Keberkahan Ilmu

KEMARIN saya berada di Pondok Pesantren An-Nuqayah Guluk-guluk, di forum pertemuan wali santri, para guru dan para masyayikh untuk memberikan motivasi pendidikan. Mungkin saya bukan orang yang tepat untuk memotivasi mereka karena saya sendiri masih membutuhkan motivator.

Saya sampaikan apa yang pernah disampaikan para masyayikh ketika bercerita ulama pada masa lalu. Mereka berkata, “Dari sisi pencapaian ilmu, kita mungkin saja lebih banyak dibandingkan mereka. Namun dari sisi pencapaian derajat kemuliaan, kita tidaklah satu derajat dengan mereka.”

Bahasa lainnya barangkali adalah bahwa ilmu mereka benar-benar barakah dan manfaat. Ilmu mereka membawa mereka lebih dekat dengan Allah dan lebih bermakna pada hamba-hamba Allah. Ilmu mereka menjadikan hati mereka damai dan sejuk. Mengapa bisa begitu?

Saya sampaikan tiga poin dalam forum tadi. Pertama adalah tentang ketulusan niat. Mereka mencari ilmu untuk menjadi pegangan hati dan ikatan amal, bukan hanya untuk koleksi isi kepala yang biasanya hanya untuk diperdebatkan demi popularitas. Poin pertama ini saya sarikan dari dawuh para ulama yang menekankan betul pada pengaruh niat dalam mencari ilmu.

Kedua adalah faktor keriusan para pencari ilmu, para guru dan para orang tua pencari ilmu. Diabadikan dalam sejarah banyak hikmah dan kisah bagaimana orang terdahulu rela berpayah dan bercapek diri dalam mencari ilmu. Tersebar kisah bagaimana orang tua jaman dulu berusa dan berdoa kuat-kuat untuk anak mereka. Terdengar sampai kini bagaimana para guru dulu membimbing para murid lahir dan batin.

Ketiga adalah tentang semangat khidmah, melayani. Melayani agama Allah dalam maknanya yang luas sungguh menjadi faktor penting hadirnya keberkahan. Banyak yang bisa saya kisahkan, namun tak mungkin melalui media singkat ini. Semoga ilmu kita dan anak cucu kita barakah.

 

INILAH MOZAIK

Ilmu yang Berkah

ALHAMDULILLAH. Segala puji hanya milik Allah, Dzat Yang Maha Menguasai segala ilmu. Dialah Allah, yang pengetahuan-Nya mencakup langit, bumi dan seluruh alam. Hanya kepada Allah kita menyembah dan hanya kepada-Nya kita akan kembali. Sholawat dan salam semoga selalu terlimpah kepada baginda nabi Muhammad Saw.

Allah Swt berfirman, “Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al Mujaadilah [58] : 11)

Saudaraku, Allah Swt berjanji akan meninggikan derajat orang yang beriman dan berilmu. Semoga kita termasuk pecinta ilmu, karena dengan ilmulah iman menjadi kuat, amal jadi melimpah, hidup pun lebih berderajat.

Namun, ada hal yang memprihatinkan, karena ada juga orang yang berilmu, bahkan gelar akademiknya banyak, tapi kejahatannya juga banyak. Kepolisian pernah menangkap seorang bergelar profesor hukum, jabatannya wakil rektor salah satu kampus ternama di negeri ini. Ia ditangkap di salah satu hotel, sedang bersama seorang mahasiswi dan terungkaplah keduanya positif menggunakan narkoba. Maasyaa Allah, padahal kepakarannya di bidang hukum, tapi jam tiga dini hari ditangkap polisi dalam keadaan seperti demikian.

Demikianlah jika ilmu tidak berkah. Sesungguhnya, ilmu adalah ciptaan Allah, tujuannya atau ujungnya adalah supaya manusia semakin mengenal, yakin, takut dan dekat kepada Allah Swt. Sehingga kedalaman dan keberkahan ilmu itu tidak dilihat dari banyaknya gelar, tapi diukur dari rasa takut kepada Allah Swt. Makanya, ulama itu pengertiannya adalah orang yang takut kepada Allah, sehingga meski ia tidak bersorban, tidak berceramah di mimbar-mimbar namun rasa takutnya sangat besar kepada Allah, maka sesungguhnya ia orang yang berilmu tinggi.

Takut kepada Allah akan membuat seseorang semakin mendekat kepada-Nya. Semakin ia takut kepada Allah, maka semakin ia akan menjauhi maksiat dan mempertebal ibadahnya. Semakin jauh ia dari maksiat dan semakin kuat ibadahnya, maka semakin mulialah ia dan semakin tinggilah derajatnya di hadapan Allah Swt.

Maka, penting bagi kita untuk selalu menyeimbangkan antara ilmu pengetahuan kita tentang dunia, dengan ilmu tentang Allah. Terlalu kita pintar memahami dunia ini, jika tanpa dikuatkan dengan ilmu tauhiid, maka akan mudah kita untuk tersesat. Namun, jika kuat pula ilmu tauhiid kita, maka segala pengetahuan kita tentang dunia ini akan mengantarkan kita pada puncak keyakinan kepada Allah Swt. Inilah orang yang akan Allah tinggikan derajatnya.

Semoga Allah senantiasa melimpahkan hidayah-Nya kepada kita, sehingga kita termasuk orang-orang yang sungguh-sungguh mencari ilmu yang berkah, yang mengantarkan kita kepada ketinggian derajat di hadapan Allah Swt. Aamiin yaa Robbal aalamiin.

 

Oleh : KH Abdullah Gymnastiar

SMS TAUHIID