Aplikasi Perilaku Tasamuh dalam Kehidupan

APLIKASI tasamuh dalam kehidupan sehari-hari di antaranya sebagai berikut:

1. Mengembangkan sikap tenggang rasa

Sebagai makhluk sosial kita harus mengembangan sikap tenggang rasa dengan sesama manusia. Tidak diperbolehkan saling berburuk sangka, saling menjelekan dan lain sebagainya.

2. Gemar melakukan kegiatan sosial

Barang siapa yang melapangkan kehidupan dunia orang mukim, maka Allah akan melapangkan kehidupan orang itu di hari kiamat. Dan barang siapa yang meringankan kesusahan orang yang dalam kesusahan, Allah akan menghilangkan kesusahan orang itu di dunia dan akhirat. (HR. Muslim)

Dalam lingkungan bertetangga kita tidak bisa hidup sendiri, kita juga saling membutuhkan, tolong-menolong sesama tetangga misalnya kerja bakti, membuat pos ronda, arisan, menjenguk orang sakit, itu adalah salah satu kegiatan sosial yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari.

3. Saling Menghormati

Setiap manusia haruslah saling menghargai dan menghormati sesama manusia memberikan senyum, sapa itu adalah sebagian kecil kita menghormati sesama manusia. “Bukan termasuk golonganku orang yang tidak menyayangi orang muda di antara kami dan tidak menghormati orang yang tua.” (HR. At-Tirmidzy, dishahihkan Syeikh Al-Albany)

4. Tidak semena-mena terhadap orang lain

Sebagai makhluk sosial yang hidup di tengah-tengah masyarakat, kita juga tidak dibenarkan berbuat semena-mena terhadap orang lain sekalipun kita dapat melakukannya. “Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhdap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil (semena-mena). Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan takwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Maidah: 8)

5. Toleransi terhadap warga non muslim

Toleransi ini artinya kita harus saling menghormati, menolong, dan melakukan kegiatan sosial di lingkungan masyarakat bersama. Bukan mengikuti ritual agama non muslim tersebut.

Manfaat Tasamuh

“Allahlah Tuhan kami dan Tuhan kamu, bagi kami amal-amal kami, dan bagi kamu amal-amal kamu. Tidak ada pertengkaran antara kami dan kamu. Allah mengumpulkan antara kita, dan kepada Allahlah kita kembali.” (QS. Asyura: 15)

Ayat di atas mengajarkan kepada kita bahwa dalam kehidupan di dunia ini, sikap tasamuh atau toleran terhadap sesama merupakan suatu keharusan. Sebab, tanpa adanya sikap tasamuh tersebut, niscaya suatu masyarakat akan dilanda malapetaka permusuhan dan perpecahan. Karena itu, Allah Ta’ala menghendaki hamba-Nya senantiasa bersikap tasamuh kepada siapapun, dan dari pihak dan golongan manapun, sehingga dapat menjalin pergaulan dengan rukun dan harmonis.

[Ustadzah Novria Flaherti]

 

– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2343987/aplikasi-perilaku-tasamuh-dalam-kehidupan#sthash.7Ku7RPks.dpuf

Jaga Ukhuwah Islamiyah dengan 5 T

Persaudaraan Islam (ukhuwah Islamiyah) perlu terus dijaga dan dipupuk. Allah SWT dan Rasulullah SAW  berkali-kali menegaskan hal tersebut melalui ayat-ayat Alquran maupun Al-Hadits.

Banyak rumus untuk menjaga ukhuwah Islamiyah. Salah satunya yang sering diungkapkan oleh para ulama dan dikutip oleh Ustadz Andi Ghalib adalah 5 T. “Jagalah ukhuwah Islamiyah dengan rumus 5 T,” kata Ustadz Andi Ghalib saat mengisi ceramah halal bihalal SMA Bosowa Bina Insani di Masjid Al-Ikhlas Kampus Bosowa Bina Insani Bogor, Jawa Barat, Senin (3/8).

Ustadz Andi Ghalib menjelaskan, T yang pertama adalah  ta’aruf (saling mengenal). “Dengan salingmengenal di antara sesama Muslim, maka persaudaraan akan terjaga,” ujar Andi.

Ia melanjutkan, T  yang kedua adalah tafahum, artnya saling memahami. “Sesudah kita saling mengenal, maka kita meningkat lebih tinggi menjadi saling memahami,” kata pemenang Audisi Da’i TPI itu.

T yang ketiga, kata Andi, ta’awun. “Setelah saling mengenal dan saling memahami, hendaklah sesama Muslim saling menolong dalam kebaikan dan kesabaran, insya Allah ukhuwah kita akan selalu terjaga,” paparnya.

Andi menyebutkan T yang keempat adalah takaful. Artinya saling  meringankan satu sama lain.

T yang kelima, kata Andi, tasamuh. “Artinya saling toleransi dan tenggang rasa,”  tutur Ustadz Andi Ghalib.

Acara Halal bihalal SMA Bosowa Bina Insani dibuka oleh Kepala SMA Bosowa Bina Insani Dedi Supriyadi. Acara tersebut juga dihadiri Ketua Parents Association Bosowa Bina Insani (PABBI) SMA Bosowa Bina Insani Yayi Bayu Krisnamurthi dan jajarannya, para guru dan siswa SMA Bosowa Bina Insani.