MADINAH – Pengemis atau orang yang meminta belas kasihan dari orang lain kerap terjadi di mana saja. Tak terkecuali di Tanah Suci, seperti di Makkah dan Madinah. Ketika beribadah haji atau umrah, jamaah Indonesia tidak sedikit yang memiliki pengalaman menghadapi para pengemis yang rata-rata adalah anak-anak usia tanggung. Keberadaan mereka pun biasanya saat musim haji atau umrah.
Para pengemis yang berdalih menjajakan dagangannya seperti parfum atau tasbih ini kerap memaksa. Bahkan, mereka tidak segan-segan mengikuti hingga memeluk si jamaah hingga tak segan membuka isi tas jamaah tersebut.
Akhmad contohnya. Jamaah asal Depok ini mengaku kaget usai salat asar di Masjid Nabawi tiba-tiba dihadang sekelompok anak yang berpakaian serba hitam (perempuan) dan berpakai serba putih (laki-laki).
“Mereka awalnya menawarkan parfum. Saya bilang tidak, karena sudah punya. Tapi mereka tetap memaksa dan saya diikuti, dipeluk, bahkan kaki saya ditahan sehingga sulit berjalan,” ujar Akhmad menceritakan pengalamannya kepada Okezone.
Mereka, kata Akhmad, pandai berbahasa Inggris dan mengaku datang jauh dari Suriah. “No money no go, please 5 riyal,” kata Akhmad menirukan perkataan anak-anak kecil itu. Lantaran terus dipaksa, ia pun harus membayar mahal harga satu parfum ukuran kecil yakni 5 riyal.
Akhmad merupakan satu dari sekian jamaah Indonesia yang kerap diganggu para pengemis, baik di Makkah maupun di Madinah. Karena itu, untuk menangkal dari perilaku anak-anak yang memaksa meminta uang ke jamaah. Bagaimana tipsnya?
Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah Endang Jumali berpesan kepada jamaah Indonesia khususnya, pertama jangan pernah pergi sendirian, upayakan bepergian kemanapun bersamaan. “Jangan pernah percaya dan terlalu akrab dengan orang yang belum pernah kita kenal sebelumnya. Hati-hati dan tetap waspada karena ini bukan hanya menimpa jamaah kita saja,” ujar Endang Jumali.
Namun, Endang menyarankan bila jamaah terganggu dengan siapa pun baik pengemis atau orang orang asing yang berpura-pura baik, segera menemui petugas yang berjaga di sektor khusus.
“Di sekitaran Masjidil Haram itu ada sektor khsusus. Banyak petugas kita yang berjaga-jaga di sana, di menara tower zam-zam juga ada,” tuturnya.
Tak hanya di dalam masjid, aksi meminta uang dengan cara memaksa juga bisa terjadi di luar masjid, sehingga perlu perhatian khusus jamaah, ketika menemukan dan merasa terancam segera temui petugas atau hubungi nomor WhatsApp/SMS Center 503500017 atau Call Center 920013210.
Jamah bisa juga hubungi 911, sehingga tidak perlu khawatur bila terjadi sesuatu bisa langsung menghubungi 911. Operator 911 tersebut melayani dalam enam bahasa untuk memudahkan komunikasi. Yakni bahasa Arab, Inggris, Prancis, Farsi, Urdu dan Indonesia.
Kecepatan dan kesigapan petugas tidak diragukan, hanya memerlukan waktu 10-15 petugas keamanan Arab Saudi akan tiba di lokasi dan mengambil tindakan.
Bagaimana caranya? Untuk jamaah Indonesi tidak perlu khawatir terkendala bahasa, cukup buka ponsel, nanti disambungkan dengan petugas berbahasa Indonesia.