Siapakah Pemegang Kunci Ka’bah?

Kunci Ka’bah disimpan rapi dalam sebuah tas bersulam emas di atasnya tertulis “Allah memerintahkanmu untuk melakukan tugasmu demi orang-orang”

MESKIPUN Masjidil Haram dan Ka’bah kini berada dalam pengawasan pemerintah Arab Saudi, namun tahukah Anda, pemegang kunci Ka’bah adalah Utsman bin Talha, keturunan Suku Al-Syaibah.

Sebelum memeluk Islam, Utsman pernah menolak keinginan Rasulullah ﷺ untuk memasuki Ka’bah. Setelah penaklukan Makkah, Sahabat Ali bin Thalib membawa kunci Ka’bah dari Utsman bin Talha, penjaga Ka’bah.

Begitu itu terjadi, Allah menurunkan surat Al-Quran dan memberi pesan kepada Nabi Muhammad ﷺ untuk mengembalikan kunci itu kepada pemiliknya yang berhak.

اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُكُمْ اَنْ تُؤَدُّوا الْاَمٰنٰتِ اِلٰٓى اَهْلِهَاۙ وَاِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ اَنْ تَحْكُمُوْا بِالْعَدْلِ”

“Sungguh, Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia hendaknya kamu menetapkannya dengan adil.” (Surah An-Nisa 4:58)

Nabi Muhammad kemudian memerintahkan Ali bin Thalib untuk mengembalikan kunci tersebut kepada Utsman bin Talha dan meminta maaf atas kesalahan tersebut.  Sebelumnya, wali aslinya adalah cucu dari Qusai Bib Kilab Bin Murrah.

Sebelumnya, wali aslinya adalah cucu dari Qusai Bin Kilab Bin Murrah. Utsman bin Thalhah heran, bagaimana penakluk Makkah mengembalikan kunci kepadanya padahal ia bukan seorang muslim.

Ali Ibn Thalib kemudian memberitahunya, Allah ingin dia yang menyimpan kunci Ka’bah. Mendengar itu, Utsman bin Thalhah akhirnya memeluk Islam dan hingga kini, dan Bani Syaiba tetap menjadi penjaga kunci Ka’bah.

Oleh karena itu, mereka bertugas menjaga tempat suci, termasuk membuka dan menutup pintu Ka’bah, merawat dan mencuci Kishwah, kain besar yang menutupi Ka’bah.

Menurut Anda seperti apa kunci Kuil itu? Inilah penampakanya.

Gemboknya saja terbuat dari nikel, dilapisi emas 18 karat dengan panjang 35 sentimeter. Kuncinya disimpan dalam tas hijau dengan sulaman emas di atasnya dengan kutipan tertulis di atasnya: “Allah memerintahkanmu untuk melakukan tugasmu demi orang-orang.”* (astro)

HIDAYATULLAH