Agar Bertahan Diatas Sirothol Mustaqim

Allah Swt Berfirman :

وَأَنَّ هَٰذَا صِرَٰطِي مُسۡتَقِيمٗا فَٱتَّبِعُوهُۖ وَلَا تَتَّبِعُواْ ٱلسُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمۡ عَن سَبِيلِهِۦۚ ذَٰلِكُمۡ وَصَّىٰكُم بِهِۦ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُونَ

“Dan sungguh, inilah jalan-Ku yang lurus. Maka ikutilah! Jangan kamu ikuti jalan-jalan (yang lain) yang akan mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Demikianlah Dia memerintahkan kepadamu agar kamu bertakwa.” (QS.Al-An’am:153)

Ayat ini ingin menjelaskan bahwa manusia diperintahkan oleh Allah Swt untuk selalu berada dalam Sirothol Mustaqim (jalan yang lurus). Dan hendaknya ia menjauhi semua jalan yang tidak akan mengantarkannya menuju kepada Allah.

Kemudian setelah seseorang menemukan Sirothol Mustaqim dan berjalan di atasnya, maka ia masih diperintahkan untuk menjaga diri sepanjang hidupnya agar tidak terlepas dan tidak berpaling dari jalan tersebut.

Karena itu kemudian Allah mewajibkan pada setiap kali kita Sholat untuk mengucapkan :

ٱهۡدِنَا ٱلصِّرَٰطَ ٱلۡمُسۡتَقِيمَ

“Tunjukilah kami jalan yang lurus.” (QS.Al-Fatihah:6)

Kalimat yang kita ulangi di setiap Sholat ini menunjukkan bahwa bertahan di atas Sirothol Mustaqim adalah sebuah masalah prinsip yang harus di raih dan di jaga oleh setiap manusia.

Karena disana banyak setan jin dan manusia yang dengan segala upayanya ingin menarik kita agar keluar dari Sirothol Mustaqim sebagaimana dalam Al-A’raf ayat ke-16.

Lalu pertanyaannya, bagaimana cara agar kita mampu terus berada dalam Sirothol Mustaqim ?

Jawabannya adalah dengan Istiqomah yang membuat kita bertahan di atas jalan yang lurus. Istiqomah artinya selalu mengikuti ketentuan-ketentuan Allah.

Kata Istiqomah adalah kata yang simpel dan penuh makna yang digunakan oleh Rasulullah Saw ketika ingin menerjemahkan arti Islam.

Bukankah dalam suatu riwayat diceritakan bahwa seorang sahabat datang kepada Rasulullah Saw dan berkata :

“Katakanlah kepadaku suatu ungkapan dalam Islam yang aku tidak akan tanyakan kepada siapapun selainmu.”

Rasulullah Saw menjawab :

“Katakanlah aku beriman kepada Allah lalu beristiqomah-lah !”

Karenanya salah satu perintah dalam Al-Qur’an kepada Nabi Saw adalah :

فَٱسۡتَقِمۡ كَمَآ أُمِرۡتَ وَمَن تَابَ مَعَكَ وَلَا تَطۡغَوۡاْۚ إِنَّهُۥ بِمَا تَعۡمَلُونَ بَصِير

“Maka tetaplah engkau (Muhammad) (di jalan yang benar), sebagaimana telah diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang bertobat bersamamu, dan janganlah kamu melampaui batas. Sungguh, Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS.Hud:112)

Istiqomah memang sulit tapi hanya dengan beristiqomah kita akan mampu bertahan di atas Sirothol Mustaqim.

Mengapa orang yang istiqomah akan selalu berada di atas Sirothol Mustaqim ?

Mungkin disana kita akan menemukan banyak jawaban, tapi salah satunya adalah karena orang yang beristiqomah akan selalu di dampingi oleh Malaikat. Bukankah Allah Berfirman :

إِنَّ ٱلَّذِينَ قَالُواْ رَبُّنَا ٱللَّهُ ثُمَّ ٱسۡتَقَٰمُواْ تَتَنَزَّلُ عَلَيۡهِمُ ٱلۡمَلَٰٓئِكَةُ أَلَّا تَخَافُواْ وَلَا تَحۡزَنُواْ وَأَبۡشِرُواْ بِٱلۡجَنَّةِ ٱلَّتِي كُنتُمۡ تُوعَدُونَ

Sesungguhnya orang-orang yang berkata, “Tuhan kami adalah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka (dengan berkata), “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu.” (QS.Fushilat:30)

Orang yang Istiqomah selalu didampingi Malaikat dan orang yang selalu didampingi Malaikat akan selalu dibimbing agar tidak keluar dari Sirothol Mustaqim.

Bagaimana cara agar bisa terus berada di atas Sirothol Mustaqim ?

Beristiqomah lah dalam memegang Syariat!

Semoga bermanfaat…

KHAZANAH ALQURAN