Jokowi Ajak Jan Ethes Sholat Dhuha di Masjid Raya Sheikh Zayed

Presiden Joko Widodo beserta Ibu Negara Iriana Joko Widodo mengajak cucu pertama Jan Ethes beribadah sholat duha di Masjid Raya Sheikh ZayedSurakarta, Jawa Tengah, Ahad (20/11/2022)

Berdasarkan keterangan foto yang diterima dari Biro Pers Sekretariat Presiden di Jakarta, Ahad Presiden tiba di masjid itu sekitar pukul 09.00 WIB.

Setelah melaksanakan sholat duha, Presiden menyempatkan diri menyapa masyarakat yang hadir di sekitar masjid dan membagi-bagikan kaus.

Masjid Raya Sheikh Zayed di Jalan Ahmad Yani Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jawa Tengah, adalah masjid yang dibangun mirip dengan masjid di Abu Dhabi Uni Emirat Arab (UEA) dan merupakan hadiah dari Pangeran UEA.

Masjid yang memiliki kapasitas sekitar 4.000 orang itu sebelumnya telah diresmikan Presiden Jokowi bersama Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyanpada Senin (14 November 2022).

Presiden Jokowi pada saat peresmian menyampaikan masjid itu menjadi simbol persaudaraan dan persahabatan Indonesia-UEA.

IHRAM

Jokowi: Anak-anak Harus Rajin Ibadah dan tak Takut Bermimpi

Presiden Joko Widodo saat membuka Festival Anak Soleh Indonesia (FASI) X di lapangan Masjid Sabilal Muhtadin Banjarmasin, berpesan agar anak-anak Indonesiatidak takut bermimpi dan memiliki cita-cita. “Jangan pernah takut bermimpi, jangan pernah takut punya cita-cita, kita sedang membangun Indonesia yang di dalamnya anak-anakku semua bisa meraih impian apapun,” kata Presiden Joko Widodo di Banjarmasin, Jumat (15/9).

Festival itu diselenggarakan oleh Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) yang diikuti oleh 3.700 orang santri dari 34 provinsi di Indonesia.

“Ada yang mau jadi guru? Ada yang mau jadi ustaz? Ada yang mau jadi ustazah? Ada yang mau jadi dokter? Pengusaha? Ada yang mau jadi menteri? Ada yang mau jadi Presiden?” tanya Presiden.

“Adaa,” jawab para santri.

Kok banyak sekali yang mau jadi presiden? Semuanya bisa anak-anak raih selama rajin belajar dan jangan lupa ibadahnya terus, jadi anak soleh,” tambah Presiden.

Ia juga mengaku senang dengan sejumlah pertunjukkan seni yang ditunjukkan para santri cilik tersebut. “Bapak senang sekali anak-anak hadir di kota Banjarmasin dengan sehat. Saya senang bertemu dengan anak-anak karena masih kecil-kecil sudah sangat kreatif ada yang bagus baca Al Quran, azan, nazir Islami, cerdas cermat Al Quran, pandai berceramah, memang anakku semuanya sekarang adalah eranya kompetisi, eranya bersaing kalau anak-anak semuanya kreatif dan inovatif maka anak-anakku semuanya bisa berkompetisi,” tutur Presiden.

Presiden selanjutnya berpesan agar para santri dapat rajin belajar dan tekun bekerja. “Itu adalah rumus kreativitas dan juga jangan lupa sayang kepada kedua orang tua bapak ibu kita, juga hormat kepada guru-guru kita, kepada teman-teman kita juga harus saling menghargai, saling menghormati, jangan membeda-bedakan teman dan kawan semua harus rukun, saling membantu,” tambah Presiden.

Bersama Presiden juga hadir Ketua DPD Oesman Sapta Oedang yang juga ketua dewan pembina BKPMRI, Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham sekaligus ketua dewan penasihat BKPMRI, Kepala Staf Presiden Teten Masduki serta Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor.

Tokoh Indonesia yang Masuk 500 Muslim Berpengaruh di Dunia

Laman themuslim500.com, merilis daftar tokoh Muslim paling berpengaruh di dunia. Terdapat banyak tokoh Muslim Indonesia yang masuk dalam daftar tersebut.

Yang menjadi spesial, muncul empat tokoh Islam asal Indonesia di posisi 50 Muslim berpengaruh. Selain Presiden Jokowi dan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj serta mantan ketua umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, juga terdapat Habib Luthfi bin Yahya pada urutan ke-48.

Jokowi dikenal sebagai presiden RI yang memunculkan budaya blusukan. Dia dinilai sebagai politikus yang bersih dari tuduhan korupsi dan nepotisme, baik saat menjabat sebagai wali kota Solo maupun gubernur Jakarta.

Untuk Said Aqil dan Din Syamsuddin, kiprah keduanya dalam memimpin ormas Islam terbesar dan mempromosikan Islam damai dikenal luas masyarakat.

Selain itu, terdapat juga cendekiawan Muslim Haidar Bagir yang masuk kategori tokoh ‘philanthropy, charity, development’. Pendiri grup penerbitan Mizan tersebut bergabung bersama Said Aqil dan Din Syamsuddin.

Dalam daftar tokoh politik atau ‘Political’, terdapat pula nama Anis Matta dan Letjen (Purn) Prabowo Subianto yang mendampingi Jokowi. Anis Matta dikenal sebagai pendiri dan mantan presiden PKS. Untuk Prabowo, ia merupakan pendiri Partai Gerindra dan capres 2014.

Adapun, pendiri Ponpes Ngruki Abu Bakar Bashir juga masuk tokoh berpengaruh dunia, namun masuk kategori ‘Extremists’.

Untuk kategori ‘Scholarly’, muncul dua nama yang terkenal di Indonesia. Keduanya adalah tokoh Nahdlatul Ulama KH Achmad Mustofa Bisri alias Gus Mus dan mantan ketua umum PP Muhammadiyah Syafii Maarif, plus Habib Luthfi Yahya.

Di kategori ‘Preachers & Spiritual Guides’ beberapa nama tokoh asal Indonesia masuk terdaftar. Di antaranya mantan menteri pemberdayaan perempuan Prof Tuti Alawiyaah dan pendiri Pondok Pesantren Daarut Tauhiid Abdullah Gymnastiar alias Aa Gym.

Untuk tokoh ‘Media’, nama sastrawan Goenawan Mohammad juga masuk daftar. Goenawan dikenal sebagai penulis aktif malajah Tempo.

Penulis produktif, Asma Nadia masuk dalam daftar ‘Arts and Culture’. Asma yang sudah lebih menghasilkan 40 buku, baik novel maupun kisah nyata juga mendirikan penerbitan sendiri. Bukunya juga sudah ada yang diangkat dilayar lebar. Helvy Tiana Rosa yang juga saudara Asma masuk tokoh berpengaruh dalam kategori yang sama.

 

sumber: Republika Online/TheMuslim500.com

Presiden: Indonesia Harus Berani Menyuarakan Kemerdekaan Palestina

Kata Jokowi, Indonesia juga harus berani mengambil posisi sebagai kekuatan moderat, toleran, dan konstruktif di antara bangsa-bangsa dan peradaban dunia.

Menyelesaikan persoalan Palestina merupakan tantangan Indonesia dalam kancah internasional. Demikian dikatakan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada acara Pembukaan Muktamar Muhammadiyah ke-47 di Lapangan Karebosi, Makassar, Sulawesi Selatan.

“Sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, kita juga harus berani menyuarakan kemerdekaan negara Palestina,” ujar Jokowi diiringi tepuk tangan hadirin, saat membacakan teks sambutan di atas panggung utama, Senin (03/08/2015) pagi.

Jokowi melanjutkan, Indonesia juga harus berani mengambil posisi sebagai kekuatan moderat, toleran, dan konstruktif di antara bangsa-bangsa dan peradaban dunia. Hal ini demi terwujudnya tatanan global yang lebih damai.

Indonesia, katanya, juga harus menjadi contoh untuk membangun masyarakat yang hidup damai dan rukun dalam keragaman dan kebhinnekaan.

Ia mengatakan, Indonesia masih menghadapi tantangan kemiskinan, keterbelakangan, ketimpangan, serta ketidakadilan. Juga tantangan berbagai tindak kejahatan luar biasa yang menggerogoti bangsa ini; korupsi dan ancaman narkoba.

Persaingan dengan kekuatan-kekuatan raksasa ekonomi di peta geopolitik dunia, katanya, menuntut semua elemen bangsa untuk terus berkembang dan berubah.

“Di dalam negeri, mari kita ciptakan sistem ekonomi dan tatanan hidup bersama yang berkeadilan, yang berpihak pada kaum mustad’afin, mereka yang lemah, sebagai dasar untuk mewujudkan tatanan negara yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur,” ujarnya.

Menurutnya, perjalanan Indonesia sebagai bangsa masih panjang dan akan terus menghadapi tantangan-tantangan baru.

“Itu artinya, peran penting Muhammadiyah untuk menjawab tantangan perubahan zaman perlu dilanjutkan dan terus dikembangkan,” ujarnya di depan ribuan jajaran pengurus dan warga Muhammadiyah.*

sumber: Hidayatullah.com

Presiden Jokowi Ajak Umat Islam Teladani Sifat Nabi Muhammad SAW

Presiden Joko Widodo mengajak umat Islam Indonesia untuk meneladani sifat-sifat dari Nabi Muhammad SAW. Ajakan ini disampaikan Presiden Jokowi saat berpidato dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Istana Negara Jakarta Jumat malam (2/1). Dalam pidatonya Presiden meyakini, jika masyarakat mampu mendalami ajaran dari Nabi Muhammad SAW, maka Indonesia bisa menjadi negara yang beradab, makmur dan sejahtera.

Presiden mengatakan bahwa peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, mengandung hikmah untuk meneladani pikiran, ucapan dan semua tindakan Nabi Muhammad SAW. Ia menambahkan jika kita  bisa meneladani Nabi Muhammad SAW dalam gaya hidup sehari-hari kita, ia  meyakini Indonesia bisa menjadi negara yang besar, makmur dan sejahtera.

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, lanjut Presiden, harus lebih dimaknai sebagai upaya untuk meningkatkan peran umat Islam, menuju Islam yang mengedepankan nilai-nilai keadilan, keberadaban dan toleransi dengan sesama.

“Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW harus lebih kita maknai sebagai upaya untuk meningkatkan peran umat Islam menuju Islam yang rahmatan lil alamin, atau Islam yang memberi rahmat bagi semesta alam. Untuk itulah kita perlu membangun tatanan peradaban Islam yang peduli. Tatanan peradaban Islam yang menebarkan perdamaian. Tatanan peradaban Islam yang menebarkan keadilan dan toleransi,” kata Presiden Jokowi.

Di penghujung 2014, ada dua musibah besar yang melanda Indonesia. Yakni bencana longsor di Dusun Jemblung Desa Sampang Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah dan insiden jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 dalam penerbangan dari Surabaya menuju Singapura.

Presiden Jokowi dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ini mengajak masyarakat Indonesia agar di awal tahun ini mendoakan warga korban bencana maupun musibah.

“Secara khusus, marilah kita mendoakan saudara-saudara kita yang meninggalkan kita, baik yang tertimpa musibah maupun yang tertimpa bencana. Semoga saudara-saudara kita yang wafat yang meninggal diterima amal ibadahnya dan diampuni segala khilaf dan salahnya. Dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan,” ajak Presiden Jokowi.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menekankan pentingnya akhlak dalam menegakkan panji-panji kehidupan umat manusia sebagaimana dicontohkan Nabi Muhammad SAW.

“Misi kenabian Muhammad SAW yang paling utama adalah, menyempurnakan akhlak mulia. Sebagaimana sabda Beliau, ‘Aku diutus oleh Allah semata-mata untuk menyempurnakan akhlak mulia’. Akhlak adalah kunci pokok bagi tegaknya panji-panji kehidupan umat manusia. Suatu pembelajaran penting yang kita terima dari Nabi Muhammad SAW adalah, Beliau memulai segala sesuatunya dari diri sendiri,” kata Menteri Agama Lukman.

Sementara itu Sekretaris Pengurus Pusat Muhammadiyah Abdul Mukti menyambut baik tradisi peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang diselenggarakan oleh Pemerintah.

“Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW membuktikan komitmen Pemerintah dalam membangun kehidupan mental spiritual sebagai modal rohaniah bangsa Indonesia dalam mencapai cita-cita menjadi bangsa yang berkemajuan, hebat dan bermartabat,” kata Abdul Mukti.

sumber: VOA Indonesia