Berikut ini adalah solusi bagi jemaah haji yang tidak bisa mencium hajar aswad agar tetap mendapatkan kesunnahan menciumnya. Setiap jemaah haji disunnahkan ketika melakukan tawaf untuk mencium dan ber-istilam (menyentuh) hajar aswad.
Pengertian istilam adalah menyentuh hajar aswad dengan tangan di setiap awal putaran tawaf. Kesunnahan tersebut didasarkan kepada hadist yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab Shahih-nya dari Sahabat Jabir Ra;
عَنْ جَابِرٍ، قَالَ: طَافَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالْبَيْتِ فِى حَجَّةِ الْوَدَاعِ عَلَى رَاحِلَتِهِ، يَسْتَلِمُ الْحَجَرَ بِمِحْجَنِهِ لأَنْ يَرَاهُ النَّاسُ، وَليُشْرِفَ وَلِيَسْأَلُوهُ، فَإِنَّ النَّاسَ غَشُوهُ.
Artinya; “Dari Jabir Ra ia berkata; ‘Pada saat haji wada` Rasulullah Saw tawaf di baitullah di atas kendaraan. Lalu Rasulullah Saw ber-istilam kepada hajar aswad dengan tongkatnya agar manusia bisa melihatnya dan mendekat sembari bertanya. Karena pada saat itu para jemaah mengerumuninya.” (HR. Muslim).
Lalu apakah ada solusi agar tetap mendapatkan keutamaan mencium batu hitam yang sangat didambakan oleh banyak orang? Mari simak penjelasannya.
Banyak sekali keterangan dalam literatur kitab fikih yang menjelaskan solusi yang bisa dilakukan oleh jemaah haji agar tetap mendapatkan keutamaan mencium dan istilam hajar aswad.
Salah satunya sebagaimana yang dikatakan oleh Syaikh Abu Bakar Syatha Ad-Dimyathi dalam kitabnya I`anatut Thalibin;
فإن عجز عن التقبيل استلم بيده اليمنى، فإن عجز عنه فباليسرى، فإن عجز عن استلامه استلمه بنحو عود ثم قبل ما استلم به، فإن عجز عن استلامه أشار إليه بيده أو بشئ فيها ثم قبل ما أشار به.
Artinya; “Jika tidak mampu mencium (hajar aswad) maka beristilam dengan tangan kanannya, jika tak mampu dengan tangan kirinya, jika tidak mampu istilam dengan tangan, maka istilam dengan kayu kemudian mencium kayu yang digunakan istilam tersebut.
Jika sama sekali tak mampu ber-istilam, maka istilam dengan isyarah tangan atau dengan sesuatu yang ada di tangan lalu menciumnya (barang yang digunakan isyarah).
Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa solusi bagi jemaah haji yang sulit untuk mencium dan menyentuh langsung hajar aswad (istilam) maka cukup dengan berisyarah dengan tangan atau sesuatu yang lain dan lalu menciumnya. Wallahu a`lam.