Apakah Karena Jauhnya Jarak, Lantas Kita Memalingkan Wajah Dari Mereka?

Anggota Lembaga Asosiasi Perempuan dan Hak-hak Demokrasi menjelaskan tentang bagaimana kondisi anak-anak dan perempuan yang berada di Aleppo.

Dalam kondisi perang, keadaan tidak menentu, jika hari ini anak-anak selamat dari serangan roket, namun orang tua bahkan rumah dan tanah mereka telah lenyap ditelan oleh rokat yang ganas.

Anak-anak dan perempuan ketakutan dengan keadaan yang demikian, mereka sendiri dan tidak punya sanak saudara, harta benda apa lagi makanan.

Kehidupan mereka benar-benar terpuruk, penuh dengan penderitaan, kesengsaraan dan kenangan menyakitkan yang telah diukir jelas oleh rezim Basyar Assad, Rusia, Iran,dan sekutu lainnya.

Pelanggaran hak Asasi Manusia telah terjadi di Suriah, pelanggaran penggunaan senjata yang berbahan kimia juga terjadi Suriah. Namun meskipun banyak pelanggaran yang terjadi di Suriah, orang yang melakukan pelanggaran tersebut sampai detik ini masih belum juga mendapatkan hukuman.

Orang-orang yang tidak bertanggung jawab itu masih berkeliaran dan terus menumpahkan darah ratusan ribu rakyat Suriah.

Seperti disebutkan Worldbulletin, sejak pertempuran terjadi di Suriah, anak-anak berusia antara 9 sampai 5 tahun, munuliskan rintihan mereka pada sebuah dinding sekolah di wilayah Darr.

“ Kami ingin bebas, kami ingin demokrasi, “ tulis anak-anak itu.

Sahabat…. Jika seorang anak jatuh di hadapan kita, tidak kah kita akan mengulurkan tangan untuk menolongnya? Jika ada seorang wanita di samping kita yang ditampar, akan kah kita akan memalingkan wajah?

Di negeri nun jauh di sana, pemboman yang dilakukan rezim bernama Basyar Assad dan sekutunya seringkali meninggalkan luka parah pada anak-anak, namun apakah karena jaraknya jauh, kita hanya beriam diri?

Sahabat… Anggota Lembaga Asosiasi mencoba mengingatkan kita sebagai masyarakat dunia, diamnya kita atas perang yang telah terjadi selama 6 tahun di Suriah telah merenggut 500 ribu jiwa.

Warga sipil saat ini telah dijadikan target pembunuhan massal oleh serangan militer Basyar Assad dan Sekutu, namun apakah kita hanya mampu mengecamnya dalam kesunyian?

Meskipun ada PBB, dalam hal ini PBB tidak dapat melakukan apapun dan mereka tidak ingin mengambil tindakan lain kecuali perundingan yang pada akhirnya perundingan tersebut tidak dapat merubah apapun walau sedikit.

Berbagai macam lembaga kemanusiaan mamanggil kita selaku masyarakat dunia. Mereka menegaskan bahwa sejatinya kita sebagai masyarakat dunia dapat menyelamatkan ribuan warga sipil Suriah.

Kita dapat menyelamatkan kehidupan anak-anak dan para wanita, namun mengapa kita ragu untuk melakuakan itu?

Oleh karen itu, berbagai Lembaga kemanusiaan mengajak kita untuk mengambil tindakan tegas atas tragedi Aleppo, sebuah bencana besar dan memalukan dalam sejarah kehidupan manusia yang dilakukan hanya untuk pencipatakan perpolitikan internasional.

Dan kekejaman itu harus kita hentikan. (Eka Aprila)

 

sumber:BumiSyam.com