Kesan Jamaah Saat Ibadah Haji Bersama Nabi

Nabi Muhammad SAW merupakan sosok yang lemah lembut, luas, dan menyenangkan. Setiap ucap langkahnya memberikan kesan kepada setiap orang terutama pada saat menjalankan ibadah haji bersama Nabi.

“Tidak ada seorangpun yang lebih banyak tersenyum dari Rasulullah,” kata Abu Thalah Muhammad Yunus Abdussatar dalam kitabnya ‘Kaifa Tastafidu min al-Haramain asy-Syarifain Ayyuha az-Zair wa al-Muqim’. 

Abu Thalhah mengatakan, setiap kali berbicara Nabi SAW pasti diiringi dengan sunggingan senyum. Beliau berupaya untuk mengajak senda gurau serta menyenangkan hati para sahabatnya. 

Di antara contoh mengenai hal ini kata Abu Thalah adalah hadis riwayat Abu Abbas yang menceritakan, “Kami mendatangi Rasulullah bersama anak-anak kecil keluarga Bani Abdul Muthalib pada saat menjelang melempar selepas dari Muzdalifah. Nabi mulai menepuk-nepuk paha kami seraya bersabda, anak-anakku, janganlah kalian melempar jumroh kecuali setelah matahari terbit. (HR Ibnu Majah). 

Abu Thalhah mengatakan, faktor terbesar penyebab keberhasilan Nabi dalam memimpin jamaah haji adalah kesederhanaan dan kejelasan ajarannya, serta meninggalkan hal-hal yang rumit dan mengada-ngada. Siapapun yang mau merenungkan arahan Nabi dalam membimbing jamaah haji akan memahami, bahwa maksud dan tujuan jamaah haji, kepemimpinan Nabi Muhammad, amalan manasik yang dilakukan arahan perjalanan serta tempat dan waktu ke semuanya benar-benar jelas.  

“Inilah yang membuat orang-orang yang dipimpin oleh Nabi mengetahui betul lika-liku urusan ibadahnya,” katanya. 

Setiap orang tahu tempat mana yang akan didatangi dan daerah mana yang akan ditinggalkan. Oleh karena itu, kata Abu Thalhah, apabila Allah memberikan suatu kepercayaan kepada anda untuk mengurus jamaah haji, maka berikan keterangan sejelas-jelasnya kepada jamaah haji, dan hindarilah hal-hal yang mengada-ngada serta tidak jelas.   

IHRAM