Mutiara Hikmah Kisah 25 Nabi dan Rasul dan menyebutkan, Nabi Idris AS mendapat julukan dari Allah SWT berupa Asadul Usud atau singa dari segala singa. Julukan itu diberikan karena keberanian dan kegagahannya.
Dalam buku itu, seperti dikutip Abdul Syukur, disebutkan Nabi Idris AS merupakan salah satu nabi yang memiliki banyak keistimewaan. Nabi Idris AS dikenal sebagai nabi yang sangat pintar, orang yang pertama kali menciptakan tulisan dan menemukan alat tulis, pandai menggambar, menjahit, serta ahli astronomi.