Islam adalah agama cinta dan kasih. Tak hanya pada manusia, nilai kasih sayang juga harus dipancarkan pada makhluk hidup lain; binatang dan tumbuhan. Saban makhluk hidup, harus dijaga dan disayangi. Itulah makna Islam sebagai agama yang membawa rahmat dan kasih sayang bagi seluruh alam semesta.
Terlebih pada binatang, Islam memberikan rambu-rambu khusus. Tidak menyiksa. Tak juga menyakiti. Jangan membunuh tanpa sebab. Terutama binatang peliharaan. Pasalnya, bagi orang tertentu, memiliki binatang peliharaan merupakan sesuatu yang menyenangkan. Tua, muda, remaja, anak-anak banyak yang memelihara hewan semisal; kucing, anjing, kelinci, ayam, bebek, dan kuda.
Terkait hewan peliharaan ini Rasulullah memberikan ultimatum untuk pemiliknya agar senantiasa menjaga dan memberikan perhatian pada hewan tersebut. Pasalnya, dalam sebuah sabdanya Nabi Muhammad memaparkan suatu cerita—mengerikan, sekaligus peringatan bagi generasi sahabat dan generasi sesudah— tentang seorang wanita yang masuk neraka sebab mengabaikan binatang peliharaannya.
Adapun, kisah wanita tersebut termaktub dalam hadis shahih yang dijumpai dalam riwayat Imam Bukhari dan Muslim. Rasulullah bersabda dari Abdullah bin Umar;
أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: عُذِّبَتِ امْرَأَةٌ فِي هِرَّةٍ، سَجَنَتْهَا حَتَّى مَاتَتْ، فَدَخَلَتْ فِيهَا النَّارَ، لَا هِيَ أَطْعَمَتْهَا وَسَقَتْهَا، إِذْ هِيَ حَبَسَتْهَا، وَلَا هِيَ تَرَكَتْهَا تَأْكُلُ مِنْ خَشَاشِ الْأَرْضِ. رواه مسلم.
Artinya; Sungguh Rasulullah saw. telah bersabda, “Ada seorang wanita yang diazab karena seekor kucing. Ia mengurung kucingnya sampai mati, lalu ia masuk neraka karenanya. Ia tidak memberikan makan dan minum kucingnya. Bahkan ia mengurungnya. Ia tidak meninggalkan makanan untuknya, sehingga ia memakan apa yang keluar dari bumi.” (H.R. Muslim).
Syekh Umar Sulaiman al Asghor, Guru Besar Universitas Islam Yordania, dalam kitab berjudul Kisah-Kisah Shahih dalam Al-Qur’an dan As Sunnah, memuat kisah nahas tersebut. Alkisah, terdapatlah seorang wanita Himyariyah Israiliyah yang memelihara kucing. Kucing itu tak ia berikan perhatian. Setiap waktu kucing ia mengurung dalam kandang, tetapi dia tidak memberinya makan dan minum.
Berhari-hari dikurung dalam sangkar tanpa setetespun minuman dan makanan, hingga kucing itu mati karena kelaparan dan kehausan. Sebelum mati, sepanjang siang dan malam kucing itu mengeluarkan suara memelas minta bantuan. Suara auman datang dari balik jeruji. Wanita tersebut acuh, tak mengindahkan itu semua.
Hal ini menunjukkan kerasnya hati wanita itu. Kalbunya telah membeku. Keras tak tersentuh, meskipun mendegar suara pilu kucing malang itu. Pun, itu juga menunjukkan buruk akhlaknya, serta tiada belas kasih di hatinya. Dia sengaja menyakiti makhluk Tuhan itu. Jika di hatinya terdapat belas kasih, niscaya dia melepaskan kucing itu. Setidaknya memberikan sesuap nasi, untuk bertahan hidup.
Tak berselang lama, kucing itu mati. Dalam keadaan menderita dahaga dan lapar di perut. Ia mengadu kepada Tuhannya tentang kedzaliman manusia yang hatinya keras dan membatu. Allah pun memberikan keadilan pada wanita itu. Perbuatan ini telah mencelakakan wanita tersebut, sehingga dia masuk Neraka.
Dalam riwayat disebutkan, Rasulullah melihat kucing tersebut memburu wanita yang menyiksa itu di neraka. Tampak dengan nyata, pelbagai bekas cakaran—tergores di wajah dan tubuhnya. Rasulullah melihat kejadian itu tatkala pemandangan Surga dan Neraka diperlihatkan pada beliau, saat shalat gerhana.
Peristiwa ini memberikan hikmah pada kita agar berbuat baik pada binatang. Jika dia enggan memberinya makan yang menjaganya, maka dia harus melepasnya dan membiarkannya bebas di bumi Allah yang luas. Ia pasti mendapatkan makanan yang bisa menjaga hidupnya. Lebih-lebih, Allah telah menyediakan rizki bagi kucing tersebut. Meskipun dari sisa-sisa makanan orang, begitu pula serangga-serangga yang bisa ditangkapnya.
Demikian kisah seorang Wanita Masuk Neraka sebab membiarkan seekor kucing mati kelaparan. Semoga bermanfaat.