Sosok Sadio Mane; Pemain Timnas Senegal yang Rendah Hati

Sobat pecinta bola pasti tak asing lagi dengan sosok Sadio Mane. Pria kelahiran Senegal ini punya nama mentereng di jagat sepak bola. Dirinya merupakan salah satu bintang bola Bayern  Munchen dan berasal dari Tim Nasional Senegal.

Biografi Singkat Sadio Mane

Sosok Sadio Mane terlahir pada 10 April 1992 di Senegal. Sosoknya berasal dari keluarga Muslim religius dan tumbuh besar di Bambali, Sedhiou. Maka tak heran meskipun dirinya disibukan dengan padatnya aktivitas dunia sepak bola, sosok Sadio Mane tidak pernah melewatkan kewajibannya sebagai umat Islam, yakni shalat lima waktu.

Mantan pemain Southampton ini dikenal sebagai pria yang religius. Sejak kecil, Sadio Mane diajarkan kedua orang tuanya tentang pentingnya menjalankan segala aturan yang ada di agama Islam.

Sadio Mané memulai karier seniornya di Metz pada tahun 2011. Seteah itu ia bergabung dengan Red Bull Salzburg.  Tak berselang lama, tahun 2014 pindah ke Southampton. Berkilau di sana, membuat Liverpool tertarik untuk memboyong Mane ke Anfield pada tahun 2017. Saat pindah ke Liverpool menjadikan Mane pemain Afrika termahal Liga Inggris.

Di Liverpool itulah bakat dan permainannya tumbuh dan berkembang. Dan akhirnya menjuarai Liga Champions pada tahun 2019 lalu. Dengan menjuarai ajang piala Eropa antar klub itu, membuat Mane pemain Senegal pertama yang memenangkan Liga Champions.

Belajar Rendah Hati dari Sadio Mane

Hebatnya lagi, Sadio Mane juga dikenal sebagai pribadi yang rendah hati. Dilihat dari harta yang dimilikinya, Mane tak pernah menyombongkan diri. Dibuktikan dengan sifatnya yang dermawan, ia tak hanya menjadikan kekayaannya sebagai konsumsi pribadinya saja, melainkan juga disisihkan untuk membangun kampung halamannya di Senegal.

Pada tahun 2019, Mane bahkan pernah menyumbangkan 250 ribu pounds atau sekitar Rp4,5 miliar untuk pembangunan sekolah di Bambali. Bahkan sejumlah masjid yang ada di Senegal diketahui merupakan hasil sumbangan dari pemain yang pernah menjadi andalan Liverpool ini.

Masyaallah, sifat dermawanya ini tidaklah pernah surut, saat dunia dihantam pandemi COVID-19 pada tahun 2020, Mane juga membantu pemerintah Senegal. Dirinya memberikan sumbangan untuk mencegah penularan dan penyebaran virus tersebut dengan uang senilai 41 ribu pounds (sekitar Rp74 juta).

Tidak hanya itu saja, pada tahun 2021, Mane juga ikut mendanai dibangunnya rumah sakit di kampung halamannya. Terbaru, Mane memberikan bantuan berupa perangkat elektronik gratis di sebuah sekolah menengah di Senegal.

Kini pun kampung halamannya bisa mengakses jaringan internet dengan baik berkat bantuan darinya. Mane juga memberi setiap keluarga uang 70 euro (sekitar Rp1 juta) setiap bulannya dan pakaian gratis untuk anak-anak.

Apa yang dibangun Mane di kampung halamannya ini tengah mengubah desanya menjadi seperti sebuah kota. Keberhasilan Mane adalah wujud dari kedermawanannya dan tak lupa dari mana dirinya berasal.

Prestasi Mane di Dunia Persepakbolaan

Mane bukan hanya dikenal religius namun dirinya juga hebat dalam prestasi individual maupun bersama timnya dari berbagai ajang bergengsi sepak bola. Sadio Mane memulai karirnya di Klub Prancis Metz pada 2011. Setahun kemudian dirinya pindah ke Salzburg. Performanya yang bagus, dilirik Southampton dan memboyongnya pada tahun 2014.

Dua tahun kemudian Liverpool merekrutnya ke Anfield sebagai andalan sang pelatih, Jurgen Klopp. Sadio Mane menjalani salah satu musim terbaiknya bersama Liverpool. Dari 51 pertandingan di semua kompetisi, Sadio Mane mengemas 23 gol. Bersama klub raksasa Liga Inggris, Liverpool ini, karirnya kian menanjak.

Selain itu Sadio Mane juga berjaya bersama timnas Senegal. Dirinya bahkan sempat ditunjuk menjadi kapten Timnas Senegal. Di tahun 2021 dia bahkan membawa negaranya juara Piala Afrika usai mengalahkan Mesir di laga final via adu penalti.

Kemudian kini Mane mencoba menapaki jalan baru dengan bergabung ke tim raksasa Bundesliga, Bayern Munchen. Diusianya yang telah mencapai 30 tahun, Mane memilih mencari tantangan baru di Jerman bersama Bayern Munchen.

Demikian sedikit cerita tentang Mane pemain bola muslim berprestasi yang dikenal dermawan dan rendah hati. (

BINCANG SYARIAH

Sadio Mane Jadi Pemain Terbaik Afrika 2022

SAHABAT Islampos, baru-baru ini, pesepakbola muslim asal Senegal, Sadio Mane dinobatkan sebagai pemain terbaik Afrika 2022. Penyerang anyar Bayern Muenchen ini berhasil mengungguli mantan rekan setimnya di Liverpool, Mohamed Salah, dan rekan setimnya di Timnas Senegal, Edouard Mendy.

Mane dinobatkan sebagai pemain terbaik Afrika tahun ini dalam seremoni yang digelar Federasi Sepak Bola Afrika di Ibukota Maroko, Rabat, Kamis (21/7/2022) waktu setempat. Ini menjadi gelar pemain terbaik Afrika kedua yang berhasil diraih eks penyerang Liverpool tersebut.

Mane pertama kali meraih gelar pemain terbaik Afrika pada 2019 silam atau pada edisi terakhir penanugerahan pemain terbaik Afrika. CAF terpaksa meniadakan gelaran penghargaan pemain terbaik Afrika dalam dua tahun terakhir lantaran pandemi Covid-19.

“Saya benar-benar bahagia bisa meraih penghargaan ini pada tahun ini. Saya berterima kasih kepada semua masyarakat Senegal, dan mendedikasikan trofi ini untuk para pemain muda di Senegal,” ujar Mane seusai menerima trofi tersebut seperti dilansir BBC Sports International, Jumat (22/7/2022).

Sebelum hijrah ke Bayern Muenchen pada bulan ini, Mane sukses mempersembahkan dua titel domestik buat Liverpool, tepatnya Piala FA dan Piala Liga Inggris. Pun dengan keberhasilan Mane mengantarkan The Reds tampil di partai puncak Liga Champions musim lalu.

Total, Mane mencetak 33 gol dan lima assist selama periode penilaian untuk penghargaan ini, termasuk 16 gol di pentas Liga Primer Inggris, dua gol di Piaa FA, dan lima gol di Liga Champions. Namun, prestasi terbaik Mane pada tahun ini terletak pada keberhasilan membawa Senegal untuk pertama kalinya dalam sejarah meraih titel Piala Afrika 2021, awal tahun ini.

Mane sukses mengeksekusi tendangan penalti terakhir Senegal di partai final Piala Afrika, kontra Mesir. Lions of Teranga pun sukses membungkam The Pharaohs dengan skor, 4-2, via babak adu penalti.

Di sepanjang turnamen tersebut, Mane mencetak tiga gol dan dua assist. Titel Piala Afrika 2021 dilengkapi Mane dengan penghargaan pemain terbaik turnamen. Sukses merengkuh penghargaan Piala Afrika dalam dua tahun secara beruntun, Mane menjadi pemain kelima di sepanjang sejarah yang mampu menorehkan prestasi tersebut.

Eks penyerang RB Salzburg itu bersanding dengan sejumlah nama besar pesepakbola asal Afrika, seperti El Hadji Diouf, Samuel Eto’o, Yaya Toure, dan Salah. []

SUMBER: BBC

Inilah Deretan Pesepakbola Muslim yang Rayakan Idul Fitri di Piala Dunia 2018

Bagi sejumlah pemain, Piala Dunia 2018 terasa sangat berbeda, khususnya bagi mereka yang beragama Muslim, karena ajang empat tahunan kali ini digelar bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri 1439 H.

Namun demi profesionalitas, pemain-pemain muslim harus melupakan sejenak berlebaran dengan keluarganya. Mereka harus membela negara masing-masing di turnamen akbar empat tahunan ini.

Berikut daftar pemain Muslim per Grup yang merayakan Hari Raya Idul Fitri di Rusia:

  1. Mohamed Salah

Pemain Liverpool ini dikenal serius jika sudah berbicara soal urusan agama. Mohamed Salah dipandang sebagai Muslim yang taat dan itu ia tunjukkan dengan gaya bersujudnya saat melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang lawan.

Namun tahun ini Salah tak bisa merayakan Hari Raya Idul Fitri dengan keluarganya. Ia harus memperkuat Mesir yang tergabung di babak penyisihan grup A.

  1. Medhi Benatia

Dari grup B, ada Medhi Benatia. Bek tangguh Juventus ini dipercaya mengawal tembok pertahanan Timnas Maroko.

Benatia tidak sendiri. Mayoritas pemain Maroko memiliki keyakinan yang sama dengannya. Namun tahun ini mereka harus merayakan Idul Fitri jauh dari rumah masing-masing.

  1. Paul Pogba

Timnas Prancis diperkuat sejumlah pemain yang beragama Muslim. Namum satu yang paling menyorot perhatian tentu sang gelandang tangguh nan cerdik, Paul Labile Pogba.

Beberapa hari jelang Piala Dunia, Pogba sempat beribadah umrah ke Tanah Suci Makkah. Hal itu dilakukannya setelah kompetisi Liga Inggris musim 2017-2018 selesai digulirkan.

  1. Ahmed Musa

Cepat dan tidak kenal menyerah, itulah tipikal permainan Ahmed Musa. Bermodalkan bakatnya tersebut, eks Leicester City ini akhirnya dipanggil Timnas Nigeria untuk bermain di Piala Dunia 2018.

Baginya, ini jadi kesempatan perdana main di ajang sekelas Piala Dunia. Namun sebagai gantinya, ia tak bisa menikmati lebaran dengan keluarga besarnya.

  1. Xherdan Shaqiri

Di Timnas Swiss, ada beberapa pemain yang juga beragama Muslim. Salah satunya adalah Xherdan Shaqiri yang konsisten memperkuat negaranya sejak 2007

Shaqiri juga dikenal sebagai Muslim yang taat. Itu terlihat dengan kebiasaannya berdoa sebelum memulai pertandingan.

  1. Mesut Ozil

Mesut Ozil bisa mewakili pemain-pemain Islam yang ada di skuad Timnas Jerman. Sebagai seorang Muslim, ia dikenal fasih saat membaca kitab suci Al Quran. Hal itu diketahui lewat pernyataan Cristiano Ronaldo beberapa tahun lalu yang mengaku tersentuh ketika Ozil sedang mengaji.

Namun sayang, Ozil tak bisa mengawali Hari Raya Idul Fitri di negaranya dan bersama keluarganya. Gelandang berdarah Turki tersebut jadi andalan Jerman di Piala Dunia 2018.

  1. Marouane Fellaini

Sangat mudah melihat Marouane Fellaini di antara 22 pemain yang berlaga di atas lapangan hijau. Ini terjadi karena gaya rambut sang pemain yang berbeda dengan rekan-rekan atau lawan-lawannya.

Jarang yang tahu kalau Fellaini beragama Muslim. Di skuad Belgia untuk Piala Dunia 2018, Fellaini akan menjalani Hari Raya Idul Fitri bersama Adnan Januzaj, Moussa Dembele, dan Nacer Chadli.

  1. Sadio Mane

Rekan Mo Salah di Liverpool ini juga sangat taat dalam keyakinannya. Sadio Mane selalu melakukan selebrasi dengan bersujud sebagai ungkapan syukur kepada Sang Pencipta.

Tahun ini Mane juga harus merayakan Idul Fitri jauh dari kampung halamannya. Namun ini terbayar sebab ia bakal bermain membela Senegal di ajang sebesar Piala Dunia. (fj)

 

 

ERA MUSLIM