Ciri-ciri Orang yang Beruntung Menurut Syekh Abu Ali Al-Jurjani

Artikel ini akan menjabarkan ciri-ciri orang yang beruntung menurut Syekh Abu Ali Al-Jurjani. Nama lengkap Syekh Abu Ali Al-Jurjani adalah Abul Hasan Ali bin Abdul Aziz bin Hasan bin Ali Al-Qadhi Al-Jurjani. Beliau adalah salah satu ulama sunni yang hidup di abad 4 Hijriah. Dilahirkan tahun 322 Hijriah, dan meninggal tahun 392 Hijriah.

Syekh Fariduddin Attar dalam karyanya Tadzkiratul Auliya’ Juz 1, halaman 660, mengutip ungkapan Syekh Abu Ali Al-Jurjani terkait ciri-ciri orang-orang yang beruntung. Adapun kutipannya tertera sebagai berikut:

من علامة سعادة المرء تيسُّرُ أداء الطاعات، وموافقة السنة، ومحبة أهل الصلاح، وحُسنُ الخُلق مع الإخوان، والقيام بأمور المسلمين

Artinya: Diantara tanda-tanda beruntungnya seseorang, yaitu, mudah melaksanakan ketaatan, perilakunya sesuai dengan sunnah Nabi, mencintai ahli kebaikan, berakhlak baik terhadap sesama saudara, mengurus keperluan kaum muslimin.

Ungkapan Syekh Abu Ali Al-Jurjani di atas, memberi arahan kepada kita agar kita senantiasa mencontoh perilaku orang-orang yang beruntung. Bila kita mencontoh perilakunya, maka kelak kita akan beruntung juga. Adapun perilaku mereka terperinci sebagai berikut:

Pertama, mudah melaksanakan ketaatan. Orang yang beruntung yaitu, orang yang suka atau dipermudah oleh Allah untuk berbuat kebaikan dan ketaatan, walaupun ia dihantui dengan rasa malas. Sedangkan orang yang celaka tidak sempat atau malas untuk melakukan ketaatan. 

Kedua, perilakunya sesuai dengan sunnah Nabi. Orang yang beruntung perilakunya selalu mencontoh sunnah Nabi. Ia tidak pernah berbuat bid’ah (pekerjaan yang tidak ada contoh dari Nabi) Dan ia selalu berusaha menghindari perbuatan yang terlarang dan tercela. 

Ketiga, mencintai orang-orang saleh. Orang yang beruntung mencintai orang-orang yang saleh, seperti mencintai para ulama. Kecintaan mereka dengan tujuan ingin mencontoh kebaikan dan perilaku para ulama.

Keempat, berakhlak baik terhadap sesama saudara. Orang yang beruntung mempunyai perilaku yang terpuji, baik kepada keluarga, teman, dan tetangganya. Ia berusaha untuk tidak menyakiti orang lain dalam pergaulannya. Sehingga ia disukai dan dicintai oleh orang-orang di sekitarnya.

Kelima, mengurus keperluan kaum muslimin. Orang yang beruntung mempunyai jiwa sosial yang tinggi, ia suka membantu keperluan orang lain. Ia selalu aktif dalam mengikuti kegiatan bakti sosial.

Demikian penjelasan terkait ciri-ciri orang yang beruntung menurut Syekh Abu Ali Al-Jurjani. Wallahu a’lam bissawab.

BINCANG SYARIAH