Diantara sifat buruk yang harus dijauhi oleh seorang Muslim adalah riya yaitu memperlihatkan suatu amal dengan tujuan memperoleh pujian dari manusia lainnya. Itu sebabnya orang yang diselimuti sifat riya akan mudah kecewa ketika orang-orang tidak memberikan pujian atau perhatian atas perbuatannya. Ia tidak ikhlas dalam beramal, atau dalan arti lain tidak menjadikan Allah sebagai tujuan utama dalam beramal. Selain sifat riya, seorang Muslim juga harus menjauhi kebodohan dalam beragama.
Rasulullah SAW telah menjelaskan tentang tiga tanda orang riya dan orang bodoh dalam beragama. Sebagaimana Rasulullah mewasiatkan kepada Ali bin Abi Thalib dalam kitab Wasiyatul Mustofa. Kitab ini disusun Syekh Abdul Wahab bin Ahmad bin Ali bin Ahmad bin Ali bin Muhammad bin Musa Asy Syarani Al Anshari Asy Syafi’i Asy Syadzili Al Mishri atau dikenal sebagai Imam Asy Syaran.
Tanda orang riya
يَا عَلِيُّ، وَلِلْمُرَائِي ثَلَاثُ عَلَامَاتٍ يُتِمُّ رُكُوْعَهُ وَسُجُوْدَهُ مَعَ النَّاسِ وَيَنْقُصُهُ إِذَا صَلَّى وَحْدَهُ وَيَنْشِطُ لِلْمَرْءِ الَّذِيْ يُثْنِيْ عَلَيْهِ وَيَذْكُرُ اللهَ فِي الْخَلَا وَالْمَلَا
Wahai Ali, bagi orang yang riya itu tiga tanda. Yaitu, dia sempurnakan ruku dan sujudnya ketika bersama orang banyak, dan dia menguranginya ketika dia sholat sendirian. Dia bersemangat kepada orang yang memuji muji dia. Dan dia mau berdzikir kepada Allah ketika banyak orang sedang tidak dalam keadaan sepi.
Tanda orang bodoh dalam agama
يَا عَلِيُّ، وَلِلْأَحْمَاقِ ثَلَاثُ عَلَامَاتٍ اَلتَّهَاوُنُ فِيْ فَرَائِضِ اللهِ وَكَثْرَةُ الْكَلَامِ فِيْ غَيْرِ ذِكْرِ اللهِ وَالطَّعْنُ فِي الدِّيْنِ
Wahai Ali, bagi orang bodoh itu ada tiga tanda meremehkan tentang perkara yang wajib, dan banyak bicara selain berzikir, dan mencela Agama.