Umar bin Khattab menekankan manfaat doa yang bisa mendatangkan pertolongan.
Kekuatan doa begitu dahsyat. Doa dalam islam bahkan disebut sebagai inti atau otak dari ibadah itu sendiri.
Pemahaman tentang keutamaan doa itu juga dipahami dengan baik oleh para generasi salaf, tak terkecuali generasi sahabat.
Dahulu Umar bin Khattab RA memohon pertolongan atas musuhnya dengan doa. Bahkan dia menganggap doa sebagai tentara yang terhebat.
Dikutip dari buku Ad-Daa wad Dawaa karya Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, Beliau berkata kepada para sahabatnya:
“Kalian tidak mendapatkan pertolongan dengan jumlah kalian yang banyak, tetapi kalian mendapatkan pertolongan dari langit.”
Umar juga berkata, “Sesungguhnya yang aku pentingkan bukan pengabulan, tetapi doa atau permohonan itu sendiri. Apabila kalian berdoa, maka pengabulan akan ada bersamanya”.
Barang siapa yang diberi ilham untuk berdoa maka sesungguhnya Allah SWT hendak mengabulkan permohonannya.
Allah SWT berfirman: ٱدْعُونِىٓ أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ “…Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu…” (QS Al Mu’minun ayat 60).
Dalam Sunan Ibnu Majah, dari Abu Hurairah, dia mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang tidak meminta kepada Allah niscaya Dia akan murka kepadanya”.
Hal ini menunjukkan bahwa ridha-Nya terletak pada permohonan dan ketaatan kepada-Nya. Jika Allah ridha, maka seluruh kebaikan akan berada dalam ridha-Nya, sebagaimana setiap bencana dan musibah itu terjadi karena kemaksiatan kepada Allah dan murka-Nya.