Hukum Undian Sepak Bola

Untuk menarik konsumen saat ini banyak pemilik kafe atau penyedia tempat menonton piala dunia membuat kupon undian kepada konsumen, kemudian kupon undian itu diundi lagi untuk menentukan siapa yang akan pemperoleh hadiah. Lantas, bagaimanakah hukum undian sepak bola?

Hukum Undian Sepak Bola dalam Islam

Dalam literatur kitab fikih, dijumpai keterangan yang menyatakan bahwa tidak semua hal yang terkait dengan undian itu otomatis menjadi judi yang diharamkan. Undian tersebut diperbolehkan apabila tidak disyaratkan untuk dibeli melainkan hanya semata-mata diundi untuk menarik minat orang yang datang.

Hal ini karena banyak riwayat yang menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW terbiasa mengundi para isterinya untuk menetapkan siapa di antara mereka yang berhak ikut mendampingi beliau dalam sebuah perjalanan.

Sebagaimana dalam kitab Fathul Bary, juz 5, halaman 218 berikut,

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- إِذَا أَرَادَ سَفَرًا أَقْرَعَ بَيْنَ نِسَائِهِ فَأَيَّتُهُنَّ خَرَجَ سَهْمُهَا خَرَجَ بِهَا مَعَهُ

Artinya : “Rasulullah SAW apabila hendak melakukan perjalanan, beliau mengundi diantara istrinya. Siapa yang namanya keluar, maka beliau akan berangkat dengannya.”

Akan tetapi, apabila dalam undian itu disyaratkan untuk dibeli, maka hukumnya haram karena jual beli kupon undian tersebut tidak sah akibat dari tidak adanya manfaat dan mengandung unsur penipuan dan judi. Sebagaimana dijelaskan dalam kitab Nihayatul Mukhtaj, juz 3 halaman 395 berikut,

الثاني من شروط المبيع النفع به شرعا ولو مآلا كجحش صغير ماتت أمه كما في الأنوار،قوله المتن الثاني النفع أى بما وقع عليه الشراء في حد ذاته فلا يصح بيع ما لا ينتفع به بمجرده وإن تأتي النفع به بضمه الى غيره

Artinya : “Syarat jual beli yang kedua adalah mendapatkan keuntungan secara halal, sekalipun manfaatnya akan datang seperti anak kuda kecil yang ibunya meninggal, sebagaimana dalam kitab Al-Anwar. 

Perkataan matan mengenai syarat yang kedua ini artinya manfaat yang terjadi saat pembelian, oleh karena itu tidak sah menjual sesuatu yang tidak bermanfaat sekalipun akan ada manfaat apabila dikumpulkan dengan barang lainnya. ”

Selaras dengan penjelasan Syekh Abdur Rahman bin Abi Bakar al-Suyuti dalam  kitab al-Dur al-Mantsur Fi-Tafsir Bil-Ma’tsur, berikut,

وَأَخْرَجَ ابْنُ أَبِيْ الدُّنْيَا وَأَبُوْ الشَّيْخِ عَنْ ابْنِ سِيْرِيْن قَالَ : مَا كَانَ مِنْ لَعْبٍ فِيْهِ قِمَارُ أَوْ قِيَامٌ أَوْ صِيَاحٌ أَوْ شّرٌّ فَهُوَ مِنَ الْمَيْسِرِ.

Artinya : “Diriwayatkan oleh ibnu abi al-dunya dan abu syaikh dari ibnu sirin, beliau berkata: permainan yang didalamnya mengandung taruhan, berdiri, berteriak, keburukan maka termasuk perjudian.” 

Dari penjelasan diatas dapat diketahui bahwa Undian sepak bola diperbolehkan apabila tidak disyaratkan untuk dibeli melainkan hanya semata-mata diundi untuk menarik minat orang yang datang. Tetapi, apabila dalam undian itu disyaratkan untuk dibeli, maka hukumnya haram karena jual beli kupon undian tersebut tidak sah akibat dari tidak adanya manfaat dan mengandung unsur penipuan dan judi.

Demikian penjelasan mengenai hukum undian sepak bola. Semoga bermanfaat. Wallahu a’lam.

BINCANG SYARIAH