Musim Haji 2018 sudah di depan mata, jamaah haji kloter pertama akan diberangkatkan pada Senin (16/7/2018). Pada tahun-tahun sebelumnya, banyak jamaah haji yang mengalami masalah kesehatan selama proses haji berjalan.
Pada pertemuan dengan media, Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Dr dr Eka Jusup Sinka, MSc mengungkapkan bahwa ada beberapa hal yang harus diperhatikan jamaah haji sebelum berangkat.
“Untuk persiapan sebelum berangkat, pertama kita harus latihan jalan. Karena selama di sana nanti kan kita harus jalan lumayan jauh. Lalu yang selanjutnya adalah makan buah dan sayur, ini dapat membantu kita dalam menjaga kesehatan sebelum berangkat. Dan yang terakhir adalah banyak minum air putih,” tuturnya di Gedung Adhyatma Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat (6/7/2018).
Bukan hanya jamaah haji yang harus melakukan persiapan, pemerintah pun juga menyiapkan perlengkapan pendukung kesehatan serta obat-obatan bagi jamaah haji yang berada di Arab Saudi nantinya.
“Untuk jamaah haji, kita menyiapkan 7 ton obat-obatan yang mayoritas untuk penyakit saluran pernapasan. Sedangkan untuk perlengkapan lainnya kita ada kacamata, topi, alat semprot air untuk ke wajah serta juga sandal,” tambah dr Eka.
Akan ada sekitar 221.000 jamaah haji yang akan berangkat pada musim haji tahun ini, mereka pun akan didampingi oleh dokter serta tenaga medis lainnya.
“Tahun ini kita memberangkatkan 221.000 jamaah yang terdiri 204.000 jamaah reguler dan 17.000 jamaah khusus. Ada total 300 personil, 36 dokter spesialis, 63 dokter umum, dan 201 tenaga kesehatan lainnya,” tandasnya.
TERBARU: Aplikasi Cek Porsi Haji, kini dilengkapi Informasi Akomodasi Haji di Tanah Suci! Silakan Download dan instal bagi Calon Jamaah Haji yang belum menginstalnya di smartphone Android! Klik di sini!