Kenikmatan menunaikan ibadah haji sulit dilukiskan dengan kata-kata. Apalagi jika berhaji itu bersama dengan dua wanita istimewa.
Pengalaman itulah yang dirasakan oleh Afrizal Sinaro. Ketua Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) DKI Jakarta itu pertama kali menunaikan ibadah haji tahun 2000. Ketika itu ia berhaji bersama dengan ibu kandungnya, Nadiar, yang ketika itu usianya sudah mencapai 60 tahun.
“Bagi saya, pergi haji yang pertama adalah kenikmatan yang luar biasa, karena saya bisa melayani ibu kandung saya selama 40 hari sejak awal kedatangan ke Tanah Suci hingga kembali ke Tanah Air,” ungkap Afrizal Sinaro saat berbincang dengan Republika di Resto Ahmei, Pejaten Village, Jakarta, Senin (31/8).
Sambil menyeruput teh tarik kesukaannya, lelaki kelahiran Medan, 27 April 1965 itu, menambahkan, walaupun hatinya sangat bahagia, namun di sisi lain, ia merasa pun merasa sedih. “Saya sedih, sebab ayah saya belum bisa berangkat haji tahun itu, karena keterbatasan biaya,” tutur Afrizal yang juga Ketua Umum Perguruan Al-Iman Citayam, Bogor, Jawa Barat.
Karena itulah, di depan Ka’bah, Afrizal berdoa kepada Allah, agar bisa kembali lagi berhaji bersama ayahnya. “Doa saya adalah ‘Ya Allah, kembalikan saya ke Tanah Suci-Mu ini bersama ayah dan istriku, lima tahun ke depan’,” ujar Afrizal mengutip doanya ketika itu.
Ternyata Allah mengabulkan doanya. Lima tahun kemudian, yakni tahun 2005, Afrizal dapat mengajak ayahnya, Rusdi yang kala itu berumur 65 tahun, dan istrinya tercinta, Eka Putri Handayani, melaksanakan ibadah haji.
“Itulah sebabnya, saya sering mengatakan, saya beruntung bisa menunaikan ibadah haji bersama dua wanita istimewa,” ungkapnya penuh syukur.