Pemandangan menyeramkan warga sipil Suriah kelaparan akibat perang mulai muncul di dunia maya.
Negara itu seolah terisolasi dari dunia luar sejak terjadi peperangan yang melanda sejak beberapa tahun lalu.
Khususnya ada beberapa warga yang tinggal di tiga kota yang dikepung dari pasukan Assad dan pemberontak, mereka terisolasi dan terpaksa makan kucing, anjing dan rumput karena kesulitan mendapatkan makanan.
Menyedihkan, kondisi umum di Madaya dekat Damaskus yang telah dikepung oleh pasukan Assad sejak Juli, juga Foua dan Kfarya, para aktivis mengatakan warga yang putus asa terpaksa makan hewan liar.
Beberapa dari warga bahkan telah dibunuh oleh penembak jitu atau ranjau darat saat mengais makanan, kondisi makin parah apalagi Foua dan Kfarya berada di dalam kekuasaan pemberontak sudah lebij dari satu tahun.
Warga di tiga kota yang terjebak di tiga kota itu tak hanya dipaksa untuk makan kucing dan anjing dan jika sakit mereka harus dioperasi tanpa anestesi.
Situasi makin memburuk setelah konflik makin tajam hingga membuat harga makanan termasuk susu bayi melonjak hingga $ 300 untuk 900g.
Seorang pimpinan gerakan lokal yang menyebut dirinya dengan nama Samir Ali mengatakan kota perbatasan gunung Madaya telah dikepung sejak awal Juli dan kondisi diperburuk dengan cuaca dingin dan kurangnya pasokan.
Bahkan warga terpaksa membakar pintu rumah mereka untuk menghangatkan diri dari serangan cuaca dingin.
Dia mengatakan kepada kantor berita Associated Press melalui Skype harga barang barang kebutuhan melonjak luar biasa.
Sumber lain; aktivis yang keluarganya ada di Madaya mengatakan kepada BBC: ‘Warga sekarat. Mereka mengais makanan di tanah. Mereka makan kucing dan anjing.”
Beberapa kasus kematian di Madaya dalam beberapa pekan terakhir dikaitkan dengan kurangnya makanan kata Rami Abdurrahman dari Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.
Mereka tak bisa keluar sebab setidaknya ada 25 pos pemeriksaan mencegah keluar dari wilayah konflik.
Laman Facebook yang menggambarkan kondisi di Madaya sudah mengunggah foto yang disebutkan beberapa orang tua mati kelaparan. Foto-foto itu belum dikonfirmasi secara independen.
Tidak diketahui berapa banyak orang tewas dalam Foua dan Kfarya.
Pawl Krzysiek, juru bicara Komite Internasional Palang Merah (ICRC) di Suriah mengatakan situasi di desa-desa Foua, Kfarya dan Madaya sangat mengerikan terlebih pada musim dingin.
Koalisi Nasional Suriah, menyerukan kepada PBB dan masyarakat internasional agar memberikan bantuan ke Madaya dan tak menunda, sebab akan menyebabkan lebih banyak kematian di antara warga sipil tak berdosa.