ADA orang yang tidak banyak amal namun bisa masuk surga. Apa bisa? Bisa, ada dua hal yang mesti ia perhatikan.
Yang pertama karena memperhatikan yang wajib. Thalhah bin Ubaidilah radhiyallahu anhu berkata, “Ada seorang lelaki yang beruban kepalanya dari Ahli Najd datang kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Kami dapat mendengar gema suaranya tapi tidak memahami apa yang ia katakan, sampai ia berada dekat dengan beliau.
Ternyata ia bertanya tentang Islam, maka Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menjawab, “Islam itu mengerjakan shalat lima waktu sehari semalam.”
Laki-laki tersebut bertanya lagi, “Apakah ada kewajiban lain selain itu untukku?”
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menjawab, “Tidak, kecuali engkau ingin menambah dengan yang sunnah.”
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mengatakan lagi, “Islam juga mengerjakan puasa di bulan Ramadhan.”
Laki-laki tersebut bertanya lagi, “Apakah ada kewajiban lain selain itu untukku?”
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menjawab, “Tidak, kecuali engkau ingin menambah dengan yang sunnah.”
Thalhah melanjutkan, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menyebutkan lagi tentang masalah zakat. Laki-laki tersebut bertanya lagi, “Apakah ada kewajiban lain selain itu untukku?”
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menjawab, “Tidak, kecuali engkau ingin menambah dengan yang sunnah.”
Lalu lelaki tersebut berbalik pergi lalu berkata, “Demi Allah, aku tidak akan menambahkan dan juga mengurangi sedikit pun darinya.”
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam lantas berkata, “Beruntunglah orang tersebut jika ia jujur.” (HR. Bukhari, no. 46 dan Muslim, no. 11)
Juga disebutkan kewajiban lainnya dalam hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, “Ada seorang Arab Badui datang kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam lalu berkata, “Wahai Rasulullah, tunjukkanlah kepadaku amal yang jika aku lakukan, aku dapat masuk surga.”
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Engkau menyembah Allah semata, tidak berbuat syirik pada Allah sedikit pun juga; engkau mengerjakan shalat wajib; engkau menunaikan zakat yang wajib; juga engkau berpuasa di bulan Ramadhan.” Arab Badui tersebut berkata, “Demi Dzat yang jiwaku berada pada tangan-Nya, aku tidak akan menambahkan selain itu.” Ketika orang tersebut berbalik pulang, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang senang melihat seseorang dari ahli surga, maka lihatlah orang ini.” (HR. Bukhari, no. 1397 dan Muslim, no. 14)