Rahasia di Balik Kata Mahasuci Sebagai Pembuka Ayat 1 Surat Al Isra

Surat Al Isra memuat tentang peristiwa Isra Miraj Rasulullah SAW

Perjalanan Isra dan Miraj Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam telah diabadikan dalam surat Al Isra. Surat ini memiliki 111 ayat dan ayat pertama memuji Allah SWT yang telah memperjalankan hamba-Nya Nabi Muhammad SAW.  

سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

“Mahasuci Dia, yang telah memperjalankan hambanya di malam hari dari Masjiidil Haram ke Masjid Al Aqsha yang kami berkati sekelilingnya, karena hendak Kami perlihatkan kepadanya tanda-tanda Kami. Sesungguhnya Dia adalah Mahamendengar, Mahamelihat.” (QS Al Isra ayat 1) 

Prof Dr Hamka mengatakan, ayat ini menegaskan bahwa Tuhan Allah  SWT memang telah mengisrakan, memperjalankan di waktu malam, akan hamba-Nya Muhammad SAW dari Masjidil-Haram, yakni Makkah Al-Mukarramah, ke Masjid Al Aqsha, di Palestina. Al Aqsha, artinya yang jauh.  

“Perjalanan biasa dengan kaki atau unta dari Makkah ke Palestina itu ialah 40 hari,” kata Prof Hamka dalam tafsirnya Al-Azhar. 

Di dalam ayat ini sudah bertemu susunan kata yang menunjukkan kesungguhan hal ini terjadi. Pertama dimulai dengan mengemukakan kemahasucian Allah SWT bahwasanya apa yang diperbuatnya Mahatinggi dari kekuatan alam.  

Mahasuci Dia, yang membelah laut untuk Musa, menghamilkan Maryam dan melahirkan Isa tidak karena persetubuhan dengan laki-laki. Sekarang Mahasuci Dia, yang memperjalankan Muhammad SAW ke masjid jauh di malam hari.  

Kata penegas yang ketiga di ayat ini ialah menyebut Muhammad SAW hamba-Nya. Hamba-Nya yang boleh diperbuat-Nya menurut apa yang dikehendaki-Nya. Maka jika dibaca ayat ini dengan renungan mendalam, memang jarang biasa terjadi.  

Tetapi tidak mustahil bagi Allah SWT Yang Mahasuci dan Maha-Agung, terhadap hamba-Nya yang telah dipilihNya.

Dalam ayat pun disebut bahwa Masjid Al Aqsha itu adalah tempat yang telah diberkati sekelilingnya. Karena di situlah nabi-nabi dan Rasul-rasul, berpuluh banyaknya, sejak Musa sampai Dawud dan Sulaiman alaihimussalam telah menyampaikan wahyu Tuhan.  

Ke situlah Nabi Muhammad SAW terlebih dahulu dibawa, lalu dipertemukan dengan arwah mereka itu sebelum beliau dimirajkan, diangkatkan ke langit.    

KHAZANAH REPUBLIKA