Menyikapi Larangan Selfie di Masjidil Haram dan Nabawi

Pemerintah Arab Saudi pada Ahad (12/11) melansir surat edaran berisi larangan pengambilan gambar di dua masjid suci, Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah. Larangan tersebut tertuang dalam nota diplomatik Kementerian Luar Negeri Arab Saudi yang disampaikan kepada negara-negara yang kerap mengirimkan jamaah umrah dan haji ke Tanah Suci.

Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi berharap, pemerintah negara-negara yang mengirimkan jamaah dapat memberi penyuluhan mengenai hal ini. Sebab, saat ditegur, jamaah selalu berdalih pengambilan gambar bertujuan untuk dijadikan sebagai kenang-kenangan telah beribadah di Tanah Suci.

Pemerintah Republik Indonesia telah merespons surat edaran Pemerintah Kerajaan Arab Saudi yang berisi larangan pengambilan gambar di Masjid al-Haram dan Masjid Nabawi. Direktur Bina Umrah dan Haji Kementerian Agama RI Muhajirin Yanis, mengatakan, Kemenag telah menyampaikan keputusan Pemerintah Arab Saudi kepada asosiasi yang menaungi Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU), Penyelenggara Perjalanan Ibadah Haji (PPIH), ataupun Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK).

Dengan sosialisasi itu diharapkan, jamaah sebelum berangkat sudah paham apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama berada di Tanah Suci.

Selain asosiasi dan penyelenggara umrah dan haji, Kemenag juga telah menyampaikan perihal ini ke kantor wilayah provinsi. Mereka pun diharapkan bisa meneruskan kepada jamaah di daerah setempat. Sejumlah asosiasi yang menaungi PPIU, PPIH, dan PIHK menyatakan kesiapan menyosialisasikan larangan pengambilan gambar di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.

Sebenarnya larangan swafoto atau selfie itu bukanlah hal yang baru. Selama ini pihak keamanan khususnya di Masjidil Haram memang melarang jamaah mengambil gambar Ka’bah. Namun, masih banyak saja jamaah yang melanggar aturan itu. Karena itulah pihak Arab Saudi merasa perlu mengeluarkan aturan dan menyampaikannya kepada setiap negara pengirim jamaah haji dan umrah agar ikut mengatur perilaku jamaahnya.

Tujuan kedatangan jamaah ke Makkah dan Madinah utamanya adalah untuk melakukan ibadah umrah atau haji. Perjalanan haji dan umrah tidak sama dengan berwisata ke tempat lain. Maka itu, penting bagi jamaah untuk menjaga kekhusyukan ibadahnya dibandingkan dengan berselfie ria di dalam masjid.

Pemerintah Arab Saudi sebagai tuan rumah jamaah haji dan umrah tentu menginginkan jamaah bisa melakukan ibadah dengan khusyuk. Tidak terganggu dengan aktivitas lain selain ibadah. Kegiatan berswafoto selain berpotensi untuk mengurangi kekhusyukan ibadah diri sendiri juga bisa mengganggu jamaah lain yang sedang beribadah. Kekhawatiran lain, gambar yang diambil dari dua masjid itu bisa dipergunakan untuk tujuan tidak baik oleh orang-oang yang tidak bertanggung jawab.

Kita mengimbau jamaah umarah dan haji yang berangkat ke Tanah Suci agar meluruskan niat. Niat utamanya adalah beribadah, bukan pamer. Jangan sampai nilai ibadah menjadi turun gara-gara kebanyakan swafoto.

(Tajuk Republika koran).