Kiat Menjadi Istri Yang Menawan (Bagian 2)

Lanjutan dari Kiat Menjadi Istri Yang Menawan

 

Tiada satu pun dari apa yang diperintahkan Allah Ta’ala kepada kita kecuali mengandung hikmah dan rahasia di dalamnya.

Allah Ta’ala memerintahkan kepada kaum wanita muslimah untuk selalu memakai jilbab. Banyak kalangan menentang perintah berjilbab ini dengan alasan berjilbab akan merusak rambut.

Tetapi nyatanya tidak demikian, bahkan jilbab dapat melindungi kesehatan rambut.

Riset dan penelitian ilmiah menunjukkan bahwa gelombang udara dan sinar matahari yang langsung mengenai rambut menyebabkan rambut kehilangan kelenturan dan kemilaunya, sehingga rambut tampak kaku dan kusut.

Riset juga membuktikan bahwa udara bebas tidak memiliki pengaruh terhadap nutrisi rambut, karena rambut-rambut lembut yang tumbuh di kepala hanyalah sebentuk sel-sel semi hidup yang memiliki saluran masuk ke dalam kulit.

Rambut-rambut ini memanjang kira-kira setengah milimeter perhari berkat nutrisi dari darah dalam kulit.

Dari keterangan ini dapat disimpulkan bahwa secara umum kesehatan rambut mengikuti kesehatan tubuh.

Apapun yang memengaruhi kesehatan tubuh, seperti sakit dan kekurangan gizi juga berpengaruh pada lemahnya rambut.

Saat memakai jilbab hendaklah kamu berkeramas dua atau tiga kali dalam seminggu dengan melihat tingkat minyak yang ada di kulit kepala.

Maksudnya, jika kulit kepala berminyak maka hendaknya keramas tiga kali dalam seminggu. Jika tidak demikian maka cukup dua kali berkeramas dalam seminggu.

Keramas hendaknya tidak kurang dari hitungan di atas, karena setelah tiga hari minyak kepala telah berubah kecut dan menyebabkan rambut menjadi kusut.

Di samping itu semua, hendaklah kamu membiasakan tersenyum karena senyum adalah rahasia daya tarik wanita.

Lazim diketahui bahwa senyuman merupakan rahasia daya tarik seorang wanita. Senyuman mampu memasukkan kebahagiaan dan ketenangan ke dalam jiwa suaminya.

Senyuman dapat menjadikan seorang perempuan lebih menarik dan lebih muda di mata orang lain. Tetapi hendaknya gusi dan gigi dalam keadaan sehat.

Jika tidak, maka senyuman akan menjadi bumerang dan tidak sesuai dengan tujuannya.

Bahkan, senyuman itu memperburuk citranya dan menggoyahkan kepercayaan dirinya.

Semakin uzur usia sesorang biasanya warna gigi juga berubah, sebagaimana merokok, makanan dan minuman juga memiliki pengaruh negatif terhadap warna gigi.

Untuk itu, sebagian ahli kesehatan dan kecantikan menyarankan agar seorang perempuan memperhatikan giginya, agar senyumannya lebih cantik dan lebih menarik.

Demikian dikutip dari buku Kuni Aniqah yang ditulis oleh Shafa Syamandi.

 

 

[Abu Syafiq/BersamaDakwah]

Wahai Istri, Ucapkan Kalimat Ini Sebelum Suamimu Bekerja di Pagi Hari (Bagian 2)

Lanjutan dari Wahai Istri, Ucapkan Kalimat Ini Sebelum Suamimu Bekerja di Pagi Hari

Istri shalihah memberi kepercayaan diri kepada suaminya atas kemampuannya dalam bekerja dan mengais rezeki.

Istri shalihah tidak menyepelekan suaminya karena kelemahannya dan sedikit penghasilannya. Ia juga tidak malu karena pekerjaan suaminya.

Istri shalihah senantiasa membantu suaminya menentukan pekerjaan yang ia tekuni, memberi masukan, mengingatkannya untuk menambah wawasannya terkait dengan pekerjaannya dan bersabar.

Modal semangat saja tidak cukup untuk meraih sebuah sukses, tetapi harus disertai wawasan dan ketekunan.

Wahai para istri!

Jika suamimu seorang karyawan biasa maka motivasilah dia agar belajar menjadi seorang karyawan teladan. Bantulah suamimu itu untuk fokus pada satu tujuan, sehingga ia tidak menyimpang.

Jika suamimu belum menyelesaikan studinya, maka doronglah dia untuk menyelesaikannya.

Temani dia dalam belajar sampai larut malam, motivasilah dia setiap saat dengan mengatakan kepadanya,

“Saya senang kehidupan seperti ini. Saya akan hidup pada hari ini untuk mengurus semua, dan saya siap bersabar dengan kerepotan yang akan saya hadapi setiap saat.”

Jika suamimu seorang pejabat dan di kantornya banyak proposal penting atau surat sumbangan bagi orang yang membutuhkan yang butuh tanda tangan persetujuannya maka katakan kepadanya,

“Kebaikan tidak akan pernah sirna, dosa tak mungkin terlupa, sementara Allah Ta’alaadalah Dzat Yang Maha Hidup dan tiada akan mati.”

Katakan pula kepadanya,

“Sesungguhnya Allah Ta’ala memiliki hamba-hamba yang dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Manusia pasti menujunya untuk memenuhi kebutuhan mereka. Mereka adalah orang-orang yang selamat dari siksa Allah Ta’ala kelak pada hari Kiamat.”

Sebutkanlah kepadanya sebuah hadits Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam yang berbunyi,

“Barangsiapa yang melapangkan kesusahan hidup seorang mukmin di dunia maka Allah Ta’ala akan menghilangkan kesusahannya kelak pada hari Kiamat.”

Sungguh, keberkahan datangnya hanya dari Allah Ta’ala, bukan karena banyaknya harta benda.

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam pernah bersabda,

“Sesungguhnya setiap daging yang tumbuh dari hal haram maka neraka adalah tempatnya yang nyata.”

Selain itu, ucapkanlah kepada suamimu,

“Layanilah semua lini masyarakat, mudahkan segala urusan pekerjaan mereka tanpa suap, takutlah engkau kepada Allah Ta’ala dalam mencari rezeki untuk kami.”

Nasihatilah suamimu untuk mencari teman yang baik dengan mengatakan,

“Pergaulilah rekan-rekan kerjamu yang baik-baik dan hindari mereka yang jahat, karena kebaikan akan menular dan kejahatan benar-benar menyakitkan.

Sesungguhnya siapapun mampu merubah jalan hidupnya jika ia menghiasi diri dengan keimanan, kesabaran dan keuletan.

Wahai suamiku, pengalaman adalah bukti nyata dan guru terbaik.”

Semoga kita termasuk orang-orang yang senantiasa menjaga diri dari hal-hal yang diharamkan Allah. Amiin.

Dikutip dari buku Kuni Aniqah karya Shafa Syamandi.

[Abu Syafiq/BersamaDakwah]