Sungai Eufrat dan Tanda-Tanda Hari Kiamat

Allah ‘Azza Wajalla dan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallama telah mengabarkan tentang hari Kiamat dalam banyak dalil, baik di dalam Al-Qur’an maupun hadis-hadis yang sahih tentangnya. Sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah ‘Azza Wajalla,

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمْۚ اِنَّ زَلْزَلَةَ السَّاعَةِ شَيْءٌ عَظِيْمٌ يَوْمَ تَرَوْنَهَا تَذْهَلُ كُلُّ مُرْضِعَةٍ عَمَّآ اَرْضَعَتْ وَتَضَعُ كُلُّ ذَاتِ حَمْلٍ حَمْلَهَا وَتَرَى النَّاسَ سُكٰرٰى وَمَا هُمْ بِسُكٰرٰى وَلٰكِنَّ عَذَابَ اللّٰهِ شَدِيْدٌ

Wahai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu. Sesungguhnya guncangan hari Kiamat itu adalah sesuatu yang sangat besar. Pada hari kamu melihatnya (guncangan itu), semua perempuan yang menyusui melupakan anak yang disusuinya, setiap perempuan yang hamil akan keguguran kandungannya, dan kamu melihat manusia mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk. Akan tetapi, azab Allah itu sangat keras.” (QS. Al-Hajj: 1-2)

Syekh Abdurrahman As-Sa’diy rahimahullahu menjelaskan,

(يَوْمَ تَرَوْنَهَا تَذْهَلُ كُلُّ مُرْضِعَةٍ عَمَّا أَرْضَعَتْ)

 مع أنها مجبولة على شدة محبتها لولدها، خصوصا في هذه الحال، التي لا يعيش إلا بها.

( وَتَضَعُ كُلُّ ذَاتِ حَمْلٍ حَمْلَهَا)

 من شدة الفزع والهول، 

( وَتَرَى النَّاسَ سُكَارَى وَمَا هُمْ بِسُكَارَى )

 أي: تحسبهم -أيها الرائي لهم- سكارى من الخمر، وليسوا سكارى.

“(Pada hari kamu melihatnya (guncangan itu), semua perempuan yang menyusui melupakan anak yang disusuinya.)

Padahal, di kondisi normal, seorang ibu akan sangat mencintai anaknya, terlebih di kondisi yang demikian, yang seorang anak tidaklah mampu hidup, kecuali dengan pertolongan ibunya. (Tetapi di hari Kiamat, seorang ibu sampai lupa dengan anak yang disusuinya -pent).

(Setiap perempuan yang hamil akan keguguran kandungannya)

karena betapa ngerinya kondisi di hari itu.

(Dan kamu melihat manusia mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk.)

Kamu mengira mereka mabuk karena khamar, padahal mereka tidaklah mabuk (karena khamar).”

Kita bisa membayangkan betapa kejadian di hari Kiamat sangat mengerikan. Sampai-sampai ada orang yang sebelumnya begitu besar rasa sayangnya dan tidak akan terbayang menelantarkan kesayangannya, tiba-tiba mereka hanya memikirkan diri mereka sendiri, bukan memikirkan orang lain pada hari Kiamat. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallama bersabda,

Kelak manusia akan dikumpulkan di hari Kiamat dalam kondisi tak berbusana dan tak beralas kaki.” (Aisyah radhiyallahu ‘anha) mengatakan, “Tidakkah laki-laki dan wanita bisa saling melihat satu sama lain ya Rasulullah?!” (Maka, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallama) menjawab, “Wahai Aisyah, sungguh kondisi di hari itu jauh lebih dahsyat dibandingkan urusan tersebut.” (HR. Muslim no. 2859)

Dan yang menjadi fokus kita di dunia bukanlah memikirkan kapan akan terjadi hari Kiamat atau menebak-nebak apakah benar tanda ini dan tanda itu merupakan tanda hari kiamat ataukah bukan. Akan tetapi, yang perlu kita lakukan adalah mempersiapkan diri dengan baik agar siap ketika hari tersebut datang. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallama pernah ditanya tentang kapan terjadinya hati Kiamat, beliau menjawab,

ما أعْدَدْتَ لَهَا

Apa yang sudah kamu persiapkan untuk menghadapinya?!” (HR. Bukhari no. 6171)

Meskipun Nabi shallallahu ‘alaihi wasallama dalam banyak hadis sudah menjelaskan tanda-tanda hari Kiamat, baik tanda besar maupun kecil.

Syekh Sulaiman Al-Asyqar menjelaskan [1],

“Ada tanda kiamat kecil yang sudah terjadi dan ada yang belum terjadi. Dan yang sudah terjadi pun ada yang usai dan ada yang masih berulang. Atau muncul perlahan demi perlahan. Atau nanti di masa akan datang lebih banyak daripada yang pernah terjadi.

Tanda yang pernah terjadi dan akan berpotensi muncul berulang kali di antaranya adalah pembebasan Persia, Romawi, Konstantinopel, disandarkannya urusan kepada yang bukan ahlinya, kerusakan kaum muslimin, dll.

Tanda yang belum pernah terjadi seperti kembalinya tanah Arab penuh dengan kebun dan sungai sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadis,

Kiamat tidak akan terjadi sampai harta kekayaan ditumpuk dan melimpah ruah, hingga seseorang pergi keluar membawa zakat dan kesulitan untuk mendapatkan orang yang berhak menerimanya. Dan juga (kiamat tidak akan terjadi) sebelum tanah Arab menjadi subur dengan padang rumput dan sungai-sungai.’ (HR. Muslim no. 157).”

Dan di antara tanda-tanda kiamat kecil yang belum pernah terjadi dari 9 tanda yang disebutkan oleh dalil adalah mengeringnya sungai Eufrat.

Mengeringnya sungai Eufrat

Sungai Eufrat adalah sungai terpanjang di Asia barat daya dengan panjang sekitar 1.740 mil, berlokasi di negara Turki, mengalir ke tenggara melewati Suriah dan Irak. Fenomena akan mengeringnya sungai Eufrat ini merupakan salah satu tanda dekatnya hari Kiamat yang disebutkan oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallama dalam sabda beliau,

لا تَقُومُ السَّاعَةُ حتَّى يَحْسِرَ الفُراتُ عن جَبَلٍ مِن ذَهَبٍ، يَقْتَتِلُ النَّاسُ عليه، فيُقْتَلُ مِن كُلِّ مِائَةٍ تِسْعَةٌ وتِسْعُونَ، ويقولُ كُلُّ رَجُلٍ منهمْ: لَعَلِّي أكُونُ أنا الذي أنْجُو

Kiamat tidak akan terjadi sampai Eufrat mengering sehingga muncullah gunung emas. Manusia pun saling bunuh untuk memperebutkannya. Dari setiap seratus orang (yang memperebutkannya), terbunuhlah sembilan puluh sembilan orang. Setiap orang dari mereka mengatakan, ‘Mudah-mudahan akulah orang yang selamat.‘” (HR. Muslim no. 2894)

Yang dimaksud dari kata (انحسار) adakah tersingkapnya apa yang ada di dalam sungai tersebut karena airnya hilang. Sebagaimana diungkapkan oleh Syekh Sulaiman Al-Asyqar hafidzahullahu,

ومعنى انحساره: انكشافه لذهاب مائه، كما يقول النووي، وقد يكون ذلك بسبب تحول مجراه، فإن هذا الكنز أو هذا الجبل مطمور بالتراب وهو غير معروف، فإذا ما تحول مجرى النهر لسبب من الأسباب ومرّ قريباً من هذا الجبل كشفه، والله أعلم بالصواب

Maksudnya adalah tersingkap karena airnya mengering. Sebagaimana dijelaskan oleh Imam An-Nawawi rahimahullahu. Boleh jadi disebabkan karena alirannya terhambat sehingga gunung emas yang dimaksud yang tertutup tanah akan tersingkap. Dan dengan mengeringnya aliran air sungai Eufrat, maka akan semakin dekat pula tersingkapnya posisi gunung tersebut. Wallahu a’lam.” (Al-Qiyamah Al-Shughra, hal. 199-200)

Beberapa ulama berupaya untuk mengurai kapan hal ini akan terjadi atau sudah terjadi. Sebagian menyebutkan bahwa tanda ini akan muncul ketika kemunculan hewan melata, atau ketika keluarnya Imam Mahdi, sebagaimana disebutkan Ibnu Hajar rahimahullahu dalam Fathul Bari (13: 81).

Sebagian ulama lain menyatakan pandangan bahwa peristiwa ini akan terjadi ketika Nabi Isa ‘alaihissalam turun ke bumi. Karena di zaman itulah manusia bergelimang harta. Mungkin tersingkapnya emas di sungai Eufrat adalah salah satu sebabnya.

Akan tetapi, yang jelas tidak ada dalil pasti yang menunjukkan secara jelas bagaimanakah mengeringnya sungai Eufrat akan terjadi? Akan seperti apa saat itu? Dan kapan saat itu terjadi? Yang perlu kita persiapkan adalah bagaimana amalan kebaikan kita saat ini. Tidaklah seorang muslim menyibukkan diri untuk mencari informasi waktu terjadinya, melainkan untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin jika fitnah harta tersebut terjadi. Wallahu Ta’ala a’lam.

***

Penulis: Muhammad Nur Faqih, S.Ag.

Catatan kaki:

[1] Disampaikan secara ringkas dari kitab beliau Al-Qiyamah Al-Sughra, hal. 137-206.

© 2023 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/87275-sungai-eufrat-dan-tanda-tanda-hari-kiamat.html