Hedley Churchward, kemudian dikenal sebagai Mahmoud Mobarek, adalah orang Inggris pertama yang tercatat menunaikan ibadah haji dalam sejarah.
Ia dilahirkan dari salah satu silsilah keluarga yang paling tua dan terkenal di Inggris. Kakek buyutnya memiliki rumah tertua kedua di Inggris, sekitar 700 tahun lebih daripada usia negara itu.
Dilansir dari onislam.net, Sabtu (1/8), Churchward telah terlahir dengan bakat seni sejak kecil. Spesialisasi bidangnya adalah lukisan adegan, dan di tahun 1880-an, ia menjadi terkenal berkat lukisannya.
Pada perjalanan inspirasionalnya lewat Spanyol, mata Churchward menangkap keindahan seni arsitektur Islam untuk pertama kalinya. Ia melanjutkan perjalanannya ke Maroko, yang juga membuatnya terkesan oleh keindahan gaya hidup Islam.
Setelah beberapa kali perjalanan ke Maroko, Churchward mengumumkan keputusan mengejutkan kepada keluarganya. Dia telah mengucapkan syahadat dan masuk Islam.
Churchward menorehkan prestasi besar di bidang studi Islam. Ia belajar di Al Azhar selama bertahun-tahun, kemudian menjadi seorang penceramah dan dosen sirah terkemuka di Qadi ‘Academy. Pria itu menikah dengan seorang wanita Mesir, putri salah satu ahli fiqh mahzab Syafii di Al Azhar.
Di Kairo, Churchward ditugaskan untuk menghias salah satu masjid di kota itu. Atas bantuan Churchward pula, Presiden Afrika Selatan, Paul Kruger, memberikan izin untuk pembangunan masjid pertama di Witwatersrand, Afrika Selatan.
Namun, sejak masuk Islam Churchward merasa belum sepenuhnya melebur dalam Islam. Ia pun memutuskan untuk pergi ke Mekkah melaksanakan ibadah haji, menggenapkan rukun Islam. Abdulhakim Murad menceritakan pengalaman mendalam Churchward lewat kata-kata Churchward sendiri.
“Suatu malam, saat aku berjalan di sepanjang Piramida menjulang dilatari matahari terbenam dan langit bergerigi Kairo, aku memutuskan untuk melaksanakan apa yang telah aku niatkan sejak masuk Islam. Aku akan pergi ke Kakbah di Mekkah.”
Churchward kemudian berangkat dari Afrika Selatan (Johannesburg) ke Mekkah pada tahun 1910. Paspornya disahkan oleh para qadi dan ulama terkemuka zaman itu untuk mengatasi hambatan birokrasi.
Dia melakukan perjalanan dengan kapal uap yang melelahkan melalui Bombay. Dari sana, ia naik kapal haji SS Islamic yang dikapteni seorang pelaut Skotlandia rewel. Mereka terpaksa melawan bajak laut dan mengambil rute perjalanan lewat Laut Merah.
Setiba di pelabuhan Suakin, Sudan, Churchward melakukan kunjungan ke British Council dan diberitahu bahwa ia tidak akan diizinkan turun di Jeddah. Tapi, Churchward mampu mengatasinya dengan menghubungi beberapa pejabat Ottoman Turki.
Ia juga berkomunikasi dengan pemandu haji. Mereka berangkat ke Mekkah dengan dua keledai pada malam berikutnya. Dalam perjalanan itulah, Churchward mengalami serangan dari orang-orang Arab gurun. Serangan macam ini wajar terjadi pada masa itu, meski para pejabat Ottoman sudah berupaya mengatasi.
Lagi-lagi, Churchward dan rombongannya berhasil melewati situasi berbahaya itu. Setelah lima bulan melakukan perjalanan penuh halang rintang, Churchward akhirnya menginjakkan kaki di Kakbah. Ia menjadi Muslim Inggris pertama yang bertamu ke baitullah pada tahun 1910.