Sebagai seorang Muslim sudah seharusnya kita menyandarkan dan mengadukan setiap permasalah yang kita hadapi kepada Allah azza wa jalla. Bahkan dalam urusan sandal putus sekalipun Nabi Muhammad sahallallahu alaihi wa sallam mengajarkan kita untuk mengadukannya kepada Allah. Berdoa kepada Allah.
Lalu bagaimana jika kita ingin agar doa kita segera diijabah oleh Allah? Dalam kajian tadabbur bulanan yang rutin diadakan di masjid Baitul Ihsan, komplek Bank Indonesia setiap minggu ketiga pada Sabtu (15/03), ustadz Bachtiar Nasir memberikan dua kalimat pamungkas agar doa diijabah oleh Alloh.
“Wa Ilaahukum ilaahum Waahidum laa ilaaha illaa huwar rahmaanurrahiim,” kata ustadz yang akrab disapa UBN. “Dalam kalimat pamungkas pertama tersebut terdapat kata Arrahmaan yang bermakna maha pengasih dan Arrahim yang bermakna Maha Penyayang.”
UBN pun sempat meminta para jamaah untuk menghafal kalimat pertama tersebut dengan waktu lima menit, karena kalimat tersebut beliau nilai akan sangat membantu para jamaah menghadapi kesulitan hidup. Para jamaah yang hampir memenuhi masjid Baitul Ihsan pun tak sungkan mengikuti perintah UBN untuk menghafal kalimat pertama tersebut.
Setelah para jamaah sudah hafal dengan kalimat pertama tersebut, UBN pun melanjutkan dengan kalimat pamungkas terakhir sebagai pengawal doa.
“Alif laam miim, allaahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyum,” ungkap ustadz yang juga menjabat sebagai ketua Forum Indonesia Peduli Syam (FIPS) tersebut.
Dalam acara yang bertemakan ‘Merasakan Kasih Sayang Allah (Tadabbur Arrahman-Arrahim) dia menjelaskan kalimat kedua tersebut merupakan awalan Surat Ali Imran. Di akhir kajian, UBN meminta para jamaah untuk yakin atas pertolongan Allah dalam membaca dua kalimat pengawal doa tersebut.
“Karena intinya kita berdoa adalah yakin bahwa Allah itu mendengar dan akan mengabulkan doa kita. Sebelum kita berdoa kepada Allah, harus kita awali dengan dua kalimat tersebut,” tutupnya. (TOM/UL/bumisyam)