Doa Sebelum Tidur

Di antara nikmat yang Allah ‘Azza Wajalla turunkan untuk seorang hamba adalah tidur. Allah berfirman,

وَمِنْ آيَاتِهِ مَنَامُكُمْ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَابْتِغَاؤُكُمْ مِنْ فَضْلِهِ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَسْمَعُونَ

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan.” (QS. Ar-Rum: 23)

Dalam ayat yang lain, Allah ‘Azza Wajalla juga berfirman,

وَهُوَ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ اللَّيْلَ لِبَاسًا وَالنَّوْمَ سُبَاتًا وَجَعَلَ النَّهَارَ نُشُورًا

Dialah yang menjadikan untukmu malam (sebagai) pakaian, dan tidur untuk istirahat, dan Dia menjadikan siang untuk bangun berusaha.” (QS. Al-Furqan: 47)

Syekh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’diy rahimahullahu menjelaskan,

من رحمته بكم ولطفه أن جعل الليل لكم بمنزلة اللباس الذي يغشاكم، حتى تستقروا فيه وتهدؤوا بالنوم وتسبت حركاتكم

Di antara rahmat Allah adalah Dia menjadikan malam sebagaimana pakaian yang kalian kenakan yang bisa menutupi diri kalian. Sehingga kalian dengan hikmat bisa merehatkan diri dengan tidur.” (Tafsir As-Sa’diy 584)

Oleh karenanya, tidak selayaknya seorang muslim menjadikan tidur sebagai sekedar rutinitas belaka. Ia bisa mengisinya dengan banyak ketaatan sebelum tidur sebagai bukti bahwa seluruh lini hidupnya adalah menghamba kepada Allah ‘Azza Wajalla.

Bacaan-bacaan doa sebelum tidur

Di antara yang diajarkan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallama ketika seorang muslim beranjak tidur adalah (kami sarikan dari tulisan di islamqa.info):

Membaca Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas (Masing-masing 3 kali)

Aisyah radhiyallahu ‘anha menceritakan,

 أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا أَوَى إِلَى فِرَاشِهِ كُلَّ لَيْلَةٍ : جَمَعَ كَفَّيْهِ ، ثُمَّ نَفَثَ فِيهِمَا ، فَقَرَأَ فِيهِمَا : قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ، وَ قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ ، وَ قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ ، ثُمَّ يَمْسَحُ بِهِمَا مَا اسْتَطَاعَ مِنْ جَسَدِهِ ، يَبْدَأُ بِهِمَا عَلَى رَأْسِهِ وَوَجْهِهِ وَمَا أَقْبَلَ مِنْ جَسَدِهِ ، يَفْعَلُ ذَلِكَ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ

Bahwasanya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallama ketika hendak tidur di malam hari, beliau menangkupkan kedua telapak tangannya dan meniupnya sembari membaca Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas. Kemudian mengusapkan ke bagian tubuh yang dapat dijangkaunya mulai dari kepala, wajah, dan bagian depan tubuhnya. Beliau melakukannya sebanyak tiga kali.” (HR. Bukhari 5017)

Membaca ayat Kursi (1 kali)

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata,

وَكَّلَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِحِفْظِ زَكَاةِ رَمَضَانَ ، فَأَتَانِي آتٍ ، فَجَعَلَ يَحْثُو مِنْ الطَّعَامِ ، فَأَخَذْتُهُ فَقُلْتُ : لَأَرْفَعَنَّكَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – فَذَكَرَ الْحَدِيثَ – فَقَالَ : إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فَاقْرَأْ آيَةَ الْكُرْسِيِّ ، لَنْ يَزَالَ عَلَيْكَ مِنْ اللَّهِ حَافِظٌ ، وَلَا يَقْرَبُكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ . فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : صَدَقَكَ وَهُوَ كَذُوبٌ ، ذَاكَ شَيْطَانٌ

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallama menugaskanku untuk menjaga zakat Ramadan. Kemudian ada seorang penyusup yang ingin mencuri makanan. Aku pun menangkapnya dan mengatakan, ‘Aku benar-benar akan menyerahkanmu kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallama.’ (Kemudian perawi menceritakan hadis yang cukup panjang). Penyusup tadi mengatakan, ‘Jika engkau hendak berbaring, maka bacalah ayat Kursi, dengan demikian engkau akan senantiasa dijaga Allah dan tidak didekati setan hingga pagi hari.’ (Mendengar hal tersebut) Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallama bersabda, ‘Ia telah jujur kepadamu, meski sebenarnya ia adalah seorang pendusta, itu tadi setan.’” (HR. Bukhari 2311)

Membaca dua ayat terakhir surah Al-Baqarah (1 Kali)

Abu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu menuturkan, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallama bersabda,

مَنْ قَرَأَ بِالْآيَتَيْنِ مِنْ آخِرِ سُورَةِ الْبَقَرَةِ فِي لَيْلَةٍ كَفَتَاهُ 

Barangsiapa yang membaca dua ayat terakhir surah Al-Baqarah di malam hari, maka hal tersebut mencukupinya.” (HR Bukhari 2311)

Yakni, Allah akan menjaga orang yang mengamalkannya di malam itu.

Membaca surah Al-Kafirun (1 kali)

Abu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu menuturkan, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallama bersabda,

اقْرأ : ( قُلْ يا أيُّها الكافِرُونَ ) ثُمَّ نَمْ على خاتِمَتِها ، فإنَّها بَرَاءَةٌ مِنَ الشِّرْكِ

Bacalah surah Al-Kafirun, kemudian tidurlah, maka hal tersebut akan menjadi sebab terjaga dari kesyirikan.” (HR. Abu Dawud 5055 dan dihasankan oleh Ibnu Hajar rahimahullahu dalam Nataaij Al-Afkaar 3/61)

Membaca Surah Al-Isra dan Az-Zumar (1 kali)

Aisyah radhiyallahu ‘anhu mengisahkan,

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللّهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ لا يَنَامُ حَتَّى يَقرَأَ بَنِي إِسرَائِيلَ وَالزُّمَر

Bahwasanya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallama tidaklah beranjak tidur, kecuali setelah membaca Al-Isra dan Az-Zumar.” (HR. At-Tirnidzi 3402 dan dihasankan oleh Ibnu Hajar rahimahullahu dalam Nataaij Al-Afkaar 3/65)

Membaca doa (1 kali)

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Hudzaifah bin Al-Yaman radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan,

كانَ النَّبيُّ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ إذَا أرَادَ أنْ يَنَامَ قالَ: باسْمِكَ اللَّهُمَّ أمُوتُ وأَحْيَا

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallama ketika beranjak tidur beliau meletakkan tangannya di bawah pipinya kemudian membaca,

باسْمِكَ اللَّهُمَّ أمُوتُ وأَحْيَا

Bismikallahumma amuutu wa ahyaa

(Ya Allah, dengan nama-Mu aku mati dan hidup).” (HR Bukhari 6324)

Membaca doa (1 kali)

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan dari Bara bin Azib radhiyallahu ‘anhu, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallama bersabda,

 إِذَا أَتَيْتَ مَضْجَعَكَ فَتَوَضَّأْ وُضُوءَكَ لِلصَّلَاةِ ، ثُمَّ اضْطَجِعْ عَلَى شِقِّكَ الْأَيْمَنِ ، ثُمَّ قُلْ : اللَّهُمَّ أَسْلَمْتُ وَجْهِي إِلَيْكَ : وَفَوَّضْتُ أَمْرِي إِلَيْكَ ، وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِي إِلَيْكَ ، رَغْبَةً وَرَهْبَةً إِلَيْكَ ، لَا مَلْجَأَ وَلَا مَنْجَا مِنْكَ إِلَّا إِلَيْكَ ، اللَّهُمَّ آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِي أَنْزَلْتَ ، وَبِنَبِيِّكَ الَّذِي أَرْسَلْتَ . فَإِنْ مُتَّ مِنْ لَيْلَتِكَ فَأَنْتَ عَلَى الْفِطْرَةِ ، وَاجْعَلْهُنَّ آخِرَ مَا تَتَكَلَّمُ بِه

Jika kalian hendak tidur, maka berwudulah sebagaimana wudu untuk salat. Kemudian berbaringlah ke arah kanan dan berdoa dengan,

اللَّهُمَّ أَسْلَمْتُ وَجْهِي إِلَيْكَ : وَفَوَّضْتُ أَمْرِي إِلَيْكَ ، وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِي إِلَيْكَ ، رَغْبَةً وَرَهْبَةً إِلَيْكَ ، لَا مَلْجَأَ وَلَا مَنْجَا مِنْكَ إِلَّا إِلَيْكَ ، اللَّهُمَّ آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِي أَنْزَلْتَ ، وَبِنَبِيِّكَ الَّذِي أَرْسَلْتَ

Allahumma aslamtu wajhii ilaik. Wa fawwadhtu amrii ilaik. Wa alja’tu dzahrii ilaik. Raghbatan wa rahbatan ilaik. La malja’a walaa manjaa minka illa ilaik. Allahumma aamantu bi kitaabika alladzii anzalta, wa bi nabiyyika alladzii arsalta

(Ya Allah aku berserah diri kepadamu, kupasrahkan semua urusanku kepada-Mu, dan aku sandarkan diriku kepada-Mu, dengan harap dan takut kepada-Mu. Tidak ada tempat berlindung dan tempat menyelematkan diri dari siksa-Mu, melainkan dengan berjalan menuju-Mu. Ya Allah aku beriman dengan kitab yang Engkau turunkan dan kepada Nabi yang Engkau utus.)

Jika kalian meninggal di malam itu, maka sungguh kalian meninggal dalam keadaan lurus. Dan jadikanlah doa ini sebagai akhir ucapanmu di hari itu.” (HR Bukhari 6311 dan Muslim 2710)

Membaca doa (1 kali)

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallama juga mengajarkan sebuah doa yang hendaknya dibaca menjelang tidur,

بِاسْمِكَ رَبِّ وَضَعْتُ جَنْبِي ، وَبِكَ أَرْفَعُهُ ، إِنْ أَمْسَكْتَ نَفْسِي فَارْحَمْهَا ، وَإِنْ أَرْسَلْتَهَا فَاحْفَظْهَا بِمَا تَحْفَظُ بِهِ عِبَادَكَ الصَّالِحِينَ

Bismika Rabbi wadha’tu janbi. Wa bika arfa’uh. In amsakta nafsii farhamha wa in arsaltaha fahfadzha bimaa tahfadzu bihi ibaadakas shaalihin

“(Ya Allah, dengan nama-Mu aku meletakkan lambungku. Dan dengan nama-Mu aku bangun darinya. Jika Engkau menahan ruhku, berilah rahmat kepadanya. Dan jika Engkau melepasnya, maka peliharalah sebagaimana Engkau memelihara hamba-hamba-Mu yang saleh).” (HR. Bukhari 6320 dan Muslim 2714)

Membaca tasbih, tahmid, dan takbir (masing-masing 3 kali)

Sebagaimana yang disebutkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu, tatkala Fathimah radhiyallahu ‘anha datang kepada Nabi meminta seorang pelayan, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallama menjawab,

أَلَا أُخْبِرُكِ مَا هُوَ خَيْرٌ لَكِ مِنْهُ ، تُسَبِّحِينَ اللَّهَ عِنْدَ مَنَامِكِ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ ، وَتَحْمَدِينَ اللَّهَ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ ، وَتُكَبِّرِينَ اللَّهَ أَرْبَعًا وَثَلَاثِينَ

Maukah kuberitahukan hal yang lebih baik dari permintaanmu itu? Bacalah tasbih sebelum tidur sebanyak 33 kali, tahmid 33 kali, dan takbir 33 kali.” (HR Bukhari 5362 dan Muslim 2727)

Membaca doa (1 kali)

Hafshah radhiyallahu ‘anha menceritakan,

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم كَانَ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَرْقُدَ وَضَعَ يَدَهُ الْيُمْنَى تَحْتَ خَدِّهِ ثُمَّ يَقُولُ : ( اللَّهُمَّ قِنِى عَذَابَكَ يَوْمَ تَبْعَثُ عِبَادَكَ ) ثَلاَثَ مِرَارٍ

Bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallama ketika menjelang tidur beliau meletakkan tangan kanan di bawah wajah beliau sembari mengucapkan,

اللَّهُمَّ قِنِى عَذَابَكَ يَوْمَ تَبْعَثُ عِبَادَكَ 

Allahumma qinii adzaabaka yauma tab’atsu ibaadak

(Ya Allah jagalah aku dari siksa-Mu di hari di mana kelak Engkau bangkitkan hamba-hamba-Mu.)” (HR Abu Dawud 5045 dan disahihkan oleh Ibnu Hajar dalam Fath Al-Baari 11/119)

Membaca doa (1 kali)

Diceritakan oleh Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallama ketika hendak berbaring di tempat tidur beliau membaca,

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَطْعَمَنَا وَسَقَانَا وَكَفَانَا وَآوَانَا فَكَمْ مِمَّنْ لَا كَافِيَ لَهُ وَلَا مُؤْوِيَ

Alhamdulillahi alladzii athamana wa saqaana wa kafaanaa wa aawaanaa fakam mimman laa kaafiya lahu walaa mu’wiya

Segala pujian hanya untuk Allah, Zat yang memberikan makan dan minum, serta mencukupi kebutuhan dan perlindungan kepada kami, betapa banyak orang yang tidak memiliki kecukupan dan perlindungan.” (HR. Muslim 2715)

Membaca doa (1 kali)

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya menyarankan kepada seorang laki-laki ketika hendak tidur agar membaca,

 اللَّهُمَّ خَلَقْتَ نَفْسِي وَأَنْتَ تَوَفَّاهَا ، لَكَ مَمَاتُهَا وَمَحْيَاهَا ، إِنْ أَحْيَيْتَهَا فَاحْفَظْهَا ، وَإِنْ أَمَتَّهَا فَاغْفِرْ لَهَا ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ

Allahumma khalaqta nafsii wa anta tawaffahaa, laka mamaatuha wa mahyaaha, in ahyaitaha fahfadhza wa in amattahaa faghfir lahaa, allahumma inni as’aluka al-aafiyah

(Ya Allah, Engkaulah Zat yang menciptakan diriku dan yang mematikannya. Matiku dan hidupku hanya untuk-Mu. Jika Engkau menghidupkan diriku, maka jagalah. Dan jika Engkau mematikannya, maka ampunilah. Ya Allah, aku memohon keselamatan kepada-Mu) (HR. Muslim 2712)

Membaca doa (1 kali)

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallama sebelum beranjak tidur juga kadangkala membaca doa,

اللَّهُمَّ رَبَّ السَّمَاوَاتِ وَرَبَّ الْأَرْضِ وَرَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ ، رَبَّنَا وَرَبَّ كُلِّ شَيْءٍ ، فَالِقَ الْحَبِّ وَالنَّوَى ، وَمُنْزِلَ التَّوْرَاةِ وَالْإِنْجِيلِ وَالْفُرْقَانِ ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ كُلِّ شَيْءٍ أَنْتَ آخِذٌ بِنَاصِيَتِهِ ، اللَّهُمَّ أَنْتَ الْأَوَّلُ فَلَيْسَ قَبْلَكَ شَيْءٌ ، وَأَنْتَ الْآخِرُ فَلَيْسَ بَعْدَكَ شَيْءٌ ، وَأَنْتَ الظَّاهِرُ فَلَيْسَ فَوْقَكَ شَيْءٌ ، وَأَنْتَ الْبَاطِنُ فَلَيْسَ دُونَكَ شَيْءٌ ، اقْضِ عَنَّا الدَّيْنَ ، وَأَغْنِنَا مِنْ الْفَقْرِ

Allahumma rabbas samaawaati wa rabbal ardhi wa rabbal arsyil adziim. Rabbanaa wa rabba kulli syai’in. Faaliqal habbi wan nawaa. Wa munzilat taurati wal injiili wal furqaani. Audzu bika min syarri kulli syaiin anta aakhidun binaashiyatih. Allahumma antal awwalu falaisa qablaka syaiun. Wa antal aakhiru falaisa ba’daka syaiun. Wa antadz dzaahiru falaisa fauqaka syaiun. Wa antal baathinu falaisa duunaka syaiun. Iqdhi ‘annaddaina wa aghinaa minal faqr

(Ya Allah, Rabb langit yang tujuh dan Rabb ‘arsy yang agung. Rabb kami dan Rabbnya segala sesuatu. Yang membelah biji-bijian dan biji kurma. Yang menurunkan Taurat, Injil dan Al-Qur`an. Aku berlindung kepada-Mu dari semua kejahatan. Engkaulah Yang memegang ubun-ubunnya. Ya Allah, Engkaulah Yang Awal maka tidak ada sesuatu pun yang sebelum-Mu. Dan Engkaulah Yang Akhir yang tidak ada sesuatu pun setelah-Mu. Dan Engkaulah Yang Zhahir (Maha Tinggi) maka tidak ada sesuatu pun yang ada di atas-Mu. Dan Engkaulah Yang Bathin (Maha Dekat) maka tidak ada sesuatu pun yang lebih dekat daripada-Mu. (Ya Tuhanku) lunasilah utang kami dan cukupilah kami dari kemiskinan.) (HR .Muslim 2713)

Membaca doa (1 kali)

Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu mengajarkan doa yang diajarkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallama ketika beranjak tidur,

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِوَجْهِكَ الْكَرِيمِ وَكَلِمَاتِكَ التَّامَّةِ مِنْ شَرِّ مَا أَنْتَ آخِذٌ بِنَاصِيَتِهِ ، اللَّهُمَّ أَنْتَ تَكْشِفُ الْمَغْرَمَ وَالْمَأْثَمَ ، اللَّهُمَّ لَا يُهْزَمُ جُنْدُكَ ، وَلَا يُخْلَفُ وَعْدُكَ ، وَلَا يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ ، سُبْحَانَكَ وَبِحَمْدِكَ

Allahumma inni audzu bi wajhikal kariimi wa kalimatika at taamati in syarri maa anta aakhidun binaashiyatih. Allahumma anta taksyifu al maghrama wal ma’tsama. Allahumma laa yuhzamu junduk. Walaa yukhlafu wa’duk. Walaa yanfa’u dzal jaddi minkal jaddu. Subhaanaka wabihamdik

(Ya Allah, aku berlindung dengan wajah-Mu yang mulia, dan kalimat-kalimat-Mu yang sempurna dari keburukan apa saja yang Engkau menguasai ubun-ubunnya, Ya Allah Engkaulah Yang Maha menyingkap utang dan dosa, Ya Allah yang tentara-Mu tidak terkalahkan, dan janji-Mu tidak diingkari, dan tidak bermanfaat disisi-Mu kekayaan karena kekayaan itu berasal dari-Mu. Mahasuci Engkau dan segala puji bagi-Mu.)

Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dalam Sunan Abu Dawud no. 5052 dan disahihkan oleh An-Nawawi dalam Al-Adzkar hlm. 111 dan Ibnu Hajar dalam Nataaij Al-Afkar 2/384.

Membaca doa (1 kali)

Doa lain yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallama menjelang tidur adalah sebagaimana diriwayatkan oleh Abul Azhar al Anmaary radhiyallahu ‘anhu,

بِسْمِ اللَّهِ وَضَعْتُ جَنْبِي ، اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ذَنْبِي ، وَأَخْسِئْ شَيْطَانِي ، وَفُكَّ رِهَانِي ، وَاجْعَلْنِي فِي النَّدِيِّ الْأَعْلَى

Bismillahi wadha’tu janbii. Allahumma ighfir lii dzanbii. Wa akhsi’ syaithaani. Wa fukka rihaani. Waj’alnii fin nadiyy al a’laa

(Ya Allah, aku rebahkan diriku. Ampunilah semua dosaku, cacatkanlah setanku, lepaskanlah gadaiku, dan jadikanlah aku berada pada jajaran malaikat.)

Hadis ini diriwayatkan oleh Abu Dawud dalam Sunan Abu Dawud no. 5054 dan dihasankan oleh Imam An-Nawawi dalam Al-Adzkar hlm. 125 dan Ibnu Hajar dalam Nataaij Al-Afkaar 3/60.

Apakah harus semua dibaca?

Tidak harus. Akan tetapi, sesekali waktu kita beralih dari satu doa ke doa yang lain agar kita mengamalkan semua hadis Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallama. Syekh Muhammad bin Shalih al Utsaimin rahimahullahu mengatakan,

أن العبادات إذا وردت على وجوه متنوعة فإنها تفعل على هذه الوجوه، على هذه مرة، وعلى هذه مرة

Ketika suatu ibadah disebutkan dengan beberapa versi, maka masing-masing dari semua versi di kerjakan secara bergantian.” (Shifatu Shalaatin Nabi hlm. 5)

Beliau rahimahullahu melanjutkan tentang faidah mengamalkan semua versi yang disebutkan adalah:

Pertama, mengamalkan semua sunah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallama.

Kedua, menjaga sunah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallama.

Ketiga, agar tidak menjadi sekedar rutinitas semata.

Wallahu a’lam

***

Penulis: Muhammad Nur Faqih, S.Ag.

© 2022 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/80269-doa-sebelum-tidur.html

Ayat-Ayat Al Qur’an yang Disunnahkan Dibaca Sebelum Tidur

Di antara sunah sebelum tidur adalah membaca zikir, baik yang merupakan bacaan Al-Quran maupun doa yang bersumber dari hadis-hadis Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam. Pada kesempatan ini, kita akan membahas zikir dari ayat-ayat Al-Quran yang hendaknya kita baca sebelum tidur.

Membaca ayat kursi

Disunahkan membaca ayat kursi ketika akan tidur, karena hal tersebut akan menjaga diri dari setan sampai waktu subuh tiba. Dalil yang menunjukkan hal ini adalah kisah Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu ketika bermimpi bertemu pencuri zakat. Pada akhir hadis disebutkan,

إذا أويتَ إلى فراشِكَ فاقرأ آيةَ الكرسي ، فإنه لن يزالَ معكَ من اللّه تعالى حافظ ، ولا يقربَك شيطانٌ حتى تُصْبِحَ

“Jika Engkau hendak tidur, maka bacalah ayat kursi. Jika Engkau membacanya, niscaya Allah akan senantiasa menjagamu, dan setan tidak akan mendekatimu sampai subuh tiba.”

Maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

«مَا إِنَّهُ قَدْ صَدَقَكَ وَهُوَ كَذُوبٌ، تَعْلَمُ مَنْ تُخَاطِبُ مُنْذُ ثَلاَثِ لَيَالٍ يَا أَبَا هُرَيْرَةَ». قَالَ لاَ. قَالَ «ذَاكَ شَيْطَانٌ»

“Adapun saat itu dia berkata benar, meskipun dia adalah pendusta. Engkau tahu siapa yang bercakap denganmu sampai tiga malam itu, wahai Abu Hurairah?” Abu Hurairah menjawab, “Tidak.” Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam berkata, “Dia adalah setan.” (HR. Bukhari)

Yang dimaksud ayat kursi adalah firman Allah dalam surat Al Baqarah ayat 255,

اللّهُ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ لَّهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأَرْضِ مَن ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلاَ يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَاء وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ وَلاَ يَؤُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ

“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, yang hidup kekal lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (QS. Al-Baqarah: 255)

Membaca dua ayat terakhir surat Al-Baqarah

Hal ini berdasarkan hadis Abu Mas’ud Al Anshari, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

مَن قَرَأَ بِالآيَتَينِ مِن آخِرِ سُورَةِ البَقَرَةِ فِي لَيلَةٍ كَفَتَاهُ

“Siapa yang membaca dua ayat terakhir surat Al-Baqarah pada malam hari, maka keduanya akan mencukupinya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dua ayat terkahir surat Al Baqarah yang dimaksud adalah ayat 285-286,

آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنزِلَ إِلَيْهِ مِن رَّبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ آمَنَ بِاللّهِ وَمَلآئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لاَ نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِّن رُّسُلِهِ وَقَالُواْ سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ

لاَ يُكَلِّفُ اللّهُ نَفْساً إِلاَّ وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَا إِن نَّسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْراً كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَا لاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنتَ مَوْلاَنَا فَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

“Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan), ‘Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya.’ Dan mereka mengatakan, ‘Kami dengar dan kami taat.’ (Mereka berdoa), ‘Ampunilah kami, ya Tuhan kami, dan kepada Engkaulah tempat kembali.’

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa), ‘Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang kami tidak sanggup memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.’” (QS. Al-Baqarah: 285-286)

Dua ayat terakhir Surat Al Baqarah bukanlah bacaan yang secara khusus dibaca sebelum tidur. Akan tetapi, bisa dibaca sepanjang waktu pada waktu malam hari. Barang siapa yang belum membacanya di malam hari dan baru teringat sebelum tidur, maka pada saat itu hendaklah dia membacanya.

Para ulama berbeda pendapat tenatng makna (كَفَتَاهُ), diantaranya berpendapat:

1. Ada yang mengatakan bahwa maknaya adalah mencukupinya dari salat malam.

2. Ada pula yang menerangkan bahwa maknanya adalah akan melindunginya  dari setan.

3. Ada juga yang menjelasakan bahwa maknanya adalah menjaganya dari berbagai keburukan/penyakit.

Maka, makna hadis ini mencakup keseluruhan keterangan di atas sebagaimana penjelasan An-Nawawi Rahimahullah dalam Syarah Shahih Muslim.

Membaca surat Al Ikhlas dan mu’awwidzatain

Disunnahkan untuk membaca surat Al Ikhlas dan mu’awwidzatain (Surat An Naas dan Al Falaq), kemudian meniup kedua telapak tangan, dan selanjutnya mengusapkannya ke seluruh badan sebanyak tiga  kali. Hal ni berdasarkan hadis dari ibunda ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha,

كَانَ إِذَا أَوَى إِلَى فِرَاشِهِ كُلَّ لَيلَةٍ جَمَعَ كَفَّيهِ ثُمَّ نَفَثَ فِيهِمَا فَقَرَأَ فِيهِمَا ( قُل هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ) و ( قُل أَعُوذُ بِرَبِّ الفَلَقِ ) و ( قُل أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ ) ، ثُمَّ يَمسَحُ بِهِمَا مَا استَطَاعَ مِن جَسَدِهِ ، يَبدَأُ بِهِمَا عَلَى رَأسِهِ وَوَجهِهِ وَمَا أَقبَلَ مِن جَسَدِهِ ، يَفعَلُُ ذَلكَ ثَلاثَ مَرَّاتٍ

“Sesungguhnya Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam biasanya ketika akan tidur di setiap malam, beliau menyatukan kedua telapak tangan kemudian meniup keduanya dan membaca (Qul huwallahu’ahad) dan (Qul a’udzubi rabbil falaq) dan (Qul a’udzubirobbin nass). Kemudian mengusap tubuh dengan keduanya semaksimal mungkin, dimulai dari kepala dan wajahnya, serta bagian depan tubuhnya. Hal itu dilakukan sebanyak tiga kali.” (HR. Bukhari)

Cara melakukannya yaitu membaca surat Al-Ikhlas, An-Naas, dan Al-Falaq, kemudian meniupkan ke kedua telapak tangan, kemudian diusapkan ke seluruh badan, dimulai dari kepala dan wajah. Hal ini diulang sebanyak tiga kali. Demikian penjelasan dari Syekh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin Rahimahullah mengenai cara mengamalkan hadits di atas.

Membaca surat Al Kafirun

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda kepada Naufal,

 اقْرأ : قُلْ يا أيُّها الكافِرُونَ ثُمَّ نَمْ على خاتِمَتِها فإنَّها بَرَاءَةٌ مِنَ الشِّرْكِ

“Bacalah Qul Yaayyuhal Kafirun (Surat Al-Kafirun), kemudian tidurlah setelah selesai membacanya, karena ia dapat melepaskan dari kesyirikan.” (HR. Abu Dawud, sahih)

Kesimpulan

Di antara ayat-ayat Al-Quran yang hendaknya dibaca di malam hari sebelum tidur adalah:
1. Ayat kursi (surat Al Baqarah ayat 255).
2. Dua ayat terakhir surat Al Baqarah ayat 285-286.
3. Surat Al Ikhlas, Surat Al Falaq, dan Surat An Naas.
4. Surat Al Kafirun.

Inilah di antara zikir sebelum tidur yang berupa ayat-ayat Al-Quran yang hendaknya kita upayakan baca sebelum tidur. Semoga bermanfaat.

***

Penulis: Adika Mianoki

Artikel: Muslim.or.id

Referensi: Al Minahu al ‘Aliyyah fii Bayani as Sunani al Yaumiyyah karya Dr. ‘Abdullah bin Humuud al Fariih Hafidzahullah

Sumber: https://muslim.or.id/68238-ayat-ayat-al-quran-yang-disunnahkan-dibaca-sebelum-tidur.html

Kumpulan Doa-Doa Lengkap, Arab, Latin dan Artinya

Ini kumpulan doa-doa lengkap yang biasa dibaca sehari-hari. Mulai bangun tidur hingga tidur lagi. Disediakan dalam bahasa Arab, tulisan latin dan artinya dalam bahasa Indonesia.

Salah satu keistimewaan Islam, ia mengajarkan kepada umatnya untuk selalu berdoa. Aktifitas apa pun ada tuntunan doa yang menyertainya. Ada doa-doa yang terkait dengan aktifitas di rumah. Mulai bangun tidur, bercermin, berpakaian, masuk kamar dan seterusnya.

Ada doa-doa yang terkait dengan aktifitas di Masjid. Mulai dari masuk masjid hingga keluar masjid. Ada pula doa doa yang terkait dengan pekerjaan. Mulai dari doa naik kendaraan, doa masuk pasar, dan seterusnya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala mengajarkan doa-doa agar kita selalu terhubung denganNya. Selalu bergantung kepadaNya  dan juga senantiasa berharap kepadaNya. Dan setiap doa akan dikabulkanNya. “Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepadaKu,” firman Allah dalam Surat Al Baqarah ayat 186.

Allah menyukai hamba-hambanya yang banyak berdoa. Karenanya Dia ajarkan doa-doa untuk setiap aktifitas dan setiap kesempatan. Justru saat seorang hamba tak mau berdoa, sesungguhnya itu adalah bentuk kesombongan nyata yang akan berakhir di neraka.

Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina” (QS. Al Mu’min: 60)

Berikut ini doa-doa lengkap yang biasa dibaca sehari-hari. Disediakan dalam bahasa Arab, tulisan latin dan artinya dalam bahasa Indonesia. Dan insya Allah akan dilengkapi dengan doa-doa lainnya.

Doa-Doa di Rumah

Berikut ini doa doa yang biasa dipanjatkan ketika seseorang berada di rumah hingga keluar rumah menuju masjid, tempat pendidikan atau tempat bekerja.

Doa Bangun Tidur

Doa bangun tidur ini bersumber dari hadits riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim:

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُورُ

(Alhamdulillaahil ladzii ahyaanaa ba’da maa amaatanaa wa ilaihin nusyuur)

Artinya: Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah Dia mematikan kami. Dan kepadaNyalah kami kembali.

Doa Bercermin

Doa bercermin ini bersumber dari hadits riwayat Imam Baihaqi dan Ibnu Sunni. Juga dicantumkan Imam Nawawi dalam Al Adzkar:

اللَّهُمَّ كَمَا حَسَّنْتَ خَلْقِي فَحَسِّنْ خُلُقِي

(Alloohumma kamaa hassanta kholqii fahassin khuluqi)

Artinya: Ya Allah, sebagaimana Engkau baguskan tubuhku, maka baguskanlah akhlaqku

Doa Masuk Kamar Mandi

Doa masuk kamar mandi ini bersumber dari hadits riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim:

اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ

(Alloohumma innii a’uudzubika minal khubutsu wal khobaa-its)

Artinya: Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari setan laki-laki dan setan perempuan

Doa Keluar Kamar Mandi

Doa keluar kamar mandi ini bersumber dari hadits riwayat Tirmidzi, Abu Dawud, Ibnu Majah dan Ahmad:

غُفْرَانَكَ

(Ghufroonak)

Artinya: Aku mohon ampunanMu ya Allah.

Doa Memakai Pakaian

Doa memakai pakaian ini bersumber dari hadits riwayat Abu Dawud:

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى كَسَانِى هَذَا الثَّوْبَ وَرَزَقَنِيهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّى وَلاَ قُوَّةٍ

(Alhamdulillaahil ladzii kasaanii haadzats tsauba warozaqoniihi min ghoiri haulin minnii walaa quwwah)

Artinya: Segala puji bagi Allah yang telah memberikan pakaian dan rezeki kepadaku tanpa daya dan upaya dariku

Doa Melepas Pakaian

Doa melepas pakaian ini bersumber dari hadits riwayat Ibnu Sunni. Juga dicantumkan Imam Nawawi dalam Al Adzkar:

بِسْمِ اللَّهِ الَّذِى لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ

(Bismillaahil ladzii laa ilaaha illaa huw)

Artinya: Dengan nama Allah yang tiada tuhan selain Dia

Doa Sebelum Makan

Doa sebelum makan ini bersumber dari hadits riwayat Malik dan Ibnu Syaibah:

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيمَا رَزَقْتَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

(Alloohumma baariklanaa fiimaa rozaqtanaa wa qinaa ‘adzaaban naar)

Artinya: Ya Allah, berkahilah kami dalam apa-apa yang Engkau rezekikan kepada kami dan hindarkan kami dari siksa neraka

Doa Setelah Makan

Doa setelah makan ini bersumber dari hadits riwayat Tirmidzi, Abu Dawud, Ibnu Majah dan Ahmad:

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى أَطْعَمَنَا وَسَقَانَا وَجَعَلَنَا مُسْلِمِينَ

(Alhamdulillaahil ladzii ath’amanaa wasaqoonaa waja’alanaa muslimiin)

Artinya: Segala puji bagi Allah yang telah memberi makan dan minum kepada kami dan menjadikan kami orang-orang muslim

Doa Keluar Rumah

Doa keluar rumah ini bersumber dari hadits riwayat Tirmidzi dan Abu Dawud:

بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ

(Bismillaahi tawakkaltu ‘alalloh laa haula walaa quwwata illaa billaah)

Artinya: Dengan nama Allah, aku bertawakkal kepada Allah, tiada daya dan kekuatan kecuali dari Allah

Doa Masuk Rumah

Doa masuk rumah ini bersumber dari hadits riwayat Abu Dawud:

اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ خَيْرَ الْمَوْلِجِ وَخَيْرَ الْمَخْرَجِ بِسْمِ اللَّهِ وَلَجْنَا وَبِسْمِ اللَّهِ خَرَجْنَا وَعَلَى اللَّهِ رَبِّنَا تَوَكَّلْنَا

(Alloohumma innii as-asulka khoirol mauliji wa khoirol makhriji. Bismillaahi walajnaa wa bismillaahi khorojnaa. Wa ‘alalloohi robbanaa tawakkalnaa)

Artinya: Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepadaMu kebaikan tempat masuk dan kebaikan tempat keluar. Dengan nama Allah aku masuk dan dengan nama Allah aku keluar. Dan kepada Allah Tuhan kami, kami bertawakkal

Doa Sebelum Tidur

Doa sebelum tidur ini bersumber dari hadits riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim:

اللَّهُمَّ بِاسْمِكَ أَحْيَا وَأَمُوتُ

(Alloohumma bismika ahyaa wa amuut)

Artinya: Ya Allah, dengan namaMu aku hidup dan aku mati.

Doa-Doa di Masjid

Berikut ini doa-doa yang biasa dipanjatkan ketika seseorang pergi ke masjid, berada di masjid hingga keluar dari masjid.

Doa Pergi ke Masjid

Doa pergi ke masjid ini bersumber dari hadits riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim:

اللَّهُمَّ اجْعَلْ فِى قَلْبِى نُورًا . وَفِى بَصَرِى نُورًا . وَفِى سَمْعِى نُورًا . وَعَنْ يَمِينِى نُورًا . وَعَنْ يَسَارِى نُورًا . وَفَوْقِى نُورًا . وَتَحْتِى نُورًا . وَأَمَامِى نُورًا . وَخَلْفِى نُورًا . وَاجْعَلْ لِى نُورًا

(Alloohummaj’al fii qolbi nuuron. Wa fii bashori nuuron. Wa fii sam’i nuuron. Wa ‘an yamiinii nuuron. Wa ‘ay yasaarii nuuron. Wa fauqi nuuron. Wa tahti nuuron. Wa amaamii nuuron. Wakholqi nuuron. Waj’al lii nuuron)

Artinya: Ya Allah, jadikanlah di dalam hatiku cahaya. Dalam penglihatanku cahaya. Pada pendengaranku cahaya. Sebelah kananku cahaya. Sebelah kiriku cahaya. Atasku cahaya. Bawahku cahaya. Depanku cahaya. Belakangku cahaya. Dan berikanlah cahaya kepadaku.

Doa Masuk Masjid

Doa masuk masjid ini bersumber dari hadits riwayat Imam Muslim:

اللَّهُمَّ افْتَحْ لِى أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ

(Alloohummaf tahlii abwaaba rohmatik)

Artinya: Ya Allah, bukakanlah pintu-pintu rahmatMu untukku

Doa Keluar Masjid

Doa keluar masjid ini bersumber dari hadits riwayat Imam Muslim:

اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ

(Alloohumma innii as-aluka min fadllik)

Artinya: Ya Allah, sesungguhnya aku memohon keutamaan kepadaMu

Doa Setelah Adzan

Doa keluar masjid ini bersumber dari hadits riwayat Imam Bukhari:

اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا الَّذِى وَعَدْتَهُ

(Alloohumma robba haadzihid da’watit taammah washsholaatil qoo-imah. Aati Muhammadanil wasiilata wal fadliilah. Wab’atshu maqooman mahmuudanil ladzii wa ‘adtah)

Artinya: Ya Allah, Tuhan panggilan yang sempurna dan shalat yang akan didirikan ini. Berikanlah wasilah dan keutamaan kepada Muhammad. Bangkitkanlah dia pada kedudukan yang terpuji seperti yang Engkau janjikan kepadanya.

Doa Setelah Wudhu

Doa setelah wudhu ini bersumber dari hadits riwayat Imam Muslim:

أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ

(Asyhadu an laa ilaaha illallooh, wahdahu laa syariikalah. Wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu warosuuluh)

Artinya: Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagiNya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusanNya.

Doa-Doa Belajar dan Bekerja

Berikut ini doa-doa yang biasa dipanjatkan ketika seseorang belajar, pergi ke tempat kerja dan bekerja.

Doa Naik Kendaraan

Doa naik kendaraan ini bersumber dari Surat Az Zukhruf ayat 13 – 14:

سُبْحَانَ الَّذِى سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ

(Subhaanal ladzii sakhkhoro lanaa haadzaa wamaa kunnaa lahuu muqriniin. Wa innaa ilaa robbinaa lamunqolibuun)

Artinya: Mahasuci Dia yang telah menundukkan semua ini bagi kami padahal sebelumnya kami tidak mampu menguasainya. Dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami.

Doa Masuk Pasar

Doa masuk pasar ini bersumber dari riwayat Tirmidzi dan Ibnu Majah.

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكُ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِى وَيُمِيتُ وَهُوَ حَىٌّ لاَ يَمُوتُ بِيَدِهِ الْخَيْرُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ

(Laa ilaaha illalloohu wahdahu laa syariikalah. Lahul mulku walahul hamdu. Yuhyii wa yumiitu wahuwa hayyun laa yamuut. Biyadihil khoir wahuwa ‘alaa kulli syai-in qodiir)

Artinya: Tiada tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagiNya. Dia yang mempunyai kerajaan dan segala pujian. Dialah yang menghidupkan dan mematikan, dan Dia Mahahidup yang tidak mati. Di tangan-Nya segala kebaikan dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.

Doa Sebelum Belajar

Doa sebelum belajar ini dikembangkan sebagian ulama dari Surat Thaha ayat 114.

رَبِّ زِدْنِي عِلْمًا  وَارْزُقْنِي فَهْمًا وَاجْعَلْنِي مِنَ الصَّالِحِيْنَ

(Robbi zidnii ‘ilmaa, warzuqnii fahmaa, waj’alnii minash sholihiin)

Artinya: Ya Allah, tambahkanlah aku ilmu. Berilah aku karunia agar dapat memahaminya. Dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang shalih.

Doa-Doa Terkait Cuaca

Berikut ini doa-doa yang biasa dipanjatkan terkait cuaca tertentu.

Doa Ketika Turun Hujan

Doa ketika turun hujan ini bersumber dari riwayat Imam Bukhari.

اللَّهُمَّ صَيِّبًا نَافِعًا

(Alloohumma shoyyiban naafi’aa)

Artinya: Ya Allah, mohon turunkan hujan yang deras lagi bermanfaat

Doa Setelah Turun Hujan

Doa setelah turun hujan ini bersumber dari riwayat Imam Bukhari.

مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللَّهِ وَرَحْمَتِهِ

(Muthirnaa bifadlillaahi warohmatih)

Artinya: Kami dianugerahi hujan karena karunia dan rahmat Allah

Doa Ketika Angin Kencang

Doa ketika angin kencang ini bersumber dari riwayat Imam Muslim. Ini juga bisa dibaca sebagai doa gempa.

اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا فِيهَا وَخَيْرَ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا فِيهَا وَشَرِّ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ

(Alloohumma innii as-aluka khoirohaa wa khoiro maa fiihaa wa khoiro maa ursilat bih. Wa-a’uudzubika min syarrihaa wa syarri maa fiihaa wa khoiro maa ursilat bih)

Artinya: Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebaikannya, kebaikan yang ada di dalamnya  dan kebaikan yang Engkau kirimkan dengannya. Dan aku berlindung dari keburukannya, keburukan yang ada di dalamnya dan keburukan yang Engkau kirimkan dengannya.

Doa Ketika Ada Petir

Doa ketika ada petir ini bersumber dari riwayat Imam Malik.

سُبْحَانَ الَّذِي يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهِ وَالْمَلَائِكَةُ مِنْ خِيفَتِهِ

(Subhaanalladzii yusabbihur ro’du bihamdihi wal malaaikatu min khiifatih.)

Artinya: Mahasuci Allah yang dengan memuji-Nya bertasbihlah halilintar dan juga para malaikat karena takut kepadaNya.

Demikian doa-doa lengkap yang biasa dibaca sehari-hari. Jika ada doa yang sering dibutuhkan sehari-hari tapi belum tercantum, silahkan disampaikan pada komentar di bawah ini.

[Muchlisin BK/BersamaDakwah]



Doa Sebelum Tidur Berisi Permintaan Selamat dari Siksa pada Hari Kiamat

Riyadhus Sholihin karya Imam Nawawi, Kitab Al-Adzkar, Bab 249. Dzikir Ketika Menjelang Tidur

Hadits #1464

وَعَنْ حُذَيْفَةَ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – كَانَ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَرْقُدَ، وَضَعَ يَدَهُ اليُمْنَى تَحْتَ خَدِّهِ، ثُمَّ يَقُولُ: «اللَّهُمَّ قِنِي عَذَابَكَ يَوْمَ تَبْعَثُ عِبَادَكَ. رَوَاهُ التِّرْمِذِي، وَقَالَ: حَدِيْثٌ حَسَنٌ.
وَرَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ؛  مِنْ رِوَايَةِ حَفْصَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا، وَفِيْهِ أَنَّهُ كَانَ يَقُوْلُهُ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ.

Dari Hudzaifah radhiyallahu ‘anhubahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallamapabila hendak tidur, beliau meletakkan tangan kanannya di bawah pipi kanannya, kemudian mengucapkan,

ALLOHUMMA QINII ‘ADZAABAK, YAWMA TAB’ATSU ‘IBAADAK.

Artinya:

“Ya Allah, jauhkanlah aku dari siksaan-Mu pada hari Engkau membangkitkan hamba-hamba-Mu (yaitu pada hari kiamat).”

(HR. Tirmidzi, dan ia berkata, hadits ini hasan)

Diriwayatkan dari Abu Daud, dari riwayat Hafshah radhiyallahu ‘anha, di dalamnya ada tambahan dibaca sebanyak tiga kali.

[HR. Tirmidzi, no. 3398 dan Abu Daud, no. 5045. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan hadits ini shahih. Syaikh Al-Albani mengkritik tentang penyebutan dzikir ini tiga kali. Yang tepat riwayat tersebut tanpa penyebutan tiga kali. Lihat Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah, no. 2754, 6:588).

 

Faedah Hadits

  1. Disunnahkan tidur pada sisi kanan.
  2. Doa ini menunjukkan bagaimanakah ketundukan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada Allah. Ini mengajarkan agar kita tidak merasa aman dari makar Allah. Tidaklah seseorang merasa aman dari makar Allah melainkan orang-orang yang merugi.
  3. Adanya hari berbangkit dan hari kembali. Hal ini menunjukkan bahwa kita akan kembali kepada Allah dan setiap orang akan dihisab. Siapa yang mendapatkan kebaikan, sudah sepantasnya ia memuji Allah. Siapa yang mendapatkan selain kebaikan, maka sudah sepantasnya ia mencela dirinya sendiri.

 

Referensi:

  1. Bahjah An-Nazhirin Syarh Riyadh Ash-Shalihin. Cetakan pertama, Tahun 1430 H. Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilali. Penerbit Dar Ibnul Jauzi.
  2. Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah. Cetakan Kedua, Tahun 1415 H. Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani. Penerbit Maktabah Al-Ma’arif.

Disusun di Dasinem Pogung Dalangan, Kamis Sore, 5 Rabi’ul Akhir 1440 H

Oleh: Muhammad Abduh Tuasikal

Baca Selengkapnya : https://rumaysho.com/19181-doa-sebelum-tidur-berisi-permintaan-selamat-dari-siksa-pada-hari-kiamat.html

Alasan Mengapa Baca Alkafirun Sebelum Tidur

Tidur merupakan salah satu kenikmatan yang diberikan Allah SWT.kepada umat manusia. Sebelum tidur, ada beberapa adab yang harus diperhatikan oleh kaum muslim. Satu diantaranya membaca surat Alkafirun.

Mengapa harus membaca surat Alkafirun? Apa faedah di dalamnya?

Surat Al-Kafirun merupakan nama yang paling masyhur bagi surat ini, meskipun dalam kesempatan yang lain surat ini juga disebut dengan surat Al-Ikhlash, sama seperti nama surat Qulhu, mengingat tema sentral ayat ini sama dengan apa yang terkandung dalam surat “Qulhu”, dimana keduanya berbicara tentang akidah muslim.

Wajar apabila Rasulullah SAW. pernah memberikan pesan supaya surat ini dibaca oleh seorang muslim sebelum dia berbaring ditempat tidurnya, sebagai cara melepaskan diri dari segala dosa orang-orang yang menyekutukan Allah.

Lalu lepas dari apalagi? Lepas dari syirik-syirik kecil. Sebab perilaku ini juga menjadi kebiasaan Rasulullah SAW, demikian penjelasan At-Thabrani dalam Al-Mu’jam Al-Kabir.

إذا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فَاقْرَأْ: ” قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ ” حَتَّى تَمُرَّ بِآخِرِهَا، فَإِنَّهَا بَرَاءَةٌ مِنَ الشَّرَكِ
Jika kalian pergi ke tempat tidur maka bacalah: Qulya Ayyuhal Kafirun, hingga akhirnya, karena (bacaan surat itu) pelepas diri dari kesyirikan”

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا أَخَذَ مَضْجَعَهُ قَرَأَ: ” قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ ” حَتَّى يَخْتِمَهَا
Bahwa Rasulullah SAW ketika hendak tidur beliau membaca: Qul ya Ayyuhal Kafirun, hingga mengkhotamkannya”

Ar-Razi dalam kitab Mafatih Al-Ghaibnya menambahkan bahwa surat ini juga dikenal dengan nama Al-Muqasqisyah (penyembuh), sebab kandungannya surat ini diharapkan bisa menyembuhkan dan menghilangkan penyakit nifaq dan kemusyrikan.

“Sampai kapan pun” (bentuknya mudhori’, present, continuous, future). Entah sekarang, nanti atau di masa yang akan datang umatku hidup. Laa a’ budhu maa ta’budhun. Tidak akan pernah aku sembah apa yang kalian sembah. Menariknya kalimatnya menggunakan bentuk tunggal, kata ganti (saya). Jadi prinsip dalam akidah itu bukan hanya komunal tapi juga personal. Setiap dari kita harus memiliki prinsip dalam beragama.

Wa laa antum ‘abiduunama a’bud. Dan kalian tidak perlu menyembah yang saya sembah.

Ya, kandungan Alkafirun tidak hanya mengandung tentang kokohnya akidah tapi juga toleransi. Kita membacanya sebelum tidur agar terhindar dari syirik-syirik, juga melapangkan hati bahwa Islam agama paling toleran.

Wallahua’lam.

 

BersamaDakwah