Tips Bagi Jamaah Haji dari Madinah yang Baru Tiba di Makkah

Oleh Agung Sasongko dari Madinah, Arab Saudi

Sebanyak 58.981 jamaah haji Indonesia dari 153 kloter telah diberangkatkan ke Madinah. Sementara, 48.603 Orang jamaah haji masih berada di Madinah menunggu jadwal keberangkatan menuju Makkah.

Untuk hari ini dijadwalkan, 6.573 jamaah haji dari 17 kloter berangkat ke Makkah. Adapun jadwalnya, ada 11 kloter dijadwalkan berangkat pukul 8.00 Waktu Arab Saudi (WAS), dua kloter pada pukul 14.00 WAS, dan empat kloter pada pukul 18.00 WAS.

Nana Sudiana, jamaah haji dari SOC 10 berbagi kiat bagi Jamaah haji dari Madinah yang bari tiba di Makkah :

Pertama, hapalkan nama dan lokasi pemondokan (hotel).

Begitu sampai di pemondokan (hotel), jamaah haji bisa langsung meminta kartu nama hotel dan mencatat nama hotelnya.

Catat, bila perlu memfoto nama hotel di bagian depan gedung tersebut.

Jamaah juga bisa memastikan men-tag nama hotel di peta digital yang ada di telepon seluler masing-masing. Dari peta digital ini juga bisa dilihat, bangunan apa saja yang berada di sekitar hotel.

Tak lupa, dalam peta digital tadi, lihat juga arah, rute serta jarak tempuh hotel ke masjidil haram, baik bila dengan berjalan kaki atau dengan mobil.

Mengenal dengan baik nama hotel dan letaknya, di tengah bangunan yang hampir serupa akan menjadi kunci jamaah haji tak tersesat ketika menuju atau pulang dari masjidil haram. 

Kedua, kenali pintu masuk masjid dengan baik.

Menurut Nana yang juga Direktur Akademizi ini, Masjidil haram memiliki luas bangunan yang sangat besar. Luasnya sekitar 365 ribu meter persegi. Sebelum dilakukan revitalisasi, keseluruhan pintu masuk Masjidil Haram berjumlah 120 buah. 

Dari semua pintu, mengelompok menjadi lima pintu utama. Perinciannya mulai dari pintu bernama Bab King Fahad, nama ini mencakup pintu masuk nomor 70 hingga 93. Bab Umrah, King Abdul Aziz, King Abdullah, dan Safa Marwah mencakup pintu-pintu bernomor 20 sampai 25. 

Kelompok pintu King Fahd, King Abdul Aziz dan King Abdullah akan mengarahkan pada masjid baru hasil revitalisasi Masjidil Haram. Posisinya tepat menghadap Hotel Dar at Tauhid Continental serta Zam-zam Tower.

“Penamaan pintu ini sebenarnya ditujukan agar mudah dihafal jamaah,” kata dia.

Agar tak tersasar, jamaah haji bisa menghafalkan atau mencatat pintu masuk-nya. Bila sempat, foto saja dengan gadget masing-masing, nama pintu masuk dan nomor pintunya yang dilewati agar bisa dilihat kembali saat akan keluar masjid. 

Ketiga, temui petugas haji saat ada kendala.

Jamaah haji dari Indonesia dianggap paling beruntung, mengingat demikian banyaknya petugas dan pendamping haji yang disediakan untuk membantu jamaah. 

Para petugas di Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) bekerja selama 24 jam di masjid di Masjidil haram, bahkan sejak dari hotel tempat jamaah haji menginap hingga di terminal-terminal bus shalawat serta di titik-titik tertentu pada rute-rute yang jamaah haji lalui. 

“Kadang ada sejumlah petugas yang memang sengaja menyisir jamaah yang tersesat atau tertinggal dari kelompoknya,” kata Nana.

Jadi bagi jamaah haji yang memiliki kendala, seperti lupa jalan kembali ke hotel, atau tertinggal dengan rombongan, pastikan bisa menemukan petugas haji Indonesia dan mintalah pertolongan mereka. Petugas haji ini mudah dikenali kerena mereka mengenakan seragam lengkap dan rompi dengan tulisan “Petugas Haji Indonesia Tahun 2023”.

Disebut Nana, keberadaan mereka juga tersebar di titik-titik strategis sekitar masjidl Haram, terminal bus shalawat serta sekitar pemondokan jamaah haji.

Apabila di antara jamaah haji juga mengalami kendala, seperti hilang barang, bingung mencari hotel dan lainnya, bisa segera temui petugas dan melaporkannya. Para petugas ini nanti dengan sigap akan membantu menyelesaikan permasalahan yang terjadi.

Keempat, Kalau ragu dan tidak menguasai situasi dan kondisi, jangan pergi sendirian

Bagi jamaah haji, Nana menyarankan pergi berombongan atau berkelompok akan lebih aman. Karena sejatinya, pergi sendirian memiiki potensi tersasar lebih tinggi. Apalagi bagi jamaah haji yang berkategori lansia. 

Mengingat banyaknya jamaah lansia, disarankan ketika mereka hendak pergi ke masjidil Haram ajaklah beberapa orang dalam regu atau rombongan. 

“Dan kalaupun ketika bersama-sama ini juga tersasar, situasinya akan lebih aman,” kata Nana.

Pertama akan saling mengingatkan rute yang telah dilewati, dan kedua, bisa tenang secara psikologis, karena walau tersasar ada yang menemani.

“Jamaah yang berkelompok tidak akan mudah jatuh pada kepanikan atau stres. Dengan adanya beberapa orang, mereka lebih mudah mencari solusi bersama,” kata Nan

Kelima, selalu membawa serta alas kaki

Alas kaki atau sandal perlu mendapat perhatian khusus jamaah haji saat masuk ke masjid. Ini terkadang menjadi sumber kepanikan ketika jamaah hanya menaruh di rak yang ada di dekat pintu masuk masjid.

Sebaiknya, kata Nana, sandal atau alas kaki dimasukan dalam kantong khusus dan dibawa kemanapun jamaah berada saat di dalam masjid. 

Begitu jamaah haji keluar masjid, ia tak perlu lagi mencari dimana posisi sandalnya berada. Ini juga sekaligus mengantisipasi bila ternyata pintu keluar dari masjid berbeda dengan pintu ketika masuk. 

Beberapa kejadian, karena jamaah menemukan sandalnya, ia terpaksa keluar masjid tanpa alas kaki. Bila dipaksakan, apalagi untuk berjalan kaki menuju terminal bus shalawat yang agak jauh, kaki jamaah bisa terluka atau melepuh. Apalagi ketika kejadian-nya di siang hari yang panas. 

IHRAM

Tips Sa’i Aman Bagi Jamaah Risti dan Lansia

tempat sa’i semakin diramaikan jamaah haji dari berbagai kawasan.

Haji merupakan jenis ibadah yang memerlukan ketahanan fisik. Bagi jamaah yang tergolong kategori risiko tinggi (risti) dan lanjut usia (lansia), dibutuhkan strategi untuk bisa menjalankan ibadah umrah dengan baik dan aman, terutama saat Sa’i.

Tips berikut bisa dilakukan jamaah risti dan lansia saat menjalankan sa’i. Jamaah bisa menggunakan metodenya istirahat-istirahat,” kata Juru Bicara PPIH Pusat, Ramadhan Harisman, dalam keterangan pers yang didapat Republika.co.id, Ahad (11/6/2023).

Dari Safa ke Marwa, jamaah disebut harus jalan kaki kurang lebih 400 meter. Saat jalan dari Safa ke Marwa jamaah bisa berhenti sejenak dan istirahat dulu, lalu berdoa selama dua menit untuk menurunkan denyut nadi.

Adapun yang terpenting, Ramadhan meminta jamaah untuk memberikan kesempatan jantung beristirahat supaya tidak terlalu terforsir. Setelah istirahat sejenak, jamaah bisa kembali berjalan.

“Setiap putaran harus istirahat. Mungkin selesainya sa’i lebih lama, tapi lebih aman,” kata dia.

Ia pun menyebut ada baiknya jamaah yang masih muda dan sehat dapat mendampingi jamaah risti dan lansia. Hal ini bertujuan agar mereka tidak tertinggal dengan kelompoknya.

Jamaah yang memiliki riwayat penyakit jantung dan Penyakit Paru Osbstruktif Kronis (PPOK) disarankan memakai kursi roda, karena rawan terhadap serangan jantung. Petugas akan terus memantau jamaah risti karena mempunyai penyakit bawaan yang sudah diderita dari Tanah Air.

Berdasarkan data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) hingga tanggal 10 Juni 2023 pukul 24.00 WIB, jumlah total kedatangan jamaah haji Indonesia di Arab Saudi berjumlah 118.541 orang atau 308 kelompok terbang (kloter).

“Jumlah jamaah dan petugas yang didorong hari ini dari Madinah ke Makkah sebanyak 6.270 orang atau 16 kloter,” ujar dia.

Disampaikan Ramadhan, terdapat tiga jamaah haji yang meninggal dunia di Makkah. Mereka atas nama Acu Sanan Inun asal kloter JKS 40, Bhunidhi Sahumi Samit asal kloter SUB 08, serta Asnawi Said Mihi asal kloter SUB 43

Sampai saat ini, jumlah jamaah haji yang wafat di Makkah sebanyak 15 orang. Secara keseluruhan, jamaah yang wafat berjumlah 40 orang dan sesuai ketentuan mereka akan dibadalhajikan. 

IHRAM

Tips Sa’i Bagi Jamaah Haji Lansia dengan Manajemen Denyut Nadi

Dari bukit Safa ke Marwah jamaah haji harus jalan kaki kurang lebih 400 meter.

Ibadah haji merupakan ibadah yang memerlukan ketahanan fisik. Bagi jamaah haji yang tergolong kategori risiko tinggi (risti) dan lanjut usia (lansia) butuh strategi untuk bisa menjalankan ibadah umrohnya dengan baik dan aman terutama saat sa’i.

Juru Bicara Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Pusat, Ramadhan Harisman mengatakan, ada tips yang bisa dilakukan jamaah risti dan lansia saat menjalankan sa’i dari bukit Safa ke Marwah di Masjidil Haram.

“Dari bukit Safa ke Marwah jamaah haji harus jalan kaki kurang lebih 400 meter. Saat jalan dari Safa ke Marwa, sejenak berhenti, istirahat dulu, berdoa dua menit untuk menurunkan denyut nadi,” kata Ramadhan, Ahad (11/6/2023).

Ramadhan mengatakan, intinya yang penting jamaah haji memberikan kesempatan kepada jantung untuk istirahat supaya tidak terlalu terforsir. Kemudian jalan lagi melakukan sa’i, setiap putaran dari Sofa ke Marwah harus istirahat. Dengan metode ini mungkin selesainya sa’i lebih lama tapi lebih aman.

“Karenanya, sebaiknya jamaah yang masih muda dan sehat untuk mendampingi jamaah risti dan lansia agar tidak tertinggal dengan kelompok jamaahnya,” ujar Ramadhan.

Ia mengatakan, disarankan jamaah haji yang punya riwayat penyakit jantung dan Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) disarankan memakai kursi roda, karena rawan terhadap serangan jantung. Petugas terus memantau khusus jamaah risiko tinggi karena mempunyai penyakit bawaan yang sudah diderita dari Tanah Air.

Berdasarkan data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) hingga tanggal 10 Juni 2023, pukul 24.00 WIB, jumlah total kedatangan jamaah haji Indonesia di Arab Saudi berjumlah 118.541 orang atau 308 kelompok terbang.

“Jumlah jamaah dan petugas yang didorong hari ini dari Madinah ke Mekkah sebanyak 6.270 orang atau 16 kloter,” jelas Ramadhan.

Disampaikan Ramadhan, terdapat tiga jamaah haji yang meninggal dunia di Makkah atas nama Acu Sanan Inun asal kloter JKS 40, Bhunidhi Sahumi Samit asal kloter SUB 08, dan Asnawi Said Mihi asal kloter SUB 43

“Sehingga sampai dengan saat ini jumlah jamaah haji yang wafat di Makkah sebanyak 15 orang. Secara keseluruhan, jamaah yang wafat hingga sampai saat ini berjumlah 40 orang. Sesuai ketentuan, jamaah yang wafat akan dibadalhajikan,” ujarnya.

IHRAM

Kiswah Ka’bah Dinaikkan Menyusul Persiapan Haji 2023

Kain kiswah juga dinaikkan untuk mencegah praktik ibadah yang salah.

Kepresidenan Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci, telah menaikkan kiswah Ka’bah sekitar tiga meter dan area di bawahnya telah ditutupi dengan kain katun putih. Ini merupakan tradisi tahunan yang dilakukan Kerajaan dalam mempersipakan musim haji. 

Dilansir dari Arab News, pada Ahad (11/6/2023), ini prosedur yang sama diulang setiap tahun sebelum musim haji untuk melindungi kiswah, karena beberapa peziarah menyentuhnya saat mengitari Ka’bah. Presiden Kepresidenan Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci, Dr. Abdulrahman Al-Sudais juga hadir saat kiswah dinaikkan.

Asisten presiden jenderal untuk urusan Kompleks Raja Abdulaziz untuk Ka’bah Suci Kiswa, pameran, teknik, teknis, dan urusan operasional, Sultan Al-Qurashi, mengatakan bahwa menaikkan bagian bawah kiswah berfungsi untuk menjaga kebersihan dan (integritas) dan mencegah gangguan.

“Kain kiswah juga dinaikkan untuk mencegah praktik beberapa peziarah berdasarkan kepercayaan yang salah,” ujar Al-Qurashi.

Setiap tahun, pada hari kesembilan bulan Islam Dul Hijjah, kain sutra hitam dilepas dan kiswah baru disampirkan di tempatnya.

Sumber:

https://www.arabnews.com/node/2319271/saudi-arabia

Haji Ramah Lansia dan Tangis Haru Suhartini di Makkah

Jamaah haji Indonesia sudah mulai berdatangan dari Madinah dan Jeddah.

Oleh Fuji Eka Permana dari Makkah, Arab Saudi

Suhartini, jamaah haji lansia asal Kabupaten Bantul di Daerah Istimewa Yogyakarta turun dari bis menggunakan kursi roda. Ia nampak kelelahan saat tiba di Makkah setelah melakukan perjalanan panjang dari Jakarta ke Jeddah kemudian ke Makkah.

Petugas haji layanan lansia di Makkah membantu Suhartini untuk turun dari kursi roda dan duduk di kursi. Di balik wajah lelahnya, Suhartini menyimpan haru, tidak lama kemudian ia menangis seolah tidak percaya sudah sampai Tanah Suci, Makkah.

“Alhamdulillah hirobbil alamin, saya bisa sampai Makkah dengan selamat,” kata Suhartini sambil menangis haru, ia tidak mampu menahan tangisnya yang pecah.

Petugas haji layanan lansia, Syarifuddin tetap menyimak jamaah haji lansia asal Kabupaten Bantul yang sedang menangis dan mengungkapkan rasa syukurnya telah sampai Makkah. Dia tidak menyela Suhartini yang sedang menangis sambil berkata-kata.

Suhartini mengungkapkan bahwa layanan yang diberikan kepadanya sebagai jamaah haji lansia sangat baik. Mulai dari embarkasi, di pesawat, di Jeddah sampai Makkah merasa terlayani dengan baik.

“Jamaah haji yang lansia-lansia dilayani dengan bagus, mulai dari pertama perjalanan sampai di hotel (di Makkah),” ujar Suhartini yang masih tetap menangis saat tiba di Makkah, Jumat (9/6/2023) malam.

Suhartini sambil menangis menyampaikan sambil terbata-bata bahwa dirinya terus didampingi dan diarahkan oleh petugas haji hingga sampai Makkah pada Jumat (9/10/2023) malam.

Suhartini juga terharu ada temannya sesama jamaah haji yang tidak memiliki kaki. Suratini tetap di dekat jamaah haji yang tidak memiliki kaki tersebut karena merasa iba kepadanya.

“Saya kasihan jadi saya dekat terus dengan dia (jamaah haji disabilitas), karena dia lebih parah jadi saya menemani,” ujar Suhartini sambil terbata-bata karena tangisnya yang bercampur rasa haru dan syukur belum reda.

Suhartini mengucapkan terimakasih kepada para petugas haji yang telah melayani dengan bagus dan setulus hati. Jamaah haji lansia ini mengaku merasakan ketulusan para petugas haji yang melayaninya.

Suratini juga mengetahui Kementerian Agama (Kemenag) mengusung tagline ‘Haji Ramah Lansia’ tahun ini. Sehingga ia dapat berangkat ke Tanah Suci untuk melaksanakan ibadah haji. Untuk itu, ia menyampaikan terimakasih kepada penyelenggara haji yang telah mewujudkan mimpi jamaah haji lansia bisa ke Tanah Suci.

Syarifuddin mendampingi Suhartini yang baru saja tiba di Makkah mendoakan semoga jamaah haji Indonesia semuanya menjadi haji yang mabrur.

“Kami senang kalau ibu senang, kami senang kalau ibu sehat, kami akan melayani dengan baik, doakan juga kami para petugas haji,” ujar Syarifuddin kepada Suratini yang masih belum reda tangisnya.

Sebagaimana diketahui, jamaah haji Indonesia sudah mulai berdatangan dari Madinah dan Jeddah. Sebanyak 30 persen atau sekitar 67.000 jamaah haji adalah lansia. Kemenag berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik kepada jamaah haji lansia.

IHRAM

Sebagian Besar dari 37.309 Jamaah Haji yang Tiba di Makkah Masuk Kategori Risti

Para jamaah haji Indonesia diimbau memperbanyak air minum

Oleh : Fuji E Permana. reporter Republika.co.id dari Makkah Arab Saudi

Sebanyak 37.309 jamaah haji yang datang ke Makkah dari Madinah termasuk dalam kategori sebagai jamaah haji berisiko tinggi (risti). Sebagian besar di antara mereka menderita infeksi saluran pernafasan akut (ISPA).

Kepala Seksi Kesehatan Daerah Kerja (Daker) Makkah, Andi Ardjuna Sakti mengatakan, data 37.309 jamaah haji risti yang datang ke Makkah didapat setelah 96 kloter berpindah dari Madinah ke Makkah dalam tujuh hari pertama. Umumnya jamaah haji risti memiliki komorbid yang menjadi pemicu penyakitnya kambuh dan menjadi parah akibat cuaca panas.

Menurutnya, dalam sepekan pertama pergeseran jamaah haji dari Madinah ke Makkah pada 1 Juni – 7 Juni 2023, sudah ada 1.919 jamaah yang memeriksakan diri ke  Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI). Selain itu, dideteksi juga 145 kasus kesehatan ditemukan di sektor dan sebanyak 13 kasus dirujuk ke rumah sakit.

“Pencegahan yang paling mudah (agar tidak mudah sakit) minum air tanpa menunggu haus,” kata Ardjuna di Makkah, Jumat (9/6/2023).

Ardjuna mengatakan, KKHI mencoba mencari faktor penyebab banyaknya jamaah haji yang sakit. Menurutnya, ada kemungkinan jamaah haji kecapekan setelah menempuh perjalanan dari Madinah ke Makkah yang memakan waktu kurang lebih 4-5 jam.

Setelah jamaah haji sampai hotel di Makkah, jamaah haji ada yang langsung diminta untuk umroh wajib. Ada juga yang istirahat satu sampai dua jam saja.”Mengingat usia yang lansia, (jamaah haji lansia) butuh istirahat lebih,” ujar Ardjuna.

Baca juga: Masuk Islam, Zilla Fatu Putra Umaga Pegulat WWE Ini Beberkan Alasannya yang Mengejutkan

Sebelumnya, Kepala Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah, dr Edi Supriyatna mengatakan bahwa jamaah haji lansia perlu didampingi. Di dalam kloter diterapkan strategi body system, artinya dalam satu kamar yang terdapat jamaah haji lansia didampingi oleh jamaah haji yang tidak lansia. Jadi sesama jamaah haji saling membantu.

“Kalau ingin melakukan aktivitas ibadah, itu (jamaah haji lansia) betul-betul didampingi, kalau perlu didampingi dalam melakukan ibadah gunakan kursi roda dan lain-lain dan terus didampingi sampai selesai ibadahnya,” ujar Edi.

Edi menambahkan, jika jamaah haji lansia memiliki komorbid, tetap minum obat yang rutin diminum sejak dari Indonesia. Ini untuk membantu agar penyakitnya tidak kambuh saat berada di Makkah.

IHRAM

Alhamdulillah Lebih Dekat ke Masjid Nabawi: Kebahagiaan Jamaah Haji

Jamaah haji harus memperbanyak baca doa setiap hari.

Jamaah haji asal Kabupaten Luwu Utara, Sulsel, yang tergabung dalam Kloter UPG 14, Atikah mengaku bersyukur menempati Front Taiba Hotel di Madinah. Perempuan yang suaranya dominan dalam video viral tersebut mengatakan bersyukur saat ini hotel lebih dekat dengan Masjid Nabawi, hanya beberapa langkah saja. 

“Alhamdulillah, lebih dekat ke Majid Nabawi, lebih mudah untuk kursi roda lansia, lebih senang karena tidak perlu menyeberang jalan lagi,” kata Atikah Jumat malam (9/6/2023)

Disinggung dengan layanan konsumsi untuk jamaah haji? “Alhamdulillah makanan datang tepat waktu dan menu bisa dinikmati semua, seperti makan di Sulsel. Terima kasih atas semua fasilitas yang telah diterima ini,” tambahnya. 

Hal hang sama disampaikan untuk layanan kesehatan dan bimbingan ibadah. “Pembimbing ibadah keliling kamar. Kesehatan selalu datang cepat,” ujarnya.

“Kepada bapak Menteri Agama, saya jamaah haji kloter 14 UPG mengucpakan terima kasih sudah menyiapkan pelayanan, fasilitas, bantuan untuk jemaah haji. Maaf atas kekurangan dan kekhilafan saya,” kata Atika. 

Sementara itu, Ukkas, pria yang ada di video viral tersebut menyatakan hotel yang sekarang ditempati fasilitasnya lebih bagus. Menurutnya, peristiwa yang terjadi di hotel sebelumnya, Frontel Al Harithia karena miskomunikasi. Setelah bertemu kembali dengan pihak hotel dan dijelaskan, maka selesai. 

“Fasilitas hotel yang sekarang (Front Taiba, Red) lebih bagus, lega semua, konsumsi enak. Terima kasih atas pelayanannya. Terima kasih banyak Pak Menteri Agama,” ungkapnya. 

Kasi Layanan Akomodasi Daker Madinah Ali Machzumi memberikan klarifikasi terkait viralnya potongan video yang dinarasikan terjadi penelantaran jamaah UPG 14. Menurut Ali, rombongan jamaah UPG 14 asal Kabupaten Luwu Utara tidak telantar, hanya dipindahkan ke hotel yang lebih strategis.

Jamaah haji kelompok terbang (kloter) 14 Embarkasi Makassar (UPG 14) tidak telantar. Jamaah UPG 14 pindah penginapan, justru lebih dekat dengan Masjid Nabawi.

Potongan video yang viral, kata Ali Machzumi, adalah suasana saat proses pemindahan jamaah dari hotel asal ke hotel berikutnya. “Sebenarnya ini masalah sudah selesai. Di awal hanya ada miskomunikasi. Pihak majmuah memindahkan jamaah ke hotel yang lebih dekat dengan Masjid Nabawi,” kata Ali Machzumi di Madinah, Jumat (9/6/2023).

IHRAM

Di antara Istilah yang Perlu Diketahui dalam Belajar Tafsir Al-Qur’an

Di dalam mempelajari tafsir Al-Qur’an, terdapat beberapa istilah yang perlu dipahami. Di antara istilah yang perlu dipahami ketika mempelajari tafsir Al-Qur’an adalah sebagai berikut:

Tafsir

Kata tafsir secara bahasa bermakna penjelasan. Adapun secara istilah, yang dimaksud dengan tafsir adalah penjelasan firman Allah agar dapat dipahami maksudnya sehingga perintah-Nya dapat ditaati dan larangan-Nya dapat dijauhi, petunjuk dan bimbingan Al-Qur’an dapat diambil, kisah-kisahnya dapat diambil pelajaran, dan peringatan-peringatannya dapat tersentuh di hati.

Surah

Surah adalah bagian dari Kitab Allah yang terdiri dari 3 ayat atau lebih. Surah Al-Qur’an ada 114 surah. Surah terpanjang adalah surah Al-Baqarah, sedangkan surah terpendek adalah surah Al-Kautsar.

Makiyah

Makiyah adalah surah yang diturunkan di Makkah. Dalam redaksi lain, makiyah adalah surah yang diturunkan pada periode Makkah atau sebelum Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam hijrah dari Makkah ke Madinah. Surah makiyah pada umumnya menjelaskan tentang akidah dan penetapannya. Berisi hujah tentang akidah, dan memberikan perumpamaan untuk menjelaskan tentang akidah dan penetapannya. Rukun akidah yang paling agung adalah pengesaan Allah di dalam beribadah, penetapan kenabian Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, dan juga penetapan tempat kembali dan hari Akhir.

Madaniah

Madaniah adalah surah yang diturunkan di Madinah. Dalam redaksi lain, madaniah adalah surah yang diturunkan pada periode Madinah atau setelah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam hijrah dari Makkah ke Madinah. Surah madaniah banyak berbicara tentang syariat dan penjelasan hukum-hukum berupa halal dan haram.

Ayat

Kata ayat secara bahasa berarti tanda. Adapun yang dimaksud ayat di dalam Al-Qur’an adalah kumpulan dari firman Allah yang memuat petunjuk untuk manusia dengan dalil-dalil atas keberadaan Allah, kekuasaan-Nya, ilmu-Nya, dan atas kenabian Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dan risalahnya. Ayat di dalam Al-Qur’an ada enam ribu dua ratus sekian ayat. Ada perbedaan perhitungan jumlah ayat di antara para ahli Al-Qur’an dari 6204 sampai 6240.

Baca juga: Menggabungkan Pendapat Para Ahli Tafsir

Isti’adzah

Yang dimaksud dengan isti’adzah di sini adalah membaca kalimat,

أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ

Artinya adalah “Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk.”

Kalimat tersebut sering disebut dengan kalimat taawuz. Penjelasan kalimat taawuz adalah sebagai berikut:

Kata أَعُوْذُ bermakna aku meminta perlindungan.

Kata بِاللهِ bermakna kepada Allah. Yang dimaksud adalah kepada Tuhan segala sesuatu, Yang Maha Menguasai segala sesuatu, Yang Mengetahui segala sesuatu, Sesembahan orang-orang terdahulu dan orang-orang terakhir.

Kata الشَّيْطَانِ bermakna setan, yaitu Iblis la’natullahi ‘alaihi.

Kata الرَّجِيْمِ bermakna terkutuk, yaitu dijauhkan dari seluruh rahmat dan kebaikan.

Makna kalimat isti’adzah tersebut (ketika hendak membaca Al-Qur’an) adalah “Aku meminta perlindungan kepada Allah dari setan terkutuk mengganggu bacaanku atau menyesatkanku sehingga aku bisa binasa dan celaka.”

Hukum membaca isti’adzah adalah sunah. Yakni disunahkan membaca isti’adzah ketika hendak membaca satu surah Al-Qur’an atau lebih. Seseorang membaca,

أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ

lalu membaca Al-Qur’an. Membaca isti’adzah juga dianjurkan ketika marah atau terlintas pikiran yang buruk di pikirannya.

Basmalah

Yang dimaksud dengan basmalah di sini adalah membaca kalimat,

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Yang artinya adalah “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Penjelasan katanya adalah sebagai berikut:

Kata الاِسْمُ adalah suatu lafaz yang diperuntukkan untuk sesuatu tertentu yang dengannya ia dikenal dan dibedakan dengan yang lainnya. Dalam Bahasa Indonesia, kata الاِسْمُ dapat diterjemahkan dengan “nama.”

Kata اللهِ adalah nama Zat Tuhan Rabb Tabaraka Wata’ala yang dikenal dengan nama tersebut.

Kata الرَّحْمٰنِ adalah salah satu nama dari nama-nama Allah yang diambil dari kata الرَحْمَة (rahmat) yang menunjukkan atas banyaknya rahmat pada-Nya. Rahmat dapat diterjemahkan dengan kasih sayang.

Kata الرَّحِيْمِ adalah nama dan sifat Allah yang diambil dari kata الرَحْمَة (rahmat). Dan maknanya adalah memiliki sifat rahmat yang berlimpah kepada hamba-hamba-Nya di dunia dan akhirat.

Makna membaca basmalah (ketika membaca Al-Qur’an) adalah “Aku memulai bacaanku mengharapkan berkah dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, meminta pertolongan kepada-Nya.”

Hukum membaca basmalah adalah sunah. Yakni, disyariatkan atau dianjurkan untuk membaca basmalah ketika hendak membaca suatu surah dari Al-Qur’an, kecuali surah At-Taubah. Pada surah At-Taubah, kita tidak membaca basmalah. Pada salat wajib, basmalah dibaca sirr (lirih, dengan suara pelan), jika itu salat jahriyah. Disunahkan pula membaca basmalah ketika hendak makan dan minum, memakai pakaian, masuk dan keluar masjid, berkendara, dan melakukan setiap perbuatan yang bernilai. Diwajibkan membaca,

بِسْمِ اللهِ وَاللهُ أَكْبَرُ

ketika hendak menyembelih hewan.

Demikian beberapa istilah dan faedah yang perlu kita ketahui di dalam mempelajari tafsir Al-Qur’an. Semoga bermanfaat bagi penulis dan pembaca di dunia dan akhirat.

***

Penulis: Ahmad Fardan

Artikel: Muslim.or.id

Referensi:

Tulisan ini disadur dari kitab

أيسر  التفاسير لكلام العلي الكبير وبهامشه نهر الخير على أيسر التفاسير

karya Syekh Abu Bakr Jabir Al-Jazairy (semoga Allah merahmati beliau, mengampuni beliau dan kaum muslimin).

© 2023 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/85328-istilah-dalam-tafsir-al-quran.html

Doa dan Tata Cara Minum Air Zam Zam

Berikut ini adalah doa minum air zam zam yang diajakan oleh salafus shalih. Setiap jamaah haji dianjurkan untuk minum air zam zam, mengingat besarnya khasiat, keistimewaan, serta keberkahan yang terkandung di dalam air zam-zam tersebut.

Sebagaimana hadist riwayat Imam Ad-Daruqutni;

وَعَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ -: «مَاءُ زَمْزَمَ لِمَا شُرِبَ لَهُ، إنْ شَرِبْتَهُ تَسْتَشْفِي بِهِ شَفَاكَ اللَّهُ، وَإِنْ شَرِبْتَهُ يُشْبِعُكَ أَشْبَعَكَ اللَّهُ بِهِ، ‌وَإِنْ ‌شَرِبَتْهُ ‌لِقَطْعِ ‌ظَمَئِكَ ‌قَطَعَهُ ‌اللَّهُ وَهِيَ هَزْمَةُ جِبْرِيلَ وَسُقْيَا إسْمَاعِيلَ.» رَوَاهُ الدَّارَقُطْنِيّ.

Artinya; “Dari Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu ‘anh, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Air Zam-Zam sesuai dengan niat ketika meminumnya. Bila engkau meminumnya untuk obat, semoga Allah menyembuhkanmu. Bila engkau meminumnya untuk menghilangkan dahaga, semoga Allah menghilangkannya. Air Zam-Zam adalah galian Jibril, dan curahan minum dari Allah kepada Ismail.” (HR. Ad-Daruqutni).

Maka dari itu, berikut doa dan tata cara ketika minum air zam-zam dari Rasulullah Saw yang diriwayatkan oleh salafus shalih.

Doa dan Tata Cara Minum Air Zam Zam

Jamaah haji dianjurkan membaca doa minum air zam zam sebagai berikut. Setelah membaca doa ini, jamaah haji membaca basmalah, meminum air zam zam dengan tiga kali teguk, dan bernafas di tengah tegukan. Sebagaimana yang termaktub dalam kitab Hasyiah Bujairami alal Iqna;

اللَّهُمَّ إنَّهُ قَدْ بَلَغَنِي عَنْ نَبِيِّك أَنَّهُ قَالَ مَاءُ زَمْزَمَ لِمَا شُرِبَ لَهُ، وَأَنَا أَشْرَبُهُ لِسَعَادَةِ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ اللَّهُمَّ، فَافْعَلْ.

Allahumma innahu qad balaghan an nabiyyika annahu qāla māu zam-zama limā syuriba lahu, wa anā asyrabuhu li saādatiddunyā wal ākhirati Allahumma faf`al.

Artinya; “Wahai Tuhanku, sungguh telah sampai padaku hadits dari nabi-Mu, ia bersabda, ‘Air zamzam bermanfaat sesuai tujuan diminumnya, dan aku meminumnya untuk kebahagiaan di dunia dan akhirat. Ya Allah, terimalah.”

Kemudian setelah itu Syaikh Sulaiman Al-Bujairamiy melanjutkan penjelasannya terkait tata cara minum air zam zam. Simak penjelasannya;

ثُمَّ يُسَمِّي اللَّهَ تَعَالَى وَيَشْرَبُ وَيَتَنَفَّسُ ثَلَاثًا

Artinya; “Kemudian menyebut nama Allah Swt dan minum tiga kali tegukan dan bernafas ditengah-tengah tegukannya”.

Demikian penjelasan mengenai doa dan tata cara minum air zam zam. Semoga bermanfaat, Wallahu a`lam.

BINCANG SYARIAH

Hukum Menitipkan Doa Pada Jemaah Haji

Menitipkan doa merupakan salah satu tradisi yang berlaku di masyarakat Indonesia saat dijumpai saudara maupun tetangga yang melaksankan haji. Doa yang dititipkan beragam, mulai dari minta didoakan untuk mendapatkan jodoh, rezeki serta doa-doa lainnya. Lantas, bagaimanakah hukum menitipkan doa kepada jemaah haji?

Dalam literatur kitab klasik, dijumpai beberapa keterangan yang menjelaskan mengenai anjuran untuk meminta doa kepada orang lain. Hal ini karena bisa jadi dalam amal ibadah kita ada kelalaian sehingga sulit untuk dikabulkan, sementara dalam doa orang lain terdapat keikhlasan yang lebih cepat membuat doa terkabul.

Sebagaimana dalam kitab Siyar A’lam An Nubala berikut,

ينبغي أن نكون بدعاء إخواننا أوثق منا بأعمالنا نخاف أعمالنا التقصير ونرجوا أن تكون بدعائهم لنا مخلصين

Artinya : “Seharusnya seseorang meminta doa kepada orang lain, alih-alih mengandalkan doa sendiri. Hal ini karena khawatir jangan-jangan dalam amal ibadah kita ada kelalaian, sedangkan mereka mendoakan kita dengan keikhlasan.”

Kesunahan meminta doa kepada oraang lain juga berlaku kepada jamaah haji. Sehingga, seseorang juga disunnahkan untuk menitipakan doa dan mengantar jamaah haji menuju tempat pemberangkatan.  Seperti yang dilakukan oleh Imam Ahmad yang pernah mengantar ibunya untuk berangkat haji.

Sebagaimana dalam kitab Ghayatil Muntaha, juz 6, halaman 472 berikut,

وذكر أبو بكر الآجري استحباب تشييع الحاج ووداعه ومسألته أن يدعو له ـ وشيع أحمد أمه بالحج

Artinya: “Imam Abu Bakr al-Ajurry mengatakan mengenai kesunahan mengantar orang haji, menitipkan doa dan meminta untuk mendoakan permasalahan yang menimpanya. Imam Ahmad juga pernah mengantar ibunya untuk bernagkat haji.”

Kesunnahan menitipkan doa kepada jamaah haji ini, juga berdasarkan keterangan dalam beberapa kitab hadis yang menceritakan bahwa sahabat nabi pernah mengantarkan jamaah haji dan perang serta menitipkan doa kepada mereka. Sebagaimana dijelaskan dalam kitab Syarh Shahih Al-Bukhari, juz 5 halaman 241 berikut,

انما سميت بذلك لأنهم كانوا يشيعون الحاج والغزاة اليها ويودعونهم عندها

Artinya: “ Tsaniatul Wada’ disebut demikian karena adanya beberapa sahabat nabi yang mengantarkan jamaah haji dan orang yang berperang, serta menitipkan doa kepada mereka.”

Dari penjelasan diatas dapat diketahui bahwa dalam literatur kitab klasik dijumpai beberapa keterangan yang menjelaskan mengenai kesunnahan untuk menitipakan doa dan mengantar jamaah haji menuju tempat pemberangkatan.

Kesunnahan ini berdasarkan keterangan dalam beberapa kitab hadis yang menceritakan bahwa sahabat nabi pernah mengantarkan jamaah haji dan perang serta menitipkan doa kepada mereka.

Demikian penjelasan mengenai hukum menitipkan doa kepada jemaah haji. Semoga bermanfat. Wallahu a’lam.

BINCANG SYARIAH