Manfaat Psikis Ibadah Puasa

IBADAH puasa –yang sedang ditunaikan oleh umat Islam seluruh dunia saat ini– memiliki banyak manfaat. Manfaat secara fisik puasa sudah banyak dibahas di berbagai artikel dan buku. Tulisan ini berfokus pada manfaat  puasa secara psikis.

Dalam buku berjudul “Al-Qur`an wa ‘Ilmu an-Nafs” (2001: 293) karya Dr. Muhammad Utsman Najāti, disebutkan bahwa puasa memiliki banyak manfaat secara psikis. Penjelasan beliau mengenai masalah ini bisa dituangkan dalam beberapa poin berikut:

Pertama, mendidik dan melati jiwa manusia. Kedua, mengobati banyak penyakit kejiwaan, bahkan fisik.Menahan diri dari makan dan minum mulai terbit fajar hingga terbenamnya matahari sebulan penuh misalnya melatih manusia untuk melawan syahwat dan mengontrolnya. Upaya ini bisa menanamkan spirit takwa dalam jiwa yang menunaikan puasa.

Tujuan dari ibadah puasa –sebagaimana keterangan surah Al-Baqarah ayat 183– adalah agar orang beriman menjadi pribadi yang senantiasa bertakwa. Maksudnya, orang yang menunaikannya seakan sedang membentengi jiwanya dari berbagai kemaksiatan. Kuncinya adalah pengendalian syahwat.

Dari sini, penulis dan pembaca bisa mengerti mengapa Nabi ﷺ bersabda, “Puasa adalah perisai (tameng).” Karena peran-peran puasa pada hakikatnya mirip benteng atau baju perisai dalam perang yang fungsinya bisa melindungi dari serangan musuh. Hanya saja, yang dilindungi dalam ibadah puasa di antaranya adalah jiwa manusia agar tidak menjadi budak syahwat.

Lebih saksama, ketika hadits-hadits tentang puasa dibaca, terdapat banyak nilai puasa yang berpengaruh positif secara psikis. Misalnya, ketika puasa dilarang berkata kotor, berbuat bodoh dan sia-sia, bahkan ketika diprovokasi berkelahi maka tidak boleh dilayani, cukup membalasnya secara verbal bahwa dirinya sedang berpuasa.

Pengendalian diri semacam ini membuat jiwa semakin kuat dan mudah dikendalikan untuk berbuat taat. Bukankah Nabi Muhammad ﷺ pernah berujar, orang kuat sejati bukanlah yang jago gulat (kuat secara fisik), tapi yang kuat menahan amarah. Nah di sini, peran ibadah puasa menjadi begitu signifikan.

Jika puasa dijalankan dengan proses dan niat yang benar, maka menurut Dr. Usman Najati akan berpengaruh positif pada psikis manusia. Orang demikian akan mampu memiliki keinginan kuat dan kebulatan tekad yang akan berfungsi bukan saja dalam pengendalian diri pribadi tapi juga bisa berpengaruh pada interaksi sosial.

Tidak kalah penting dari semua itu, ibadah puasa juga bisa melatih nurani manusia sehingga ia menjadi hamba Allah yang konsisten menjaga adab-adab yang luhur. Dampak paling positifnya adalah yang jadi kontrol bukan lagi peraturan undang-undang, tapi nuraninya sendiri. Ia akan tetap melakukan kebaikan di manasa saja, meski tidak disorot media atau hiruk pikuk manusia. Ini karena nuraninya bisa menjadi kontrol.

Dalam ibadah puasa juga melatih manusia memiliki sifat-sifat luhur yang sangat berguna bagi kesehatan jiwa. Misalnya, membuatnya mampu untuk bersabar, bukan saja pada makan, minum dan hubungan intim, tapi juga dalam mengendalikan syahwat. Dengan kesabaran, maka segenap beban berat tidak membuatnya pesimis bahkan putus asa dalam perjuangan menuju akhirat.

Manfaat lain dari ibadah puasa secara psikis adalah bisa menanamkan pada jiwa orang kaya tentang rasa sakit, lapar dan kesusahan yang dialami orang-orang yang tak punya. Sehingga, nanti muncul rasa belas kasih, tidak tega kepada orang fakir miskin. Kemudian mendorongnya untuk berderma dan membantu kesusahan hidup mereka. Ini semua bisa menguatkan spirit solidaritas sosial dalam tatanan masyarakat.

Selain manfaat yang disebutkan tadi, bisa ditambahkan juga manfaat psikis dari ibadah puasa yang disebutkan oleh Ahmad Syarifuddin dalam buku “Puasa Menuju Sehat Fisik dan Psikis” (2003: 175) di antaranya: mengantar sikap hidup takwa, membangun kepercayaan diri, mengurangi tekanan jiwa, menjaga kstabilan emosi, menjamkan mata hati dan intuisi. Itu semua bisa diraih ketika ibadah puasa dijalankan dengan sebenar-benaranya.

Untuk meraih puasa yang bisa menyehatkan secara psikis memang tidak bisa ditempuh dengan puasa biasa-biasa saja. Meminjam istilah Imam Ghazali, bukanlah puasa pada level awam yang hanya sekadar meninggalkan makan, minum dan berhubungan intim.

Tapi puasa pada level khusus dan super khusus yang berarti mengendalikan diri juga dari berbagai maksiat, dosa bahkan pada puncaknya adalah menahan diri dari segala sesuatu yang bisa memalingkan diri kita dari Allah Subhanahu wa ta’ala.

Orang seperti ini biasa memandang ibadah puasa sebagai nilai yang terus dijalankan bukan saja dalam bulan Ramadhan, tapi pada bulan-bulan lainnya. Meski di luar Ramadhan tidak ada puasa sebulan penuh, tapi ibadah-ibadah puasa sunnah yang lain banyak sekali yang bisa dilaksanakan. Yang tak kalah penting adalah puasa dalam perngertian subtantif yang berarti pengendalian jiwa dan raga dari sesuatu yang haram.

Puasa demikian adalah sepanjang hayat, dan waktu berbukanya adalah ketika ajal menjemput. Terkait hal ini ada ungkapan menarik dari generasi salaf terdahulu:

صُمِ الدُّنْيَا وَاجْعَلْ فِطْرَكَ الْمَوْتَ الدُّنْيَا كُلُّهَا شَهْرُ صِيَامِ الْمُتَّقِيْنَ يَصُوْمُوْنَ فِيْهِ عَنِ الشَّهَوَاتِ الْمُحَرَّمَاتِ فَإِذَا جَاءَهُمُ الْمَوْتُ فَقَدِ انْقَضَى شَهْرُ صِيَامِهِمْ وَاسْتَهَلُّوا عِيْدَ فِطْرِهِمْ.

“Teruslah berpuasa selama di dunia, dan jadikanlah waktu berbukamu adalah kematian. Dunia seluruhnya adalah hari berpuasa bagi orang bertakwa. Mereka berpuasa dari syahwat yang diharamkan. Ketika ajal sudah tiba, maka telah usailah waktu berpuasa mereka, dan mereka memulai berbuka.” (Ibnu Rajab, Lathaiful Ma’arif, 293)

Dengan pemahaman demikian maka kesehatan psikis dari ibadah puasa bisa dinikmati bukan saja pada bulan Ramadhan, tapi sepanjang tahun, bahkan sepanjang hayat. Kalau kita perhatikan pada momen pertempuran Badar Kubra (2 H), mengapa umat Islam dengan bekal minim, kekuatan 3 kali lipat lebih kecil dari musuh, tapi bisa memenangkan pertempuran yang menghubah peta dunia?

Jawabannya mudah, karena pada momentum itu kewajiban puasa ditetapkan dan dampak secara psikis sangat besar. Keterbatasan-keterbatasan bekal fisik yang dihadapi akhirnya bisa dilampaui, karena mental, jiwa dan batinnya sudah menjadi pemenang. Perubahan besar itu terkandung dalam syariat puasa.*/Mahmud Budi Setiawan, LC

HIDAYATULLAH

Jangan Berpaling dari Ramadhan yang Memiliki Banyak Keutamaan

RAMADHAN adalah bulan yang paling mulia. Pada bulan inilah permulaan turunnya Al-Qur’an. Dia adalah bulan ketaatan, ibadah, dan perbuatan baik. Dia juga bulan ampunan, rahmat, dan keridhaan. Dalam bulan ini terdapat Lailatul Qadar (Malam Kemuliaan) yang lebih baik daripada seribu bulan. Dengan sarana bulan ini, seorang mukmin memperbaiki perilaku keagamaannya dan menata urusan dunianya. Pada bulan ini banyak kesempatan bagi terkabulnya doa.

Banyak hadits Nabi Muhammad Shalallaahu ‘Alaihi Wasallam yang menyebutkan keutamaan bulan Ramadhan dan keutamaan berpuasa di dalamnya, di antaranya sebagai berikut:

Sabda Nabi SAW,

“Bulan paling utama adalah bulan Ramadhan, dan hari paling utama adalah hari Jumat.” (Diriwayatkan Ath-Thabrani dari Abdullah bin Mas’ud)

Juga,

“Seandainya manusia mengetahui besarnya pahala yang tersedia di bulan Ramadhan, niscaya dia berharap bulan Ramadhan itu sepanjang tahun.” (Diriwayatkan Ath-Thabrani, Ibnu Khuzaimah, dan Al-Baihaqi dari Abu Mas’ud al-Ghifari)

Ath-Thabrani meriwayatkan dari Ubadah bin Shamit bahwa pada suatu hari, ketika bulan Ramadhan tiba, Rasulullah SAW bersabda,

“Bulan Ramadhan yang penuh berkah telah datang. Dalam bulan ini Allah melimpahkan rahmat kepada kalian, menghapus kesalahan, dan mengabulkan doa. Allah Ta’ala memerhatikan perlombaan kalian di dalamnya, dan Dia membanggakan kalian kepada para malaikat-Nya. Karena itu, perlihatkanlah giatnya diri kalian kepada Allah. Sesungguhnya orang yang sengsara adalah yang tidak mendapatkan rahmat Allah Azza wa Jalla dalam bulan ini.”

Sabda Nabi saw.,

“Apabila bulan Ramadhan tiba, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu.” (Diriwayatkan Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah)

Sabda beliau,

“Shalat lima waktu, shalat Jumat hingga shalat Jumat berikutnya, dan bulan Ramadhan hingga bulan Ramadhan berikutnya adalah penghapus dosa-dosa yang dilakukan di sela-selanya, asalkan dosa-dosa besar dijauhi.” (Diriwayatkan Muslim dari Abu Hurairah)

Sabda beliau,

“Setiap amal manusia dilipatgandakan pahalanya. Satu amal kebaikan diberi pahala sepuluh, sampai tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman, ‘Kecuali puasa, sebab puasa adalah untuk-Ku, dan Akulah yang memberi pahala atasnya. Karena, demi Akulah orang yang berpuasa meninggalkan syahwat dan makanannya.’ Orang yang berpuasa mendapatkan dua kegembiraan: ketika berbuka dan ketika bertemu Tuhannya. Dan sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum menurut Allah daripada aroma minyak misik.” (Diriwayatkan Muslim dari Abu Hurairah)

Dalam sebuah riwayat at-Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda,

“Sesungguhnya Tuhan kalian berfirman, ‘Setiap amal kebaikan diberi pahala sepuluh kali lipat, sampai tujuh ratus kali lipat. Puasa adalah untuk-Ku, dan Akulah yang akan memberi pahala atasnya.’ Puasa adalah pelindung dari api neraka, dan sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum menurut Allah daripada bau minyak wangi. Jika salah seorang di antara kalian sedang berpuasa lalu dia diganggu oleh seseorang, hendaknya dia berkata, ‘Aku sedang berpuasa! Aku sedang berpuasa!”‘

Sabda beliau,

“Barangsiapa menunaikan shalat Tahajud di bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan keinginan untuk mendapat pahala dari Allah, niscaya dosanya yang telah lampau diampuni.” (Muttafaq ‘alahi. Diriwayatkan Bukhari dan lain-lain dari Abu Hurairah)

Artinya, barangsiapa menghidupkan malam-malam Ramadhan dengan shalat Tarawih atau dengan kegiatan lain (seperti dzikir, istigfar, dan membaca Al-Qur’an) karena memercayai pahala yang dijanjikan oleh Allah, serta berharap mendapat ganjaran dari Allah semata dengan menunaikan amalnya secara ikhlas karena-Nya, tanpa menyekutukan sesuatu pun dengan-Nya, niscaya dosa-dosanya akan diampuni. Hanya saja, dosa yang berkaitan dengan hak-hak sesama manusia bergantung dari pemberian maaf dari pihak yang bersangkutan.

Diriwayatkan dari Salman r.a., ia berkata, “Rasulullah SAW pernah menyampaikan khotbah kepada kami pada akhir bulan Sya’ban. Beliau bersabda,

“Wahai saudara-saudara sekalian, bulan yang agung dan penuh berkah sudah hampir tiba, bulan yang di dalamnya terdapat sebuah malam yang lebih baik daripada seribu bulan, bulan yang puasanya ditetapkan oleh Allah sebagai kewajiban dan shalat Tahajudnya sebagai ibadah sunnah. Barangsiapa melakukan sebuah amal sunnah di dalamnya, maka dia seperti orang yang menunaikan sebuah amal fardhu di luarnya; dan barangsiapa melakukan sebuah amal fardhu di dalamnya, maka dia terhitung seperti orang yang menunaikan tujuh puluh amal fardhu di luarnya. Dia adalah bulan kesabaran, dan pahala kesabaran adalah surga. Dia adalah bulan penghiburan (kepada kaum miskin). Pada bulan tersebut rezeki seorang mukmin bertambah. Barangsiapa memberi buka kepada seseorang yang berpuasa, niscaya dosa-dosanya akan diampuni, dirinya akan dibebaskan dari neraka, dan dia mendapat pahala seperti orang yang berpuasa tersebut tanpa berkurang sedikit pun pahalanya.”

Para sahabat berkata, “Wahai Rasulullah, tidak semua orang punya harta untuk memberi buka kepada orang yang berpuasa!”

Rasulullah saw bersabda,

“Allah memberi pahala ini kepada siapa pun yang memberi buka kepada orang yang berpuasa, meskipun hanya dengan sebutir kurma, seteguk air putih, atau campuran susu. Bagian awal bulan ini adalah rahmat, bagian tengahnya adalah ampunan dosa, dan bagian akhirnya adalah pembebasan dari neraka. Barangsiapa memberi budaknya keringanan dari pekerjaan pada bulan ini, niscaya Allah akan mengampuni dosanya dan membebaskannya dari neraka. Perbanyaklah melakukan empat perkara dalam bulan ini, dua di antaranya untuk membuat Tuhan kalian ridha, dan dua lagi pasti kalian perlukan. Dua perkara untuk membuat Tuhan kalian ridha adalah mengucapkan syahadat Laa ilaaha illailah (tiada tuhan selain Allah) dan beristigfar, sedangkan dua perkara yang pasti kalian perlukan adalah memohon surga kepada Allah dan berlindung kepada-Nya dari neraka. Barangsiapa memberi minum kepada orang yang berpuasa, niscaya Allah akan memberinya minum dari telagaku, sehingga dia tidak akan haus lagi sampai dia masuk surga.” (Diriwayatkan Ibnu Khuzaimah)*

HIDAYATULLAH

9 Manfaat Puasa bagi Kesehatan

MARKAHAB Ramadhan 2021. Meski masih dalam situasi pandemi, umat Islam di seluruh dunia tetap gembira menyambutnya. Salah satunya adalah mempersiapkan diri lahir dan batin untuk menjalankan ibadah utama di bulan Ramadhan. Tak lain dan tak bukan ialah puasa. Puasa (shaum), yang merupakan salah satu dari rukun Islam.

Puasa menurut bahasa adalah menahan diri dari sesuatu. Sedangkan menurut istilah syari’ah, puasa adalah menahan diri dari makan, minum, hubungan seksual suami istri dan segala yang membatalkan sejak dari terbit fajar hingga terbenam matahari dengan niat karena Allah SWT.

Tentunya, tak ada syari’at Allah SWT yang tak mengandung hikmah, begitupula dengan puasa. Umat Islam telah diperintahkan untuk berpuasa selama Ramadhan sejak lebih dari 1.400 tahun yang lalu, orang Yunani kuno juga telah merekomendasikan puasa untuk menyembuhkan tubuh, dan hari ini, beberapa ilmuwan turut menganjurkan puasa untuk manfaat kesehatan mental dan fisik.

Beikut adalah 9 manfaat puasa bagi kesehatan:

  1. Meningkatkan Kontrol Gula Darah

Beberapa penelitian, yang dilansir oleh laman Healthline, telah menemukan bahwa puasa dapat meningkatkan kontrol gula darah, yang sangat berguna bagi mereka yang berisiko diabetes. Faktanya, satu penelitian pada 10 orang dengan diabetes tipe 2 menunjukkan bahwa puasa intermiten, puasa yang dimodifikasi dalam beberapa bentuk yang mengharuskan tidak makan selama 12, 16, atau 24 jam (serupa dengan puasa umat Islam) sekaligus secara signifikan menurunkan kadar gula darah.

Sementara itu, tinjauan lain menemukan bahwa puasa intermiten dan puasa alternatif sama efektifnya dengan membatasi asupan kalori dalam mengurangi resistensi insulin. Penurunan resistensi insulin dapat meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin, memungkinkannya untuk mengangkut glukosa dari aliran darah ke sel tubuh dengan lebih efisien.

Ditambah dengan potensi efek penurunan gula darah dari puasa, ini dapat membantu menjaga gula darah tetap stabil dan mencegah lonjakan dan penurunan kadar gula darah.

Namun perlu diingat bahwa beberapa penelitian telah menemukan bahwa puasa dapat memengaruhi kadar gula darah secara berbeda untuk pria dan perempuan. Misalnya, satu penelitian kecil selama tiga minggu menunjukkan bahwa berpuasa bergantian hari mengganggu kontrol gula darah pada perempuan tetapi tidak berpengaruh pada pria.

  1. Memerangi Peradangan

Meskipun peradangan akut adalah proses kekebalan normal yang digunakan untuk membantu melawan infeksi, peradangan kronis dapat menimbulkan konsekuensi serius bagi kesehatan. Penelitian menunjukkan bahwa peradangan mungkin terlibat dalam perkembangan kondisi kronis, seperti penyakit jantung, kanker, dan rheumatoid arthritis.

Beberapa penelitian menemukan bahwa puasa dapat membantu menurunkan tingkat peradangan dan membantu meningkatkan kesehatan. Satu studi pada 50 orang dewasa sehat menunjukkan bahwa puasa intermiten selama satu bulan secara signifikan menurunkan tingkat penanda peradangan.

Studi kecil lainnya menemukan efek yang sama ketika orang berpuasa selama 12 jam sehari selama satu bulan. Terlebih lagi, satu penelitian pada hewan menemukan bahwa mengikuti diet sangat rendah kalori yang meniru efek puasa mengurangi tingkat peradangan dan bermanfaat dalam pengobatan multiple sclerosis, kondisi peradangan kronis.

  1. Meningkatkan Fungsi Otak

Meskipun sebagian besar penelitian terbatas pada penelitian pada hewan, beberapa penelitian telah menemukan bahwa puasa dapat memiliki efek yang kuat pada kesehatan otak. Satu studi pada tikus menunjukkan bahwa berlatih puasa intermiten selama 11 bulan meningkatkan fungsi otak dan struktur otak, lansir Healthline.

Penelitian pada hewan lain telah melaporkan bahwa puasa dapat melindungi kesehatan otak dan meningkatkan pembentukan sel saraf untuk membantu meningkatkan fungsi kognitif. Karena puasa juga dapat membantu meredakan peradangan, puasa juga dapat membantu mencegah gangguan neurodegeneratif. Secara khusus, penelitian pada hewan menunjukkan bahwa puasa dapat melindungi dan meningkatkan hasil untuk kondisi seperti penyakit Alzheimer dan Parkinson.

Namun, lebih banyak penelitian diperlukan untuk mengevaluasi efek puasa pada fungsi otak pada manusia.

  1. Membantu Penurunan Berat Badan

Beberapa penelitian juga menemukan bahwa puasa dapat meningkatkan metabolisme dengan meningkatkan kadar neurotransmitter norepinefrin, yang dapat meningkatkan penurunan berat badan. Faktanya, satu ulasan menunjukkan bahwa puasa sepanjang hari dapat menurunkan berat badan hingga 9% dan secara signifikan menurunkan lemak tubuh selama 12-24 minggu.

Dr Razeen Mahroof, ahli anestesi dari Oxford mengatakan bahwa meskipun aspek spiritual lebih ditekankan daripada aspek kesehatan, “ini adalah kesempatan besar untuk mendapatkan manfaat fisik juga.”

Dalam sebuah artikel di The Washington Post, dokter ahli diet di Teheran tersebut menggunakan Ramadhan untuk membantu orang yang kelebihan berat badan mencapai tujuan mereka. Praktik umum bagi sebagian besar Muslim adalah melahap makanan manis dan berlemak segera setelah matahari terbenam – tetapi, dokter lebih menganjurkan makan malam yang sehat yang terdiri dari sup, roti segar, kurma, dan keju kambing.

  1. Meningkatkan Kesehatan Jantung

Penyakit jantung dianggap sebagai penyebab utama kematian di seluruh dunia, diperkirakan mencapai 31,5% kematian secara global. Mengubah pola makan dan gaya hidup Anda adalah salah satu cara paling efektif untuk mengurangi risiko penyakit jantung.

Beberapa penelitian telah menemukan bahwa puasa sangat bermanfaat dalam hal kesehatan jantung. Satu studi kecil mengungkapkan bahwa delapan minggu puasa bergantian hari mengurangi kadar kolesterol LDL “jahat” dan trigliserida darah masing-masing sebesar 25% dan 32%.

Studi lain pada 110 orang dewasa yang mengalami obesitas menunjukkan bahwa puasa selama tiga minggu di bawah pengawasan medis secara signifikan menurunkan tekanan darah, serta tingkat trigliserida darah, kolesterol total, dan kolesterol LDL “jahat”.

Selain itu, satu penelitian pada 4.629 orang mengaitkan puasa dengan risiko penyakit arteri koroner yang lebih rendah, serta risiko diabetes yang jauh lebih rendah, yang merupakan faktor risiko utama penyakit jantung.

  1. Meningkatkan Metabolisme dan Pertumbuhan

Hormon pertumbuhan manusia (HGH) adalah sejenis hormon protein yang penting bagi banyak aspek kesehatan. Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa hormon kunci ini terlibat dalam pertumbuhan, metabolisme, penurunan berat badan, dan kekuatan otot.

Beberapa penelitian telah menemukan bahwa puasa secara alami dapat meningkatkan kadar HGH. Satu studi pada 11 orang dewasa sehat menunjukkan bahwa puasa selama 24 jam secara signifikan meningkatkan kadar HGH. Studi kecil lainnya pada sembilan pria menemukan bahwa puasa hanya selama dua hari menyebabkan peningkatan 5 kali lipat dalam tingkat produksi HGH.

Selain itu, puasa dapat membantu mempertahankan kadar gula darah dan insulin yang stabil sepanjang hari, yang selanjutnya dapat mengoptimalkan kadar HGH, karena beberapa penelitian telah menemukan bahwa mempertahankan peningkatan kadar insulin dapat mengurangi kadar HGH.

  1. Membantu Pencegahan Kanker dan Meningkatkan Efektivitas Kemoterapi

Penelitian pada hewan dan tabung reaksi menunjukkan bahwa puasa juga dapat bermanfaat bagi pengobatan dan pencegahan kanker. Faktanya, satu penelitian pada tikus menemukan bahwa puasa bergantian hari membantu menghalangi pembentukan tumor.

Demikian pula, penelitian tabung reaksi menunjukkan bahwa memaparkan sel kanker ke beberapa siklus puasa sama efektifnya dengan kemoterapi dalam menunda pertumbuhan tumor dan meningkatkan efektivitas obat kemoterapi pada pembentukan kanker.

Sayangnya, sebagian besar penelitian terbatas pada efek puasa pada pembentukan kanker pada hewan dan sel.

  1. Dapat Menunda Penuaan dan Memperpanjang Umur

Beberapa penelitian pada hewan telah menemukan hasil yang menjanjikan pada potensi efek memperpanjang umur dari puasa. Dalam sebuah penelitian, tikus yang berpuasa dua hari sekali mengalami tingkat penuaan yang tertunda dan hidup 83% lebih lama daripada tikus yang tidak berpuasa.

Penelitian pada hewan lain memiliki temuan serupa, melaporkan bahwa puasa bisa efektif dalam meningkatkan umur panjang dan tingkat kelangsungan hidup. Namun sekali lagi, penelitian saat ini masih sebatas penelitian pada hewan.

Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami bagaimana puasa dapat memengaruhi umur panjang dan penuaan pada manusia.

  1. Meningkatkan Kesehatan Mental

Menurut sebuah studi oleh para ilmuwan Amerika, dilansir oleh Mims, fokus mental yang dicapai selama Ramadhan meningkatkan tingkat faktor neurotropik yang diturunkan dari otak, yang menyebabkan tubuh memproduksi lebih banyak sel otak, sehingga meningkatkan fungsi otak. Hal ini meningkatkan kejernihan pikiran dan mengurangi stres, terutama saat puasa menyebabkan penurunan yang nyata dalam jumlah hormon kortisol, yang diproduksi oleh kelenjar adrenal.

Selain itu, tubuh mulai menyesuaikan dengan pola makan dan minum yang baru karena kadar endorfin yang lebih tinggi muncul di dalam darah, sehingga membuat kita lebih waspada dan lebih bahagia, sehingga menambah peningkatan kesejahteraan umum kita.

Memperhatikan Potensi Risiko

Seperti halnya perubahan pola makan atau gaya hidup, ada risiko bahwa puasa tidak cocok untuk semua orang. Individu dengan kesehatan yang terganggu atau mereka yang diawasi oleh dokter untuk kondisi kesehatan apa pun perlu berkonsultasi dengan dokter mengenai beberapa efek samping puasa bagi kesehatan.

“Puasa dapat menyebabkan kadar glukosa darah rendah (BGL), yang menyebabkan konsentrasi berkurang dan kelelahan meningkat,” jelas ahli gizi Nazmin Islam, dilansir oleh Al Jazeera.

Nazmin menambahkan bahwa penurunan berat badan yang berkelanjutan hanya mungkin dilakukan dengan puasa teratur dan penurunan berat badan selama Ramadhan dapat dengan mudah menjadi sia-sia begitu seseorang kembali ke pola makan sehari-hari mereka.  “Namun, manfaatnya lebih besar daripada kerugiannya. Dalam jangka panjang, puasa, jika dilakukan dengan benar, dapat meningkatkan sistem pencernaan dan metabolisme secara keseluruhan,” ungkap Nazmin.* 

HIDAYATULLAH

Ini 8 Manfaat Puasa Menurut Ulama

Diantara rukun-rukun Islam yang diwajibkan bagi semua orang Islam adalah puasa, kewajiban itu sebagaimana difirmankan oleh Allah swt dalam Al-Quran surah Al-Baqarah ayat 183. Selain itu, manfaat puasa juga sangat banyak menurut ulama. Terkait kewajiban puasa, Allah Swt. berfirman:

ياأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

“Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan bagimu berpuasa sebagaimana di wajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu betakwa”. (QS. Al-Baqarah: 183)

Pengertian Puasa

Secara bahasa, puasa berarti menahan. Sementara menurut terminologi, puasa adalah melakukan ibadah dengan niat mendekatkan diri pada Allah, menahan diri dari makan dan minum serta dari semua hal yang bisa membatalkan puasa. Puasa dilakukan sejak terbitnya fajar kedua (fajar shodiq) sampai terbenamnya matahari, dilakukan oleh orang tertentu, dengan syarat dan rukun tertentu.

Manfaat Puasa dan penjelasannya

Puasa sebenarnya tidak hanya tentang menahan diri dari makan dan minum, lebih dari itu puasa bisa merefleksi diri dari dan menumbuhkan sisi spiritual, berikut tujuh manfaat yang di dapatkan sebab melakukan puasa sebagaimana yang di dampaikan oleh Syaikh Izzuddin bin Abdissalam dalam kitab Maqasid al-Shaum,

  1. Raf’u al-Darajat (Meninggikan Derajat)

Orang yang melakukan puasa akan di angkat derajatnya oleh Allah swt. Diangkatnya derajad ini di dasari oleh beberapa Hadist Nabi Muhammad sallallahu ‘alaihi wasallam, diantara hadist tersebut adalah:

إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتْ الشَّيَاطِينُ

“Ketika bulan Ramadhan telah datang, maka pintu-pintu syurga di buka, pintu-pintu neraka di tutup, dan setan-setan di belenggu”. (HR. Bukhari dan Muslim)

Sulthanul Ulama Syaikh Izzuddin bin Abdissalam dalam kitab Maqasid al-Ibadah menjelaskan maksud dari di bukanya syurga, di tutupnya pintu neraka, dan setan-setan di belenggu, beliau mengatakan:

أما تفتيح أبواب الجنة فعبارة عن تكثير الطاعات الموجبة لفتح أبواب الجنان. وتغليق أبواب النار عبارة عن قلة المعاصي الموجبة لاغلاق أبواب النيران. وتصفيد الشياطين عبارة عن انقطاع وسوستهم عن الصائمين لأنهم لا يطمعون في اجابتهم الى المعاصي.

Adapun yang dimaksud terbukanya pintu syurga pada bulan Ramadhan adalah, sebuah perumpamaan dari banyaknya keta’atan, yang bisa menjadi penyebab terbukanya pintu-pintu syurga.

Yang dimaksud di tutupnya pintu neraka adalah perumpamaan dari sedikitnya maksiat (pada bulan Ramadhan), yang menjadi penyebab tertutupnya pintu neraka.

Sedangkan maksud dari terbelenggunya syaitan adalah, perumpamaan dari terlepasnya orang-orang yang sedang melakukan puasa dari bisikan-bisikan syaitan, sebab orang yang puasa tidak akan terlalu ambisi untuk melakukan maksiat. (Lihat Syaikh Izzuddin, Maqasidul Ibadat, hlm. 38)

  1. Takfir al-Khati’at (Menghapus Kesalahan)

Orang yang melakukan puasa akan dihapus dosanya oleh Allah swt. Dasar Faidah kedua ini adalah hadist Nabi Muhammad sallallahu ‘alaihi wasallam yaitu:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barang siapa berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala maka diampuni dosa-dosanya yang telah berlalu.” (HR. Imam Bukhari dan Muslim)

Yang dimaksud “imanan-karena iman” dalam hadist diatas ialah meyakini kewajiban puasa dan melakukannya. Dan maksud dari “Ihtisaban-mengharap pahal” ialah merendahkan diri dan memohon pahala pada Allah swt. (Lihat Syaikh Izzuddin, Maqasidul Ibadat, hlm. 40)

  1. Kasr al-Syahwat (Menetralisasi Syahwat)

Dengan berpuasa seseorang bisa menetralisasi syahwatnya. Dasar Faidah ini adalah hadist Nabi Muhammad sallallahu ‘alaihi wasallam yaitu:

يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنْ اسْتَطَاعَ مِنْكُمْ الْبَاءَة فَلْيَتَزَوَّجْ فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ

“Wahai para pemuda, barang siapa yang mampu untuk menikah, maka menikahlah. Sesungguhnya menikah lebih menundukkan pandangan dan lebih mudan menjaga kemaluan. Dan barang siapa yang belum mampu menikah, maka berpuasalah, karena puasa bisa menjadi penekan syahwatnya”. (HR. Imam Ahmad dan Imam Bukhari)

Dengan hadist di atas Imam Izzuddin berpendapat bahwa lapar dan haus bisa mengancurkan atau mengalahkan syahwat. Beliau mengatakan:

فان الجوع والظمأ يكسران شهوات المعاصي

“Sesungguhnya lapar dan haus bisa menghancurkan syahwat untuk bermaksiat”. (Lihat Syaikh Izzuddin, Maqasidul Ibadat, hlm. 40)

  1. Taktsir al-Sadaqat (Memerbanyak Sodakoh)

Menurut Imam Izzuddin al-Sulami, dengan berpuasa seseorang bisa membuat manusia memperbanyak Sodakoh. Beliau mengatakan,

لأن الصائم اذا جاع تذكّر ما عنده من الجوع فحثه ذلك على اطعام الجائع

“Karena sesungguhnya orang berpuasa ketika merasakan lapar, dia akan mengingat rasa lapar itu. Dengan itulah akan memberikan semangat dan dorongan kepadanya untuk memberi makan pada orang yang lapar”. (Syaikh Izzuddin bin Abdissalam, Maqasidul Ibadat, hlm. 41).

  1. Taufir al-Tha’at (Menyempurnakan Ketaatan)

Dengan berpuasa seseorang bisa lebih terdorong untuk memperbanyak ketaatan. Sebagaimana yang di sampaikan oleh Syaikh Izzuddin bahwa manfaat memperbanyak melakukan ketaatan itu di dasari oleh rasa lapar dan haus orang berpuasa akan mengingatkan mereka pada lapar dan hausnya ahli neraka. Beliau mengatakan:

وأما توفير الطاعات فلأنه تذكر جوع أهل النار وظمأهم فحثه ذلك على تكثير الطاعات لينجو بها من النار

“Faidah memperbanyak ketaatan bagi orang berpuasa disebabkan karena dengan puasa mengingatkan kelaparan dan hausnya ahli neraka. Dengan itulah akan memberikan semangat dan dorongan kepadanya untuk memperbanyak melakukan ketaatan kepada Allah swt agar bisa selamat dari api neraka”. (Syaikh Izzuddin bin Abdissalam, Maqasidul Ibadat, hlm. 41)

  1. Syukr Alim al-Khafiyyat (Bersyukur Mengetahui Nikmat Tersembunyi)

Dengan berpuasa seseorang bisa ingat terhadap nikmat tersembunyi yang sering dilupakan. Sebagaimana yang di sampaikan oleh Syaikh Izzuddin bahwa puasa bisa mengembalikan ingatan itu sehingga bisa membuat orang puasa mensyukurinya. Beliau mengatakan:

اذا صام عرف نعمة الله عليه في الشبع والري فشكرها لذلك فان النعم لايعرف مقدارها الا بفقدها

“Ketika berpuasa, seseorang menjadi tahu nikmat Allah swt kepadanya berupa kenyang dan terpenuhinya rasa haus, sehingga mereka bersyukur. Sebab, kenikmatan tidak akan diketahui nilainya tanpa melalui hilangnya rasa nikmat itu”. (Syaikh Izzuddin bin Abdissalam, Maqasidul Ibadat, hlm. 41)

  1. Al-Inzijar an Khawatir al-Ma’ashi wa al-Mukhalafat (Mencegah Keinginan Bermaksiat dan Tentangan)

Dengan berpuasa seseorang bisa mencegah dirinya dari melakukan maksiat dan sesuatu yang bertentangan dengan syariat. Menurut pandangan Syaikh Izzuddin bahwa berpuasa memiliki rasa kecenderungan terhadap makanan dan minuman, yang di pikirkan hanylah tentang makanan dan minuman, dan dengan keadaan seperti ini, orang yang berpuasa minim kemungkinan untuk berpikir tentang maksiat, sehingga secara otomatis puasa menjadi salah satu penyebab pencegah dari melakukan maksiat.

Jika ditanya, apa manfaat dari berpikir tentang makanan dan minuman ketika puasa?

Syaikh Izzuddin bin Abdissalam menjawab pada penjelasan selanjutnya,

وطموح النفس الى المناجات واشتغالها بها خير من تشوفها الى المعاصي والزلات ولذلك قدم بعض السلف الصوم على سائر العبادات. فسئل غن ذلك فقال لأن يطلع الله على نفسي وهي تنازعني الى الطعام والشراب أحب الي من أن يطلع عليها وهي تنازعني الى معصيته.

Keinginan jiwa terhadap munajat serta sibuk dengannya, lebih baik dari keinginan terhadap melakukan kemaksiatan dan kesalahan, oleh sebab itu sebagian Ulama salaf lebih mengedepankan puasa dari ibadah yang lain.

Ketika ditanya tentang hal itu (mengedepankan puasa dari ibadah yang lain), Ulama salaf menjawab, “sebab ketika Allah melihat terhadap jiwaku yang sedang mengajak terhadap makanan dan minuman, lebih saya senangi di banding Allah melihat jiwaku yang sedang mengajak pada kemaksiatan”. (Syaikh Izzuddin bin Abdissalam, Maqasidul Ibadat, hlm. 41)

BINCANG SYARIAH

Di Balik Lapar dan Haus, Ini Manfaat Luar Biasa Puasa

Hal yang lumrah kita merasakan lapar dan haus selama puasa. Apakah puasa menyiksa? Kalau dilakukan dengan tata cara yang benar, puasa justru akan memberi banyak manfaat positif.

Di balik rasa lapar dan haus, puasa bisa memberi berbagai manfaat luar biasa untuk tubuh. Bahkan tubuh bisa jauh lebih sehat dengan puasa. Dan mumpung sekarang sudah masuk bulan Ramadan, yuk maksimalkan puasa sebulan penuh agar manfaatnya pun bisa segera kamu dapat.

Puasa Bisa Menjaga Kesehatan Jantung
Dilansir dari meetdoctor.com, puasa adalah salah satu metode non-obat untuk mengurangi tekanan darah, sehingga menurunkan risiko aterosklerosis. Apa itu aterosklerosis? Ini adalah kondisi di mana terjadi penyempitan dan pengerasan di dalam pembuluh darah arteri akibat pengendapan kolesterol dan zat-zat lemak lainnya.

Nah, selama puasa hormon tubuh seperti adrenalin dan noradrenalin akan berkurang. Metabolisme pun bisa dijaga kestabilannya. Tekanan darah bisa ikut berkurang dan stabil. Kesehatan jantung pun akan ikut terjaga.

Puasa Dapat Meningkatkan Kemampuan Otak
Saat sedang berpuasa, tubuh kita akan memproduksi hormon neurotropik  lebih banyak. Efeknya, sel-sel otak akan lebih banyak diproduksi sehingga kinerja otak semakin baik. Tingkat stres pun bisa menurun karena adanya penurunan kadar hormon kortisol yang dihasilkan oleh tubuh.

Puasa Dapat Membuat Sistem Pencernaan Lebih Sehat
Niatkan puasa untuk ibadah, maka tubuh akan mengondisikan dirinya untuk tetap berfungsi dengan baik. Di balik rasa lapar dan haus yang kita rasa selama puasa, sistem pencernaan justru bisa lebih sehat dan efisien. Kenapa? Karena proses pemecahan makanan bisa lebih stabil dan pelepasan energi akan mengikuti pola yang seharusnya. Di sini, sistem pencernaan akan memperoleh waktu untuk merevitalisasi dan meningkatkan fungsinya dengan lebih baik.

Puasa Dapat Meningkatkan Sistem Imun Tubuh
Manfaat yang satu ini memang luar biasa sekali. Selama berpuasa, tubuh bakal lebih optimal meningkatkan produksi limfosit hingga 10 kali lipat. Hal ini akan sangat baik bagi tubuh sehingga dapat lebih kebal dari serangan virus dan terhindar dari berbagai penyakit.

Puasa Dapat Mengeluarkan Racun dari Dalam Tubuh
Puasa merupakan metode detoksifikasi alami yang mampu membersihkan racun dari dalam tubuh sehingga tubuh kita akan lebih sehat. Sehingga racun dari sisa metabolisme ataupun akibat dari penggunaan zat kimia pada produk tertentu bisa dikeluarkan dengan lebih optimal selama kita puasa.

Puasa Dapat Mengurangi Kadar Gula Darah
Saat berpuasa, tubuh akan meningkatkan pemecahan glukosa agar tubuh dapat memperoleh energi yang dibutuhkan. Selain itu, ketika cadangan glukosa sudah mulai menipis, maka tubuh akan memecah lemak untuk menghasilkan energi yang dibutuhkan. Dengan pola makan yang lebih sehat dan teratur selama puasa, berat badan bisa lebih terkontrol.

Banyak sekali kan manfaat puasa? Yuk, lebih semangat lagi puasanya. Manfaatkan waktu sebulan penuh ini untuk memiliki pola hidup dan kebiasaan yang lebih sehat lagi.

Selamat berpuasa, Ladies. Semoga bulan Ramadan kali ini lebih banyak berkah yang bisa kita dapatkan.

 

VEMALE

Pengaruh Puasa untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Ada sebuah penelitian yang dilakukan di perkampungan Afrika Barat untuk mengetahui pengaruh puasa bulan Ramadhan terhadap kinerja metabolisme di kalangan wanita hamil dan menyusui.

Tim peneliti menemukan bahwa semua ibu menyusui dan 90 % persen ibu hamil di desa tersebut menjalankan ibadah puasa selama satu bulan penuh. Pengukuran kadar glukosa serum, asam lemak bebas,  zat-zat keton, alanin, insulin, glukagon, dan level hormon tiroksin (T3) pun dilakukan.

Sampel-sampel penelitian diambil pada pukul 07.00 dan 19.00 dari 22 ibu hamil, 10 ibu menyusui, serta 10 wanita lain yang tidak hamil dan tidak menyusui, sebagai pembanding. Hasilnya kemudian dikomparasikan dengan pengukuran komponen-komponen ini yang dilakukan pada hari di luar Ramadhan setelah para responden diinstruksikan untuk tida mengonsumsi makanan selama semalaman (layaknya Ramadhan).

Hasil akhirnya adalah sebagai berikut:

  1. Tidak ada perbedaan antara kadar komponen-komponen ini pada ibu menyusui dengan kadar serupa pada kelom­pok pembanding, wanita yang tidak menyusui maupun hamil, meskipun wanita menyusui harus memikul dua beban sekaligus, beban menyusui dan beban puasa yang rentang waktunya kadang bisa mencapai 19 jam (rata-rata lama puasa di kawasan Afrika Utara dan Barat, apalagi di musim panas memang jauh melebihi lama puasa di kawasan tropis, Indonesia misalnya.)
  2. Kadar glukosa pada fase-fase akhir kehamilan adalah 0,3+01 ml/liter. Ini adalah kadar yang terendah dibanding kadar glukosa serupa pada kelompok respon­den yang lain (ibu menyusui dan ibu yang tidak hamil maupun menyusui).
  3. Tingkat asam lemak bebas, zat-zat keton, dan beta hidrok­sida butirat pada wanita hamil selama bulan puasa adalah yang tertinggi. Sedangkan tingkat alaninnya pada masa- masa akhir kehamilan lebih rendah dibanding pada masa- masa pertama kehamilan.

Para peneliti pun berkesimpul­an, bahwa cepatnya proses metabolisme pada masa-masa akhir kehamilan hanya terjadi selama bulan Ramadhan. Sehingga muncullah beberapa efek starvasi. Mereka lantas menunjuk faktor rendahnya pendapat ekonomi yang menimpa penduduk di kawasan Afrika Barat ini sebagai biang keladi kekurangan gula darah (glukosa).

 

Sumber : Terapi Puasa, Oleh Dr. Abdul Jawwad Ash-Shawi

Subhanallah… Puasa Pun Ampuh Bunuh Sel Kanker

Satu lagi bukti keampuhan Puasa bagi kesehatan. Puasa dalam jangka pendek bisa membantu memerangi kanker dan meningkatkan efektivitas pengobatan.

Dalam sebuah penelitian, puasa bisa memperlambat pertumbuhan dan penyebaran tumor dan bahkan bisa menyembuhkan beberapa jenis kanker bila dikombinasikan dengan kemoterapi. Penelitian ini telah dipublikasikan dalam jurnal Science Translational Medicine.

Dalam laporan tertulis bahwa sel tumor memberikan respon yang berbeda pada orang yang berpuasa. Sel-sel ini bukan hanya tidak aktif atau berhibernasi, justru kian aktif aktif membelah namun pada akhirnya hancur dengan sendirinya.

Peneliti utamanya, dari University of Southern California, Profesor Valter Longo,  menyatakan sel-sel tersebut, bisa diistilahkan seperti melakukan bunuh diri. Sel-sel tumor ini berusaha mengompensasikan kekurangan nutrisi yang hilang dalam darah setelah berpuasa.

“Pembelahan ini dicoba dilakukan untuk menggantikannya, namun ternyata tidak bisa, dan akhirnya sel tersebut malah hancur,” ujarnya seperti dilansir dari Dailymail, Kamis (9/2).

Profesor Longo dan timnya mengamati dampak puasa itu pada sel-sel di kanker payudara, saluran kemih dan kanker ovarium pada tikus. Ke depannya, jika puasa ini digabungkan dengan kemoterapi, bisa membuat pengobatan kanker lebih efektif.

 

 

 

REPUBLIKA

Puasa Bermanfaat Kendalikan Tekanan Darah

Puasa bisa memberikan berbagai manfaat untuk kesehatan tubuh. Salah satunya untuk mengontrol tekanan darah sehingga dianjurkan bagi pasien hipertensi.

Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, Rossana Barack mengungkapkan, Puasa otomatis akan membuat pola makan menjadi berubah dan juga lebih teratur.

“Puasa bagus untuk pasien hipertensi. Tapi puasanya jangan pakai balas dendam. Kalau pakai balas dendam pas buka Puasa ya itu enggak ada manfaatnya. Segala sesuatu yang berlebihan enggak baik,” kata Rossana dalam acara Pfizer Press Circle di Jakarta, Kamis (24/6/2016).

Rossana menjelaskan, dengan makan yang tidak berlebihan, sekaligus menurunkan asupan kalori bagi tubuh dan bisa membantu menurunkan berat badan.

“Puasa memberi badan kesempatan lebih istirahat dari segala sisi,” kata Rossana.

Pola makan yang teratur dan juga asupan gizi yang baik akan menurunkan pemicu naiknya tekanan darah.

Selain asupan makan jadi terbatas, saat Puasa seseorang juga harus menahan emosi. Rossana mengungkapkan, emosi, marah, stres bisa memicu naiknya tekanan darah seseorang.

Emosi bisa memacu kerja jantung lebih cepat. Ketika muncul rasa marah maupun sedih, sistem otonom tubuh akan merangsang pengeluaran suatu zat yang disebut adrenalin. “Itu memacu jantungbekerja keras menimbulkan reaksi, respons-respons di badan kita, di otak diinstruksikan untuk tensinya naik. Jadi tensi naik, detak jantungnaik,” jelas Rossana.

Untuk itu, agar dapat manfaat sehat, jalani Puasa dengan makan sahur dan berbuka Puasa yang bergizi seimbang dan menjalani ibadan tanpa emosi.

 

sumber: Kompas.com


Baca juga:

Ternyata Banyak Manfaat Luar Biasa Puasa untuk Kecantikan, Ini Buktinya

Puasa ternyata tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan melainkan juga untuk untuk kecantikan. Puasa juga mempunyai segudang keuntungan untuk kecantikan Anda.

Menurut ahli medis dari redaksi Doktercantik.com, berikut manfaat puasa untuk kecantikan:

Sebenarnya manfaat puasa untuk kecantikan tubuh Anda tentu sudah tergambar dari betapa pentingnya puasa untuk kesehatan Anda, misalnya seperti dalam hal-hal berikut ini:

Mengganti Sel Tubuh, Memperbaiki Rambut dan Kuku

Ketika Anda berpuasa, kulit mengalami dehidrasi akibat kekurangan cairan, terutama jika simpanan air dalam tubuh Anda kurang mencukupi, sehingga kulit terlihat kusam dan kering.

Namun, kulit kusam dan kering tersebut akan mengalami regenerasi sel yang terjadi secara rutin setiap harinya.

Alhasil kulit Anda akan selalu terbentuk oleh sel-sel baru selama Anda berpuasa dan berbuka di waktu yang tepat dan dengan asupan nutrisi yang baik.

Demikian pula dengan rambut rontok dan kuku yang rusak, maka regenerasi sel akan memperbaikinya.

Membersihkan kulit dan menjernihkan mata

Detoksifikasi atau proses pembersihan racun dari dalam tubuh akan berlangsung selama Anda menjalankan puasa, sehingga racun pada setiap sel tubuh akan dikeluarkan secara bertahap, termasuk kuman penyebab jerawat.

Kulit pun menjadi lebih bersih dan segar

Mata Anda juga akan terlihat lebih jernih dan bersih, karena racun dalam tubuh yang mempengaruhi kesehatan mata dapat dikeluarkan.

Mempertahankan berat badan ideal

Yang ini sudah jelas, puasa mampu menjaga berat badan Anda.

Waktu makan dan menahan makan-minum secara teratur, serta asupan gizi seimbang, akan mengendalikan porsi makanan-minuman yang Anda konsumsi.

Membuat Awet Muda, Menormalkan Kewanitaan

Istirahatnya organ-organ tubuh selama berpuasa akan menunda proses penuaan, sehingga Anda terlihat lebih muda dari usia sebenarnya.

Menurut Dr Yuri Nikolayev, penemuan terbesar dalam abad ini ialah kemampuan seseorang membuat dirinya tetap awet muda secara fisik, mental, dan spiritual, melalui puasa yang rasional.

Alvenia M Fulton, Direktur Lembaga Makanan Sehat “Fultonia” di Amerika Serikat menyatakan bahwa puasa adalah cara terbaik untuk memperindah dan mempercantik wanita secara alami.

Puasa menghasilkan kelembutan pesona dan daya pikat

Puasa menormalkan fungsi-fungsi kewanitaan dan membentuk kembali keindahan tubuh.

Manfaat Puasa untuk “Inner Beauty”

Selain bermanfaat untuk kecantikan fisik, puasa juga dapat mempercantik batin Anda.

Cantik luar dalam adalah dambaan setiap lelaki yang ingin memiliki pasangan sempurna, bukan?

Puasa dapat menenangkan jiwa dan perasaan

Orang yang berpuasa akan lebih mampu mengendalikan pikiran dan perasaannya, dengan cara bersabar, mengontrol hawa nafsu, dan pikiran-pikiran negatif.

Jiwa menjadi lebih tenang, terhindar dari rasa takut, stres, dan depresi.

Sesuai Hadis Nabi, ”Ketahuilah di dalam tubuh itu……..” 

Kecantikan hati terpancar dari hati yang bersih karena ketaatan beribadah.

Orang yang taat beribadah akan memandang segala hal dengan ikhlas, tidak berprasangka dan pemaaf.

Sebagaimana dikutip dalam sebuah hadits, Nabi Muhammad SAW bersabda, ”Ketahuilah di dalam tubuh itu ada segumpal daging. Bila ia baik, maka baik pulalah seluruh perbuatannya. Dan, apabila ia rusak, maka rusak pulalah seluruh perbuatannya. Ketahuilah itu adalah hati.” (doktercantik.com).

dikutip dari Tribun News.com