Alasan Mengapa Baca Alkafirun Sebelum Tidur

Tidur merupakan salah satu kenikmatan yang diberikan Allah SWT.kepada umat manusia. Sebelum tidur, ada beberapa adab yang harus diperhatikan oleh kaum muslim. Satu diantaranya membaca surat Alkafirun.

Mengapa harus membaca surat Alkafirun? Apa faedah di dalamnya?

Surat Al-Kafirun merupakan nama yang paling masyhur bagi surat ini, meskipun dalam kesempatan yang lain surat ini juga disebut dengan surat Al-Ikhlash, sama seperti nama surat Qulhu, mengingat tema sentral ayat ini sama dengan apa yang terkandung dalam surat “Qulhu”, dimana keduanya berbicara tentang akidah muslim.

Wajar apabila Rasulullah SAW. pernah memberikan pesan supaya surat ini dibaca oleh seorang muslim sebelum dia berbaring ditempat tidurnya, sebagai cara melepaskan diri dari segala dosa orang-orang yang menyekutukan Allah.

Lalu lepas dari apalagi? Lepas dari syirik-syirik kecil. Sebab perilaku ini juga menjadi kebiasaan Rasulullah SAW, demikian penjelasan At-Thabrani dalam Al-Mu’jam Al-Kabir.

إذا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فَاقْرَأْ: ” قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ ” حَتَّى تَمُرَّ بِآخِرِهَا، فَإِنَّهَا بَرَاءَةٌ مِنَ الشَّرَكِ
Jika kalian pergi ke tempat tidur maka bacalah: Qulya Ayyuhal Kafirun, hingga akhirnya, karena (bacaan surat itu) pelepas diri dari kesyirikan”

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا أَخَذَ مَضْجَعَهُ قَرَأَ: ” قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ ” حَتَّى يَخْتِمَهَا
Bahwa Rasulullah SAW ketika hendak tidur beliau membaca: Qul ya Ayyuhal Kafirun, hingga mengkhotamkannya”

Ar-Razi dalam kitab Mafatih Al-Ghaibnya menambahkan bahwa surat ini juga dikenal dengan nama Al-Muqasqisyah (penyembuh), sebab kandungannya surat ini diharapkan bisa menyembuhkan dan menghilangkan penyakit nifaq dan kemusyrikan.

“Sampai kapan pun” (bentuknya mudhori’, present, continuous, future). Entah sekarang, nanti atau di masa yang akan datang umatku hidup. Laa a’ budhu maa ta’budhun. Tidak akan pernah aku sembah apa yang kalian sembah. Menariknya kalimatnya menggunakan bentuk tunggal, kata ganti (saya). Jadi prinsip dalam akidah itu bukan hanya komunal tapi juga personal. Setiap dari kita harus memiliki prinsip dalam beragama.

Wa laa antum ‘abiduunama a’bud. Dan kalian tidak perlu menyembah yang saya sembah.

Ya, kandungan Alkafirun tidak hanya mengandung tentang kokohnya akidah tapi juga toleransi. Kita membacanya sebelum tidur agar terhindar dari syirik-syirik, juga melapangkan hati bahwa Islam agama paling toleran.

Wallahua’lam.

 

BersamaDakwah