Hukum Menjual Jilbab Gaul dan Tidak Syar’i

Para pembaca Bimbinganislam.com yang memiliki akhlaq mulia berikut kami sajikan tanya jawab, serta pembahasan tentang hukum menjual jilbab gaul dan tidak syar’i.
selamat membaca.


Pertanyaan :

بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

Semoga ustadz selalu dalam lindungan Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Ustadz, saat ini saya buka toko pakaian Syar’i di Mall di Jakarta Timur, Niat awal khusus jual pakaian Syar’i yang sesuai sunnah tapi melihat situasi sekarang ini yang laku pasmina dan jilbab segi 4 yang ukuran standart, akhirnya sekarang saya campur dengan yang tidak sunnah, bagaimanakah hukum jualan saya ini ustazd?
Jazakallahu khairan

(Disampaikan oleh Fulanah, Member grup WA BiAS)


Jawaban :

وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

Alhamdulillāh wa shalātu wa salāmu ‘alā rasūlillāh.

Yang dilihat dari pakaian syar’i seorang wanita adalah apakah menutup dan tidak menampakkan perhiasan yang dia kenakan ataupun lekuk tubuhnya.

Jika jilbab tersebut tidak memenuhi tugasnya sebagai jilbab yang menutup perhiasan, dada, dan lekuk tubuh seorang wanita, dan kemungkinan besar para wanita membelinya untuk pakaian keluar rumah. Maka jangan menjual barang tersebut, karena termasuk ke dalam tolong menolong dalam kemaksiatan. Allah berfirman:

وَلَا تَعَاوَنُوا۟ عَلَى ٱلْإِثْمِ وَٱلْعُدْوَٰنِ ۚ

“Janganlah kalian tolong menolong dalam dosa dan permusuhan”
(QS. Al – Maidah: 2).BACA JUGA

Wallahu a’lam

BIMBINGAN ISLAM

Dapatkan produk-produk rumah tangga yang bisa Anda jual kembali sebagai Reseler, Kunjungi Toko Albani (Open Reseler)


Beli Barang Lelang dari Pegadaian, Apa Boleh?

Para pembaca Bimbinganislam.com yang memiliki akhlaq mulia berikut kami sajikan tanya jawab, serta pembahasan tentang bolehkah membeli barang lelang dari pegadaian?
selamat membaca.


Pertanyaan :

بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

Semoga ustadz selalu dalam lindungan Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Pertanyaan saya, bolehkah membeli barang dari lelang di pengadaian, seperti logam mulia, perhiasan dan barang elektronik?
Jazaakallahu khayran

(Disampaikan oleh Fulan, Member grup WA BiAS)


Jawaban :

وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

Alhamdulillāh wa shalātu wa salāmu ‘alā rasūlillāh.

Pada asalnya barang gadai diadakan sebagai jaminan, tatkala debitur (orang yang berhutang) tidak bisa membayar, maka barang tersebut dijual untuk menutupi hutangnya. Al-khatib Asy-syirbini berkata:

جَعْلُ عَيْنِ مالٍ وثِيقَةً بِدَيْنٍ يُسْتَوْفى مِنها عِنْدَ تَعَذُّرِ وفائِهِ

“Rahn (gadai) adalah menjadikan sebuah harta sebagai jaminan hutang, yang akan digunakan untuk menutup hutang tatkala hutang tersebut tidak bisa dilunasi”
(Mughnil muhtaj : 3/38).

Namun, persoalan yang ada di negeri kita adalah tatkala pegadaian menetapkan suku bunga untuk setiap pinjaman. Sehingga bisa jadi orang yang berhutang sebenarnya sudah melunasi pokok hutangnya jika bunga (riba) tidak ada, dan hutangnya dianggap tidak lunas oleh pegadaian, karena belum bisa menutupi pokok dan ribanya.BACA JUGA

Lalu, apakah halal barang yang dijual pegadaian untuk dibeli?

jika barang gadai tersebut memang dijual murni untuk menutupi pokok hutang, karena debitur tidak bisa membayar, maka halal untuk dibeli.
namun jika dijual untuk membayar riba pinjaman, maka tidak boleh dibeli, karena syariat mengharamkan adanya riba, dan tidak ada kewajiban debitur untuk membayarnya, yang hakikatnya pegadaian merampas harta tersebut, dan harta rampasan haram untuk dibeli.

Wallahu a’lam.

Dijawab oleh :
Ustadz Muhammad Ihsan حفظه الله
Senin, 01 Rabiul Akhir 1442 H / 16 November 2020 M

BIMBINGAN ISLAM

Buku Karya Mualaf yang Membuat Zionis ‘Kebakaran Jenggot’

Mualaf Roger Garaudy menulis buku yang membuat zionis kebakaran jenggot

Roger Garaudy merupakan seorang pakar dari Prancis yang mendedikasikan hidupnya untuk Islam, setelah mengikrarkan syahadat pada 1982. 

Karya-karnya menginspirasi bahkan terdapat bukunya yang membuat Zionis berang Zionis, yaitu “The Founding Myths of Israel Policy” (edisi Inggris 1997) bahwa banyak wilayah-wilayah Israel yang steril dari bangsa Arab, yaitu wilayah seperti kota-kota Carmiel, Nazareth, Illith, Hatzor, Arad, Mitzpehn-Ramen dan lain-lainnya. 

Hal ini bukan karena bangsa Arab takut untuk berdomisili di sana, namun karena memang undang-undang tidak membolehkan mereka (hal.95). Dengan diskriminasi telanjang Israel seperti ini wajar bila Koran Davar (8/10/1991) mengatakan bahwa 46 persen keluarga Arab di Israel hidup di bawah garis kemiskinan dan dengan perbandingan hanya 8 persen keluarga Yahudi mengalami hal serupa.

Hal ini, menurut harian Yahudi itu, bukan terjadi secara alami, namun karena ulah politik dan kebijaksanaan Zionis dalam menghancurkan fondasi material dan ekonomi Arab di Palestina. Bahkan ini merupakan bagian dari upaya melenyapkan eksistensi mereka secara keseluruhan.

Dasar rasisme Zionis Mencermati fenomena rasisme di tubuh entitas Israel, tidaklah terlalu aneh, bila hal itu kita rujukan pada hal-hal yang mendasarinya. Apalagi negara ini memang berdiri di atas fondasi mitos “Suatu negeri tanah tanpa warga untuk warga tanpa negeri.”

Mitos ini tidak berada di dunia peripheral, namun itu berdasarkan pada postulasi yang ditulis di dalam kitab Genesis mereka (15:18-21) yang mengatakan “Tuhan telah bersekutu dengan Abraham dalam kalimatnya.

Hal ini teruntuk keturunanmu bahwa Aku berikan negeri ini, dari sungai Mesir (Nil) hingga ke sungai besar, sungai Eufrat.” (R Garaudy hal. 91) Hal ini berarti bahwa satu juta lebih bangsa Palestina, Kristen dan Yahudi yang sama-sama hidup bersama sebelum terjadi eksodus kaum Zionis ke bumi Palestina dianggap tidak ada.

Menurut hemat Omer bin Abdullah, ini berarti bahwa Zionis hanya mengakui bangsa Yahudi yang dikualifikasi sebagai human, sementara non-Yahudi tidak. Kalau tidak demikian mengapa Palestina disebut dengan “a land without people”? Hal ini dipertegas lagi oleh Perdana Menteri Zionis pertama Israel, Mrs Golda Meir, dalam statemennya di The Sunday Times (June 15, 1969) bawha “Tidak ada bangsa yang disebut warga Palestina… Ini bukan berarti kedatangan kami yang telah mengusir mereka. Tapi memang mereka tidak ada.”

(Roger Garaudy, p. 91) Pasal 4 b undang-undang dasar negara Israel mendefinisikan bahwa “Seseorang dianggap sebagai Yahudi bila ia lahir dari seorang ibu Yahudi, atau telah murtad.” Yang paling ditakuti dan dimusuhi oleh para pimpinan Zionis adalah asimilasi. (R Garaudy, hal 25 dan 36). Hal ini dianggap sebagai kesuksesan Theodore Herzl, sang god-father Zionis yang telah berhasil mengubah definisi Yahudi dari status agama menjadi suatu trademark ras unggulan.

Dengan demikian, kendati perjalanan PBB dan yang paling mutakhir dengan konferensinya di Durban gagal untuk mengutuk rasisme Israel, namun kita layak untuk bertanya, salahkah bila kita berkesimpulan bahwa Zionism is a form of racism and racial discrimination? Hanya Tuhan yang lebih tahu.

*Naskah bagian dari artikel opini Ahmad Dumyathi Bashori yang tayang di Harian Republika pada 2001  

KHAZANAH REPUBLIKA

Dibuat Pingsan Sebelum Menyembelih, Halalkah Dagingnya?

Jika ada hewan yang disembelih dengan metode stunning, dimana hewan dikejutkan sebelum disembelih, tapi tidak sampai mati. Kemudian baru disembelih. Apakah dagingnya halal?

Jawab:

Bismillah wash shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,

Metode penyembelihan semacam ini, termasuk kasus kontemporer, sehingga jawabannya tidak kita jumpai dalam kitab-kitab fikih klasik. Alhamdulillah, kami mendapatkan keterangan yang disampaikan dalam fatwa Syabakah Islamiyah yang mengacu kepada keputusan Majma’ al-Fiqh al-Islami di bawah.

Berikut isi fatwa,

فإن كان التخدير أو الصعق المذكور لا يقضي على حياة الذبيحة حتى تتم ذكاتها بطريقة شرعية، فإنه يعتبر حلالا ولا حرج فيه إن شاء الله تعالى، فقد جاء في قرار المجمع الفقهي

Jika efek kejut seperti yang disebutkan tidak menyebabkan kematian hewan yang akan disembelih, sehingga nanti bisa disembelih secara syar’i, maka status sembelihannya halal, tidak ada masalah in syaa Allah. Sebagaimana dinyatakan dalam keputusan al-Majma’ al-Fiqhi al-Islami (di bawah Rabithah Alam Islami),

لا يحرم ما ذكي من الحيوانات بعد تدويخه باستعمال مزيج ثاني أكسيد الكربون مع الهواء أو الأكسجين، أو باستعمال المسدس ذي الرأس الكروي بصورة لا تؤدي إلى موته قبل تذكيته

Hewan yang disembelih setelah dipingsankan baik dengan menggunakan gas campuran CO2 dengan oksigen atau menggunakan pistol kejut yang tidak sampai menyebabkan kematian sebelum disembelih, statusnya tidak haram. (Keputusan Majma’ no. keputusan: 10/3/95)

وأما إن كانت تلك العملية تؤدي إلى الموت قبل الذكاة الشرعية، فإنها تعتبر ميتة ولا يجوز أكلها،
ثم إن هذه الصورة المذكورة ليست هي الصورة الأصلية التي توافق الهدي النبوي في الذكاة، والأولى تركها لمن استطاع واستعمال الذكاة بصورة طبيعية بحيث تضجع الذبيحة برفق وتذبح مباشرة كما أوصى النبي صلى الله عليه وسلم بقوله: وإذا ذبحتم فأحسنوا الذبحة وليحد أحدكم شفرته وليرح ذبيحته. رواه مسلم

Namun jika metode stunning bisa menyebabkan hewannya mati sebelum disembelih, maka hewan ini seperti bangkai, tidak boleh dimakan.

Kemudian, sebenarnya metode semacam ini, bukanlah metode yang sesuai dengan penyembelihan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sebaiknya tidak dilakukan dan gunakan metode penyembelihan normal, di mana hewan direbahkan pelan-pelan, lalu disembelih. Sebagaimana pesan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sabda beliau,

وَإِذَا ذَبَحْتُمْ فَأَحْسِنُوا الذِّبْحَةَ وَلْيُحِدَّ أَحَدُكُمْ شَفْرَتَهُ وَلْيُرِحْ ذَبِيحَتَهُ

“Apabila kalian menyembelih, sembelihlah dengan cara yang baik. Hendaknya dia tajamkan pisaunya dan buat sembelihannya cepat mati.” (HR. Muslim 5167).

Sumber: https://www.islamweb.net/ar/fatwa/55507/

Demikian.

Allahu a’lam.

Dijawab oleh: Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com)

KONSULTASI SYARIAH

Ayat-ayat Penyemangat Hidup Bikin Hati Tentram

TASAWUF SASTRA FIQIHMOZAIKSelasa 17 November 2020

waspada virus corona, kenali dan pahami pencegahannya - inilah.com
  1. Home
  2.  Mozaik
  3.  Tasawuf

Ayat-ayat Penyemangat Hidup Bikin Hati Tentram

INOleh inilahcomSenin 16 November 2020 DENGAN banyaknya masalah dalam kehidupan, hati manusia kerap gundah. Terkadang pula hidup yang dijalani monoton dan tidak ada perubahan berarti, sehingga hidup terasa bosan.


Hati memang tercipta untuk selalu berubah-ubah, tidak bisa menetap dalam satu kondisi. Ketidakstabilan jiwa bisa jadi karena sebuah ujian, bisa pula karena dosa yang kita lakukan. Namun terkadang pula agar kita menggapai tingkatan lebih dari apa yang sudah diraih.

Allah Swt berfirman bahwa hati tenang karena mengingatNya; “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS: Al Ra`d:28).

Namun jika merujuk dalam ayat-ayat lainnya, Alquran banyak mengungkap kiat-kiat agar manusia hatinya tenang dan tentram. Ilmu pengetahuan merupakan pokok utama sumber ketenangan dan ketentraman itu. Simak ayat-ayat berikut:

1. Orang yang sadar bahwa semua perbuatannya meski sebutir atom akan dipehitungkan. Manusia yang meyakini hal ini akan membuat hidupnya semangat dan memberi arti dalam setiap langkahnya.

” Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya. dan Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya pula.” (QS. Al Zalzalah: 7-8)

2. Orang yang mengetahui bahwa ia diciptakan atas dasar rahmat dan kasih sayang Allah. Jika kesadaran ini timbul maka hidupnya akan penuh harap akan kasih sayangNya dan jauh dari rasa putus asa.

3. Orang yang mengetahui bawa Allah Maha Bijaksana dan Maha Mengetahui dan tidak menciptakan satu mahluk pun dengan sia-sia, pandangan hidupnya akan senantiasa positif.

“Kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Tuhanmu. Dan untuk Itulah Allah menciptakan mereka” (QS. Hud: 119)

4. Orang yang mengetahui bahwa Allah senantiasa mengawasi perbuatan orang-orang zalim. Artinya Allah yang Maha Tahu mengawasi perbuatannya sehinga tidak akan berlaku aniaya pada sesama yang menimbulkan ketidaktenangan dalam hidupnya.

MOZAIKSelasa 17 November 2020

waspada virus corona, kenali dan pahami pencegahannya - inilah.com
  1. Home
  2.  Mozaik
  3.  Tasawuf

Ayat-ayat Penyemangat Hidup Bikin Hati Tentram

INOleh inilahcomSenin 16 November 2020 DENGAN banyaknya masalah dalam kehidupan, hati manusia kerap gundah. Terkadang pula hidup yang dijalani monoton dan tidak ada perubahan berarti, sehingga hidup terasa bosan.


Hati memang tercipta untuk selalu berubah-ubah, tidak bisa menetap dalam satu kondisi. Ketidakstabilan jiwa bisa jadi karena sebuah ujian, bisa pula karena dosa yang kita lakukan. Namun terkadang pula agar kita menggapai tingkatan lebih dari apa yang sudah diraih.

Allah Swt berfirman bahwa hati tenang karena mengingatNya; “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS: Al Ra`d:28).

Namun jika merujuk dalam ayat-ayat lainnya, Alquran banyak mengungkap kiat-kiat agar manusia hatinya tenang dan tentram. Ilmu pengetahuan merupakan pokok utama sumber ketenangan dan ketentraman itu. Simak ayat-ayat berikut:

1. Orang yang sadar bahwa semua perbuatannya meski sebutir atom akan dipehitungkan. Manusia yang meyakini hal ini akan membuat hidupnya semangat dan memberi arti dalam setiap langkahnya.

” Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya. dan Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya pula.” (QS. Al Zalzalah: 7-8)

2. Orang yang mengetahui bahwa ia diciptakan atas dasar rahmat dan kasih sayang Allah. Jika kesadaran ini timbul maka hidupnya akan penuh harap akan kasih sayangNya dan jauh dari rasa putus asa.

3. Orang yang mengetahui bawa Allah Maha Bijaksana dan Maha Mengetahui dan tidak menciptakan satu mahluk pun dengan sia-sia, pandangan hidupnya akan senantiasa positif.

“Kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Tuhanmu. Dan untuk Itulah Allah menciptakan mereka” (QS. Hud: 119)

4. Orang yang mengetahui bahwa Allah senantiasa mengawasi perbuatan orang-orang zalim. Artinya Allah yang Maha Tahu mengawasi perbuatannya sehinga tidak akan berlaku aniaya pada sesama yang menimbulkan ketidaktenangan dalam hidupnya.Baca jugaHidup Sederhana Teladani Rasulullah


Lukman Al-Hakim dan Firaun


Menjadi Kekasih Allah, Tak Pernah Sedih-Bingung

“Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mengawasi.” (QS. Al Fajr: 14)

5. Orang yang mengetahui bahwa jalannya terang dan masa depannya akan lebih baik dari masa lalunya, maka hidupnya penuh semangat dan hari-hari yang dijalaninya pun akan tenang.

“Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal.” (QS. Al Fajr: 17)

6. Orang yang mengetahui bahwa perbuatan baiknya akan dibalas sepuluh hingga tujuh ratus kali lipat bahkan tidak terbatas, sementara perbuatan buruknya hanya dihitung satu. Orang yang meyakini hal ini hidupnya akan penuh semangat dan selalu gembira.

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah[166] adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha mengetahui.” (QS. Al Baqarah: 261)

7. Orang yang mengetahui bahwa Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik senantiasa hidupnya penuh optimis untuk selalu melakukan amal kebaikan.

“dan berbuat baiklah, karena Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al Baqarah: 195)

8. Orang yang mengetahui bahwa Tuhannya senantiasa menyembunyikan perbuatan buruknya namun senantiasa menampakan perbuatan baiknya, hidupnya akan tentram dan yakin dengan kasih sayang Tuhannya yang tanpa batas.

INILAH MOZAIK

Seri Dua Contoh Yang Berbeda dalam Al-Qur’an (Bag 1)

1). Pemilik Dua Kebun dan Kawannya.

Dalam Surat Kahfi Allah Swt menceritakan tentang pemilik dua kebun yang congkak dengan kawannya yang mukmin dan miskin. Kisah ini di abadikan dalam 12 ayat, mulai dari ayat 32 hingga 44.

Perbedaan antara pemilik dua kebun yang congkak ini dengan kawannya yang mukmin dan miskin adalah :

a.) Pemilik dua kebun adalah orang kaya yang memiliki kebun anggur dan tumbuhan lainnya. Bahkan ditengah kebun mereka mengalir sungai yang deras.

Ini adalah perumpaan dari hiasan dunia yang membuat pemiliknya menjadi silau dan terbuai olehnya. Lalu pertanyaan selanjutnya adalah :

“Apa yang terjadi kepada pemilik dua kebun setelah memiliki semua ini ?”

1. Dua kebun dengan hasil yang melimpah ini membuat pemiliknya lupa hingga ia menjadi congkak dan keluar kata-kata dari lisannya :

أَنَا۠ أَكۡثَرُ مِنكَ مَالٗا وَأَعَزُّ نَفَرٗا

“Hartaku lebih banyak daripada hartamu dan pengikutku lebih kuat.” (QS.Al-Kahfi:34)

2. Dia pun akhirnya dikuasai oleh syahwat dunia hingga ia berkata :

مَآ أَظُنُّ أَن تَبِيدَ هَٰذِهِۦٓ أَبَدٗا

“Aku kira kebun ini tidak akan binasa selama-lamanya.” (QS.Al-Kahfi:35)

3. Kesombongannya semakin melampaui batas hingga akhirnya ia pun mulai mengingkati hari kiamat.

وَمَآ أَظُنُّ ٱلسَّاعَةَ قَآئِمَةٗ

“Dan aku kira hari Kiamat itu tidak akan datang.” (QS.Al-Kahfi:36)

4. Kecongkaannya pun semakin memuncak hingga ia berani berkata :

وَلَئِن رُّدِدتُّ إِلَىٰ رَبِّي لَأَجِدَنَّ خَيۡرٗا مِّنۡهَا مُنقَلَبٗا

“Dan sekiranya aku dikembalikan kepada Tuhanku, pasti aku akan mendapat tempat kembali yang lebih baik dari pada ini.” (QS.Al-Kahfi:36) 

Itulah kesombongan dan kecongkaan yang dimiliki oleh dua pemilik kebun. Dan begitulah manusia ketika merasa kaya dan hebat seperti yang digambarkan jelas oleh Firman Allah Swt

كَلَّآ إِنَّ ٱلۡإِنسَٰنَ لَيَطۡغَىٰٓ – أَن رَّءَاهُ ٱسۡتَغۡنَىٰٓ

“Sekali-kali tidak! Sungguh, manusia itu benar-benar melampaui batas, apabila melihat dirinya serba cukup.” (QS.Al-‘Alaq:6-7)

Pemilik dua kebun ini di butakan oleh kenikmatan-kenikmatan yang ia miliki. Ia tenggelam dalam kekayaan sehingga lupa daratan. Ia sombong, dzalim dan mulai tidak percaya dengan adanya hari pembalasan.

b.) Sementara kawannya adalah seorang mukmin yang tidak memiliki kekayaan seperti pemilik dua kebun tersebut. Harta termahal yang ia miliki adalah keimanan yang kuat dalam hatinya. Sehingga ia berkata kepada pemilik dua kebun itu :

فَعَسَىٰ رَبِّيٓ أَن يُؤۡتِيَنِ خَيۡرٗا مِّن جَنَّتِكَ

“Maka mudah-mudahan Tuhanku, akan memberikan kepadaku (kebun) yang lebih baik dari kebunmu (ini).” (QS.Al-Kahfi:40)

Perbedaan antara dua orang ini, pemilik kebun yang sombong dan seorang mukmin yang miskin adalah :

1). Pemilik kebun tenggelam dalam kenikmatan dunia sehingga ia lupa dan tidak lagi mengingat Allah Swt, Pemberi semua kenikmatan termasuk dua kebunnya.

Sementara kawannya yang miskin memiliki keimanan kepada Allah dan hari akhir. Dia memiliki keyakinan yang mutlak bahwa Allah dengan mudah akan merubah kondisi hamba-Nya.

فَعَسَىٰ رَبِّيٓ أَن يُؤۡتِيَنِ خَيۡرٗا مِّن جَنَّتِكَ وَيُرۡسِلَ عَلَيۡهَا حُسۡبَانٗا مِّنَ ٱلسَّمَآءِ فَتُصۡبِحَ صَعِيدٗا زَلَقًا

Maka mudah-mudahan Tuhanku, akan memberikan kepadaku (kebun) yang lebih baik dari kebunmu (ini); dan Dia mengirimkan petir dari langit ke kebunmu, sehingga (kebun itu) menjadi tanah yang licin. (QS.Al-Kahfi:40)

2. Pemilik dua kebun mengingkari hari kebangkitan sementara kawannya yakin pasti akan datang.

3. Pemilik dua kebun menganggap seluruh kekayaannya akan kekal.

مَآ أَظُنُّ أَن تَبِيدَ هَٰذِهِۦٓ أَبَدٗا

“Aku kira kebun ini tidak akan binasa selama-lamanya.” (QS.Al-Kahfi:35)

4. Sementara kawannya yang miskin yakin bahwa seluruh kenikmatan duniawi pasti akan habis.

وَيُرۡسِلَ عَلَيۡهَا حُسۡبَانٗا مِّنَ ٱلسَّمَآءِ فَتُصۡبِحَ صَعِيدٗا زَلَقًا

“Dan Dia mengirimkan petir dari langit ke kebunmu, sehingga (kebun itu) menjadi tanah yang licin.”

5. Bagi pemilik dua kebun yang congkak itu, kemuliaan ada pada harta, jabatan, anak dan pengikut.

أَنَا۠ أَكۡثَرُ مِنكَ مَالٗا وَأَعَزُّ نَفَرٗا

“Hartaku lebih banyak daripada hartamu dan pengikutku lebih kuat.” (QS.Al-Kahfi:34)

Sementara kawannya yang miskin tidak pernah menganggap semua itu adalah tolok ukur kemuliaan manusia. Dia tidak pernah merasa bahwa kekayaan adalah jaminan kebahagiaan dan keselamatan di masa depannya. Dia yakin bahwa kepasrahan kepada Allah adalah sumber kekuatan dan sumber kebahagiaan.

Nah, pelajaran yang dapat kita ambil dari dua kisah ini adalah :

Pemilik dua kebun adalah contoh orang yang dilupakan oleh kekayaan sehingga dia lupa kepada Pemilik kekuatan yang sebenarnya yaitu Allah Swt yang mengatur segalanya di alam wujud ini. Ia menganggap kekayaannya akan kekal dan tidak ada kekuatan yang mampu mengalahkannya.

Sementara kawannya adalah gambaran indah tentang seorang mukmin yang  bangga dengan imannya, ia selalu pasrah dan bergantung total dengan Allah Swt. Ia selalu bersyukur dan yakin bahwa tiada kekuatan yang mampu memberinya sesuatu selain kekuatan Allah Swt.

Dan pada akhir cerita Allah Swt menghancurkan dua kebun yang dimiliki oleh orang congkak tersebut. Sebagai pelajaran bahwa dunia ini hanya sementara dan jangan menghina dan merendahkan orang miskin.

Semoga bermanfaat.

KHAZANAH ALQURAN

Kajian Rumahan; Islam Adalah Agama Kemanusiaan

 Ustad Taufiqurahman, Dekan Fakultas Dakwah PTIQ (Perguruan Tinggi Ilmu al-Qur’an) menyampaikan bahwasanya Islam merupakan agama kemanusiaan. Karenanya, ajaran Islam semuanya adalah tentang memanusiakan manusia.

Lihatlah bagaimana di dalam Quran, Allah menyebutkan 240 kali kata “insan” dan turunannya. Bahkan, firman Allah yang pertama kali disampaikan kepada Rasulullah (Al-‘Alaq 1-5), sudah disebut kata “insan”.

Maka tentu tidak mengherankan jika menyebut Islam adalah agama kemanusiaan. Tema utama Islam adalah manusia, baik sebagai subjek maupun objek.

Karena itu, dapat kita lihat bahwa misi utama Nabi Muhammad adalah memanusiakan manusia. Nabi saja pernah lupa rakaat shalat Ashar. Karena sifat basyariyah, maka lupa menjadi salah satu hal yang dimaafkan dalam syariat Islam.

Syariat Islam penuh dengan dimensi kemanusiaan. Misal dalam Surat Al-Maun, orang yang mendustakan agama itu adalah orang yang tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya, sementara hanya rajin shalat saja. Dalam ayat ini, agama mengajarkan agar tidak hanya memperbaiki ke dalam diri, tapi berbuat baii ke sesama.

Selain itu jika diperhatikan dalam Al-Quran, porsi muamalah jauh lebih banyak dari ibadah. Dalam ibadah yang sifatnya mahdhah pun, banyak dimensi muamalah. Contohnya naik haji, menggerakkan perekonomian, bayar zakat, dll.

Ketika Orang-orang Jahat Beraksi Terang-terangan

DUNIA yang tak bersahabat kini telah kita rasakan. Banyak terjadi kerusakan dan ketidakamanan di dalam negeri ini.
Banyak orang-orang jahat melakukan aksinya secara terang-terangan. Tak ada rasa takut pada diri mereka akan ancaman Allah yang nyata. Berbagai macam fitnah mulai terjadi, dan akan semakin membesar di akhir zaman kelak.

Ketika para pembuat kerusakan banyak jumlahnya, semuanya binasa meski di antara mereka ada orang-orang saleh.

Al-Bukhari menuturkan, Malik bin Ismail bercerita kepada kami, Ibnu Uyainah bercerita kepada kami, bahwa ia mendengar Az-Zuhri meriwayatkan dari Urwah, dari Zainab binti Ummu Salamah, dari Ummu Habibah, dari Zainab binti Jahsy, ia berkata, “Suatu ketika Nabi SAW bangun tidur dengan rona muka memerah sambil berkata, Laa ilaaha illallah! Celakalah bangsa Arab karena keburukan yang kian mendekat. Pada hari ini, tembok penghalang Yajuz dan Majuz telah dibuka seperti ini.

Beliau melingkarkan jari-jari mengisyaratkan angka sembilan puluh atau seratus. Dikatakan kepada beliau, Apakah kami binasa sementara di antara kami ada orang-orang yang saleh? Beliau menjawab, Ya, jika banyak keburukan.”

Selanjutnya, Muslim meriwayatkan hadis ini dari Sufyan, dari Az-Zuhri, dari Urwah, dari Zainab, dari Habibah, dari Ummu Habibah, dari Zainab. Dengan demikian, dalam sanad hadis ini ada dua tabiin, dua Zainab dan dua istri Nabi SAW atau ada empat sahabat wanita.

Al-Bukhari menuturkan, Musa bin Ismail bercerita kepada kami, Wuhaib bercerita kepada kami, Ibnu Thawus bercerita kepada kami, dari ayahnya, dari Abu Hurairah, dari Nabi SAW beliau bersabda, “Pada hari ini, tembok penghalang Yajuz dan Majuz telah dibuka seperti ini.” Wuhaib melingkarkan jari membentuk angka sembilan puluh.

Al-Bukhari meriwayatkan dari hadis Az-Zuhri, dari Hindun binti Harits Al-Firasiyah, bahwa Ummu Salamah, istri Nabi SAW berkata, “Suatu ketika, Nabi SAW terbangun dalam keadaan takut sambil berkata, Subhanallah! Apa gerangan simpanan-simpanan yang diturunkan malam ini? Apa gerangan fitnah-fitnah yang Allah turunkan? Adakah yang mau membangunkan para penghuni bilik-bilik (istri-istri beliau) agar mereka salat? Berapa banyak wanita berpakaian di dunia, telanjang di akhirat.” []

Sumber: Bencana dan Peperangan Akhir Zaman Sebagaimana Rasulullah SAW Kabarkan/Karya: Ibnu Katsir/Penerbit: Ummul Qura#

INILAH.com

6 Kunci Meraih Surga Menurut Ali bin Abi Thalib RA

Terdapat beberapa kunci surga yang bisa digunakan menuju surga

Surga menjadi dambaan bagi seluruh umat manusia, karena di dalamnya terdapat kenikmatan yang abadi. 

Barang siapa yang memasukinya, dia akan senang, tak pernah susah dan akan kekal tak pernah mati, pakaiannya tak pernah renyuk dan masa mudanya tak pernah lenyap.

Namun, ada beberapa hal yang bisa dilakukan umat Islam untuk memasuki surga. Dalam kitab “Nashaihul ‘Ibad”, Syekh Nawawi Al-Bantani menjelaskan, Ali bin Abi Thalib berpesan bahwa siapa yang mengumpulkan enam perkara berarti dia telah mendapatkan kunci untuk membuka pintu surga dan menutup pintu neraka.

Enam perkara yang merupakan kunci surga tersebut adalah yang pertama, mengenali Allah  SWT bahwa Dialah penciptanya, menghidupkannya, dan mematikannya, lalu menaati-Nya atau melaksanakan semua perintah-Nya.

Kedua, mengenali setan bahwa dia lah musuhnya, lalu mendurhakainya atau tidak menuruti perintah setan. Lalu, perkara yang ketiga adalah mengenali akhirat bahwa ia tempat yang kekal, lalu berusaha mendapatkannya dengan menyiapkan bekal untuknya.

Keempat, mengenali dunia bahwa ia fana dan merupakan tempat yang akan segera lenyap. Kemudian, menolak dunia atau meninggalkannya dan tidak mengambilnya kecuali sebatas yang diperlukan sebagai bekal akhirat.

Kelima, mengenali hal yang haq atau yang benar dalam hukum, lalu mengikutinya dan mengamalkannya. Sedangkan yang terakhir atau keenam adalah mengenali yang batil bahwa itu tidak baik, lalu menjauhinya dan tidak melakukannya.  

KHAZANAH REPUBLIKA


Pengertian dan Dalil Tentang Asmaul Husna

Asmaul Husna terdiri atas dua kata. Pertama, asma yang memiliki makna nama-nama. Kedua, husna yang memiliki arti baik atau indah.

Jadi, apa yang dimaksud dengan Al-Asmaul Husna adalah nama-nama yang baik nan indah yang hanya dimiliki oleh Allah Swt. sebagai bukti keagungan-Nya.

Kata Asmaul Husna diambil dari ayat al-Qur’an yakni dalam Q.S. Taha (20) Ayat 8 sebagai berikut:

ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ لَهُ ٱلْأَسْمَآءُ ٱلْحُسْنَىٰ

Allāhu lā ilāha illā huw, lahul-asmā`ul-ḥusnā

Artinya: “Dialah Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Dia mempunyai al asmaaul husna (nama-nama yang baik),”

Dalil-dalil tentang Asmaul Husna

Ada dua dalil tentang Al-Asmaul Husna. Yang pertama adalah ayat dan yang kedua adalah sebuah hadits.

Pertama, firman Allah Swt. dalam Q.S. al-A’raf (7) Ayat 180:

 وَلِلَّهِ ٱلْأَسْمَآءُ ٱلْحُسْنَىٰ فَٱدْعُوهُ بِهَا ۖ وَذَرُوا۟ ٱلَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِىٓ أَسْمَٰٓئِهِۦ ۚ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ

Wa lillāhil-asmā`ul-ḥusnā fad’ụhu bihā wa żarullażīna yul-ḥidụna fī asmā`ih, sayujzauna mā kānụ ya’malụn

Artinya: “Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.”

Al-Asmaul Husna adalah amalan yang bermanfaat dan mempunyai nilai tak terhingga tingginya. Memanjatkan ddoa dengan menyebut nama-nama dalam Asmaul Husna sangat dianjurkan menurut ayat tersebut.

Kedua, Hadis Rasulullah saw. yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari.

“Dari Abu Hurairah ra. sesungguhnya Rasulullah Saw. bersabda: Sesungguhnya Allah Swt. mempunyai sembilan puluh sembilan nama, seratus kurang satu, barang siapa yang menghafalkannya, maka ia akan masuk surga.” (H.R. Bukhari)

Menghafalkan nama-nama dalam Al-Asmaul Husna akan mengantarkan orang yang melakukannya masuk ke dalam surga Allah Swt. Apakah hanya dengan menghafalkannya seseorang dengan mudah akan masuk ke dalam surga?

Jawabnya, tentu saja tidak. menghafalkan Asmaul husna mesti diiringi dengan menjaganya. Baik menjaga hafalannya dengan terus-menerus menzikirkannya, atau menjaganya dengan menghindari perilaku-perilaku yang bertentangan dengan sifat-sifat Allah Swt.[]

BINCANG SYARIAH