Perjuangan Ratiba Ahel Menghidupi Keluarganya di Gaza

Perang yang terjadi di Suriah benar-benar telah merenggut kebahagiaan banyak orang, mereka harus menyaksikan tewasnya orang-orang tercinta, rumah-rumah dihancurkan, negeri diluluhlantakkan bahkan mereka harus keluar dari negeri sendiri dan berjuang bertahan hidup di negeri orang lain.

 

Ratiba Ahel, seorang wanita asal Palestina yang sudah menetap di Suriah dipaksa untuk meninggalkan rumahnya akibat petempuran yang terjadi di Suriah.

Saat ini ia tinggal di Gaza dan kehidupannya di Gaza sedikit lebih baik dari Suriah, meskipun ia tidak mendapatkan uang untuk menenuhi kebutuhan hidupnya.

Suami Ratiba sendiri terkena serangan jantung, dan tidak dapat melakukan pekerjaan berat, oleh karewna itulah Ratiba Ahel, harus membanting tulang untuk memenuhi kebutuhan hidup ia dan keluarganya.

Sulit sekali mencari pekerjaan di daerah konflik seperti Gaza, namun Ratiba tetap berusaha untuk melakukan pekerjaan untuk menghidupi keluarganya asalkan itu halal.

Ratiba Ahel mencoba usaha dengan membuat makanan dan permen yang kemudian ia jual kepada puluhan keluarga di Gaza.

Wanita asal Palestina itu sudah memulai usaha tersebut sejak 3 tahun lalu.

Dimana ketika itu ia kehilangan semua barang miliknya di Damaskus Selatan, akibat blokade dan serangan yang dilakukan rezim Assad terhadap kota Damaskus.

Bahkan ia dipaksa untuk meninggalkan Damaskus, hingga akhirnya Ratiba dan 6 anggota keluarganya pergi meninggalkan Suriah menuju Mesir kemudian ke Gaza. Dan di Gaza lah Ratiba dan keluarga membuka lembaran hidup baru.

Diceritakan Zaman Al Wasl, usaha tersebut berawalnya dari anak Ratiba, Abdul Rahman yang meminta dibuatkan makanan untuk acara disekolahnya, kemudian orang-orang di sekolah Rahman mendapati bahwa makanan buatan ibunya Rahman lezat, hingga orang-orang tersebut memesan kepada Ibu Rahman untuk membuatkan makanan.

berawal dari hal itu lah, wanita asal Palestina tersebut mulai merintis usahanya.

Di samping menerima pesanan makanan dari penduduk Gaza, Ratiba juga mulai mendistribusikan paket makanan ke sebuah toko-toko dan mal.

Motasim, anak Ratiba yang membantu ibunya memasak di dapur, menjelaskan bahwa pekerjaan tersebut merupakan sumber utama yang mereka miliki untuk mendapatkan penghasilan. (Eka Aprila)

 

sumber:Bumi Syam