Lebaran Haji yang selalu diperingati umat Islam sebentar lagi akan tiba. Sejak memutuskan berpindah keyakinan menjadi mualaf 1 tahun lalu, Ahmad Hong Jai pun tak menyiakan kesempatan untuk berkurban.
“Idul Adha pada tahun ini merupakan Lebaran Besar kali pertama bagi saya sehingga ingin lebih banyak tahu tentang makna Idul Adha dengan berpartisipasi membeli satu hewan kurban berupa kambing,” kata Ahmad Hong Jai di Masjid Muhammad Cheng Hoo Jember, Jumat.
Baginya melakukan kurban pada Idul Adha merupakan panggilan hati nuraninya untuk saling memberi kepada warga yang kurang mampu dan berharap bisa membersihkan dosa-dosa sebelum menjadi mualaf.
“Sebenarnya belum banyak makna yang saya ketahui tentang Idul Adha dan berkurban karena ini kali pertama saya berkurban sebagai Muslim. Namun, saya yakin banyak hikmah yang bisa diambil dalam momentum hari raya ini,” tutur pria kelahiran Jember tahun 1978.
Berbeda dengan umat Islam dan kaum Tionghoa lain yang keluarganya sudah menjadi mualaf, Hong Jai merupakan satu-satunya mualaf di rumahnya. Ini karena istri dan anaknya memeluk agama Kristen Katolik. Sementara orang tuanya pemeluk agama Kong Hu Cu.
“Alhamdulillah keluarga saya bisa menerima saya menjadi mualaf sehingga saya bisa aktif melakukan kegiatan di Masjid Muhammad Cheng Hoo Jember, seperti kegiatan Idul Adha nanti,” ujar warga keturunan etnis Tionghoa itu.
Hong Jai bersyukur bisa membeli hewan kurban dari hasil jerih payahnya dan perlahan-lahan belajar banyak tentang makna Idul Adha melalui kehidupan sehari-hari yang harus ikhlas. Kemudian selalu berbagi dengan orang yang kurang mampu.
Ibadah kurban memiliki hikmah dan mengajarkan umat Islam untuk menjaga fitrahnya tetap suci, menguji tingkat ketakwaan, memotivasi diri untuk memiliki harta dengan bekerja keras, dan berjiwa sosial untuk berbagi dengan sesama.
“Mudah-mudahan saya selalu mendapatkan hidayah dari Allah Swt. melalui momentum Iduladha dan saya bisa belajar banyak tentang makna hari raya tersebut,” ujarnya.