Nama-Nama Pintu Masjid Al-Haram

Masjid Al-Haram merupakan salah satu dari tiga masjid suci. Di masjid al-haram terdapat kabah, yang merupakan kitab suci umat Islam.

Masjidil Haram memiliki banyak pintu. Sedikitnya ada empat pintu utama dan 45 pintu biasa. Masing-masing pintu memiliki nama. Karena banyaknya jumlah pintu tersebut, tak heran jika banyak jamaah yang tersesat ketika keluar dari Masjidil Haram.

Adapun nama-nama pintu (bab) Masjidil Haram itu adalah:

  • Bab Shafa
  • Bab Darul Arqam
  • Bab Ali
  • Bab Abbas
  • Bab Nabi
  • Bab Babussalam
  • Bab Bani Syaibah
  • Bab Huju
  • Bab Mudda’a
  • Bab Ma’ala
  • Bab Marwat
  • Bab Quraisy
  • Bab Afqodisiyah
  • Bab Aziz Thuwa
  • Bab Umar Abdul Aziz
  • Bab Murod
  • Bab Hudaibiyah
  • Bab Babussalam Jahid
  • Bab Ghararah
  • Bab Al-Fatah
  • Bab Faruq Umar
  • Bab Nadwah
  • Bab Syamsiyah
  • Bab Al-Qudus
  • Bab Umrah
  • Bab Madinah Munawarah
  • Bab Abu Bakar Shiddiq
  • Bab Hijrah
  • Bab Umi Hani
  • Bab Ibrahim
  • Bab Wada
  • Bab Malik Abdul Aziz
  • Bab Alyad
  • Bab Bilal
  • Bab Ismail

REPUBLIKA

Buka Tutup Pintu Masjidil Haram Makin Ketat, Jemaah Jangan Tersesat

Seiring dengan semakin banyaknya jemaah haji dari berbagai dunia, protap buka tutup pintu di Masjidil Haram semakin ketat. Jemaah haji jangan sampai tersesat. Begini caranya..

Strategi buka tutup pintu itu diberlakukan sejak beberapa hari terakhir. Hal ini untuk mengantisipasi kepadatan karena semakin banyaknya jemaah haji di Mekah menjelang wukuf Arafah.

Di waktu-waktu menjelang salat, jemaah tak lagi bisa mengaplikasikan cara masuk dan keluar di pintu yang sama. Askar atau tim pengamanan Masjidil Haram menggunakan pintu-pintu tertentu untuk khusus keluar saja atau sebaliknya.

Kondisi ini membuat jemaah rawan tersesat saat akan berjalan pulang ke pemondokan. Pintu keluar yang berbeda dengan pintu masuk rawan bikin jemaah bingung.

Untuk mengantisipasinya, jemaah haji disarankan untuk mengingat betul terminal bus Shalawat yang digunakan untuk mengakses pemondokan. Begitu juga dengan nomor bus. Untuk itu kartu-kartu penunjuk alamat pemondokan harus dibawa.

Abraj Albait atau yang biasa dikenal jemaah Indonesia sebagai Zamzam Tower juga bisa menjadi pembantu untuk mengenali arah. Tower dengan setinggi 494 meter itu bisa dilihat dari sisi manapun.

Misal bagi jemaah haji yang mengakses terminal Ajyad, terminal ini lokasinya di belakang samping Zamzam Tower. Untuk yang menggunakan terminal Syib Amir, terminal terbesar ini lokasinya berada di sisi Masjidil Haram yang berkebalikan dengan Zamzam Tower. Untuk yang menggunakan terminal Bab Ali, tinggal menyesuaikan karena terminal ini memiliki percabangan dengan Syib Amir.

Apabila jemaah masih bingung, jemaah bisa menanyakan atau minta diantar petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) yang berada di Masjidil Haram. Ada sejumlah satuan tugas yang beroperasi di masjid suci ini di antaranya Sektor Khusus, Tim Gerak Cepat (TGC), Pertolongan Pertama pada Jamaah Haji (P3JH).

DETIK

Mengenal Ragam Pintu Masjidil Haram Agar tak Tersesat

Kemegahan Masjidil Haram, Mekkah, menyambut para tamu Allah. Lantai marmer mewah, tiang-tiang besar, pendingin udara di setiap sudut, serta papan informasi yang cukup terang mengantar jemaah menuju kakbah yang terletak persis di tengah-tengah.

Untuk bisa bertawaf dan bermunajat di Masjidil Haram, jemaaah terlebih dahulu mesti melewati beragam pintu. Pintu-pintu yang berjumlah banyak dan hampir serupa ini kerap memecah konsentrasi para calon haji, terutama yang berasal dari Indonesia lantaran bercampur dengan jutaan Muslim lainnya yang datang dari segala penjuru dunia. Jika tak bisa mengingatnya dengan baik dari pintumana ia masuk, maka seseorang bisa tercerai dari rombongannya dan bahkan tersesat.

Sebelum dilakukan pemugaran, keseluruhan pintu masuk Masjidil Haram berjumlah 120 buah. Masing-masing pintu memiliki nama. Yang masyhur dan cukup mudah diingat di antaranya adalah Bab (pintu) Shafa, Ali, Alfath, Marwah, Umrah, dan Abu Bakar Shidiq. Penamaan pintu ini sebenarnya ditujukanagar mudah dihafal jemaah. Namun masjid dengan luas lebih dari 388.375 meter ini tampaknya tetap menyulitkan jemaah haji dalam memetakan arah dan mengenali pintu sebagai patokan.


Denah pintu Masjidil Haram

Beruntung dalam musim haji tahun ini sebagian besar pemugaran tuntas dilakukan. Termasuk pintu-pintu di Masjidil Haram. Perbedaan keberadaan pintu sebelum dan sesudah pemugaran ini cukup mencolok. Salah satu pekerja renovasi asal Indonesia, Herman, mengatakan meski pintu yang dibangun bertambah banyak namun pengelompokkan namanya semakin sederhana dan mudah diingat.

Herman delapan tahun bekerja di Arab Saudi. Dia bertugas sebagai teknisi AC di Masjidil Haram tiga tahun terakhir. Pria asal Purwakarta, Jawa Barat, itu berulangkali menolong dan memberi petunjuk arah pulang jemaah haji asal Indonesia yang tersesat. Agar jemaah tidak tersesat, Herman memberi petunjuk kunci, “Meskipun pintu semakin banyak, semua mengarah ke King Fahd. Yang perlu dipahamipintu masuk utama saja.”

Kelompok pintu masuk utama yang dimaksud Herman berjumlah empat. Perinciannya bisa dipaham mulai dari pintu bernama Bab King Fahad, nama ini mencakup pintu masuk nomor 70 hingga 93. Berikutnya nama King Abdul Aziz, King Abdullah, dan Safa Marwah mencakup pintu-pintu bernomor 20 sampai 25. Kelompok pintu King Fahd, King Abdul Aziz dan King Abdullah akan mengarahkan pada masjid baru hasil pemugaran. Posisinya tepat menghadap Hotel Dar at Tauhid Continental serta Zam-zam Tower.

Sementara kelompok pintu Shafa Marwah akan mengarahkan jemaah yang memilih tinggal yang cukup jauh dari Masjidil Haram. Sebagian jemaah haji Indonesia termasuk yang banyak menggunakan jalur ini. Mereka biasanya menetap di Mafazin, Aziziyah, dan Raudhah. Meski begitu, untuk menujuMasjidil Haram jemaah bisa mengakses kendaraan yang disediakan berupa bus berwarna merah maupun hijau.

 

sumber: MetroTVNews