Desember, Suhu di Tanah Suci Dingin Ekstrem

Cuaca di Tanah Suci Makkah sudah mulai dingin dengan intensitas ekstreme. Cuaca dingin yang sampai menusuk tulang itu sudah dimulai sejak awal Desember 2018. “Sekarang sudah mencapai 15 derajat,” kata Ustaz Hamsudin saat berbincang dengan Republika.co.id melalui sambungan telepon, Senin (17/12).

Mukimin asal Madura, Jawa Timur ini mengatakan suhu yang paling dingin itu terasa ketika waktu malam sampai menjelang subuh. Suhu dingin mulai bisa dirasakan bersahabat ketika waktu sudah pukul 09.00 Waktu Saudi. “Menjelang subuh dingin banget. Tapi kalau sudah siang, tidak terlalu dingin,” katanya.

Ustaz Hamsudin yang saat ini membimbing jamaah dari travel Shabila Jakarta ini mengatakan dengan cuaca yang dingin, banyak jamaah yang tidak kuat dan sampai jatuh sakit. Bahkan kata dia ada jamaah yang sampai mengeluarkan darah dari hidung saking tidak kuatnya menahan rasa dingin. “Iya memang kebanyakan seperti itu  (banyak yang sakit, Red),” katanya.

Hamsudin bersyukur dari sembilan jamaah umrah yang dibawah bimbingannya selama proses ibadah umrah sehat semua. Karena selalu mengikuti apa yang disampaikannya, bagaimana agar bisa bertahan di cuaca dingin yang ekstreme.

Hamsudin mengimbau kepada jamaah yang baru mau berangkat ke Tanah Suci untuk menjaga kesehatan. Juga membawa pakaian yang bisa melindungi dari dinginnya suhu di Makkah dan Madinah.

Hati-hati Cuaca Panas Mulai Menyengat di Tanah Suci

Iklim dan kondisi cuaca di Tanah Suci Makkah dan Madinah, Arab Saudi, kini memasuki musim panas. Menghadapi musim panas yang akan mencapai puncaknya pada Agustus mendatang, jamaah diminta mengantisipasi agar tidak terganggu saat menjalankan ibadah.

Konsulat Jenderal RI di Jeddah Hery Saripuddin mengatakan musim panas di Tanah Suci biasanya dimulai pada Februari hingga Agustus. Saat musim panas, suhu udara mencapai di atas 40 derajat celcius pada siang hari. Kondisi ini harus diantisipasi jamaah agar tetap fit saat menjalankan ibadah umrah.

“Cuaca sudah mulai panas, apalagi Agustus pas jamaah berada di Makkah,” ujar Hery di Jeddah, Minggu 22 Juli 2017.

Hery mengatakan pihaknya sudah mengingatkan agar jamaah mempersiapkan diri sebelum berangkat dan selama berada di Tanah Suci. Hanya saja jamaah perlu terus diingatkan agar tetap mewaspadai udara panas.

Hal yang perlu diperhatikan jamaah antara lain tidak banyak melakukan kegiatan di luar ruang yang tidak perlu. Terutama pada siang hari saat udara sangat panas. “Untuk kegiatan umrah, tawaf dan sai sebaiknya dilakukan pada malam hari,” kata Hery.

Ia juga menyarankan agar jamaah meletakkan sandal di dekatnya pada saat berada di masjid. Ini untuk menghindarkan sandal hilang dan jamaah bertelanjang kaki saat pulang dari masjid.

“Berjalan dengan kaki telanjang di udara yang panas bisa mengkibatkan kaki melepuh,” ujarnya.

Jamaah juga diingatkan agar menjaga pola makan dan minum agar tetap sehat. Soal minum itu menurutnya tidak boleh dianggap enteng. “Jika air kencing berwarna kuning saat buang air, itu berarti kurang minum,” kata Hery.

HALALLIFESTYLE