MUI Mendukung Keputusan MA tentang Larangan Pencatatan Perkawinan Beda Agama

Ketua Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), Asrorun Niam Sholeh mengapresiasi langkah Mahkamah Agung yang menerbitkan aturan larangan pencatatan perkawinan beda agama.

Hari Selasa (18/7/2023)  Mahkamah Agung (MA) mengeluarkan Surat Edaran Mahkamah Agung (SEMA) Nomor 2/2023 tentang Indikasi bagi Hakim dalam Mengadili Permohonan Catatan Perkawinan Antar Orang yang Berbeda Agama dan Kepercayaan.

“Penerbitan SEMA ini sangat tepat untuk memberikan kepastian hukum dalam perkawinan dan untuk menutup celah bagi para pelaku perkawinan beda agama yang selama ini bermain-main dan berusaha menyiasati hukum,” kata Niam di Jakarta, Selasa.

Niam menjelaskan UU Perkawinan telah memperjelas bahwa perkawinan itu sah jika dilakukan sesuai dengan ajaran agama.

Dengan demikian, kata dia, acara pernikahan itu sebenarnya adalah acara keagamaan. Sementara negara hadir untuk menyelenggarakan acara keagamaan tersebut demi mencapai status melalui catatan.

“Pencatatan perkawinan merupakan wilayah administratif sebagai bukti legalitas perkawinan. Jika Islam menyatakan pernikahan tidak sah, maka tidak mungkin untuk mencatat,” katanya. Namun, menurut Niam, ada orang yang telah menghindari hukum dengan mengajukan keputusan pengadilan, dengan dalih Undang-Undang Administrasi Kependudukan membuat ruang.

Sementara itu, dalam Pasal 2 ayat (1) UU No. 1 Tahun 1974 secara eksplisit mengatur perkawinan adalah sah, bila dilakukan sesuai dengan hukum masing-masing agama dan keyakinannya.

Selanjutnya, Pasal 8 huruf f Undang-Undang Perkawinan mengatur larangan perkawinan antara dua orang yang memiliki hubungan yang, menurut agamanya atau aturan lain yang berlaku, dilarang kawin. Dalam Islam, kata Niam, pernikahan dilarang.

Islam melarang, dan hukum melarang. SE bersikeras pada larangan untuk melayani sebagai panduan hakim. Oleh karena itu, pelaku, fasilitator, dan penyelenggara perkawinan dari berbagai agama melanggar hukum,” kata Niam.

Sebelumnya, dalam proses penyusunan SEMA, MA mengundang perwakilan lembaga keagamaan untuk dimintai pendapatnya.  Niam hadir dalam pertemuan tersebut untuk membahas berbagai isu seperti pernikahan agama, kasus putusan pengadilan yang beragam, dan pentingnya memberikan bimbingan bagi para hakim.

“Aturan ini wajib dipatuhi oleh semua pihak, terutama bagi hakim yang belum mengerti atau pura-pura tidak memahami hukum perkawinan,” katanya.* (ant)

HIDAYATULLAH

Ini 3 Nabi yang Mendapat Julukan Bapak Manusia

Artikel ini akan membahas tentang 3 Nabi yang mendapat julukan  bapak manusia. Sejatinya, manusia ialah makhluk Allah yang paling mulia. Namun meski demikian, tak layak bagi kita untuk meremehkan atau mencaci makhluk lain. Bahkan meski rupanya jelek, sebab ia juga ciptaannya Allah azza wa jalla. 

Keyakinan kita sebagai muslim, manusia bukanlah hasil dari evolusi kera sebagaimana dijelaskan dalam sebuah teori. Nenek moyang kita adalah Nabi Adam As, Manusia yang mulia, di mana ketika selesai diciptakan, semua makhluk diperintah untuk sujud (sebagai bentuk penghormatan) kepadanya. 

Nabi yang Mendapat Julukan Bapak Manusia

Dalam khazanah Islam, manusia berasal dari manusia itu sendiri. Pertama, ialah Nabi Adam. Ialah adalah moyang semua manusia berasal dari keturunannya, sehingga beliau dikenal sebagai bapaknya manusia. Namun yang mendapat gelar ini, bukan hanya Nabi Adam saja. 

Kedua, adalah Nabi Nuh juga disebut sebagai bapak manusia. Ibnu Qayyim al-jauziyah mengatakan:

وَالله سُبْحَانَهُ جعل إِبْرَاهِيم الْأَب الثَّالِث للْعَالم فَإِن أَبَانَا الأول آدم وَالْأَب الثَّانِي نوح وَأهل الأَرْض كلهم من ذُريَّته كَمَا قَالَ تَعَالَى {وَجَعَلْنَا ذُرِّيَّتَهُ هُمُ الْبَاقِينَ}

“Allah Swt menjadikan Nabi Ibrahim As sebagai bapak manusia yang ketiga, setelah Nabi Adam dan Nabi Nuh As. Mengenai alasan Nabi adam As menjadi bapak manusia yang pertama, sudah jelas alasannya. Sedangkan Nabi Nuh As, mengapa digelari sebagai bapak manusia yang kedua, sebab seluruh keturunan yang ada merupakan keturunan beliau. 

Hal ini bermula ketika dunia dilanda musibah yang sangat besar, yaitu banjir bandang, yang menyebabkan seluruh umat manusia di penjuru dunia meninggal semua kecuali yang ikut bahteranya Nabi Nuh As. Sebagaimana firman Allah dalam surat As-shaffat ayat 7 yang terjemahnnya berbunyi “Dan kami jadikan keturunan Nabi Nuh As saja yang selamat dari musibah ini”, Oleh karena ini, beliau dijukuki sebagai bapak manusia yang kedua”.  

Lantas Mengapa Nabi Ibrahim As disebut sebagai bapak manusia yang ketiga? Dijelaskan;

وَالْمَقْصُود أَن إِبْرَاهِيم عَلَيْهِ السَّلَام هُوَ أَبونَا الثَّالِث وَهُوَ امام الحنفاء ويسميه أهل الْكتاب عَمُود الْعَالم وَجَمِيع أهل الْملَل متفقة على تَعْظِيمه وتوليه ومحبته وَكَانَ خير بنيه سيد ولد آدم مُحَمَّد صلى الله عَلَيْهِ وَسلم يجله ويعظمه ويبجله ويحترمه 

“Alasannya adalah karena Nabi Ibrahim As adalah pemimpinnya agama (Hanif, agama tauhid yang kemudian dikenal sebagai Islam). Ahli kitab (Yahudi dan Nasrani) menjulukinya sebagai pondasinya semesta. Semua agama mengagungkan dan mencintainya. Paling bagusnya makhluk, Nabi Muhammad Saw, juga menghormatinya, memuliakannya Serra mengagungkannya”.

Syahdan Nama Nabi Ibrahim As yang berasal dari bahasa Suryani, juga bermakna “Bapak yang penyayang”. Keturunan beliau lestari, hatta Nabi Muhammad saw merupakan salah satu keturunannya. Bahkan diriwayatkan bahwasanya Rasulullah SAW adalah dzurriyah Nabi Ibrahim As yang paling mirip secara fisik.

Ibnu Qayyim Al-Jauziyah mengatakan:

وَكَانَ رَسُول الله صلى الله عَلَيْهِ وَسلم أشبه الْخلق بِهِ كَمَا فِي الصَّحِيحَيْنِ عَنهُ قَالَ رَأَيْت إِبْرَاهِيم فَإِذا أقرب النَّاس شبها بِهِ صَاحبكُم يَعْنِي نَفسه صلى الله عَلَيْهِ وَسلم

“Rasulullah saw merupakan keturunan Nabi Ibrahim As yang paling mirip dalam segi jasmaninya, seperti pengakuan Rasulullah saw (yang disampaikan dalam Sahih Bukhari Muslim). Beliau mengatakan “ketika aku miraj, aku bertemu nabi Ibrahim As. Ternyata, aku sangatlah mirip dengannya (dalam segi fisiknya)”.

Melalui keterangan dari Ibnu Qayyim Al-jauziyyah ini, bisa diketahui bahwasanya Bapaknya manusia itu ada tiga. Yaitu: Nabi Adam As sebagai bapak pertama, Nabi Nuh As sebagai bapak kedua, dan Nabi Ibrahim As sebagai bapak ketiga. Semoga Keselamatan senantiasa mengarungi beliau-beliau,  Khususon kepada bapak kita, Al-fatihah.

Demikian penjelasan 3 Nabi yang disebut sebagai bapak manusia. Keterangan ini disarikan dari kitab Jala’ al-Afham fi Fadl al-Shalat ala Khair al-Anam karya Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah (751 H) halaman 267-270.

BINCANG SYARIAH

Doa 1 Muharram Mustajab

Berikut ini adalah doa 1 Muharram mustajab. Sejatinya, 1 Muharram adalah bulan pertama dalam kalender Islam dan memiliki signifikansi yang besar bagi umat Muslim di seluruh dunia. Terdapat banyak keutamaan yang terkait dengan berdoa di 1 Muharram, yang meliputi peningkatan spiritualitas dan peluang untuk memperoleh berkah.

Lebih lanjut, bisa meningkatkan spiritualitas. Berdoa di 1 Muharram memberikan kesempatan untuk meningkatkan spiritualitas. Bulan Muharram adalah waktu yang penuh berkah dan kesucian, dan umat Muslim dianjurkan untuk melakukan lebih banyak ibadah, termasuk shalat, membaca Al-Qur’an, dan berdoa. Dengan menyelaraskan hati dan pikiran kita dengan tujuan spiritual, kita dapat memperkuat hubungan kita dengan Allah dan memperoleh ketenangan batin.

Di tanggal 1 Muharram  terutama  mendapatkan kesempatan Membangun Kedekatan dengan Allah. Berdoa adalah bentuk komunikasi langsung dengan Allah. Di hari yang berkah ini, umat Muslim dapat mendekatkan diri kepada-Nya melalui doa-doa yang tulus.

Muharram adalah waktu yang istimewa untuk memohon ampunan, memohon keberkahan, dan memperoleh rahmat Allah. Dalam suasana berdoa yang khusyuk, kita dapat menemukan kedamaian dalam menyampaikan harapan dan kebutuhan kita kepada-Nya.

Doa 1 Muharram Mustajab

Adapun doa tanggal 1 Muharram, sebagaimana dikatakan dalam kitab Kanzun Najah Was Surur, karya Syaikh Abdul Hamid bin Muhammad Ali menyebutkan bahwa terdapat satu doa yang dianjurkan untuk dibaca setiap hari sejak tanggal 1 hingga 10 Muharram.

Tata cara bacanya, ini diamalkan sebanyak 3 kali dalam sehari. Faedahnya, siapa yang membaca doa ini, maka dia akan dilindungi keburukan setan selama setahun. Doa 1 Muharram tersebut sebagai berikut;

اللهم إِنَّكَ قَدِيْمٌ وَهٰذَا الْعَامُ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ، وَسَنَةٌ جَدِيْدَةٌ قَدْ أَقْبَلَتْ، نَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِهَا وَنَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا، وَنَسْتَكْفِيْكَ فَوَاتَهَا وَشُغْلَهَا، فَارْزُقْنَا الْعِصْمَةَ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، اللهم إِنَّكَ سَلَطْتَ عَلَيْنَا عَدُوًّا بَصِيْرًا بِعُيُوْبِنَا، وَمُطَّلِعًا عَلَى عَوْرَاتِنَا، مِنْ بَيْنِ أَيْدِيْنَا وَمِنْ خَلْفِنَا، وَعَنْ أَيْمَانِنَا وَعَنْ شَمَائِلِنَا، يَرَانَا هُوَ وَقَبِيْلُهُ مِنْ حَيْثُ لَا نَرَاهُمْ، اللهم آيِسْهُ مِنَّا كَمَا آيَسْتَهُ مِنْ رَحْمَتِكَ، وَقَنِّطْهُ مِنَّا كَمَا قَنَّطْتَهُ مِنْ عَفْوِكَ، وَبَاعِدْ بَيْنَنَا وَبَيْنَهُ كَمَا حُلْتَ بَيْنَهُ وَبَيْنَ مَغْفِرَتِكَ، إِنَّكَ قَادِرٌ عَلَى ذٰلِكَ، وَأَنْتَ الْفَعَّالُ لِمَا تُرِيْدُ، وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

Allahumma innak qadimun wa hadza al ‘amu jadidun qad aqbala, wa sanatun jadidatun qad aqbalat, nasaluka min khairiha wa na’udzu bika min syarriha wa nastakfika fawataha, wa suglaha, farzukna al ‘ismata min asy syathani ar rajim, allahuma innak salathat alaina aduwan basiran, biuyubina, wa mutlian ala auratina, min baini aidina wa min khalfina, wa an aimanina wa ‘an syamailina, yarana huwa waqabilahu min haisu la narahum.

Allahuma ayishu minna kama ayastahu min rahmatika wa qanithu minna kama qannatahu min ‘afwika, wa baid bainnana wa bainahu ka hullat bainahu wa baina magfiratika, inbaka qadirun ala dzalika, wa anta fa’alu lima turid, wa shallalahu taala ala saidina muhammadin wa ala alihi wa shahbihi wa sallam

Artinya; Ya Allah, Engkau Maha Qadim, dan ini adalah tahun baru, tahun baru telah menjelang, kami memohon segala kebaikan-kebaikan tahun ini, dan kami mohon perlindungan dari segala keburukan-keburukan tahun ini. Kami mencukupkan diri dengan Engkau atas kehilangan atau kesibukan tahun ini, maka berilah kami rizki penjagaan dari setan yang terkutuk.

Ya Allah, Engkau menguasakan untuk kami setan sebagai musuh bagi kami. Mereka dapat melihat aib kami, dan menyaksikan aurat kami dari depan, belakang, kanan dan kiri, mereka dan golongannya dapat melihat kami sementara kami tidak dapat melihat mereka.

Ya Allah, putus asakan mereka atas kami sebagaimana Engkau putus asakan mereka dari rahmat-Mu. Ya Allah, cegahlah mereka dari kami sebagaimana Engkau mencegah mereka dari pengampunan-Mu. Jauhkan mereka dari kami sebagaimana Engkau menghalang-halangi mereka dari pengampunan-Mu.

Sesungguhnya Engkau adalah Dzat yang berkuasa untuk itu, Engkau Maha berbuat atas segala yang Engkau kehendaki. Semoga Allah senantiasa memberikan rahmat atas junjungan kami Nabi Muhammad, keluarganya dan para sahabatnya, dan semoga Dia memberi keselamatan.

Demikian doa 1 Muharram mustajab. Semoga bermanfaat.

BINCANG SYARIAH

Jamaah Haji 2023 Dapat Sertifikat Resmi dari Kemenag

Proses pengambulan sertifikat tidak akan merepotkan jamaah.

Oleh ZAHROTUL OKTAVIANI

JAKARTA — Mulai musim haji tahun ini, semua jamaah haji Indonesia akan mendapatkan sertifikat haji resmi dari Kementerian Agama (Kemenag). Sertifikat haji akan diberikan kepada mereka yang berhaji sendiri atau dibadalkan.

Direktur Bina Haji dan Umrah Kemenag Arsad Hidayat menjelaskan, penerbitan sertifikasi haji sudah disosialisasikan kepada semua kantor wilayah provinsi. “Kita sudah menerbitkan surat edaran dari Ditjen Penyelenggara Haji dan Umrah ke seluruh Kanwil provinsi untuk menyampaikan ke masing-masing kepala Kemenag kabupaten/kota agar mencetak sertifikat berdasarkan domisili jamaah,” kata Arsad dalam keterangan yang didapat Republika, Senin (17/7/2023).

Seperti halnya yang di Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah, tidak perlu ke Semarang, karena bisa langsung dicatat di kabupaten/kota masing-masing.

ARSAD HIDAYAT Direktur Bina Haji dan Umrah Kemenag

Arsad menjamin, proses pengambilan sertifikat tidak akan merepotkan jamaah. Dia mencontohkan, bagi jamaah yang berasal dari Kabupaten Bekasi, ia tidak perlu ke kantor wilayah (kanwil) provinsi yang ada di Bandung. “Seperti halnya yang di Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah, tidak perlu ke Semarang, karena bisa langsung dicatat di kabupaten/kota masing-masing,” ujar dia.

Layanan sertifikasi haji ini menjadi salah satu inovasi terbaru Kemenag. Pada tahun-tahun sebelumnya, sertifikat haji dikeluarkan maskapai Garuda, bukan oleh pemerintah. “Sepanjang yang kami ketahui ini merupakan yang pertama. Di periode sebelumnya ada sertifikat tersebut, tapi diterbitkan maskapai Garuda bukan oleh pemerintah, dalam hal ini Kementerian Agama,” kata Arsad.

photo

Untuk saat ini, proses pemulangan jamaah haji gelombang satu dari Bandara King Abdulaziz Internasional (KAIA) Jeddah terus berlangsung. Hingga Ahad (16/7/2023), jamaah haji yang sudah mendarat di Tanah air sebayak 213 kelompok terbang (kloter), dengan jumlah jamaah sebanyak 80.713 orang. Arsad menyebut pihaknya terus melakukan pendorongan pemulangan jamaah melalui Bandara Jeddah. Adapun jadwal pemulangan lewat Bandara Jeddah ini akan berakhir pada Senin, 18 Juli 2023.

Selanjutnya, kepulangan pertama jamaah haji gelombang II pun akan segera dimulai. Proses ini dilakukan melalui Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz Madinah (AMAA) pada hari yang sama, Selasa 18 Juli. “Nanti, pada tanggal tersebut petugas terbagi dua. Ada yang duluan ke Madinah untuk melayani pemulangan gelombang dua, sebagainya lagi standby di Jeddah untuk bertugas pemulangan gelombang satu kloter terakhir,” ujar dia.

Pada Senin (17/7/2023), sebanyak 7.738 atau 20 kloter jamaah yang akan diberangkatkan ke Tanah Air dari Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah. Untuk pemberangkatan terakhir dari Jeddah ke Tanah Air pada Rabu (18/7/2023), ada 6.804 jamaah yang tergabung dalam 18 kloter.

Menjelang kepulangan Gelombang 2 dari Madinah ke Tanah Air, jamaah diharap mempersiapkan diri dengan baik, khususnya menjaga kesehatan. dengan makan dan istirahat yang teratur

DODO MURTADO Koordinator MCH PPIH Pusat

Sementara itu, Koordinator Media Center Haji (MCH) PPIH Pusat Dodo Murtado menjelaskan, jumlah jamaah gelombang 2 yang diberangkatkan dari Makkah ke Madinah berjumlah 6.968 orang yang tergabung dalam 18 kloter. Dodo juga menyebut, jumlah jamaah yang wafat hingga 16 Juli 2023 pukul 24.00 WIB sebanyak 649 orang.

photo

Mengingat suhu di Madinah sangat panas, berkisar 46 derajat Celsius pada siang hari, ia mengimbau jamaah untuk selalu menjaga hidrasi tubuh dengan minum yang cukup dan minum satu saset oralit. “Selain itu, menjelang kepulangan gelombang 2 dari Madinah ke Tanah Air, jamaah diharapkan mempersiapkan diri dengan baik, khususnya menjaga Kesehatan dengan makan dan istirahat yang teratur,” kata dia.

Selama bepergian di luar hotel, jamaah diharapkan tetap menggunakan alat pelindung diri, untuk menghindari paparan langsung sinar matahari yang cukup panas.
“Jangan sungkan untuk minta bantuan kepada petugas yang bersiaga melayani di hotel dan di Masjid Nabawi maupun Masjidil Haram,” ujar Dodo.

REPUBLIKA

Pandangan Ulama tentang Perayaan 1 Muharam

Allah ‘Azza Wajalla menjadikan dalam setahun ada dua belas bulan. Sebagaimana dalam firman-Nya,

اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ

Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauhulmahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi. Di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu). Dan perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa.” (QS. At-Taubah: 36)

Di antara dua belas bulan tersebut, ada empat yang Allah muliakan. Yakni, bulan Rajab, Zulkaidah, Zulhijah, dan Muharam. Tidak ada yang lebih baik dari yang dikerjakan seorang hamba di bulan-bulan tersebut, selain amalan saleh yang dikerjakan. Sebagian dari kita menjadikan momen-momen tersebut sebagai sebuah perayaan. Yang di dalamnya seorang hamba melazimkan hal-hal yang tidak pernah datang petunjuk tentangnya. Apakah tepat jika demikian?

Tatkala Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallama tiba di kota Madinah, beliau mendapati penduduk Madinah saat itu memilliki dua hari khusus yang mereka bersuka cita di dalamnya. Maka, beliau shallallahu ‘alaihi wasallama pun mengatakan,

Hari apa ini?

Mereka menjawab,

Kami dulu biasa meluangkan hari ini untuk bermain-main.

Maka, beliau shallallahu ‘alaihi wasallama pun menimpali,

إن الله قد أبدلكم بهما خيراً منهما: يوم الأضحى ويوم الفطر

Sungguh, Allah telah mengganti bagi kalian hari yang lebih baik dari keduanya untuk bersuka cita, yaitu Idulfitri dan Iduladha.” (HR. Abu Dawud no. 1134)

Kita bisa simak beberapa pendapat para ulama tentang perayaan 1 Muharam berikut ini:

Pendapat Syekh Abdul Aziz bin Baz rahimahullahu

Beliau rahimahullahu menjawab,

فالتهنئة بالعام الجديد لا أعلم لها أصلاً عن السلف الصالح، ولا أعلم شيئاً من السنة أو من الكتاب العزيز يدل على شرعيتها، لكن من بدأك بذلك فلا بأس أن تقول: وأنت كذلك، إذا قال لك: كل عام وأنت بخير، أو قال: كل عام وأن تكون بخير، فلا مانع أن تقول له: وأنت كذلك، نسأل الله لنا ولك كل خير أو ما أشبه ذلك.

Aku tidak mendapatkan dalil tentang (menyengaja untuk mengucapkan dan menyangka ada keharusan) selamat di setiap pergantian tahun baru Hijriah dan tidak ada keterangan dari para ulama salaf saleh. Tidak ada dalil dari Al-Qur’an dan As-Sunnah yang menjelaskan anjuran tersebut. Akan tetapi, jika ada orang yang mengucapkan hal tersebut kepada kita, tidak masalah kita menjawab dengan, “Begitu pun denganmu.’ Seperti ketika dikatakan kepada kita, ‘Semoga engkau senantiasa dalam kebaikan’; jawab saja, ‘Demikian pula denganmu.’ Atau yang semisal dengannya.[1]

Baca juga: Bulan Muharam antara Keutamaan dan Kesesatan

Pendapat Syekh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullahu

Beliau rahimahullahu pernah memberikan nasihat,

أيها المسلمون إننا في هذه الأيام نستقبل عاماً جديداً إسلاميا هجريا ليس من السنة أن نحدث عيداً لدخوله وليس من السنة أن نهنئ بعضنا بدخوله ولكن التهنئة إنما هي أمر عادي وليس أمراً تعبديا وليست الغبطة ليست الغبطة بكثرة السنين كم من إنسان طال عمره وكثرت سنواته ولكنه لم يزدد بذلك إلا بعداً من الله إن أسوأ الناس وشر الناس من طال عمره وساء عمله ليست الغبطة بكثرة السنين وإنما الغبطة بما أمضاه العبد من هذه السنين في طاعة الله عز وجل فكثرة السنين خير لمن أمضاه في طاعة ربه شر لمن أمضاه في معصية الله

Wahai kaum muslimin! Sebentar lagi kita akan kedatangan tahun baru Islam Hijriah. Bukanlah termasuk sunah, kita menjadikan hari ini sebagai hari raya. Dan bukan pula termasuk sunah, kita saling mengucapkan selamat di hari ini. Meski pada dasarnya ucapan selamat adalah perkara kebiasaan dan bukan ibadah. Bukan termasuk hal yang bisa dibanggakan dengan berlalunya tahun-tahun dari umur kita. Betapa banyak manusia yang panjang umurnya, akan tetapi tidak bertambah, kecuali hanya semakin jauh dari Allah. Ketahuilah bahwa manusia terburuk adalah mereka yang umurnya bertambah dan semakin bertambah pula keburukannya. Yang patut dijadikan teladan adalah ketika tahun-tahun ini berlalu dalam ketaatan kepada Allah ‘Azza Wajalla. Banyaknya tahun yang terlewat menjadi bernilai kebaikan bagi mereka yang melewatinya dengan ketaatan kepada-Nya. Dan menjadi bernilai buruk bagi mereka yang mengisinya dengan kemaksiatan kepada-Nya.

(Dikutip dari potongan ceramah beliau dengan judul At-Tarikh wa Fadha’il Ba’dhi Al-Syuhur wal-Ayyam)

Amalan yang dianjurkan ketika datang bulan Muharam

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallama mengajarkan kepada kita amalan yang bisa dikerjakan seorang muslim ketika bulan Muharam. Sebagaimana dalam sabda beliau saat mendapati orang Yahudi banyak berpuasa di tanggal 10 Muharam (Asyura),

فأنا أحق بموسى منكم فصامه وأمر بصيامه

Sungguh, aku lebih berhak atas Musa dibanding kalian (Yahudi).” Maka, beliau berpuasa dan memerintahkan para sahabatnya untuk berpuasa.” (HR. Bukhari no. 2004)

Dan berbahagialah kita ketika hanya mencukupkan diri dengan apa yang termaktub dalam Al-Qur’an dan As-Sunah, serta dijelaskan oleh para ulama. Barakallahu fikum.

***

Penulis: Muhammad Nur Faqih, S.Ag.

Catatan kaki:

[1] https://binbaz.org.sa/fatwas/7391

© 2023 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/86440-perayaan-1-muharam.html

Kegagalan Lebih Baik Daripada jadi Budak Dunia

Ciri-ciri seseorang yang terkena istijrad dan menjadi budak dunia iman dan ibadahnya menurun, kesenangan/kekayaan melimpah, rasa takut pada Allah berkurang, kita perlu gagal agar tidak jadi budak dunia

Hidayatullah.com | TANYAKAN pada hati kita, apakah yang selama ini kita kerjakan termasuk bagian dari kebaikan ataukah bukan? Apakah dia termasuk bentuk ketaatan kepada Allah Azza wa Jalla dan Rasul-Nya ataukah bukan? Atau justru perbuatan tersebut akan mendatangkan murka Allah Azza wa Jalla dan Rasul-Nya. Maka tanyakanlah semua itu pada hati kita.

Kebaikan adalah apa saja yang dapat menenangkan hati kita dan menentramkan jiwa kita, sedangkan keburukan adalah apa saja yang membuatkan hati kita ragu dan tidak tenang. Rasulullah  ﷺbersabda dari sahabat An-Nawwas bin Sam’an radhiyallahu ‘anhu,

البر حسن الخلق , و الإثم ما حاك في نفسك و كرهت أن يطلع عليه الناس

“Kebaikan adalah akhlak yang baik, sedangkan dosa adalah apa saja yang meragukan jiwamu dan kamu tidak suka memperlihatkannya pada orang lain.” (HR. Muslim).

Dalam hadits Rasulullah  ﷺyang lain,

عن وابصة بن معبد رضي الله عنه قال : أتيت رسول الله صلى الله عليه و سلم , فقال: جئت تسأل عن البر؟ قلت: نعم. قال: استفت قلبك. البر مااطمأن إليه النفس واطمأن إليه القلب. والإثم ماحاك في النفس و تردد في الصدر وإن أفتاك الناس وأفتوك.

Dari Wabishah bin Ma’bad radhiyallahu ‘anhu beliau berkata, Aku datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian beliau berkata, “Kamu datang untuk bertanya tentang kebaikan?” Aku menjawab, benar. Kemudian beliau bersabda, “Mintalah fatwa kepada hatimu. Kebaikan adalah apa saja yang menenangkan hati dan jiwamu. Sedangkan dosa adalah apa yang menyebabkan hati bimbang dan cemas meski banyak orang mengatakan bahwa hal tersebut merupakan kebaikan.”  (HR. Ahmad (4/227-228), Ath-Thabrani dalam Al-Kabir (22/147), dan Al Baihaqi dalam Dalaailun-nubuwwah (6/292)).

Yang dimaksud dengan al birru adalah kebaikan yang banyak. Sedangkan yang dimaksud dengan akhlak yang mulia adalah seseorang senang jiwanya, lapang dadanya, tentram hatinya, dan baik pergaulannya. Rasullullah  ﷺbersabda, “Sesungguhnya kebaikan adalah akhlak yang baik.”

Maka jika seseorang mempunyai akhlak yang baik terhadap Allah Azza wa Jalla dan hamba Allah Azza wa Jalla maka ia akan memperoleh kebaikan yang banyak, dadanya lapang terhadap Islam, hatinya menjadi tenang dengan iman, dan bergaul dengan manusia dengan akhlak yang baik. (Syarhul Arba’in An Nawawiyyah).

Adapun dosa, maka Rasulullah  ﷺtelah menjelaskan bahwa ia adalah, “Apa saja yang meragukan dalam hatimu.”

Ketika itu beliau berbicara kepada An-Nawwas bin Sam’an, salah seorang sahabat yang mulia. Tidak ada sesuatu yang meragukan dan tidak menenangkan jiwanya kecuali perbuatan dosa.

Oleh karena itulah, Rasulullah  ﷺ bersabda, “Apa saja yang meragukan jiwamu dan kamu tidak suka untuk memperlihatkannya kepada orang lain.”

Sementara orang-orang fasik dan durhaka, maka perbuatan dosa tidaklah membuat keraguan dalam jiwa mereka, dan mereka juga tidak membenci untuk memperlihatkan perbuatan dosanya kepada orang lain.

Bahkan sebagian mereka merasa bangga dengan perbuatan dosa yang mereka lakukan. Allah Azza wa Jalla memberikannya istijrad.

Akan tetapi, sabda Rasulullah  ﷺdi sini berbicara tentang seseorang yang lurus hatinya. Sesungguhnya orang yang lurus hatinya, jika dia ingin melakukan keburukan maka jiwanya akan ragu dan dia benci perbuatannya diketahui orang lain.

Oleh karena itu maka tolak ukur yang telah dijelaskan oleh Rasulullah  ﷺberlaku untuk orang-orang yang baik dan lurus hatinya.  (Syarhul Arba’in An Nawawiyyah).

Sehubungan dengan hal ini, Allah Azza wa Jalla memberi isyarat bahwa ketakwaan itu dilakukan oleh hati manusia,

ذَٰلِكَ وَمَن يُعَظِّمْ شَعَٰٓئِرَ ٱللَّهِ فَإِنَّهَا مِن تَقْوَى ٱلْقُلُوبِ

“Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan syiar-syiar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketaqwaan hati.”  (QS. Al-Hajj: 32).

Allah Azza wa Jalla berfirman,

‎فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّى إِذَا فَرِحُوا بِمَا أُوتُوا أَخَذْنَاهُمْ بَغْتَةً فَإِذَا هُمْ مُبْلِسُونَ

Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.”  (QS. Al An’am: 44).

Dari ‘Uqbah bin ‘Amir radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ bersabda,

‎إِذَا رَأَيْتَ اللهَ تَعَالَى يُعْطِي الْعَبْدَ مِنَ الدُّنْيَا مَا يُحِبُّ وَهُوَ مُقِيمٌ عَلَى مَعَاصِيْهِ فَإِنَّمَا ذَلِكَ مِنهُ اسْتِدْرَاجٌ

“Bila kamu melihat Allah memberi pada hamba dari (perkara) dunia yang diinginkannya, padahal dia terus berada dalam kemaksiatan kepada-Nya, maka (ketahuilah) bahwa hal itu adalah istidraj (jebakan berupa nikmat yang disegerakan) dari Allah.”  (HR. Ahmad 4: 145).

Ciri-ciri seseorang yang terkena istijrad dan menjadi budak dunia adalah keimamanan dan amal ibadahnya semakin menurun, namun kesenangan dan kekayaan makin melimpah, rasa takut kepada Allah Azza wa Jalla semakin berkurang, tidak takut berbuat dosa.

Orang itu terus saja melakukan dosa, tidak mau menerima kebenaran dan nasehat yang datang untuknya, dan Allah Azza wa Jalla pun semakin membuka kesuksesan untuknya, bahkan semakin melimpah.

Siksa dan laknat yang diturunkan Allah Azza wa Jalla untuk orang yang mendapat istidraj bisa dalam berbagai macam bentuk, bisa jadi keberkahan umurnya dicabut sehingga tidak ada ketenangan hidup, selalu dirundung ketakutan, kegelisahan dan kesedihan.

Sesungguhnya hidup kita itu sangatlah sederhana,

الحياة بسيطة حقا، ولكن نحن نجعل الأمور معقدة

“Hidup itu sangat sederhana, kita saja yang membuatnya rumit.”

Untuk menjadi lebih bijaksana terkadang kita harus melewati masa-masa kegagalan, kehilangan, dan ditinggalkan. Itu lebih baik dari pada mendapat istijrad dan menjadi budak dunia.

Semoga Allah Azza wa Jalla mengaruniakan hidayah-Nya kepada kita, sehingga kita tetap istiqamah senantiasa tawadhu’ dan semakin mendekatkan diri kepada Allah Azza wa Jalla untuk meraih ridha-nya.Aamiin Ya Rabb. Wallahua’lam bishawab.*/Bagya Agung Prabowo, dosen Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (FH UII)

HIDAYATULLAH

Abu Bakar di Mata Rasulullah

ABU Bakar As-Shidiq adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad ﷺ yang mempunyai nama lengkap Abdullah Abi Quhafah At-Tamimi.

Pada zaman pra Islam ia bernama Abu Ka’bah, kemudian diganti oleh Nabi ﷺ. menjadi Abdullah. Beliau lahir pada tahun 573 M, dan wafat pada tanggal 23 Jumadil akhir tahun 13 H bertepatan dengan bulan Agustus 634 M, dalam usianya 63 tahun, usianya lebih muda dari Nabi ﷺ 3 tahun.

Diberi julukan Abu Bakar atau pelopor pagi hari, karena beliau termasuk orang laki-laki yang masuk Islam pertama kali. Sedangkan gelar As-Shidiq diperoleh karena beliau senantiasa membenarkan semua hal yang dibawa Nabi ﷺ terutama pada saat peristiwa Isra’ Mi’raj.

Abu Bakar adalah putra dari keluarga bangsawan yang terhormat di Makkah. Semasa kecil dia merupakan lambang kesucian dan ketulusan hati serta kemuliaan akhlaknya, sehingga setiap orang mencintainya.

Ketika Nabi ﷺ mengajak manusia memeluk agamaIslam, Abu Bakar merupakan orang pertama dari kalangan pemuda yang menanggapi seruan Rasulullah, sehingga Nabi ﷺ memberinya gelar “Ash-Siddiq”.

Pengabdian Abu Bakar untuk Islam sangatlah besar. Ia menyerahkan semua harta bendanya demi kepentingan Islam. Ia selalu mendampingi Rasulullah dalam mengemban misi Islam sampai Nabi ﷺ wafat. (Depag RI,1999/2000)

Beliau adalah sahabat rasulullah yang senantiasa mendampingi jejak langkah Nabi untuk menghadapi kaum musyrikin yang selalu berusaha untuk menghalangi dakwah Nabi.

Bukan hanya itu Abu Bakar juga termasuk sahabat yang paling senior diantara sahabat-sahabat Nabi yang lain. Abu Bakar di mata Nabi bukan hanya sekadar sahabat tetapi lebih dari itu.

Sifatnya yang dermawan jujur, tawaddu’ dan keikhlasannya mengorbankan jiwa dan hartanya demi agama yang dibawa oleh Nabi.

Ketika posisi Nabi tepojokkan dimata kaumnya di sanalah hadir sosok pembela yang tangguh yang selalu membenarkan kata sahabatnya di dalam segala hal.

Sampai sampai sesuatu yang tidak bisa di logikakan asalkan hal tersebut keluar dari diri Nabi pasti di benarkan dan diyakini dengan sepenuh hati oleh Abu Bakar. Sehingga para sejarawan dan juga kaum Muslimin memosisikan Abu Bakar setelah Nabi Muhammad ﷺ. []

SUMBER: MAJELIS PENULIS 

Siap-siap Kembali Masuk Sekolah, Semangatlah Para Penuntut Ilmu

Kegiatan belajar mengajar akan segera dimulai, bahkan sebagian daerah sudah aktif di awal Juli. Lantas apakah para pelajar sudah mempersiapkan diri untuk memulai aktifitas belajar mengajar tersebut?

Bagi sebagian siswa, kembali ke sekolah atau ke Pesantren untuk menuntut ilmu menjadi suatu hal yang dinanti-nantikan. Bagaimana tidak, karena dengan kembalinya santri atau murid ke sekolah atau ke pesantren mereka bisa bertemu lagi dengan teman-teman, guru dan juga artinya mereka bisa menambah ilmu yang mereka miliki guna bekal mereka dalam menggapai mimpi.

Selain sebagai alat untuk menggapai mimpi, menuntut ilmu juga lebih baik daripada memerdekakan 1.000 budak lho. Ilmu memang memiliki kedudukan tertinggi dalam agama Islam. Menjunjung guru sebagai penyalur ilmu kepada muridnya penting dilakukan.

Rasulullah bersabda, “Dari Ibnu Abbas radliallahu anhu: ketika menafsirkan ayat : (Allah meninggikan orang-orang yang beriman dari kamu sekalian, dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. al-mujadalah:11); dia berkata maksudnya adalah “Allah meninggikan orang-orang yang diberi ilmu atas orang-orang yang beriman beberapa derajat”. (HR. Darimi) No. 356.

Dalam satu hadits disebutkan bahwa di antara sifat para nabi dan ulama adalah mewarisi estafet keilmuan, bukan malah mewarisi harta dunia. Alasannya, harta dunia bisa hilang lenyap begitu saja karena bersifat fana. Sementara ilmu memiliki sifat abadi.

Karena itulah wajib bagi seorang muslim mencari ilmu, sebagaimana Rasulullah bersabda, “Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap individu muslim.”

Adapun beberapa keutamaan bagi seorang muslim yang menuntut ilmu. Pertama, dimudahkan jalan ke surga. Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah bersabda, “Barang siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim, no. 2699).

Kedua, Manusia yang dipahamkan agama merupakan manusia yang dikehendaki dalam hal kebaikan. Dari Mu’awiyah, Rasulullah bersabda, “Barang siapa yang Allah kehendaki mendapatkan seluruh kebaikan, maka Allah akan memahamkan dia tentang agama” (HR. Bukhari no.71 dan Muslim No. 1037)

Dari hadist di atas dijelaskan bahwa ilmu yang di maksud bukan hanya hukum syar’i namun lebih luas pengertiannya, seperti memahami ilmu tauhid dan inti dari agama islam, serta apapun yang berkaitan dengan syariat Allah.

Ketiga, Ilmu akan kekal dan bermanfaat bagi pemiliknya meski ia telah meninggal. Manusia yang memiliki ilmu dan juga menjalankan ilmu yang dia miliki dengan benar, maka tak akan putus pahala bagi dirinya, bahkan tetap akan mendapatkan keberkahan jika ilmu yang dimiliki disalurkan atau di turunkan dan bersifat bermanfaat.

Dengan Ilmu manusia akan memiliki takut kepada Allah dan aturannya, karena ia mengetahui resiko apa yang dia dapatkan ketika melakukan kesalahan. Ilmu membuat manusia lebih mengenal Allah lebih dekat, artinya manusia berilmu akan mengetahui sifat Allah dengan sifat nama yang sempurna dan baik.

Allah telah banyak memberikan kenikmatan, jika kita tidak dapat menggunakannya untuk mempelajari firmannya maka kita akan menjadi salah satu orang yang menyatakan kebadian Allah. Semoga Allah senantiasa memberikan perlindungan dan ilmu yang bermanfaat bagi putra putri kita yang akan kembali menempuh pelajaran dan kembali ke pesantren untuk menuntut ilmu yang bermanfaat bagi mereka.

ISLAMKAFFAH

Husnudzon adalah Metode Efektif Menata Hati melalui Pikiran

Ketika saya gagal saya maknai itu sebagai kemenangan yang tertunda. Cara berpikir demikian adalah cara seseorang menata hati melalui pikiran. Realitas dan kejadian diolah dengan cara berpikir yang positif sehingga tidak menimbulkan keresehatan hati.

Ada lagi yang sering dikatakan seorang ketika mendapati kegagalan. Tuhan belum mempercayai saya untuk mendapatkannya karena bisa jadi apa yang saya dapat akan menjadi senjata mematikan buat saya.

Kedua perkataan di atas mengandung pemaknaan yang jauh ke depan untuk tidak menyesali kejadian tragis yang dihadapi hari ini. Meskipun kita tidak juga memahami apa yang akan terjadi di masa yang akan datang.

Inilah sebenarnya inti dari husnuddzon yang diajarkan dalam Islam. Husnuddzon mempunyai tiga level tingkatan; pra sangka baik terhadap diri, orang lain dan Tuhan. Sikap ini bukan tentang keyakinan fatalistic terhadap apa yang sudah terjadi. Mari, kita terjemahkan ini dalam sudut pandang yang husnuddzon sebagai keyakinan optimistik terhadap apa akan terjadi.

Seorang penganut filsafat Stoik yang juga Kaisar Romawi yang sukses dan terkenal, Marcus Aurelius pernah mengatakan : Kebahagiaan hidupmu bergantung pada kualitas pikiranmu. Para pemegang keyakinan rasionalisme juga mempercayai kualitas akal yang menentukan kebaikan dan atau sumber kebaikan itu sendiri. Kebenaran, kebaikan bukan tentang apa yang terjadi di luar, tetapi yang muncul dalam diri kita melalui pikiran.

Islam mengajarkan tentang husnuddzon yang sejatinya berpijak pada kualitas pikiran yang baik akan menentukan cara pandang yang baik dan bertindak yang bajik. Kualitas pikiran kita akan menentukan car akita memahami, memaknai dan mengalami hidup ini.

Dalam sebuah hadist qudsy Allah berfirman : Aku sesuai prasangka hambaku padaku. Jika prasangka itu baik, maka kebaikan baginya. Dan apabila prasangka itu buruk, maka keburukan baginya.” (HR. Muslim).

Husnudzon adalah cara umat Islam membangun pikirannya dalam melihat setiap kejadian. Segala sesuatu yang dilihat dari sudut pandang kebaikan melahirkan kebaikan. Begitu pula sebaliknya. Cara memulainya tentu dengan berhusnuddzon kepada Allah dengan meyakini Allah Maha Baik.

Apakah husnuddzon adalah sikap fatalistik dengan menerima apapun dalam sudut pandang kebaikan? Mari kita lihat contoh perkataan di atas bahwa kegagalan saya adalah kemenangan yang tertunda. Apakah kata-kata ini sebuah cerminan orang putus asa terhadap sebuah kenyataan?

Tidak! Ini sebuah cara pandang optimistik untuk membangun kepercayaan diri dengan berusaha dalam momen yang berbeda. Hidup memang singkat, tetapi bukan sempit. Banyak jalan dan cara meraih kemenangan setelah kegagalan. Hidup memang penuh tragedi dan tak terduga akan terjadi. Tetapi bukan berarti kita harus dilibas habis dan menyerah.

Kegagalan paling fatal ketika menghadapi musibah bukan kelumpuhan fisik, tetapi kelumpuhan mental dan jiwa untuk bangkit kembali meraih mimpi. Husnudzon mengajarkan manusia untuk kembali bangkit meraih apa belum tergenggam. Husnuddzon memberikan kekuatan untuk tidak putus asa ketika hal yang tidak diinginkan menimpa. Husnuddzon adalah cara diri menata pikiran untuk menenangkan hati.

Pusat segala sesuatu pada akhirnya adalah cara pandang melalui akal budi kita. Sebagaimana Allah mengatakan kebaikan dan keburukan tergantung pada persepsi dan pra sangka hambaNya.

Jika tragedi saya maknai hukuman, selesailah hidup saya dan mati menanggung dosa. Jika tragedi saya maknai sebagai ujian, bersiaplah saya untuk menuntaskan agar lolos sebagai pemenang.

Maka, bagi saya tidak ada manusia yang gagal, tetapi manusia yang sedang menunggu giliran menjadi pemenang. Terus lah berlomba dalam kebaikan karena sesungguhnya penentu kemenangan yang sebenarnya adalah Tuhan.

ISLAMKAFFAH

Suharja, Jamaah Haji Majalengka yang Hilang Ditemukan Wafat

Sholat jenazah diupayakan dilakukan di Masjidil Haram.

Direktur Jenderal (Dirjen) Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Hilman Latief memastikan jamaah atas nama Suharja Wardi Ardi (69 tahun) asal Kabupaten Majalengka di Jawa Barat sudah ditemukan. Suharja ditemukan oleh tim Linjam dalam keadaan meninggal di ruang penyimpanan jenazah (tsallajah) Rumah Sakit (RS) Mu’aisyim, Mina, Makkah.

Suharja terpisah dari istrinya Hajah Aat saat keduanya ke toilet di Arafah pada 27 Juli 2023. Setelah dilakukan proses pencarian oleh tim Perlindungan Jamaah (Linjam) Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi selama beberapa pekan, jenazah Suharja ditemukan.

Menurut Hilman, jenazah Suharja ditemukan tanpa gelang identitas sehingga, diperlukan kesaksian langsung dari keluarga terdekat. Proses verifikasi jenazah ini dilakukan di Markaz at-Thib asy-Syar’iy bi Shihhah al-Makkah al Mukarramah atau Forensic Medicine Center Makkah dengan menghadirkan istri almarhum Suharja, Hajah Aat.

“Alhamdulillah (Ahad, 16/7/2023) pukul 15.00 waktu Arab Saudi, saya bersama Kepala KUH (Kantor Urusan Haji) Nasrullah Jasam, Kabid Linjam Haji Kolonel Laut Harun Ar Rasyid (Kasubdis Binroh Disbintalal Mabes TNI AL Cilangkap Jaktim), Kadaker Madinah Zaenal Muttaqin, dan tim, bersama-sama mengunjungi Markaz at-Thib asy-Syar’iy bi Shihhah al-Makkah al Mukarramah,” kata Hilman di Makkah, Ahad (16/7/2023).

Hilman mengatakan tim mengantarkan Hajah Aat asal Majalengka, kloter 10 Embarkasi Kertajati atau KJT 10 yang didatangkan secara khusus dari Madinah. Hajah Aat diantar oleh Kadaker Madinah ke Makkah bersama dokter kloter dan dua pendamping lainnya.

“Ibu kami ajak melihat jenazah…”

“Kami antar Ibu Hajah Aat ke Forensic Medicine Center Makkah untuk memastikan kondisi jamaah yang berhasil ditemukan oleh tim Linjam. Ibu kami ajak untuk melihat jenazah dan meyakinkan bahwa itu betul jenazah suaminya yang terpisah saat di Arafah,” ujar Hilman.

Seiring dengan adanya kepastian identitas Suharja, Hilman mengatakan akan segera mengurus proses pemandian jenazah almarhum. PPIH juga sedang memproses agar almarhum bisa disholat-jenazahkan di Masjidil Haram dan segera dimakamkan.

“Kita sedang proses pemandian dan agar bisa disholatjenazahkan di Masjidil Haram, serta segera dimakamkan,” jelas Hilman.

Ada dua jamaah haji Indonesia yang dalam proses pencarian. Dengan ditemukannya jenazah Suharja pada Ahad (16/7/2023), maka saat ini masih ada satu jamaah yang dicari, yaitu Idun Rohim Zen (87) yang tergabung dalam kloter 20 Embarkasi Palembang.

“Masih ada satu jamaah lagi yang terus dalam proses pencarian oleh Tim Linjam PPIH Arab Saudi. Semoga ini juga bisa segera ditemukan,” ujarnya.

IHRAM