Tahun 2017, tercatat 1.411 peziarah haji asal Bosnia pergi ke Makkah untuk menunaikan ibadah haji. Mereka telah berangkat sekitar tanggal 29 Agustus dan 31 Agustus, dan kembali pada periode 17 September sampai 19 September.
Memang, sama halnya dengan umat Islam di seluruh dunia, termasuk yang berasal dari Bosnia Herzegovina, mengunjungi Ka’bah untuk berhaji setidaknya sekali dalam seumur hidup mereka yang mampu. Namun, situasi keuangan yang sulit merupakan kendala bagi banyak dari mereka tak menghalangi niat mereka. Biaya haji tahun 2017 mencapai 7.490 BAM ( Mark Bosnia-Herzegovina). Sebagian orang mengatakan harganya cukup mahal, namun pihak Departemen Haji dan Umroh dalam Riyasat Komunitas Islam di Bosnia menjelaskan bahwa harga haji sebenarnya tidak tinggi. Hal ini mengingat dana sebesar itu untuk mempunyai semua kebutuhan perjalanan selama berhaji.
“Harga haji terbentuk berdasarkan layanan yang ditawarkan kepada warga Muslim. Harga ini termasuk transportasi dari markas mufti ke Sarajevo, pajak bandara, transportasi udara, akomodasi selama tinggal berada di Makkah dan Madinah. Ini juga mencakup transportasi di Arab Saudi, biaya kunjungan ke berbagai tempat untuk berziarah, biaya pengadaan koper, rompi, jilbab, biaya dam untuk hewan kurban, dan serta menyediakan pakaian yang sesuai. Jadi itu adalah harga yang realistis, mengingat layanan yang kami tawarkansesuai dengan kualitas transportasi dan akomodasi dan, tentu saja, biaya makanan disertakan juga, “kata Nezim Halilović, Kepala Departemen Haji dan Umrah dalam Riyasat Komunitas Islam di Bosnia Herzegovina.
Edhem Effendi Čamdžić, mantan Mufti Banja Luka, yang mengaku sudah empat kali pergi ke haji. Kepergian pertamanya dia lakukan pada tahun 1980. Dia pun mengatakan bahwa sesampai di tanah suci perasaannya memang tak bisa dilukiskan.
“Kita tahu bahwa tidak semua orang bisa pergi berhaji. Inilah yang membuat orang tidak boleh mengatakan bahwa pergi haji mahal. Saya pergi ke sana empat kali dan saya akan pergi 40 kali lagi. Dahulu kala, orang-orang dari wilayah Bosnia ini pergi ke haji dengan kuda, pertama ke Dubrovnik, kemudian dengan perahu ke Mesir, di sepanjang Alexandria ke Terusan Suez, dan kemudian ke Jeddah. Ada sekitar 70 kilometer dari Jeddah ke Makkah. Sekarang semuanya berbeda,” kata Čamdžić.
Čamdžić mengatakan jumlah seluruh jamaah haji di Makkah pada tahun 1980 mencapai hampir satu juta orang.”Meski prang sebanyak itu, tapi tidak ada yang mengganggu siapa pun. Itu adalah kenangan tak terlupakan. Ketika saya melihat Ka’bah untuk pertama kalinya pada tahun 1980, saya sangat gembira. Aku juga seperti merasa pingsan di Masjid Nabawi. Bayangkan, saya ini seseorang yang datang dari sebuah negara kecil, berhasil mendekati Nabi. Maka saya hanya bisa menangis saat membicarakan hal itu, “kata Čamdžić.