20 Keutamaan Bulan Ramadhan yang Tidak Ada di Hari Biasa

Barangsiapa berpuasa penuh keimanan dan keikhlasan, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah berlalu, ini fadhilah dan keutamaan bulan Ramadhan dibanding hari biasa

BULAN Ramadhan ada penghulunya bulan. Keutamaan dan kemuliaan bulan Ramadhan tidak ada di bulan lain. Berikut ini 20 keutamaan bulan Ramadhan berdasarkan hadist dan Al-Quran;

  1. Dibukanya Pintu Surga, Ditutupnya Neraka

Ramadhan adalah bulan yang penuh barakah karena Allah memberikan kesempatan selebar-lebarnya kepada umat Islam untuk melakukan segala bentuk kebaikan.

Suasana pada bulan Ramadhan dibuat sedemikian rupa sehingga setiap muslim bisa mengerjakan kebaikan dengan mudah.

Dalam sebuah hadits disebutkan:

إذَا دَخَلَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ جَهَنَّمَ وَصفدتِ الشَّيَاطِينُ

“Jika datang bulan Ramadhan maka dibukalah pintu-pintu surga, dan ditutuplah pintu-pintu neraka, dan diikatlah para setan.” (HR Bukhari dan Muslim).

  1. Bulan Ramadhan Bulan Sedekah

Bulan Ramadhan adalah waktu yang sangat tepat untuk bersedekah, karena pahalanya akan dilipatgandakan oleh Allah SWT.

Rasulullah ﷺ sendiri telah memberikan contoh yang baik, karena beliau paling banyak sedekahnya pada bulan Ramadhan.

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas dijelaskan:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم أَجْوَدَ النَّاسِ، وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ، وَكَانَ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ، فََرَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم أَجْوَدُ بِالْخَيْرِ مِنَ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ

“Sesungguhnya Rasulullah ﷺ adalah orang yang paling dermawan, dan kedermawaan beliau akan bertambah pada bulan Ramadhan ketika bertemu dengan Jibril. Beliau bertemu dengan Jibril setiap malam Ramadhan untuk mempelajari Al-Qur’an, dan  Rasulullah ﷺ lebih dermawan dari angin yang bertiup kencang.” (HR Bukhari).

  1. Bulan Ramadhan Bulan Al-Qur’an

Al-Qur’an diturunkan pertama kali pada bulan Ramadhan maka sangat tepat sekali kalau bulan ini kita manfaatkan untuk banyak membaca Al-Qur’an. Allah berfirman:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيَ أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِّنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ

“Bulan Ramadhan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil).” (Al-Baqarah, ayat 185).

Dalam hal ini, Rasulullah ﷺ sendiri telah memberikan contoh kepada umatnya.

Beliau mempelajari Al-Qur’an tiap malam bersama Jibril as, sebagaimana yang tersebut dalam hadits Ibnu Abbas di atas:

وَكَانَ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ

“Rasulullah ﷺ bertemu dengan Jibril setiap malam Ramadhan untuk mempelajari Al Qur’an.” (HR Bukhari).

  1. Bulan Ramadhan adalah Bulan Kemenangan

Pada bulan Ramadhan, umat Islam banyak meraih kemenangan atas orang-orang kafir dalam berbagai medan pertempuran.

Pada tahun 2 H kaum muslimin mampu mengalahkan pasukan kafir Quraisy dalam  Perang Badar.  Pada tahun 8 H, kaum muslimin mampu menaklukkan Kota Makkah.

Pada tahun 479 H pasukan Islam mampu mengalahkan Pasukan Salib dalam Perang “Az Zalaqah” di Andalus, dan pada 658 H pasukan Islam mampu mengalahkan Pasukan Tartar dalam  Perang Ainul Jalut di Palestina.

Hal itu dikarenakan umat Islam pada bulan Ramadhan sangat dekat dengan Allah SWT.   Mereka masih dalam suasana ibadah, mengekang jiwa untuk tidak mengerjakan hal-hal yang dilarang oleh Allah SWT.

Tidak diragukan lagi bahwa umat yang dekat dengan Allah dan menjauhi maksiat akan selalu meraih kemenangan karena Allah SWT akan membantu mereka.

  1. Ramadhan Bulan Taubat dan Ampunan

Banyak umat Islam yang mendapatkan ampunan pada bulan Ramadhan karena bersungguh-sungguh dalam beribadah, sebagaimana sabda Rasulullah:

مَن صام رمضان إيمانا واحتسابا غُفِر له ما تقدم من ذنبه

“Siapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan keikhlasan maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah berlalu.” (HR Bukhari Muslim).

الصلوات الخمس ، والجمعة إلى الجمعة ، ورمضان إلى رمضان ، مكفرات لما بينهن إذا اجتنبت الكبائر

“Shalat lima waktu, hari Jumat sampai hari Jumat berikutnya, bulan Ramadhan sampai bulan Ramadhan berikutnya  merupakan penghapus dosa antara waktu-waktu tersebut, selama tidak mengerjakan dosa-dosa besar.” (HR Muslim).

  1. Bulan Diselamatkan dari Neraka

Pada bulan Ramadhan banyak orang yang diselamatkan dari api neraka. Itu terjadi setiap malam, sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ:

إن لله تبارك وتعالى عتقاء من النار وذلك كل يوم  ليلة

“Sesungguhnya Allah swt menyelamatkan oang-orang dari api neraka,dan itu terjadi pada tiap malam pada bulan Ramadhan.” (HR. Tirmidzi).

  1. Bulan Kesabaran

Bulan Ramadhan disebut bulan kesabaran karena orang-orang yang berpuasa harus banyak menahan diri dari hal-hal yang dilarang seperti makan, minum, dan lainnya. Oleh karena itu, sebagian ulama mengartikan “sabar” dalam beberapa ayat Al-Qur’an dengan puasa, mengingat  pahala puasa setara dengan pahala sabar. Allah berfirman:

“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (Az-Zumar: 10).

Dalam suatu hadits Qudsi disebutkan:

والصيام لى وأنا أجزي به

“Dan puasa adalah untuk–Ku dan Aku sendirilah yang akan membalasnya.” (HR Bukhari).

  1. Bulan Dikabulkannya Doa

Bulan Ramadhan adalah bulan orang berpuasa, sedangkan orang yang berpuasa doanya mustajab. Allah SWT sendiri telah menganjurkan orang–orang yang sedang bepuasa untuk banyak berdo’a kepada-Nya karena Dia sangat dekat dengan para hamba-Nya yang sedang berpuasa. Sebagaimana firman Allah:

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِى عَنِّى فَإِنِّى قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا۟ لِى وَلْيُؤْمِنُوا۟ بِى لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku.” (QS: Al Baqarah: 186).

Selain itu, Rasulullah ﷺ telah menjelaskan bahwa doa orang yang sedang berpuasa itu tidak tertolak, sebagaimana yang termaktub dalam salah satu haditsnya:

ثلاثة لا ترد دعوتهم : الصائم حتى يفطر ، والإمام العادل ، ودعوة المظلوم

“Tiga golongan yang tidak tertolak do’anya: Orang yang berpuasa hingga berbuka, pemimpin yang adil, dan do’a orang terzalimi.” (Hadits Shahih riwayat Ahmad).

  1. Dalam bulan Ramadhan ada Lailatul Qadar

Yakni, bulan yang ibadah di dalamnya lebih baik dari pada ibadah seribu bulan, sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ:

إن هذا الشهر قد حضركم ، وفيه ليلة خير من ألف شهر، من حرمها فقد حرم الخير كله

“Sesungguhnya bulan ini (yaitu bulan Ramadhan) telah datang kepada kamu, di dalamnya terdapat satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barang siapa yang tidak mendapatkannya, berarti dia tidak mendapatkan seluruh kebaikan.” (HR Ibnu Majah).

  1. Ramadhan Bulan Berkah

Ramadhan bulan yang penuh dengan barakah dan kebaikan. Siapa saja yang mau berbuat baik, Allah akan membantunya karena suasana dan kondisi sangat mendukung untuk itu.

Kita lihat umpamanya umat Islam berbondong-bondong ke masjid untuk melakukan shalat tarawih, ramai-ramai bangun sebelum Subuh untuk sahur, setelah itu beramai-ramai juga untuk melakukan shalat Subuh berjamaah di masjid.

Kita lihat banyak orang yang bersedekah, baik berupa uang ataupun makanan untuk orang yang berbuka. Itu semua, karena kondisi yang diatur oleh Allah pada bulan Ramadhan.

  1. Puasa Ramadhan Benteng dari Api Neraka

 Dalam hal ini Rasulullah ﷺ bersabda :

الصيام جنة وحصن حصين من النار

“Puasa adalah perisai dan benteng dari api neraka.”(Hadits Hasan Riwayat Ahmad)

Maksud hadits di atas bahwa orang yang berpuasa selalu menahan diri dari syahwat-syahwat yang mengelilinginya, sedang api neraka sendiri dipenuhi dengan syahwat-syahwat tersebut.

Dengan demikian, orang yang berpuasa secara tidak langsung telah membentengi dirinya dari amalan-amalan yang menyebabkan masuk neraka.

  1. Puasa Ramadhan Menekan Syahwat yang Bergelora

Siapa saja yang ingin menjauhi perbuatan haram, khususnya para pemuda yang belum mampu menikah, hendaknya berpuasa, karena dengan puasa gelora syahwat seseorang mampu ditekan. Sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ :

يا معشر الشباب من استطاع منكم الباءة فليتزوج ، فإنه أغض للبصر وأحصن للفرج ، ومن لم يستطع فعليه بالصوم فإنه له وجاء

“Wahai para pemuda, barangsiapa yang sudah mampu untuk menikah, maka hendaknya ia menikah, karena sesungguhnya menikah itu lebih bisa menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan. Dan barang siapa yang belum mampu menikah hendaknya dia berpuasa, karena sesungguhnya puasa tersebut merupakan obat baginya.”(HR Bukhari dan Muslim).

  1. Berpuasa  Ramadhan Miliki Dua Kegembiraan

Dalam hal ini Rasulullah ﷺ bersabda :

للصائم فرحتان : فرحة عند فطره ، وفرحة عند لقاء ربه

“Orang yang berpuasa itu akan mendapatkan dua kegembiraan: kegembiraan ketika berbuka puasa, dan kegembiraan ketika bertemu dengan Robb-nya.” (HR Bukhari dan Muslim).

Hadits di atas menjelaskan bahwa orang yang berpuasa Ramadhan akan mendapatkan kegembiraan dan kebahagiaan di dunia dan di akhirat. 

Kebahagiaan di dunia ini akan dirasakan saat berbuka puasa, karena Allah telah memberinya kekuatan sehingga bisa melaksanakan kewajiban puasa Ramadhan dan mengijinkan baginya untuk makan dan minum serta hal-hal lain yang sebelumnya dilarang waktu dia berpuasa.

Dan kebahagian di akhirat, ketika dia bertemu dengan  Allah swt, karena dia akan mendapatkan pahala puasanya selama di dunia dengan lengkap tanpa dikuranginya sedikitpun.

  1. Doa Orang yang Puasa Ramadhan Tidak akan Ditolak

Hendaknya orang yang berpuasa Ramadhan memanfaatkan waktunya dengan sebaik-baiknya untuk banyak berdoa, karena mereka tidak tertolak. Sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ :

ثلاثة لا ترد دعوتهم : الصائم حتى يفطر ، والإمام العادل ، ودعوة المظلوم

“Tiga golongan yang tidak tertolak doanya: orang yang berpuasa hingga berbuka, pemimpin yang adil, dan do’anya orang yang terzalimi.” (Hadits Hasan Riwayat Ahmad).

Hadits di atas menjelaskan bahwa sepanjang orang tersebut berpuasa, sejak terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari, doanya tidak tertolak.

Tidak hanya itu saja, bahkan dalam hadits lain Rasulullah ﷺ menyebutkan bahwa ketika sedang berbuka puasa pun, doanya tidak tertolak. Sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ :

ثلاثة لا ترد دعوتهم : الصائم حين  يفطر ، والإمام العادل ، ودعوة المظلوم

“Tiga golongan yang tidak tertolak do’anya: orang yang berpuasa ketika  berbuka, pemimpin yang adil, dan do’anya orang yang terdzalimi.” (HR At-Tirmidzi)

  1. Orang yang Berpuasa Ramadhan Masuk Surga dari pintu “Ar-Rayyan”

Dalam hal ini Rasulullah ﷺ bersabda :

إن في الجنة بابا يقال له الريَّان ، يدخل منه الصائمون يوم القيامة ، لا يدخل منه أحد غيرهم ، يقال : أين الصائمون ؟ فيقومون ، لا يدخل منه أحد غيرهم ، فإذا دخلوا أغلق فلم يدخل منه أحد

“Sesungguhnya di dalam surga itu terdapat pintu yang bernama ” Ar Royyan.” Orang-orang yang berpuasa masuk surga dari pintu tersebut pada hari kiamat, dan tidak ada seorang pun yang bisa masuk dari pintu tersebut kecuali mereka. Dikatakan, ‘Mana orang-orang yang berpuasa?’ Segera mereka berdiri. Tidak ada yang bisa masuk darinya kecuali mereka. Jika mereka semuanya telah masuk, maka pintu tersebut ditutup kembali, dan setelah itu, tidak ada lagi yang bisa masuk dari pintu tersebut.” (HR Bukhari dan Muslim)

  1. Puasa Ramadhan Memberi Syafaat Pelakunya

Dalam hal ini Rasulullah ﷺ bersabda :

الصيام والقرآن يشفعان للعبد يوم القيامة ، يقول الصيام : أي رب منعته الطعام والشهوات بالنهار فشفعني فيه ، ويقول القرآن : منعته النوم بالليل فشفعني فيه ، قال فيُشَفَّعان

“Puasa dan Al-Qur’an akan memberikan syafaatnya kepada seorang hamba pada hari kiamat. Puasa berkata, ‘Wahai Rabb, aku telah menahannya dari makanan dan syahwat pada siang hari, maka berilah ijin kepadaku untuk memberikan syafa’at kepadanya.’ Al-Qur’an berkata, ‘Aku telah menahannya dari tidur pada malam hari, maka berilah saya ijin untuk memberikan syafaat kepadanya.’ Keduanya dapat ijin untuk memberikan syafa’atnya.” (HR:  Ahmad).

Maksud dari hadits di atas bahwa Allah telah memberikan ijin kepada puasa untuk memberikan syafaat kepada orang yang berpuasa sehingga Allah memasukkannya ke dalam surga.

  1. Bau Mulut Orang Berpuasa lebih Mulia

Bau mulut orang berpuasa Ramadhan pada hari kiamat lebih wangi dari pada bau minyak wangi.  Rasulullah ﷺ bersabda:

لخلوف فم الصائم أطيب عند الله يوم القيامة من ريح المسك

“Bau mulut orang yang berpuasa itu lebih wangi di sisi Allah pada hari kiamat dari pada bau minyak wangi.” (HR Bukhari dan Muslim)

Maksud dari “khuluf” dalam hadits di atas adalah bau mulut yang berasal dari perut yang kosong.  Bau ini lebih dicintai oleh Allah dari pada bau minyak wangi, karena merupakan bekas ibadah.

  1. Puasa Ramadhan akan Menghapus Dosa-Dosa

Rasulullah ﷺ bersabda:

فتنة الرجل في أهله وماله وولده وجاره تكفرها الصلاة والصوم والصدقة

“Fitnah yang dialami seseorang dalam keluarga, harta, anak dan tetangganya akan terhapus dengan salat, puasa dan sedekah.” (HR Bukhari dan Muslim).

Yang dimaksud  “Fitnah” dalam hadits di atas adalah hal-hal yang membuatnya berpaling dari ibadah karena kesibukannya mengurusi keluarga, harta , anak dan tetangga, yang kadang-kadang membuatnya berbuat dosa.

Dosa-dosa seperti itu bisa terhapus dengan salat, puasa dan sedekah. Hal ini dikuatkan dengan sabda Rasulullah ﷺ :

من صام رمضان إيمانا واحتسابا غُفِر له ما تقدم من ذنبه

“Barang siapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan keikhlasan, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah berlalu.” (HR Bukhari Muslim)

  1. Puasa Ramadhan Ibadah Tiada Bandingannya

Rasulullah ﷺ bersabda:

عليك بالصوم فإنه لا مثل له

“Hendaknya engkau berpuasa, karena puasa itu merupakan ibadah yang tiada bandingannya.” (HR: Nasai dan Ibnu Hibban).

  1. Pahala Puasa Ramadhan tidak Terhitung

Setiap amal sholeh, Allah telah menentukan pahalanya masing-masing, kecuali puasa, Allah swt akan membalas orang yang berpuasa dengan pahala yang tidak terhitung, sebagaimana yang tersebut dalam firman-Nya:

إنما يوفى الصابرون أجرهم بغير حساب

“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas .” (QS Az Zumar : 10)

Maksud dari orang-orang yang bersabar dalam ayat di atas menurut mayoritas ulama adalah orang-orang yang berpuasa, karena puasa merupakan salah satu bentuk kesabaran yang luar biasa.  Hal ini dikuatkan dengan hadits Qudsi yang menyebutkan  :

كل عمل ابن آدم يضاعف ، الحسنة بعشر أمثالها إلى سبعمائة ضعف ، قال الله عز وجل : إلا الصوم فإنه لي وأنا أجزي به، يدع شهوته وطعامه من أجلي

“Setiap amal anak Adam akan dilipatgandakan. Satu kebaikan bisa dilipatgandakan dari sepuluh kali lipat hingga tujuh ratus kali lipat. Allah berfirman, “Kecuali puasa, sesungguhnya dia adalah milik-Ku, dan Aku yang akan membalasnya sendiri, karena dia meninggalkan syahwat dan makannya  demi mencari ridha-Ku.” (HR Bukhari dan Muslim).*/Dr Ahmad Zain an-Najah, LC, MA, Pusat Kajian Fiqih Indonesia (PUSKAFI)

HIDAYATULLAH