Lima Pesan untuk Mualaf Agar Iman tak Goyah

Untuk jatuh cinta kepada Islam bukanlah perkara yang sulit. Terbukti, semakin banyak orang yang yakin dengan Islam dan memutuskan untuk bersyahadat.

Namun, tak sedikit pula para mualaf yang menemui kesulitan dalam mempertahankan keyakinan barunya terutama di kawasan minoritas Muslim.

Banyak mualaf yang mendapat diskriminasi atau penolakan hingga kesulitan dalam mengakses dan memahami informasi tentang Islam. Untuk itu, berikut lima hal yang perlu dilakukan para mualaf agar tetap pada keyakinan Islam di tengah banyaknya cobaan yang datang.

Pertama, beri waktu diri Anda untuk belajar. Jangan malas untuk terus menggali pengetahuan tentang agama Islam. Sebab, setan akan melakukan apa saja agar manusia terjerumus dan terperangkap dalam perbuatan dosa. Rancanglah jadwal dan target yang ingin dicapai ketika mempelajari cara beribadah dalam Islam. Tetap sabar karena semua ada prosesnya.

Kedua, hindari membandingkan diri Anda dengan orang lain. Perlu diakui, kita akan sangat mudah untuk melakukan perbandingan. Tapi yakinlah, membanding-bandingkan diri Anda dengan Muslim yang lahir dan tumbuh dari lingkungan Islam akan menyulitkan Anda untuk berkembang.

Jangan berkecil hati karena pengetahuan Anda soal Islam lebih rendah dari yang lain. Pengetahuan Anda yang lebih sedikit dari orang lain sangat bisa dimaklumi karena Anda masih dalam tahap belajar.

Ketiga, berperilakulah sewajarnya. Bagi mualaf yang tinggal di kawasan minoritas Muslim sangat disarankan untuk menjaga perilaku sewajar mungkin sesuai dengan adat istiadat yang dijunjung. Sebab, tidak semua orang memiliki pandangan yang sama dengan apa yang kita yakini.

Keempat, cukup sopan dalam berpakaian. Berhubung tidak semua orang bisa menerima apa yang kita lakukan, cukuplah berpakaian dengan sopan. Anda tidak perlu memakai atribut beribadah yang sangat mencolok atau dapat mencirikan Anda sebagai Muslim. Kenakan pakaian sesuai pada tempatnya.

Kelima, selalu shalat dan berdoa terutama saat dalam keraguan. Jangan pernah lalai dalam menjalankan ibadah terutama shalat lima waktu. Jika Anda berada di lingkungan minoritas Muslim disarankan untuk tidak shalat di depan umun. Lakukanlah shalat secara privasi.

 

sumber: Republika Online