Mau Masuk Surga? Janganlah Iri dan Hasad

Diriwayatkan dari Anas bin Malik dia berkata, “Ketika kami duduk-duduk bersama Rasulullah SAW, tiba-tiba beliau bersabda, Sebentar lagi akan datang seorang laki-laki penghuni surga.”


Tak lama seorang laki-laki dari Anshar lewat di hadapan mereka sementara bekas air wudhu masih membasahi jenggotnya, sedangkan tangan kirinya menenteng sandal.

Esok harinya Nabi SAW bersabda lagi, Akan lewat di hadapan kalian seorang laki-laki penghuni surga. Kemudian muncul lelaki kemarin dengan kondisi persis seperti hari sebelumnya. Demikian pula esok harinya lagi Rasulullah SAW kembali bersabda,” Akan lewat di hadapan kalian seorang lelaki penghuni surge. “

Tidak berapa lama kemudian orang itu masuk sebagaimana kondisi sebelumnya; bekas air wudhu masih memenuhi jenggotnya, sedangkan tangan kirinya menenteng sandal .

Setelah itu Rasulullah bangkit dari tempat duduknya. Sementara Abdullah bin Amr bin Ash mengikuti lelaki tersebut, lalu ia berkata kepada lelaki tersebut, “Aku sedang punya masalah dengan orang tuaku, aku berjanji tidak akan pulang ke rumah selama tiga hari. Jika engkau mengizinkan, maka aku akan menginap di rumahmu untuk memenuhi sumpahku itu.”

Laki-laki itu menjawab, “Silakan.”

Anas berkata bahwa Amr bin Ash setelah menginap tiga hari tiga malam di rumah lelaki tersebut, tidak pernah mendapatinya sedang qiyamul lail. Hanya saja setiap kali terjaga dari tidurnya ia membaca zikir dan takbir hingga menjelang subuh. Kemudian mengambil air wudhu.



Abdullah juga mengatakan, “Saya tidak mendengar ia berbicara, kecuali yang baik.”

Setelah menginap tiga malam, saat hampir saja Abdullah menganggap remeh amal laki-laki itu, Abdullah berkata kepadanya, “Wahai hamba Allah, sesungguhnya aku tidak sedang bermasalah dengan orang tuaku. Hanya saja aku mendengar Rasulullah selama tiga hari berturut-turut di dalam satu majelis beliau bersabda, “Akan lewat di hadapan kalian seorang lelaki penghuni Surga.” Setiap kali beliau usai bersabda, kaulah orang yang muncul tiga kali berturut-turut. Terang saja, aku menginap di rumahmu ini karena ingin tahu amalan apa yang engkau lakukan agar aku dapat mengikuti amalanmu. Sejujurnya aku tidak melihatmu mengerjakan amalan yang berpahala besar. Sebenarnya amalan apakah yang engkau kerjakan sehingga Rasulullah berkata demikian?”

Kemudian lelaki Anshar itu menjawab,”Sebagaimana yang kamu lihat, aku tidak mengerjakan amalan apa-apa. Hanya saja aku tidak pernah mempunyai rasa iri kepada sesama muslim atau hasad terhadap kenikmatan yang diberikan Allah kepadanya.”

Abdullah bin Amr berkata, Rupanya itulah yang menyebabkan kamu mencapai derajat itu, sebuah amalan yang kami tidak mampu melakukannya.” []
Sumber: Az-Zuhdu, Ibnul Mubarak, hal. 220

INILAH MOZAIK

Ini Profil Singkat 10 Sahabat Nabi yang Dijamin Masuk Surga

RASULULLAH dan para sahabatnya yang setia telah dijaminkan surga oleh Allah SWT. Diantara puluhan bahkan ratusan sahabat Nabi itu, ada 10 orang yang telah terjamin masuk surga. Tahukah, siapa mereka?

Sebuah hadis dari Nabi SAW mengungkap identitas mereka.

عَنْ عَبْد الرَّحْمَنِ بْن عَوْفٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَبُو بَكْرٍ فِي الْجَنَّةِ وَعُمَرُ فِي الْجَنَّةِ وَعُثْمَانُ فِي الْجَنَّةِ وَعَلِيٌّ فِي الْجَنَّةِ وَطَلْحَةُ فِي الْجَنَّةِ وَالزُّبَيْرُ فِي الْجَنَّةِ وَعَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَوْفٍ فِي الْجَنَّةِ وَسَعْدٌ فِي الْجَنَّةِ وَسَعِيدٌ فِي الْجَنَّةِ وَأَبُو عُبَيْدَةَ بْنُ الْجَرَّاحِ فِي الْجَنَّةِ . رواه الترمذي

“Dari Abdurrahman bin Auf, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Abu Bakar di surga, Umar di surga, Utsman di surga, ‘Ali di surga, Thalhah di surga, Zubair di surga, Abdurrahman bin ‘Auf di surga, Sa’ad di surga, Sa’id di surga, Abu ‘Ubaidah bin Jarrah di surga.” (HR. At-Tirmidzi).”

Nah, berikut ini profil singkat 10 sahabat yang dijamin masuk surga tersebut:

1. Abu Bakar Ash-Siddiq

Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu bernama asli ‘Abdullah bin Abu Quhafah. Beliau lahir pada tahun 573 M dan salah satu sahabat yang awal memeluk Islam. Beliau adalah khalifah pertama sekaligus mertua Rasulullah SAW.

Rasulullah pernah bersabda,”Sesungguhnya aku tidak tahu sampai kapan aku akan hidup bersama kalian, oleh karena itu teladanilah dua orang sepeninggalku (sambil menunjuk Abu Bakar dan Umar bin Khattab)”. (Hadis Jami’ At-Tirmidzi No. 3596).

Beliau orang pertama yang membenarkan perjalanan Isra’ Mi’raj Nabi dan kemudian dengan julukan “Ash-Shidiq”. Abu Bakar wafat dalam umur 63 tahun. Dari beliau diriwayatkan 142 hadits.

2. Umar Bin Khattab

Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu juga merupakan khalifah kedua dan dijuluki Amirul Mukminin dalam dalam sejarah Islam. Umar lahir di makkah tahun 583 M dan wafat pada 25 Dzulhijjah Tahun 23 Hijriyah (644 Masehi).

Dia adalah khalifah kedua menggantikan Abu Bakar Ash-Shidiq dijuluki Al-Faruq karena dapat memisahkan antara kebenaran dan kebatilan. Di tangannyalah peradaban Islam mulai eksis dan tumbuh pesat menyebar ke berbagai wilayah.

Umar juga dikenal sebagai orang terdepan membela Nabi Muhammad SAW dan ajaran Islam. Bahkan beliau menentang kawan-kawan lamanya yang pernah menyiksa para sahabat Nabi sebelum beliau memeluk Islam.

3. Utsman Bin Affan

Nama lengkapnya adalah Utsman bin Affan bin Abi Ash bin Umayah bin Abdi Syams bin Abdi Manaf al Umawy al Qurasy. Utsman Bin Affan radhiyallahu ‘anhu dijuluki “Dzun Nura’ini” karena menikahi dua putri Rasulullah yaitu Ruqayyah dan Ummu Kultsum.

Utsman diangkat menjadi khalifah ketiga dengan masa kekuasaan terlama (644-656). Keutamaan Utsman yang tidak pernah dilupakan dalam sejarah Islam adalah beliau membukukan Al-Qur’an dalam versi bacaan (mushaf) dan membuat beberapa salinannya yang dikirim ke beberapa negeri-negeri Islam.

4. Ali Bin Abi Thalib

Ali Bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu (599-661 M) adalah Khalifah keempat (terakhir) dari Khulafa’ Ar-Rasyidun yang berkuasa sekitar 4-5 tahun. Ali adalah sepupu Nabi Muhammad SAW yang juga menantu beliau setelah menikahi Fatimah Az-Zahra radhiyallahu ‘anha.

Ketika Nabi Muhammad SAW diangkat menjadi Rasul, Ali baru menginjak usia 8 tahun. Ali merupakan orang kedua yang memeluk Islam, setelah Sayyidah Khadijah binti Khuwailid, istri Nabi SAW.

5. Thalhah Bin Ubaidillah

Selain dari 4 Khulafaur Rasyidin, sahabat Nabi yang dijamin masuk surga adalah Thalhah bin Ubaidillah radhiyallahu ‘anhu (wafat 36 H/ 656 M).

Thalhah termasuk enam konsultan Nabi Muhammad SAW yang pernah terlibat dalam Perang Uhud. Dalam perang tersebut dia mengalami luka sangat parah.

Thalhah mati syahid pada Perang Jamal di masa pemerintahan Ali Bin Abi Thalib dalam usia 64 tahun. Beliau dimakamkan di Basrah.

6. Az-Zubair Bin Al-Awwam

Zubair Bin Al-Awwam merupakan putra dari bibi Rasulullah SAW atau sepupu langsung Nabi SAW. Beliau termasuk golongan As-Sabiqun Al-Awwalun, orang yang awal memeluk Islam.

Ahli sejarah mengatakan bawah pedang pertama yang dihunuskan untuk membela Islam adalah pedang milik Az-Zubair.

7. ‘Abdurrahman Bin ‘Auf

Sahabat yang satu ini terkenal paling kaya dan dermawan. Beliau tak segan-segan mengeluarkan hartanya untuk jihad di jalan Allah. Abdurrahman Bin ‘Auf radhiyallahu ‘anhu merupakan sahabat Nabi ke-8 yang memeluk Islam setelah Abu Bakar.

Setelah Rasulullah wafat, Abdurrahman bin Auf bertugas menjaga kesejahteraan dan keselamatan Ummahatul Mu’minin (para istri Rasulullah). Beliau wafat pada umur 72 tahun (ada yang meriwayatkan 75 tahun) dan dimakamkan di Baqi’.

8. Sa’ad Bin Abi Waqqas

Sa’ad Bin Abi Waqqas radhiyallahu ‘anhu adalah paman Rasulullah dari pihak ibu. Beliau lahir dan besar di Makkah dan dikenal sebagai pemuda yang memiliki pemikiran cerdas.

Sa’ad bin Abi Waqqash termasuk salah satu sahabat yang memiliki umur panjang. Beliau hidup di era Rasulullah, Khalifah Abu Bakar, Khalifah Umar bin Khattab, dan Khalifah Utsman bin Affan.

Pada masa kekhalifahan Utsman bin Affan, Sa’ad pernah ditugaskan memimpin delegasi ke Cina. Beliau juga pernah memimpin pasukan Islam ketika berperang melawan Persia di Qadissyah, perang besar dalam sejarah Islam.

Beliau wafat dalam usia 70 (ada yang meriwayatkan 82 tahun) dan dikuburkan di Baqi’.

9. Sa’id Bin Zaid

Sa’id Bin Zaid radhiyallahu ‘anhu dijuluki sebagai Abu al-‘Awar. Said bin Zaid menikah dengan adik Umar bin Khatab, yaitu Fatimah binti al-Khattab.

Beliau seorang sahabat Nabi yang awal masuk Islam. Semasa hidupnya, beliau ikut serta dalam semua peperangan bersama Rasulullah. Bahkan ketika pengepungan Damaskus juga perang Yarmuk bergejolak, beliau ikut ambil bagian di dalamnya.

Beliau wafat 51 H (671) dalam usia 70 tahun dan dimakamkan di Baqi’.

10. Abu ‘Ubaidah Bin Al-Jarrah

Abu Ubaidah bin al-Jarrah radhiyallahu ‘anhu, sahabat yang termasuk paling awal memeluk Islam. Beliau ikut berhijrah ke Habasyah (saat ini Ethiopia) dan kemudian hijrah ke Madinah. Beliau mengikuti setiap pertempuran dalam membela Islam.

Setelah terpilihnya Abu Bakar sebagai Khalifah, beliau ditunjuk sebagai panglima perang melawan Kekaisaran Romawi.

Beliau wafat disebabkan oleh wabah tha’un dan dimakamkan di Deir Alla, Yordania pada tahun 18 H dan hingga saat ini sering diziarahi oleh kaum muslimin. []

ISLAM POS






Masuk Surga Bersama Musa

Pelajaran berharga dari kisah ini adalah, barang siapa meminta kepada Allah atas perkara-perkara yang tinggi, niscaya akan dikabulkan walaupun dia tidak mencapai derajat orang-orang yang berhak meraih derajat tersebut. Ada orang yang berdoa ingin mati syahid. Allah akan mengabulkannya meskipun orang itu mati di atas tempat tidurnya. Ada pula yang meminta mencapai derajat ulama atau orang yang dermawan. Allah akan mewujudkannya walau pun tidak beramal seperti ulama ataupun orang dermawan.

Seperti wanita tua tadi, beberapa sahabat berambisi meraih derajat tinggi. Di antara mereka adalah Ukasyah bin Mihshan. Dia memohon kepada Rasulullah agar termasuk dalam 70 ribu golongan manusia terpilih yang masuk surga tanpa hisab.

Wajah mereka seperti wajah rembulan di malam purnama. Mereka tidak buang air kecil, tidak buang air besar, tidak meludah. Lalu, Rasulullah menyampaikan kepada Ukasyah bahwa dia adalah satu dari mereka.

Abu Bakar berambisi dipanggil dari segala pintu surga. Termasuk pula sahabat yang memohon kepada Rasulullah agar bisa menemaninya di surga. Lalu, beliau bersabda, “Bantulah aku atas diri mu dengan memperbanyak sujud.”

Doa merupakan senjata orang beriman. Umat Islam diminta terus ber doa kepada Allah. Mintalah apa saja yang diinginkan. Ada yang mengucapkan shalawat. Ada pula yang meminta dilimpahkan rizki penuh berkah. Semua permintaan itu akan sampai kepada Sang Pencipta. Allah kemudian mengabulkan permintaan mereka.

Permintaan itu bermula dari perjalanan Musa bersama Bani Israil meninggalkan Mesir. Di pertengahan jalan mereka selalu tersesat. Kemudian, ulama Bani Israil mengingatkan Musa bahwa mereka pernah berjanji untuk membawa serta jasad Nabi Yusuf menuju Yerusalem.

Apakah Kalian Mengira Akan Masuk Surga?

SETIAP kita pasti memimpikan, mencita-citakan untuk masuk ke dalam surga Allah Subhanahu wa Ta’ala, tempat yang penuh dengan kenikmatan.

Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

“Aku telah menyiapkan sesuatu (surga) yang belum pernah terlihat oleh mata manusia, belum pernah terdengar oleh telinga manusia dan belum terlintas dalam benak manusia.” (HR Bukhari nomor 3005 versi Fathul Bari nomor 3244 dan Muslim nomor 5050 versi Syarh Muslim nomor 2824)

Sungguh luar biasa kenikmatan di surga (kita mohon kepada Allah supaya kita dimasukkan ke dalam surga-Nya).

Namun tidak semudah yang dibayangkan, perlu perjuangan, perlu pengorbanan untuk bisa masuk ke dalam kenikmatan tersebut, untuk bisa kita meraih surga Allah Subhanahu wa Ta’ala di akhirat kelak.

Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam pun pernah bersabda:

“Surga di kelilingi dengan hal-hal yang sangat amat menyusahkan manusia.” (HR Muslim nomor 5049 versi Syarh Muslim nomor 2822)

Penuh dengan onak dan duri, penuh dengan krikil-krikil tajam, penuh dengan halangan dan rintangan, penuh dengan cobaan. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

“Apakah kalian mengira kalian akan masuk surga? Sedangkan belum sampai kepada kalian, belum menimpa kalian apa-apa yang menimpa orang-orang yang sebelum kalian dari cobaan, dari ujian sampai Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam dan orang-orang beriman bersama beliau mengatakan kapan datangnya pertolongan Allah? Ketahuilah sesungguhnya pertolongan Allah itu sangat dekat.” (QS al-Baqarah: 214)

Ini lah yang wajib kita yakini perjalanan menuju surga itu dipenuhi dengan duri-duri yang tajam, dipenuhi dengan krikil-krikil yang sangat tajam yang jika kaum muslimin mau mengharapkan surga Allah Subhanahu wa Ta’ala wajib untuk dia melewatinya dengan penuh kesabaran.

Oleh karena itulah tidak akan mungkin orang itu bisa meraih surga Allah kecuali dengan perjuangan, pengorbanan dan betul-betul kesabaran yang sangat amat luar biasa, oleh karena itulah Allah berfirman:

“Berilah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS al Baqarah: 155)

“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat-menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat-menasihati supaya menetapi kesabaran.” (QS al ‘Ashr: 1-3)

Bahkan Imam Ahmad rahimahullah mengatakan karena sangat pentingnya kesabaran ini Allah pun menyebutkannya di dalam lebih 90 ayat di dalam alquran. Perjalanan menuju surga itu harus ditempuh dengan kesabaran karena surga dikelilingi duri-duri yang tajam, dipenuhi dengan halangan dan rintangan.

Kita wajib untuk bersabar, bersabar dalam mentaati Allah, bersabar dalam meninggalkan maksiat kepada Allah dan bersabar dalam menghadapi musibah-musibah yang Allah timpakan kepada kita.

[Ustaz Abdurrahman Thoyib, Lc]

 

INILAH MOZAIK

Amal Tak Memasukkan Seseorang ke dalam Surga

SESEORANG tidaklah memasuki surga melainkan dengan rahmat Allah. Sebagaimana pula disebutkan dalam hadits,

Sesungguhnya Abu Hurairah berkata, ia mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Amal seseorang tidak akan memasukkan seseorang ke dalam surga.” “Engkau juga tidak wahai Rasulullah?”, tanya beberapa sahabat. Beliau menjawab, “Aku pun tidak. Itu semua hanyalah karena karunia dan rahmat Allah.”

Sedangkan firman Allah Taala, “Surga yang lebarnya selebar langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya”. Mungkin ayat ini dapat dipahami bahwa seseorang memasuki surga karena amalannya yaitu beriman pada Allah dan Rasul-Nya. Bagaimana mengkompromikannya?

Ada beberapa penjelasan para ulama mengenai hal ini:

  • Yang dimaksud seseorang tidak masuk surga dengan amalnya adalah peniadaan masuk surga karena amalan.
  • Amalan itu sendiri tidak bisa memasukkan orang ke dalam surga. Kalau bukan karena karunia dan rahmat Allah, tentu tidak akan bisa memasukinya. Bahkan adanya amalan juga karena sebab rahmat Allah bagi hamba-Nya.
  • Amalan hanyalah sebab tingginya derajat seseorang di surga, namun bukan sebab seseorang masuk ke dalam surga.
  • Amalan yang dilakukan hamba sama sekali tidak bisa mengganti surga yang Allah beri. Itulah yang dimaksud, seseorang tidak memasuki surga dengan amalannya. Maksudnya ia tidak bisa ganti surga dengan amalannya. Sedangkan yang memasukkan seseorang ke dalam surga hanyalah rahmat dan karunia Allah.

 

INILAH MOZAIK

Mau Masuk Surga? Amalkanlah Bacaan zikir Ini

ZIKIR merupakan sumber ketenangan di dalam hati orang-orang yang beriman. Ketenangan hati inilah yang menjadi sebab utama kesehatan pikiran dan fisik seseorang. Tanpa ketenangan, kesehatan adalah kemustahilan.

Zikir juga dikategorikan sebagai salah satu amalan yang paling utama bagi seorang hamba yang beriman. Hal ini didasarkan pada hadits Hasan yang diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi dari Abdullah bin Busyr, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

Seorang sahabat mendatangi Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam seraya bertanya, “Ya Rasulallah, sungguh syariat Islam itu teramat banyak untukku. Maka beritahukanlah kepadaku tentang sesuatu yang menjadi pegangan pokok untukku.”

Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam pun bersabda, “Hendaklah lisanmu selalu basah dengan berzikir kepada Allah Taala.”

Di antara kalimat-kalimat dzikir yang matsur itu, ada satu kalimat agung yang mafhum kita ucapkan. Luar biasanya lagi, Nabi menyampaikan janji pasti dengan mengatakan, “Siapa yang membacanya, sudah sepatutnya ia masuk ke dalam surga.”

Qaala Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam: Man qaala Radhiitu bi-Allahi Rabbaan, wa bi al-Islami diinaan, wa bi Muhammadi an-nabiyyan wa Rasuulan, wa jabat lahu al-jannatu.

Diriwayatkan secara terpercaya dari Abu Said al-Khudri dalam Sunan Abu Dawud, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Barang siapa membaca Radhiitu bi-Allahi Rabbaan, wa bi al-Islami diinaan, wa bi Muhammadi an-nabiyyan wa Rasuulan (Aku ridha Allah sebagai Tuhanku, dan Islam sebagai agamaku, dan (Nabi) Muhammad sebagai Nabi dan rasulku), maka sudah sepatutnya ia masuk ke dalam surga.”

Kalimat zikir ini amat masyhur. Bahkan, kalimat ini sudah diajarkan kepada kita dan anak-anak kita sejak usianya masih belia. Hendaknya kita meminta kekuatan kepada Allah Taala untuk mendawamkan dzikir ini, lalu mempelajari tafsinya dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Ya Allah, kami meminta tolong untuk senantiasa mengingat-Mu, mensyukuri nikmat-Mu, dan membaguskan kualitas ibadah kepada-Mu.Wallahu alam. [bersamadakwah]

 

INILAH MOZAIK

Tips Masuk Surga Sekeluarga

Coba suatu hari ingatkan seluruh anggota keluarga begini; “Kita kerja sama agar masuk surga sekeluarga yuk?”

Bagaimana caranya? Lihat surat Ath Thur 25-26.
Para penghuni Surga membocorkan rahasianya bagaimana cara masuk Surga sekeluarga. Mau tahu?

  1.  Ceritanya penghuni Surga saling bercengkerama berhadap-hadapan, masing-masing bertanya jawab bagaimana keluarga kalian dulu? Kok bisa masuk Surga?
  2. Jawabnya seragam; “Kami bisa masuk Surga karena dulu di Dunia, di keluarga kami saling mengingatkan satu sama lain tentang siksa pedih Neraka.”
  3. Karenanya Visi rumah tangga orang beriman adalah: “Peliharalah dirimu dan keluargamu dari siksa Neraka, (At Tahrim; 6).
  4. Rumahku Surgaku, akan terjadi jika masing-masing anggota keluarga memelihara dirinya dan mengingatkan anggota keluarga lainnya dari siksa Neraka.
  5. Siapa yang tak sedih jika ada salah seorg anggota keluarganya (ayah, ibu, kakak atau adik) terjerumus ke lingkungan siksa “Neraka”?
  6. Setiap anggota keluarga pasti sangat sedih jika Bahtera Keluarga pecah dan karam akibat terpaan gelombang kehidupan dunia yang mematikan.
  7. Agar masuk Surga sekeluarga, ingatkan anggota keluarga kita yang sedang khilaf berbuat dosa atau lalaikan perintah Allah, jangan dibiarkan.
  8. Jangan kecewa kalau peringatan kita diabaikan, atau malah dilecehkan, karena dakwah di tengah keluarga kadang lebih berat, jangan lupa doakan.
  9. Nabi Nuh as tak pernah bosan mengingatkan anaknya yg tersesat, Nuh as terus mendoakannya sampai akhirnya Allah tenggelamkan Kan’an.
  10. Nabi Luth as tak pernah berhenti memperingatkan isterinya yang membangkang, sampai akhirnya Allah binasakan isterinya bersama kaum Sodom.
  11. Asiah binti Muzahim, tertatih-tatih peringatkan suaminya Fir’aun, konsisten mendidik Masyithah & Musa as, akhirnya Asiah yang dibunuh Fir’aun.
  12. Habil tak pernah takut mengingatkan dan menasehati kakaknya Qabil, rasa iri dan dengki berkecamuk sampai akhirnya Habil dibunuh Qabil.
  13. Agar bisa masuk Surga sekeluarga perlu perjuangan dan pengorbanan yang besar, selain itu kesabaran dan konsistensi juga harus dilakukan.
  14. Ingatkan suami agar bekerja ditempat yang halal, jangan bawa pulang penghasilan yg haram, krn akan jadi bahan bakar neraka Rumah Tangga.
  15. Ingatkan isteri agar memperhatikan Pola Konsumsi Halal untuk keluarga, anak-anak akan susah diajak taat dan ibadah jika mengkonsumsi yang haram.
  16. Ingatkan anak-anak bahwa bahan bakar Neraka adalah Batu dan Manusia, jangan sampai salah seorang dari kita jadi bahan bakarnya Neraka.
  17. Ceritakan bahwa penjaga Neraka adalah Para Malaikat Perkasa yang kuat dan kasar, mereka tak pernah khianati Allah & pasti laksanakan perintahNYA.

Semoga bermanfaat buat kita dan keluarga kita masing-masing.
Selamat akhir pekan yang indah bersama keluarga kita sampai akhirat yang khusnul khotimah. Aamiin.

 

[Ust Bachtiar Nasir]

INILAHMOZAIK

 

————————————-
Artikel keislaman di atas bisa Anda nikmati setiap hari melalui smartphone Android Anda. Download aplikasinya, di sini!

Tak Banyak Amal Tapi Masuk Surga, Apa Bisa? (2)

ADA orang yang tidak banyak amal namun bisa masuk surga. Apa bisa? Bisa, ada dua hal yang mesti ia perhatikan.

Yang kedua karena tidak punya rasa dendam dan hasad (cemburu) pada orang lain.

Anas bin Malik radhiyallahu anhu berkata, “Kami sedang duduk bersama Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, maka beliau pun berkata, Akan muncul kepada kalian sekarang seorang penduduk surga. Maka munculah seseorang dari kaum Anshar, jenggotnya masih basah terkena air wudhu, sambil menggantungkan kedua sendalnya di tangan kirinya. Tatkala keesokan hari Nabi shallallahu alaihi wa sallam mengucapkan perkataan yang sama, dan munculah orang itu lagi dengan kondisi yang sama seperti kemarin. Tatkala keesokan harinya lagi (hari yang ketiga) Nabi shallallahu alaihi wa sallam juga mengucapkan perkataan yang sama dan muncul juga orang tersebut dengan kondisi yang sama pula. Tatkala Nabi berdiri (pergi) maka Abdullah bin Amr bin Al-Ash mengikuti orang tersebut lalu berkata kepadanya, “Aku bermasalah dengan ayahku dan aku bersumpah untuk tidak masuk ke rumahnya selama tiga hari. Jika menurutmu aku boleh menginap di rumahmu hingga berlalu tiga hari?” Maka orang tersebut menjawab, “Silakan.”

Anas bin Malik melanjutkan tuturan kisahnya, “Abdullah bin Amr bin Al-Ash bercerita bahwasanya ia pun menginap bersama orang tersebut selama tiga malam. Namun ia sama sekali tidak melihat orang tersebut mengerjakan shalat malam. Hanya saja jika ia terjaga di malam hari dan berbolak-balik di tempat tidur maka ia pun berdzikir kepada Allah dan bertakbir, hingga akhirnya ia bangun untuk shalat Shubuh. Abdullah bertutur, Hanya saja aku tidak pernah mendengarnya berucap kecuali kebaikan.

Dan tatkala berlalu tiga hari dan hampir saja aku meremehkan amalannya- maka aku pun berkata kepadanya, Wahai hamba Allah (fulan), sesungguhnya tidak ada permasalahan antara aku dan ayahku, apalagi boikot. Akan tetapi aku mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berkata sebanyak tiga kali bahwa akan muncul kala itu kepada kami seorang penduduk surga. Lantas engkaulah yang muncul, maka aku pun ingin menginap bersamamu untuk melihat apa sih amalanmu untuk aku teladani. Namun aku tidak melihatmu banyak beramal. Lantas apakah yang telah membuatmu memiliki keistimewaan sehingga disebut-sebut oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam? Orang itu berkata, Tidak ada kecuali amalanku yang kau lihat. Abdullah bertutur,

Tatkala aku berpaling pergi, ia pun memanggilku dan berkata bahwa amalannya hanyalah seperti yang terlihat, hanya saja ia tidak memiliki perasaan dendam dalam hati kepada seorang muslim pun dan ia tidak pernah hasad kepada seorang pun atas kebaikan yang Allah berikan kepada yang lain. Abdullah berkata, Inilah amalan yang mengantarkan engkau (menjadi penduduk surga, pen.) dan inilah yang tidak kami mampui.” (HR. Ahmad, 3: 166. Syaikh Syuaib Al-Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih sesuai syarat Bukhari-Muslim)/ [Naskah Khutbah Jumat Masjid Jami Al-Adha/Muhammad Abduh Tuasikal]

 

INILAH MOZAIK

Tak Banyak Amal Tapi Masuk Surga, Apa Bisa? (1)

ADA orang yang tidak banyak amal namun bisa masuk surga. Apa bisa? Bisa, ada dua hal yang mesti ia perhatikan.

Yang pertama karena memperhatikan yang wajib. Thalhah bin Ubaidilah radhiyallahu anhu berkata, “Ada seorang lelaki yang beruban kepalanya dari Ahli Najd datang kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Kami dapat mendengar gema suaranya tapi tidak memahami apa yang ia katakan, sampai ia berada dekat dengan beliau.

Ternyata ia bertanya tentang Islam, maka Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menjawab, “Islam itu mengerjakan shalat lima waktu sehari semalam.”
Laki-laki tersebut bertanya lagi, “Apakah ada kewajiban lain selain itu untukku?”
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menjawab, “Tidak, kecuali engkau ingin menambah dengan yang sunnah.”
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mengatakan lagi, “Islam juga mengerjakan puasa di bulan Ramadhan.”
Laki-laki tersebut bertanya lagi, “Apakah ada kewajiban lain selain itu untukku?”
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menjawab, “Tidak, kecuali engkau ingin menambah dengan yang sunnah.”

Thalhah melanjutkan, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menyebutkan lagi tentang masalah zakat. Laki-laki tersebut bertanya lagi, “Apakah ada kewajiban lain selain itu untukku?”
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menjawab, “Tidak, kecuali engkau ingin menambah dengan yang sunnah.”
Lalu lelaki tersebut berbalik pergi lalu berkata, “Demi Allah, aku tidak akan menambahkan dan juga mengurangi sedikit pun darinya.”
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam lantas berkata, “Beruntunglah orang tersebut jika ia jujur.” (HR. Bukhari, no. 46 dan Muslim, no. 11)

Juga disebutkan kewajiban lainnya dalam hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, “Ada seorang Arab Badui datang kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam lalu berkata, “Wahai Rasulullah, tunjukkanlah kepadaku amal yang jika aku lakukan, aku dapat masuk surga.”

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Engkau menyembah Allah semata, tidak berbuat syirik pada Allah sedikit pun juga; engkau mengerjakan shalat wajib; engkau menunaikan zakat yang wajib; juga engkau berpuasa di bulan Ramadhan.” Arab Badui tersebut berkata, “Demi Dzat yang jiwaku berada pada tangan-Nya, aku tidak akan menambahkan selain itu.” Ketika orang tersebut berbalik pulang, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang senang melihat seseorang dari ahli surga, maka lihatlah orang ini.” (HR. Bukhari, no. 1397 dan Muslim, no. 14)

 

INILAH MOZAIK