Seiring dengan semakin banyaknya jemaah haji dari berbagai dunia, protap buka tutup pintu di Masjidil Haram semakin ketat. Jemaah haji jangan sampai tersesat. Begini caranya..
Strategi buka tutup pintu itu diberlakukan sejak beberapa hari terakhir. Hal ini untuk mengantisipasi kepadatan karena semakin banyaknya jemaah haji di Mekah menjelang wukuf Arafah.
Di waktu-waktu menjelang salat, jemaah tak lagi bisa mengaplikasikan cara masuk dan keluar di pintu yang sama. Askar atau tim pengamanan Masjidil Haram menggunakan pintu-pintu tertentu untuk khusus keluar saja atau sebaliknya.
Kondisi ini membuat jemaah rawan tersesat saat akan berjalan pulang ke pemondokan. Pintu keluar yang berbeda dengan pintu masuk rawan bikin jemaah bingung.
Untuk mengantisipasinya, jemaah haji disarankan untuk mengingat betul terminal bus Shalawat yang digunakan untuk mengakses pemondokan. Begitu juga dengan nomor bus. Untuk itu kartu-kartu penunjuk alamat pemondokan harus dibawa.
Abraj Albait atau yang biasa dikenal jemaah Indonesia sebagai Zamzam Tower juga bisa menjadi pembantu untuk mengenali arah. Tower dengan setinggi 494 meter itu bisa dilihat dari sisi manapun.
Misal bagi jemaah haji yang mengakses terminal Ajyad, terminal ini lokasinya di belakang samping Zamzam Tower. Untuk yang menggunakan terminal Syib Amir, terminal terbesar ini lokasinya berada di sisi Masjidil Haram yang berkebalikan dengan Zamzam Tower. Untuk yang menggunakan terminal Bab Ali, tinggal menyesuaikan karena terminal ini memiliki percabangan dengan Syib Amir.
Apabila jemaah masih bingung, jemaah bisa menanyakan atau minta diantar petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) yang berada di Masjidil Haram. Ada sejumlah satuan tugas yang beroperasi di masjid suci ini di antaranya Sektor Khusus, Tim Gerak Cepat (TGC), Pertolongan Pertama pada Jamaah Haji (P3JH).