Madinah (Pinmas) — Sekira penerbangan sembilan jam dilalui Siti Mian Sarean hingga dia mendarat di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah. Jumat (19/08), waktu menunjukan pukul 02.07 ketika roda pesawat Garuda Indonesia menyentuh landasan bandara.
Bersama jemaah lainnya, kehadiran Nenek Mian di Kota Nabi disambut para petugas haji Daker Airport Jeddah Madinah. Tentu lelah, namun senyum Nenek Mian yang duduk di kursi roda terus mengembang menyambut kehangatan para petugas yang menyapanya.
Kerut wajah mungkin memberi pesan bahwa nenek Mian sudah lansia. Usianya saat ini memang sudah 101 tahun, karena dia terlahir di Jakarta, 6 Desember 1915. Namun, hal itu tidak mensurutkan semangat Nenek Mian untuk hadir memenuhi panggilan Tuhan.
Labbaikallahumma labbaik. Labbaika laa syarika laka labbaik. Innal hamda wan-nikmata laka wal mulka laa syarika laka. “Iya ini pertama kalinya bisa mendapatkan panggilan untuk menunaikan ibadah haji. Alhamdulillah Allah SWT kasih umur yang panjang dan kesehatan yang prima sehingga bisa jalani rangkaian ibadah haji,” tuturnya bahadia saat disapa di Bandara AMAA, Jumat (19/08).
Nenek Mian tiba di Bandara AMAA Madinah dengan menggunakan penerbangan GA 7269. Dia berangkat haji bersama anak dan menantunya yang tergabung dalam Kloter JKG 16. Bersama 393 jemaah lainnya, selama di Madinah, Nenek Mian akan menempati Hotel Wefadah Al Zahra yang berada di wilayah markaziah gharbiah.
Nenek Mian akan berada di Madinah selama sembilan hari untuk menjalani ibadah Arbain, salat wajib berjamaah secara berturut-turut selama 40 waktu.
Kepada para petugas, Nenek Mian yang saat ini tinggal di Cilandak Jaksel, berbagi tips kesehatan berupa pola makan teratur dan tidak berlebihan, gaya hidup sederhana, tidak suka mengeluh, serta mensyukuri nikmat dan ikhlas dalam berbuat.
Selamat beribadah haji Siti Mian Sarean! Hajjan mabruran wa sayan masykuran! Amiin. (nurul/mkd/mkd)
Kemenag RI